EPS 03 # Insiden

Walau Keenan bersikap dingin dan seolah tidak peduli pada adik sepupunya. Namun, sudut matanya tetap saja bisa dengan jelas melihat reaksi Farah saat ini. Adiknya tengah terbahak dan selalu saja seperti yang Keenan ketahui, Farah akan dikerjai habis-habisan oleh adiknya. Meski begitu, Keenan paling tahu, Farah Lee adalah adik kesayangan Karennina.

"Lu mah cemen, giliran orangnya ga ada sok belagu!" cerca Karen kembali mengusili Farah. "Nih, sekarang orangnya depan mata, nyalinya kemana Sis? Hahaha." Karen begitu puas melihat respon Farah sekarang yang sudah seperti meminta di kubur hidup-hidup.

"Sebaaal!" rutuk Farah kesal pada Karen tanpa peduli lagi bagaimana gencar sepupunya mengolok dirinya.

Karen terbahak memegang perut, dia juga sudah menyeka sudut netra yang berembun saking terlalu bahagianya. Keenan menggelengkan kepala, dengan sudut bibir yang terangkat. Begitulah keseharian mereka jika sudah bersama.

"Kak, nanti sore nonton ya, pokoknya harus!" Karen berubah serius menatap kakaknya yang tengah menyesap minuman yang sudah diantarkan pelayan barusan. "Pokoknya, hukumnya wajib, ga mau tahu!" Karen mengancam Keenan, dan biasanya ini cukup efektif.

Karen memang mengetahui jadwal padat kakaknya, pria itu adalah usahawan sukses yang tidak banyak memiliki waktu luang. Tapi, saat ini dia ingin serakah. Dia rindu kembali bersama bertiga seperti sebelum dia mengenyam pendidikannya ke negeri paman sam sana.

"Oke Sayang, kakak usahakan pulang cepat." Keenan berujar dengan lembut mengacak rambut Karen dan mengulas senyum tampannya.

"Ish, jangan gitu nanti ada yang cemburu. Wlee..." Karen mengolok Farah menatapnya menggoda dan menjulurkan lidah menjelaskan siapa yang cemburu.

Farah sudah tidak peduli lagi, dia memutar bola matanya malas. Keenan sempat memperhatikan sekilas, kemudian bangkit berpamitan pada adiknya. Farah yang sulit mengendalikan dirinya terus menatap kepergian Keenan sampai menghilang di balik pilar. Karen mendelik kearah Farah, dia menyesap minumannya dengan sudut bibir terangkat.

"Apa sih yang disukai dari Kakak?! Dia itu bongkahan es!" Karen mengumpat, membuyarkan lamunan Farah yang masih menatap kepergian Keenan. "Cewek normal itu suka sama cowok romantis, you know!" timpalnya menambahkan mencoba mencerahkan pandangan adiknya.

Farah menatap sekilas pada Karen, kemudian kembali tidak peduli dan menyuap potongan roti terakhirnya. Karen mendengus, dia bangkit dan duduk mendekati Farah. "Kamu benar-benar menyukainya, kah?!" bisik Karen serius.

"Ih apa sih Karen!" tepis Farah segera membuang wajahnya yang merona.

Karen terkekeh singkat, "Emangnya kamu tidak punya pacar di kampus?"

Untuk urusan percintaan keduanya memang tidak pernah membahasnya sama sekali. Bagi Farah, sangat memalukan jika dia harus mengutarakan perihal cinta monyetnya. Terlebih sampai detik ini hatinya hanya tertawan pada satu pria yang tak lain dan tak bukan kakak sepupunya sendiri.

"Apa kamu sangat ingin tahu?" sahut Farah menatap Karen dengan tatapan menggodanya.

Karen memutar bola mata malas dengan tanggapan sepupu tengilnya.

"Aku memiliki standar tinggi dalam memilih pasangan. Sejauh ini, tidak ada yang menarik perhatianku kecuali Kakakmu tentu saja!" Farah bercanda bermaksud memanasi dan ingin mengetahui apa respon Karen jika dia tahu bahwa sepupunya menyukai kakak kesayangannya.

