Laura yang pergi meninggalkan Kediaman Count Vansfold pun pergi ke Jalanan Elit bersama seorang Kesatria yang ditugaskan sebagai Pengawal Pribadi Laura.
“Tetap disini! Aku tidak ingin diikuti!” ucap Laura dengan nada suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang serius.
“Tapi Nyonya! Ini adalah tugas saya untuk melindungi anda!” ucap Kesatria tersebut dengan nada suara yang terburu-buru dengan ekspresi wajah yang gugup.
“Siapa namamu?” tanya Laura dengan ekspresi wajah dan nada suara yang dingin dengan tatapan mata yang tajam.
“Jo-John, Nyonya!” ucap Kesatria tersebut dengan nada suara yang gagap dan sangat lantang dengan keringat yang mengalir ke dahinya karena sangat gugup.
“Baiklah, John! Aku ingin bertanya padamu. Siapa Tuannya di sini? aku atau kau? Apakah kau akan mengikuti perintahku atau tidak?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang tidak senang dengan tatapan mata yang mengintimidasi dengan nada suara yang sinis.
Kesatria John yang mendengar pertanyaan Laura pun terdiam sesaat dan menundukkan kepalanya lalu memutuskan untuk menunggu di luar sehingga membuat Laura merasa sangat puas.
Laura yang telah meninggalkan salah satu mata-mata yang dikirim oleh George pun melakukan yang sangat ingin dilakukannya.
Laura yang pergi ke beberapa Butik bersama Rika pun membeli berbagai macam Gaun, Sepatu, dan Perhiasan dalam jumlah yang sangat banyak tanpa memikir jumlah uang yang akan dihabiskan.
“Aku ambil semuanya! Kirim semua Gaun itu ke Kediaman Count Vansfold!” ucap Laura dengan ekspresi wajah yang dingin dengan sikap yang sangat anggun dengan nada suara yang penuh wibawa kepada Pelayan Butik.
“Aku ambil semua perhiasan yang ada di etalase ini! Kirim tagihannya ke Kediaman Count Vansfold!” ucap Laura dengan senyum percaya diri.
“Aku ambil semua model yang telah kau tunjukkan. Perbaiki semua ukurannya menjadi ukuranku lalu kirim semuanya ke Kediaman Count Vansfold!” ucap Laura dengan suara yang tegas dengan senyum yang lembut.
“Aku akan membeli semua yang aku inginkan. Aku akan menghabiskan semua uangmu. Aku ingin lihat bagaimana reaksi George dan Evans setelah melihat semua tagihan itu!” ucap Laura dalam hati dengan senyum penuh kemenangan sambil berjalan keluar dari Butik menuju kereta kudanya.
Rika yang hanya melihat semua yang dilakukan Laura sejak pertama kali keluar dari Kediaman Counta Vansfold hanya diam dan mencoba memahami semuanya.
“Aku yakin Yang Mulia pasti punya alasan melakukan ini. Aku akan bertanya nanti!” ucap Rika dengan senyum yang lembut dengan tatapan mata penuh kesabaran.
Laura yang masih memiliki satu rute lagi sebelum pergi ke tempat tujuan utama dirinya keluar dari Kediaman Count Vansfold menjadi sangat bersemangat.
“Kita pergi ke Toko Kue Sweety!” ucap Laura dengan nada suara yang tegas tepat sebelum dirinya menaiki kereta kuda.
Laura yang selama ini tidak pernah menyentuh makanan manis semenjak dirinya menikah dengan Evans padahal makanan manis adalah makanan kesukaannya pun memutuskan untuk melakukan yang telah kehidupan yang telah disia-siakannya selama ini.
“Aku akan mencicipi semua kue yang ada di Toko Kue Sweety yang akan menjadi Toko Kue paling laris dalam waktu dekat itu!” ucap Laura dengan senyum yang lebar dengan ekspresi wajah yang bahagia.
Rika yang senang melihat perasaan Laura telah menjadi lebih baik setelah beberapa hari melihat wajah tegang di wajah Laura.
“Saya sangat bahagia melihat Yang Mulia bisa tersenyum dengan lebar lagi seperti dulu!” ucap Rika secara spontan dengan senyum yang lebar.
“Aku juga senang. Jangan cemas. Kau akan melihat senyum bahagiaku selalu, Rika!” ucap Laura dengan nada suara yang semangat dengan ekspresi wajah yang percaya diri.
Tak butuh waktu, Laura dan Rika yang telah duduk di dalam kereta kuda selama sepuluh menit akhirnya sampai di Toko Kue Sweety.
