Square Club, 09.00 PM.
Baby, I'm preying on you tonight
Hunt you down eat you alive
Just like animals...
Animals...
Like animals-mals...
**
Farah mengabaikan Axcel yang berupaya menggodanya, gadis itu kembali berbalik dan menyesap cocktail hingga tandas. Axcel memposisikan diri duduk di samping Farah, jakunnya terus naik dan turun saat melihat dari tempatnya tubuh indah Farah beserta harum lembut yang menguar di indra penciumannya.
"Ay, kamu kok jahat banget sama aku!" Axcel menelan saliva mendekat semakin dekat.
"Mana Ceillyn sama Meishya, kamu ga ajak mereka?" Lagi-lagi Farah mengabaikan apa yang selalu diucapkan pria disampingnya.
"Ngapain ngajak mereka?" timpal Axcel terdengar kesal, tangan pria itu melambai memesan minuman pada bartender.
Farah terlihat melamun, hal ini digunakan Axcel untuk semakin melahap tampilan wanitanya. Mata pria itu mulai memindai bibir mungil gadis pujaannya. Farah memolesnya dengan memakai lip mate dan lip tint yang dipadu padankan dengan cara gradasi atau ombre. Warna nude yang ditimpa dengan warna yang lebih terang menjadikannya semakin menggoda siapapun yang melihatnya. Pandangan Axcel terus menelusuri tiap pahatan tubuh sempurna wanita idamannya. Pandangannya terkunci pada dua bongkahan yang lumayan terekspos sebagian, dengan sangat jelas kembali menyulutkan peperangan dalam diri Axcel. Berulang kali pria itu menelan salivanya berat.
Axcel begitu ingin merengkuh tubuh gadis di sampingnya ke dalam dekapan tubuhnya. Hanya saja, dia sungguh takut Farah langsung memberikan penolakan. Bisa berabe jika Farah mulai ilfeel dengannya.
"Cheers!!"
"Cheers!!"
Ting!
Suara denting peraduan kedua gelas mereka terdengar jelas di tengah dentuman musik yang tak kalah keras. Farah menenggak habis membuat Axcel justru menghentikan menyesap tequila miliknya. Axcel menunduk berbisik di cuping telinga Farah. "Ay, ketengah yuks?!"
Axcel mulai memberanikan diri mengajak gadisnya berdansa. "Kalau kamu risih sama yang lain, kita sewa private room aja buat karaoke sekarang? How?" Axcel terus bertanya agar tidak ada waktu Farah untuk berpikir lama.
"Yuks ah, kebetulan aku lagi bete!" Farah menarik tangan Axcel segera, dia membawanya kembali ke arena dance floor.
Axcel sempat tidak percaya Farah menarik dirinya tanpa perlu paksaan. Pria itu tersenyum penuh makna dengan aksi Farah. Ini pertama kalinya dia clubbing hanya dengan wanita pujaannya, biasanya ada dua pengganggu yang membuat dia tidak leluasa. Disisi lain di tempat rekan Axcel, mereka tengah bergosip ria. "Liat tuh si bos!"
Salah satu dari beberapa pria memulai pembicaraan. "Oalah jadi itu cewek incerannya? Ampe harus nolak perjodohannya dengan nona Lanchester!" sahut rekan yang lainnya. "Padahal sama-sama cantik juga sih!" lanjutnya menyelidik Farah.
"Ya gimana, masalah hati jelas rada rumit!" Kesemuanya terbahak mengomentari sikap tuan muda mereka. Axcel sendiri sekarang tengah sangat menikmati waktu kebersamaannya dengan Farah yang diyakini sebagai keberuntungan, ingin rasanya Axcel menghentikan waktu. Dengan begitu kebersamaan saat ini tidak akan cepat sirna.
'Kau tau Farah? Hari ini seharusnya aku bertunangan dengan seseorang. Tapi, dirimu membuat aku berlari menolaknya, and here we are, I'm very lucky!'
Farah meliuk-liukkan badannya tanpa ragu ataupun canggung di hadapan tubuh Axcel yang begitu dekat. Keberuntungan lainnya datang saat pria itu bisa bersentuhan dengan tubuh Farah.
Bruk!
"Kamu gak apa-apa, Ay?!" Axcel segera merengkuh tubuh Farah yang terdorong disebabkan pengunjung lain yang tak sengaja mendorongnya.