"Cih, jangan jadikan Keenan sebagai standar cowokmu," sahutnya dengan nada mengejek. "Apa kamu tidak berpikir dia kelainan? Sudah selama 28 tahun dia tidak pernah membawa pasangannya!"

Pernyataan Karen membuat Farah membuka mulutnya lebar. Dia tidak menyangka Karen akan menjatuhkan image kakaknya sendiri. Farah terbahak dalam dirinya, dia tidak lagi merespon Karen. Dalam hatinya Farah tetap teguh akan penilaiannya. Bagi Farah, tidak ada pria yang sesempurna kakak sepupunya.

***

Kantor Pusat K-Tech, 11.00 AM.

BRAAK!!

Pintu terbuka kasar, semua orang menoleh dengan degup jantung yang bekerja dua kali lipat dari sebelumnya. Mereka terkejut, pasalnya kedatangan tuannya tidak sesuai dengan yang dijadwalkan oleh asisten Sam, tuannya sudah berada di K-Tech dua jam lebih awal dari jadwal sebelumnya.

"Selamat pagi Tuan Muda!"

Seluruh karyawan di dalam laboratorium teknologi menunduk dan memberi hormat pada orang nomor satu di kantor mereka. Denyut jantung mereka berdebar, keringat langsung bermunculan. Mereka juga langsung merasakan udara yang mereka hirup berkurang kadar oksigennya. Mereka sudah merasakan sesak, walaupun tuannya belum bertindak apa-apa bahkan berbicara saja tidak!

"Apa kalian sudah mengetahui alasan malfungsi EYES milikku?!" Dengan tatapan nyalang berhawa dingin, tuannya menatap satu per satu bawahan yang difungsikan menciptakan teknologi terbarukan di perusahaannya.

Keenan bergerak menatap layar besar dengan panel yang terus bergerak, panel itu menunjukan grafik statistik tingkatan kinerja sistem ciptaannya. Dia terus menyelidik mencari celah yang rusak, tidak ada satupun yang berani menginterupsinya. Keenan menekan bar di pusat laboratorium, tak berapa lama terdengar suara seorang wanita khas yang selalu digunakan oleh teknologi Siri yang meminta kode verifikasi untuk membuka portal.

Welcome to K Technology, voice activation required─

"Activated!" Keenan segera mengeluarkan suara sebagai kunci membuka akses dunia virtualnya.

Welcome back Mr. K, have a nice day!

Keenan mendapatkan akses mengendalikan seluruh sistem teknologi di ruangan itu. Dia mensinkronkan jemari tangan dan fungsi retina matanya. Dengan tangan kosong, dia menarik salah satu garis vektor sistem dengan mudah, ia langsung membuka panel dan menarik sesuai keinginannya untuk memperbesar atau memperkecil tampilan, dia juga bisa membuka atau membuang panel yang diinginkan atau yang tidak diinginkannya dengan satu kali jentikan.

"Apa ini!" Keenan memaki langsung saat dia mengetahui ada algoritma yang salah disana. "Kalian sekumpulan sampah idiot!" berang Keenan memaki bawahan dengan lantang.

BRAK!

Tanpa bisa dihindari, Keenan melempar layar besar dengan kursi yang berada tak jauh darinya. Dia memanfaatkan energi magnetik yang bisa dikendalikan di tangan dan melempar kursi dengan mudah tanpa menyentuhnya. Semua orang yang berada disana tersentak dengan perasaan mencelos. Mereka serba salah, berbicara bisa salah, bungkam pun bisa jauh lebih celaka.

"Apa masalah sekecil ini harus aku yang tangani langsung, hah?!" Keenan berkacak pinggang, emosinya kembali menyelimuti tubuhnya. "Kalian sungguh tidak becus, membunuh kalian semua juga aku rasa percuma!"

Semua orang sudah teramat takut dengan tuannya yang sedang emosi. Salah satu di antara mereka membuka mulutnya dan mengeluarkan kata menenangkan tuannya.

"M-maafkan kami Tuan, secepatnya kami akan kembali perbaiki algoritma EYES di tahap lanjutan!" Dengan bercucuran keringat dingin, salah satu petinggi sistem K-Tech yaitu Mr. Huang tengah angkat bicara mewakili timnya.