“Nyonya! Anda telah sampai di Toko Kue Sweety!” ucap Kesatria John dengan nada suara yang datar dengan senyum yang ceria.
“Terima kasih!” ucap Laura dengan nada suara dan ekspresi wajah yang dingin sambil bergerak turun dari kereta kuda dengan bantuan Kesatria John.
Laura yang telah sampai pun masuk ke dalam Toko dan mencium wangi manis dari kue-kue yang baru selesai dipanggang pun membuat perasaan Laura sangat bahagia.
“Hmmm, wangi kue yang sangat enak!” gumam Rika dengan suara yang pelan dengan ekspresi wajah yang bahagia.
“Benar sekali. Wanginya sangat lezat dan aku menjadi tidak sabar untuk mencicipinya!” ucap Laura yang menyetujui pernyataan Rika dengan senyum yang lembut.
Pemiliki Toko sekaligus Koki yang membuat kue itu pun langsung keluar dapur bersama beberapa kue yang baru saja matang setelah mendengar suara percakapan Laura dan Rika.
“Selamat datang! Selamat datang di Toko Kue Sweety! Saya Tiffany, Pemilik Toko Kue ini! Silahkan! Apa yang bisa saya bantu?” tanya Tiffany dengan senyum yang sangat lebar dengan ekspresi wajah yang sangat ramah.
“Aku sangat menyukai makanan manis. Oleh karena itu, aku ambil dua dari setiap jenis kue yang ada di Toko ini!” ucap Laura dengan senyum yang tak kalah lebar dengan ekspresi wajah yang sangat bahagia.
Tiffany yang mendengar Laura mengatakan hal yang sangat sulit dipercayainya pun tiba-tiba termenung dan kemudian tersadar lalu dengan cepat membungkus semua kue yang ada sesuai dengann permintaan Laura.
Tiffany yang tidak menyangka ada orang yang sangat menyukai Kue buatannya pun memberikan kartu khusus kepala Laura.
“Nyonay, tunggu!” panggil Tiffany dengan ekspresi wajah yang memerah karena malu dengan nada suara yang terdengar berusaha kuat.
“Nyonya, ini adalah Kartu Khusus penikmat Kue di Toko Kue Sweety. Nyonya bisa mengirim orang kapanpun kemari dan saya akan mendahulukan setiap pesanan Nyonya!” ucap Tiffany dengan ekspresi wajah yang serius dengan tatapan mata yang percaya diri.
Laura yang mendengar ucapa Tiffany menjadi sangat senang lalu tiba-tiba Laura yang mengingat keuntungan yang akan datang di masa depan pun memutuskan sesuatu.
“Aku sangat menghargai ini dan sangat senang tapi aku punya satu ide yang lebih baik. Apakah Nona Tiffany mau mendengarnya?” tanya Laura dengan senyum percaya diri yang langsung direspon dengan anggukan beberapa kali.
“Bagaimana kalau saya menjadi investor untuk Toko Kue Sweety? Saya akan membantu Toko Kue ini menjadi semakin besar dan semakin ramai pembelinya. Aku ingin semua orang yang menyukai makanan manis bisa mengetahui rasa kue yang terlezat yang penah ada!” ucap Laura dengan nada suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang percaya diri.
Tiffany yang memiliki impian untuk memiliki Toko Kue yang besar sejak kecil tidak menyangka akan ada seseorang yang akan mewujudkan mimpinya itu.
“To-Toko kue milikku sendiri?” tanya Tiffany dengan ekspresi wajah yang sangat bahagia dengan nada suara yang tidak percaya.
“Tentu saja dan jika Nona Tiffany setuju maka aku akan mengirim orangku kemari lagi nanti dan memberikan kotraknya!” ucap Laura dengan senyum yang lembut dengan tatapan mata yang hangat.
“Tentu saja saya mau. Saya mau sekali. Terima kasih. Terima kasih banyak, Nyonya!” ucap Tiffany dengan nada suara yang penuh semangat sambil meneteskan air mata kebahagiaan.
Laura yang telah mendapatkan semua yang diinginkannya pun pergi menaiki kereta kuda dan pergi ke tujuan utamanya.
“Aku tidak menyangka kepergianku kali ini memberiku keuntungan yang besar. Aku bisa mendapatkan uang yang sangat banyak dengan Investasi Bisnis ini!” ucap Laura dengan senyum yang lebar.
#Bersambung#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Oi Min
wong nek wes kasep pinter y ngene ki..... ono we ide ne
2023-05-27
1