Farah terpaku sejenak, tangannya masih menempel di dada bidang Axcel, dia menghirup lekat harum musk manis dan segar membaur dari tubuh pria yang ia dekap. Seketika bayangan Keenan kembali hadir di panel memorinya. Panel itu memutar kejadian semalam dimana kulit bibir mereka beradu bersama bahkan bertukar saliva.
DEG!
Denyut jantung Farah berdebar, dia merasa kembali seperti semalam saat bersama kakak sepupunya. Axcel yang tidak mengetahui kenyataannya tengah sangat bersorak gembira. Dia berpikir gadisnya sedang menikmati tubuhnya. Axcel sudah tidak sabar, wajahnya menunduk mendekati Farah yang jiwanya entah berada dimana.
"Ay, I want you..."
Axcel memagut bibir Farah sejenak, pria itu tidak percaya tidak ada penolakan dari wanitanya.
'Puja kerang ajaib!' pekik Axcel dalam benaknya.
Axcel semakin liar, dia langsung menarik tubuh Farah dalam dekapannya. Kepala mereka bergerak seiring mencari kenikmatan dari pagutan keduanya. Farah berpikir bahwa Axcel adalah Keenan, antara pengaruh minumannya atau Farah tengah merindu pria pujaan hatinya, yang jelas saat ini Axcel yang tengah ketiban durian runtuh.
Tangan Axcel terus aktif menggerayangi tubuh wanitanya, seaktif bibirnya yang terus menyesap bibir manis milik sahabatnya.
'Kok, makin kesini Kak Keenan makin ahli aja ciumannya?' batin Farah merasa kewalahan menahan serangan yang lebih brutal dari semalam.
Di sisi lain anak buah Axcel memekik tidak percaya, tidak ada yang bisa lepas dari pesona bosnya memang bukan slogan isapan jempol semata. Mereka ikut berbahagia selama tuannya tengah berbahagia saat ini.
'Oh shiiit, Farah Lee aku menginginkanmu!'
Axcel semakin liar menyesap bibir Farah, bahkan sesekali dia menggigit kecil tanpa melukainya. Farah sungguh terbuai dengan aksi yang jauh lebih pro dari Keenan tentu saja. Tubuhnya merasakan getaran aneh membuatnya ingin meledak rasanya. Axcel semakin tak terkendali, dia meremas bagian terlarang yang membuat Farah langsung terjaga dari ilusinya.
"Axcel!" maki Farah mendorong tubuh Axcel segera dengan sekuat tenaga.
"Sayang, kenapa?" terlihat wajah Axcel begitu kecewa.
Plaaak!!
"Kau kurang ajar Axcel!" Farah tengah berkaca, dia merasa kotor sekarang.
Hal inilah yang ditakutkan Axcel sebelumnya, jika saja Farah tidak memberikannya lampu kuning mungkin saja mereka masih baik-baik saja. "Aku pulang!"
Axcel memegang pipinya dengan hati mencelos, dia terkekeh lirih tak berapa lama rekannya menghampiri.
"Kenapa Tuan?" Rekan yang ternyata pengawal pribadi Axcel mendekat. "Apa aku perlu menyeret gadis itu?"
"Jangan pernah sentuh wanitaku!" Axcel mendorong anak buahnya dan bergegas mengejar wanitanya.
"Arrghh!" Farah menjerit saat cengkraman tangan Axcel menemukannya.
"Tunggu Ay, gue minta maaf!" Axcel menarik tangan Farah, menunjukan wajah bersalahnya.
"Lepas Axcel, gue mau pulang!" Farah segera menepis tangan rekannya. "Satu hal lagi, jangan pernah membahas kecelakaan barusan. Pada siapapun!"
"Kenapa?!" Axcel tidak mungkin tidak emosi dengan penolakan Farah sekarang. "Gue suka sama lu, Farah!"
"Bilang padaku, aku harus melakukan apa untuk membuktikan bahwa aku benar-benar tulus menyayangi dan mencintaimu, Ay?!" Axcel kembali mencoba meyakinkan wanita di hadapannya.
Farah menggelengkan kepalanya perlahan. "Sorry Cel, gue udah suka sama cowok lain!" tukas Farah tegas menolak cinta Axcel untuk kesekian kalinya.