Mr. Huang sangat tahu perangai tuannya, dia harus segera membesarkan hati tuannya jika ingin selamat.

"Secepatnya?!" Mata Keenan mengunci tatapan Mr. Huang dengan wajah yang sudah pucat pasi.

"B-besok Tuan! Perbaikan sistem akan rampung esok!" sahut Mr. Huang segera mengetahui kesalahannya.

"Besok?!" Keenan kembali tidak puas dengan jawaban stafnya.

"H-hari ini! Hari ini juga saya akan perbaiki dan selesaikan!"

"Heh!" Dengan tersenyum culas, Keenan cukup puas dengan respon anak buahnya yang pengertian akan keinginannya.

"Dalam waktu lima jam kedepan, aku ingin semuanya selesai. Aku akan memeriksanya langsung!" Keenan memberikan perintah dengan nada menekan. "Jika tidak sesuai, maka enyahlah dari sini! K-Tech tidak membutuhkan orang-orang idiot yang tidak berguna!" Keenan menatap satu persatu orang-orang yang berada di ruangan bersamanya saat ini. "Aku membayar mahal kalian bukan untuk bersenang-senang! Pastikan semua sudah sesuai seperti yang aku harapkan."

Keenan mematikan pusat kontrol kendali dirinya di pusat lab. Walau sebagian besar sistem penunjang K-Tech diciptakan oleh beberapa orang, tetap saja pengendali penuh hanya bisa di pakai oleh Keenan dan Sam tentu saja. Keenan berbalik badan meninggalkan laboratorium bergegas menuju ruang pribadinya di puncak gedung. Sam mengekor di belakang tuannya segera.

"Apa jadwalku berikutnya?!" Dengan langkah tergesa Keenan bertanya pada asistennya.

"Hanya melakukan beberapa verifikasi dokumen. Salah satunya rancangan pembukaan kantor cabang di HK dan INA," sahut Sam cepat menggeser layar gadget pintarnya.

"Ok, bisa ditangguhkan! Karen memintaku pulang segera sore ini." Keenan menerima berkas dari Sam. "Lalu, apa ada kabar dari keberadaan Black Shadow?!" ucap Keenan tepat di pintu ruangan.

Black Shadow adalah nama organisasi atau kelompok musuh yang merupakan pengedar dan pembuat obat terlarang XY.

"Sepertinya, Tuan Don menyadari bahwa kita menempelkan chip pelacak, dia menghancurkannya tepat di daerah selatan Negara." Sam berujar perlahan agar tidak memicu kembali emosi tuannya.

"Beri perintah pada Ben dan timnya, kita harus segera mendapatkan petunjuk keberadaan musuh dan barangnya."

"Noted!"

***

Kediaman Kaviandra, 08.00 PM.

"Kakak terlambat!"

Baru saja Keenan menginjak area tengah kediaman, sosok perempuan muda tengah berkacak pinggang menyambut kedatangannya. Keenan terkekeh, dan bergegas memohon ampun.

"Sorry Sayang, Kakak benar-benar sedang dikejar deadline!" Keenan menghampiri adiknya dan merangkulnya erat.

Karen masih mengerucutkan bibir dengan raut wajah kesal. Karen segera meminta kakaknya bergabung menuju ruang entertain dan menonton film terbaru yang sudah release. Keenan mengerti, tapi sebelumnya dia meminta izin untuk membersihkan diri sejenak.

"Oh iya, sekalian jemput Farah ya!" Karen berbalik memberi perintah.

"Dia sepupu kesayanganmu... Urus sendiri!" Dengan cepat Keenan menghardik permintaan adiknya.

"Aih, dia juga adik sepupu kakak! Tinggal ketuk pintu terus suruh turun, dah buruan!"

Tanpa basa-basi lagi Karen bergegas meninggalkan kakak tersayangnya, dia menuju area entertain yang berada di ujung kastil. Terlihat kini wajah Keenan berubah kesal dia juga mendengus kasar.

"Hish, beban!"

Keenan merutuk sejenak dan berlalu menuju kamarnya lebih dulu, dia berencana untuk membersihkan diri serta mengistirahatkan badannya sejenak.

Salah satu kelemahan menggunakan teknologi yang disinkronkan dengan penggunanya adalah energinya akan tersedot banyak. Bahkan jika dalam pengelolaan emosi serta aliran chi yang tidak sesuai, maka akan mengakibatkan kerusakan sistem saraf si pengguna.

[ Energi chi adalah energi dalam pandangan Feng Shui. Secara sederhana, chi adalah esensi dasar dari segala hal, baik fisik maupun metafisik. ]

Keenan telah selesai dengan urusannya, dia bergegas menuju area entertain melewati kamar Farah. Keenan mencoba abai. Namun, setelah beberapa langkah menjauh, dia kembali berbalik badan dan menatap pintu kamar Farah dengan perasaan tidak nyaman.

"Dia sungguh beban!" umpat Keenal kesal bersiap mengetuk pintu.

Tok!

Tok!

Tok!

Suara ketukan yang tidak manusiawi itu terus dilayangkan Keenan tanpa jeda. Tidak ada sahutan dalam kamar Farah, sejenak Keenan berfikir, mungkin Farah telah lebih dulu pergi saat dia mandi. Dia akan mencoba sekali lagi, tapi jika masih tidak ada jawaban dia tidak mau lagi menunggu!

Di dalam kamar, gadis itu baru saja selesai berendam. Setengah hari tadi dia habiskan bercerita banyak dengan Karen, mereka bahkan sempat berkeliling area pusat kuliner yang dirindukan sepupunya. Keduanya tidak ingin membuang waktu, justru tengah memanfaatkan sebaik-baiknya.

"Kayak ada yang ketuk pintu, ya?" Dengan menajamkan telinganya Farah mencoba memeriksa kembali asal suara.

Farah berpikir kemungkinan terbesarnya adalah Karen yang menjemputnya untuk menonton. Sesuai jadwal sebelumnya, Karen meminta menonton dengan kakak tersayangnya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Kan bener!"

Tanpa rasa curiga berlebihan, Farah bergegas menuju pintu dan membukanya. Dia lupa bahwa dirinya hanya berbalutkan handuk yang menutupi bagian sensitif dari tubuh moleknya. Siapa yang akan mengira jika Keenan yang menjemputnya? Baginya, berharap Keenan yang datang tentu saja seperti meminta ibunda mengambilkan bulan!

"K-kakak?!" Farah tersentak, begitu pula Keenan. Dia menatap Farah tanpa berkedip, jakunnya terlihat naik dan turun, bahkan bisa dipastikan dia tengah menelan salivanya berat. Netranya memindai tampilan Farah dari atas kepala hingga ujung kakinya.

"Kakak ada apa?" Dengan gugup dan polos Farah bertanya pada kakak sepupunya yang masih berpose seperti patung.

"Ehm!" Dia berdehem keras sejenak. "Karen memintaku menjemputmu untuk menonton. Cepatlah!"

Farah mengerutkan kening, dia melihat Keenan membuang wajahnya dengan rona merah terlihat samar dari wajah putih bersih kakak sepupunya. Farah masih tidak menyadari, dia juga sama tertegunnya dengan Keenan. Prianya sedang berpenampilan kasual yang sangat jarang Farah lihat. Wangi mint segar dengan musk yang tercium setelahnya, jelas membuat Farah berdebar tidak karuan.

'Kak Keenan kenapa, ko wajahnya merah gitu? Eh tunggu─'

Farah menundukan wajahnya dan menatap tampilan flawless tubuhnya yang berbalutkan handuk, dia menjerit kencang dan secepat kilat menutup pintu dengan membantingnya.

"Aaarrrghh!"

BRAAAK!!

Keenan terpaku dengan respon Farah yang lambat menyadari keadaannya sendiri. "Kau sungguh berani padaku Farah Lee!" Keenan mengumpat merasa ada hal yang tidak nyaman didirinya. Tanpa ingin peduli lagi, Keenan berlalu pergi, dia sungguh menyesal menyetujui permintaan adiknya itu.