DEG!
Seperti dihantam sembilu tepat dimana jantung Axcel berada. Pernyataan Farah yang singkat, jelas, padat dan menyakitkan membuat Axcel termangu saat ini juga. Farah memanfaatkan keadaan Axcel dia berbalik meninggalkan tempat itu.
Axcel tersadar kembali menarik tangan Farah. "Sama siapa?"
"Taksi," ucap Farah lirih.
"Haish, aku antar pulang ya?"
"Cel," hardik Farah segan.
"Ay, please..." Axcel berhenti dan membalikan tubuhnya. "Gue tahu lu ga akan bisa cinta dan sayang gue. Tapi please, jangan cegah gue buat terus suka atau peduli sama you!"
Farah mengatupkan bibirnya erat dengan mata yang sepenuhnya berkaca.
"Lihat penampilan kamu sekarang! Hiissh..." Axcel kembali seperti semula membuat Farah terkekeh.
Axcel tersenyum pilu, dia menarik tangan Farah menuju McLaren merah miliknya. Axcel membukakan pintu untuk wanitanya, membuat Farah terharu. Mereka jelas terlihat seperti sepasang kekasih saat ini. Axcel membawa pulang Farah, di dalam mobil memang sempat terjadi kecanggungan, tapi bukan Axcel namanya jika tidak bisa mencairkan suasana.
"Kamu cuma bisa antar aku sampai sini..."
"Tapi ini kan masih jauh Ay?!"
"Aku akan menghubungi paman Chen untuk menjemputku."
Axcel terdengar menghembuskan nafas berat, dia tidak ingin berpisah dengan Farah secepat ini.
"Thanks Cel!" Farah berniat membuka pintu namun segera dicegah oleh pria itu.
Farah mengerutkan keningnya menatap bingung pada temannya.
"Bayaranku mana?" rengek Axcel disambut kekehan Farah. Tanpa di sadari Farah, mata Axcel menyapu puas paha mulus yang terekspos saat tangan wanitanya terangkat.
"Berapa?" tanya Farah menggoda.
Axcel menyeringai, dia mengerucutkan bibirnya dan mendekat. Farah mendorong bibir Axcel dengan telapak tangannya. "Jijik ih, Axcel!"
Grep!
Axcel menangkap pergelangan tangan Farah, gadis itu terdiam dan menatap lekat apa yang dilakukan pria dihadapannya. Axcel menarik dan mencium telapak tangan yang harum semerbak milik si pencuri hatinya. Tubuh Farah meremang atas sentuhan lembut barusan. "Cel,"
Farah mencoba menarik tangannya, tapi justru Axcel menarik tubuh Farah mendekatinya. "Aku minta bayaran ini boleh kan, Sayang?"
Axcel berkata tepat di bibir Farah, deru nafas keduanya bersahutan seirama, memburu dalam gejolak panas gairah keduanya. Farah tak kuasa menahan dorongan bibir Axcel yang menyentuhnya tanpa meminta izin lebih dulu. Mereka kembali bertautan sejenak karena Farah mendorong keras tubuh Axcel sebelum keduanya terjebak dalam gairah terlarang.
"Ini terakhir kalinya, Cel!" gerutu Farah sendu menatap pria di hadapannya yang masih terdengar deru nafasnya memburu.
"Iya, Ay!" Axcel menyapu bibir basah Farah dengan ibu jarinya. "Gih telpon paman Chen, kamu nunggu disini, emang mau kamu nunggu di luar gitu?" Axcel sangat ahli mengendalikan situasi, dia kembali menjadi Axcel sahabat Farah.
Farah menunjukan senyuman manisnya membuat hati Axcel teriris perih. Farah segera merogoh ponsel dan menghubungi pengurus kediaman paman Chen.
"Ay,"
Farah kembali berbalik badan saat tangan Axcel menarik lengannya.
"Thank you, ciuman ini akan jadi ciuman paling indah dan berkesan selama aku menyukai seorang gadis!"
Farah hanya bisa merespon dengan senyuman canggung. Dia keluar segera sebelum hatinya merasakan perasaan yang salah.
--- To be continue ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Toko john 125
OMG di CS perasaan ga ada adegan ini...???
2023-04-10
3