--- To be continue ---

Episodes
1 EPS 01 # Keenan Kaviandra
2 EPS 02 # Debar Rasa
3 EPS 03 # Insiden
4 EPS 04 # Mencuri sebuah Ciuman
5 EPS 05 # Kegelisahan Hati
6 EPS 06 # Terpesona
7 EPS 07 # Tuhan, Ku Cinta Dia...
8 EPS 08 # Obat XY
9 EPS 09 # Kamu?!
10 EPS 10 # Kiss on Injured Time!
11 EPS 11 # Sepupu Tengil
12 EPS 12 # Unleashing Feeling
13 EPS 13 # K-Technology
14 EPS 14 # Troublemaker
15 EPS 15 # Fearless
16 EPS 16 # I'll Make You Mine!
17 EPS 17 # Pasrah...
18 EPS 18 # Attention
19 EPS 19 # Nothing' on me
20 EPS 20 # Bad Liar
21 EPS 21 # Hampir saja!
22 EPS 22 # Merayu
23 EPS 23 # Surga Daddy!
24 EPS 24 # Jebakan Manis!
25 EPS 25 # Kesepakatan
26 EPS 26 # Kekasih Palsu
27 EPS 27 # Musuh dalam Selimut
28 EPS 28 # Aku & Cintaku, berpacu dengan peluru!
29 EPS 29 # She's Mine!!
30 EPS 30 # Penyesalan
31 EPS 31 # Mantra Cinta
32 EPS 32 # Isyarat Cinta
33 EPS 33 # Agreement
34 EPS 34 # Asumsi
35 EPS 35 # Anti Serum!
36 EPS 36 # Can't Say No!
37 EPS 37 # I Believe in Love
38 EPS 38 # Bertahan Terluka
39 EPS 39 # Menggoda
40 EPS 40 # Macet!
41 EPS 41 # Tidak Rela
42 EPS 42 # It's just a feeling
43 EPS 43 # Menyadarkan Pandangan
44 EPS 44 # Pulang
45 EPS 45 # Like a Monster...
46 EPS 46 # Huru-hara
47 EPS 47 # Tega
48 EPS 48 # Haunting
49 EPS 49 # Perundungan
50 EPS 50 # Feel Me
51 EPS 51 # Yin dan Yang
52 EPS 52 # Dark Side
53 EPS 53 # Berita Gosip
54 EPS 54 # Kebangkitan Kegelapan
55 EPS 55 # Blacklist
56 EPS 56 # Mulai Curiga
57 EPS 57 # Semakin Curiga...
58 EPS 58 # Malunya...
59 EPS 59 # Sahabat Terbaik
60 EPS 60 # Have (not) Fun!
61 EPS 61 # Mrs. Keenan
62 EPS 62 # Opium + Endorphin
63 EPS 63 # Better together
64 EPS 64 # Pembahasan Berat
65 EPS 65 # Bertahan Terluka!
66 EPS 66 # Dan terjadi lagi...
67 EPS 67 # Terlalu mencurigakan
68 EPS 68 # Jiwa yang bersedih
69 EPS 69 # Love Language...
70 EPS 70 # I'm sorry but love you...
71 EPS 71 # Cincin tanda Cinta
72 EPS 72 # Bayangkan dan Rasakan...
73 EPS 73 # Ketahuan kah?
74 EPS 74 # It's a Vibe!
75 EPS 75 # Lantas?
76 EPS 76 # Risalah Hati
77 EPS 77 # Broke Me First
78 EPS 78 # Klan Long
79 EPS 79 # Rindu
80 EPS 80 # Pertanda
81 EPS 81 # Painful
82 EPS 82 # Bau Skandal...
83 EPS 83 # Berselisih Paham
84 EPS 84 # Minefield
85 EPS 85 # Garis dua +
86 EPS 86 # Vaksin Y
87 EPS 87 # Wanita Gila
88 EPS 88 # Kelebihan dan Kekurangan
89 EPS 89 # Best Friends 4ever
90 EPS 90 # Microbots
91 EPS 91 # Menyerah
92 EPS 92 # Berbincang Serius!
93 EPS 93 # Runaway
94 EPS 94 # Sakit Hati
95 EPS 95 # Love is Blind
96 EPS 96 # Beautiful We Are
97 EPS 97 # Bergosip
98 EPS 98 # Saling Serang
99 EPS 99 # Seberapa Pantas?
100 EPS 100 # Mabuk Asmara
101 EPS 101 # KGTech
102 EPS 102 # Purpose
103 EPS 103 # Mangsa
104 EPS 104 # Firasat Buruk
105 EPS 105 # Pillow Talk
106 EPS 106 # Pengingat Diri
107 EPS 107 # Daisy
108 EPS 108 # Pacar Satu Rumah
109 EPS 109 # Tanaman Rusak
110 EPS 110 # Khawatir
111 EPS 111 # Kenangan Pahit
112 EPS 112 # Good talk with good person
113 EPS 113 # Keajaiban Tuhan
114 EPS 114 # Tanda Bahaya!
115 EPS 115 # Misi Penyelamatan
116 EPS 116 # Tertangkap
117 EPS 117 # Sial
118 EPS 118 # Flashback for Sadness
119 EPS 119 # Hasutan
120 EPS 120 # Kalah
121 EPS 121 # Mengakui Dosa
122 EPS 122 # My Whole New World
123 EPS 123 # Sad Tears
124 EPS 124 # We Were in Love
125 EPS 125 # Firasat Buruk
126 EPS 126 # Pesan Terakhir
127 EPS 127 # A Promise
128 EPS 128 # Sumpah Bersama
129 EPS 129 # Hilang
130 EPS 130 # Sadar
131 EPS 131 # Cinta Lainnya
132 EPS 132 # Keputusan Pahit
133 EPS 133 # Memori Indah
134 EPS 134 # Berita Buruk
135 EPS 135 # Keluar Negara
136 EPS 136 # Revenge
137 EPS 137 # War-01
138 EPS 138 # War-02
139 EPS 139 # Time so Fast!
140 EPS 140 # Who I Am
141 EPS 141 # Flow
142 EPS 142 # Kebahagiaan Semu
143 EPS 143 # Tak Ingin Menyerah
144 EPS 144 # Klarifikasi
145 EPS 145 # Pria Kecil yang Angkuh
146 EPS 146 # Melampiaskan Kekecewaan
147 EPS 147 # Terkuak
148 EPS 148 # I'd Rather
149 EPS 149 # Salah Sangka
150 EPS 150 # Keberuntungan Ganda
151 EPS 151 # Tak Rela
152 EPS 152 # Harapan Baru
153 EPS 153 # Permainan Seru
154 EPS 154 # Mencoba Peruntungan
155 EPS 155 # Keputusan Final
156 EPS 156 # Lari...
157 EPS 157 # Hilang
158 EPS 158 # Ancaman
159 EPS 159 # Finally...
160 EPS 160 # Terkuak
161 EPS 161 # Penawar Rindu
162 EPS 162 # Don't Leave
163 EPS 163 # Bertaut
164 EPS 164 # Kenyataan Pahit
165 EPS 165 # Plot Twist
166 EPS 166 # Mengalah
167 EPS 167 # Falling Slowly
168 EPS 168 # True Love
169 EPS 169 # Berkumpul Kembali
170 EPS 170 # It's You
171 EPS 171 # Bahaya
172 EPS 172 # Motion
173 EPS 173 # Akta Nikah
174 EPS 174 # Restu Terakhir
175 EPS 175 # First Sight
176 EPS 176 # Privilege
177 EPS 177 # Kemampuan
178 EPS 178 # Salah Sasaran
179 EPS 179 # Hukuman
180 EPS 180 # Babak Baru
181 EPS 181 # Menggoda
182 EPS 182 # Pengakuan
183 EPS 183 # Kocak
184 EPS 184 # Berbeda
185 EPS 185 # Ada Rasa
186 EPS 186 # Menyatakan Perasaan
187 EPS 187 # The Wedding Day
188 Special Part - Sayonara!
189 Special Part - Season 2
190 Special Part - Remake!
Episodes

Updated 190 Episodes

1
EPS 01 # Keenan Kaviandra
2
EPS 02 # Debar Rasa
3
EPS 03 # Insiden
4
EPS 04 # Mencuri sebuah Ciuman
5
EPS 05 # Kegelisahan Hati
6
EPS 06 # Terpesona
7
EPS 07 # Tuhan, Ku Cinta Dia...
8
EPS 08 # Obat XY
9
EPS 09 # Kamu?!
10
EPS 10 # Kiss on Injured Time!
11
EPS 11 # Sepupu Tengil
12
EPS 12 # Unleashing Feeling
13
EPS 13 # K-Technology
14
EPS 14 # Troublemaker
15
EPS 15 # Fearless
16
EPS 16 # I'll Make You Mine!
17
EPS 17 # Pasrah...
18
EPS 18 # Attention
19
EPS 19 # Nothing' on me
20
EPS 20 # Bad Liar
21
EPS 21 # Hampir saja!
22
EPS 22 # Merayu
23
EPS 23 # Surga Daddy!
24
EPS 24 # Jebakan Manis!
25
EPS 25 # Kesepakatan
26
EPS 26 # Kekasih Palsu
27
EPS 27 # Musuh dalam Selimut
28
EPS 28 # Aku & Cintaku, berpacu dengan peluru!
29
EPS 29 # She's Mine!!
30
EPS 30 # Penyesalan
31
EPS 31 # Mantra Cinta
32
EPS 32 # Isyarat Cinta
33
EPS 33 # Agreement
34
EPS 34 # Asumsi
35
EPS 35 # Anti Serum!
36
EPS 36 # Can't Say No!
37
EPS 37 # I Believe in Love
38
EPS 38 # Bertahan Terluka
39
EPS 39 # Menggoda
40
EPS 40 # Macet!
41
EPS 41 # Tidak Rela
42
EPS 42 # It's just a feeling
43
EPS 43 # Menyadarkan Pandangan
44
EPS 44 # Pulang
45
EPS 45 # Like a Monster...
46
EPS 46 # Huru-hara
47
EPS 47 # Tega
48
EPS 48 # Haunting
49
EPS 49 # Perundungan
50
EPS 50 # Feel Me
51
EPS 51 # Yin dan Yang
52
EPS 52 # Dark Side
53
EPS 53 # Berita Gosip
54
EPS 54 # Kebangkitan Kegelapan
55
EPS 55 # Blacklist
56
EPS 56 # Mulai Curiga
57
EPS 57 # Semakin Curiga...
58
EPS 58 # Malunya...
59
EPS 59 # Sahabat Terbaik
60
EPS 60 # Have (not) Fun!
61
EPS 61 # Mrs. Keenan
62
EPS 62 # Opium + Endorphin
63
EPS 63 # Better together
64
EPS 64 # Pembahasan Berat
65
EPS 65 # Bertahan Terluka!
66
EPS 66 # Dan terjadi lagi...
67
EPS 67 # Terlalu mencurigakan
68
EPS 68 # Jiwa yang bersedih
69
EPS 69 # Love Language...
70
EPS 70 # I'm sorry but love you...
71
EPS 71 # Cincin tanda Cinta
72
EPS 72 # Bayangkan dan Rasakan...
73
EPS 73 # Ketahuan kah?
74
EPS 74 # It's a Vibe!
75
EPS 75 # Lantas?
76
EPS 76 # Risalah Hati
77
EPS 77 # Broke Me First
78
EPS 78 # Klan Long
79
EPS 79 # Rindu
80
EPS 80 # Pertanda
81
EPS 81 # Painful
82
EPS 82 # Bau Skandal...
83
EPS 83 # Berselisih Paham
84
EPS 84 # Minefield
85
EPS 85 # Garis dua +
86
EPS 86 # Vaksin Y
87
EPS 87 # Wanita Gila
88
EPS 88 # Kelebihan dan Kekurangan
89
EPS 89 # Best Friends 4ever
90
EPS 90 # Microbots
91
EPS 91 # Menyerah
92
EPS 92 # Berbincang Serius!
93
EPS 93 # Runaway
94
EPS 94 # Sakit Hati
95
EPS 95 # Love is Blind
96
EPS 96 # Beautiful We Are
97
EPS 97 # Bergosip
98
EPS 98 # Saling Serang
99
EPS 99 # Seberapa Pantas?
100
EPS 100 # Mabuk Asmara
101
EPS 101 # KGTech
102
EPS 102 # Purpose
103
EPS 103 # Mangsa
104
EPS 104 # Firasat Buruk
105
EPS 105 # Pillow Talk
106
EPS 106 # Pengingat Diri
107
EPS 107 # Daisy
108
EPS 108 # Pacar Satu Rumah
109
EPS 109 # Tanaman Rusak
110
EPS 110 # Khawatir
111
EPS 111 # Kenangan Pahit
112
EPS 112 # Good talk with good person
113
EPS 113 # Keajaiban Tuhan
114
EPS 114 # Tanda Bahaya!
115
EPS 115 # Misi Penyelamatan
116
EPS 116 # Tertangkap
117
EPS 117 # Sial
118
EPS 118 # Flashback for Sadness
119
EPS 119 # Hasutan
120
EPS 120 # Kalah
121
EPS 121 # Mengakui Dosa
122
EPS 122 # My Whole New World
123
EPS 123 # Sad Tears
124
EPS 124 # We Were in Love
125
EPS 125 # Firasat Buruk
126
EPS 126 # Pesan Terakhir
127
EPS 127 # A Promise
128
EPS 128 # Sumpah Bersama
129
EPS 129 # Hilang
130
EPS 130 # Sadar
131
EPS 131 # Cinta Lainnya
132
EPS 132 # Keputusan Pahit
133
EPS 133 # Memori Indah
134
EPS 134 # Berita Buruk
135
EPS 135 # Keluar Negara
136
EPS 136 # Revenge
137
EPS 137 # War-01
138
EPS 138 # War-02
139
EPS 139 # Time so Fast!
140
EPS 140 # Who I Am
141
EPS 141 # Flow
142
EPS 142 # Kebahagiaan Semu
143
EPS 143 # Tak Ingin Menyerah
144
EPS 144 # Klarifikasi
145
EPS 145 # Pria Kecil yang Angkuh
146
EPS 146 # Melampiaskan Kekecewaan
147
EPS 147 # Terkuak
148
EPS 148 # I'd Rather
149
EPS 149 # Salah Sangka
150
EPS 150 # Keberuntungan Ganda
151
EPS 151 # Tak Rela
152
EPS 152 # Harapan Baru
153
EPS 153 # Permainan Seru
154
EPS 154 # Mencoba Peruntungan
155
EPS 155 # Keputusan Final
156
EPS 156 # Lari...
157
EPS 157 # Hilang
158
EPS 158 # Ancaman
159
EPS 159 # Finally...
160
EPS 160 # Terkuak
161
EPS 161 # Penawar Rindu
162
EPS 162 # Don't Leave
163
EPS 163 # Bertaut
164
EPS 164 # Kenyataan Pahit
165
EPS 165 # Plot Twist
166
EPS 166 # Mengalah
167
EPS 167 # Falling Slowly
168
EPS 168 # True Love
169
EPS 169 # Berkumpul Kembali
170
EPS 170 # It's You
171
EPS 171 # Bahaya
172
EPS 172 # Motion
173
EPS 173 # Akta Nikah
174
EPS 174 # Restu Terakhir
175
EPS 175 # First Sight
176
EPS 176 # Privilege
177
EPS 177 # Kemampuan
178
EPS 178 # Salah Sasaran
179
EPS 179 # Hukuman
180
EPS 180 # Babak Baru
181
EPS 181 # Menggoda
182
EPS 182 # Pengakuan
183
EPS 183 # Kocak
184
EPS 184 # Berbeda
185
EPS 185 # Ada Rasa
186
EPS 186 # Menyatakan Perasaan
187
EPS 187 # The Wedding Day
188
Special Part - Sayonara!
189
Special Part - Season 2
190
Special Part - Remake!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!