Keesokan paginya, Evans yang telah mencoba untuk tidur ternyata tidak bisa tidur sama sekali dan mengingat dengan jelas penolakan yang dikatakan oleh Laura yang disampaikan George ke padanya.
“Hah! Sial! Kenapa aku menjadi seperti?” gumam Evans dengan ekspresi wajah yang kesal dengan wajah yang kelelahan yang membuat George yang datang bersama beberapa pelayan terkejut dengan penampilan Evans yang tidak biasanya.
“Tuan Count! Apakah anda baik-baik saja?” tanya George dengan ekspresi wajah yang cemas dengan tatapan mata yang khawatir.
“Aku baik-baik saja! Siapkan saja aku air hangat! Aku ingin mandi sekarang!” gumam Evans dengan nada suara yang dingin sambil menundukkan kepalanya yang tersangga dengan kedua tangannya.
George yang tidak mengerti yang terjadi pun menganggukkan kepalanya dan memberikan kode kepada Pelayan yang datang bersamanya melakukan semua yang diperintahkan Evans.
Sementara itu, Laura yang terbangun dalam perasaan yang sangat baik pun merasa jika tubuhnya terasa sangat sehat.
“Argh! Selama aku pindah kemari, tidak pernah aku merasa sesehat ini.” Gumam Laura dengan suara yang rendah yang membuat Rika yang sedang melihat Laura tersenyum bahagia ikut bahagia.
Rika yang telah mempersiapkann segalanya pun membantu Laura untuk mempersiapkan dirinya dan dalam waktu singkat Laura telah menjadi wanita yang sangat cantik dan anggun.
“Terima kasih, Rika! Tanganmu sungguh sebuah keajaiban!” ucap Laura dengan pujian yang sangat tinggi yang membuat pipi Rika memerah karena malu.
“Yang Mulia sangat senang menggodaku!” ucap Rika dengan suara yang rendah dengan satu tangan di pipi dengan senyum yang lebar.
“Hmmm, Yang Mulia, jika membutuhkan sesuatu silahkan panggil saya lagi. saya akan segera datang dan membantu anda!” ucap Rika dengan ekspresi wajah yang penuh percaya diri.
“Tentu saja. Terima kasih, Rika!” ucap Laura dengan senyum yang lebar sambil melihat kepergian Rika melalui pintu depan.
Laura yang telah berniat berlatih menggunakan Kekuatan Angin yang diberikan Raja Naga Claude padanya pun mengunci pintu lalu membuka kembali buku yang dibacanya kemarin.
“Aku harus membaca semua hal tentang Kekuatan Angin dan cara menggunakannya karena aku harus bisa terbiasa menggunakan Kekuatan ini secepatnya!” gumam Laura dengan tatapan mata yang fokus dengan ekspresi wajah yang serius dengan tekad yang kuat.
Laura yang menghanyutkan dirinya ke dalam buku yang dibacanya pun tak menyadari jika waktu telah berjalan sangat cepat.
Rika yang datang membawakan makan siang harus berdiri di depan pintu cukup waktu yang lama untuk memanggil Laura yang sedang fokus pada bacaannya.
“Nyonya! Nyonya! Nyonya!” panggil Rika dengan suara yang lembut sambil mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya Laura yang menyadari ada sebuah suara pun bergegas menyembunyikan bukunya lalu pergi ke pintu.
“Rika!” teriak Laura dengan suara yang sedikit terkejut dengan mata yang terbuka lebar dan membiarkan Rika masuk dengan membawakan makan siang.
Rika yang tidak ingin mempertanyakan yang dikerjakan Laura hingga tidak mendengar panggilannya pun mencoba mempercayai Laura.
Rika yang meletakkan menu makan siang yang dibawanya ke hadapan Laura dan menyusunnya dengan sangat cantik hingga membuat Laura merasa sangat lapar.
Laura yang merasa sangat lapar karena kehabisan tenaga untuk menguasai Buku yang dibacanya pun tanpa sadar menghabiskan semua makanan yang dibawa oleh Rika yang membuat Rika tersenyum ceria.
Rika yang tak ingin mengganggu yang sedang dikerjakan oleh Laura pun membersihkan semuanya dengan cepat dan membuatnya keluar.
Laura yang berada di dalam ruangannya sendirian lagi pun memutuskan untuk mengulang yang didapatkannya di dalam Buku Kekuatan Alam.
“Aku telah mengetahui sedikit banyak tentang Kekuatan Angin yang aku miliki. Ternyata Kekuatan ini memiliki banyak kegunaan seperti pertahanan, perlawanan dan pengintaian.” Gumam Laura dengan ekspresi wajah yang serius.
“Aku tidak bisa menggunakannya untuk bertahan ataupun melawan sekarang karena aku tidak punya lawan jadi satu-satunya yang bisa aku coba adalah Pengintaian!” gumam Laura lagi dengan satu tangan di dagunya seolah sedang berpikir.
“Baiklah! Aku akan mencoba melakukan pengintaian sekarang!” ucap Laura dengan suara yang sedikit keras dengan ekspresi wajah yang serius dengan tatapan mata yang tajam.
Laura yang menyadari bahwa Kekuatan Angin bisa digunakan untuk pengintaian karena Angin atau Udara akan ada selalu di sekitar manusia karena itu Kekuatan Angin bisa digunakan untuk mengetahui yang dibicarakan orang-orang asalkan kita bisa mengenal nada suara orang tersebut melalui angin.
Laura yang mencoba memfokuskan pikirannya pun mengubah dirinya seolah-olah menjadi angin yang tenang dengan mata terpejam.
Laura yang perlahan memfokuskan dirinya pun akhirnya dapat mendengar suara-suara orang-orang yang ada di balik pintu kamarnya.
“Hmmm, apa yang terjadi pada Madam? Kenapa dia hanya diam saja di dalam kamar dan tak keluar sama sekali beberapa hari?”
“Kenapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau mencemaskannya? Jangan lupa bahwa dia itu adalah Putri dari Kekaisaran Musuh!”
“Siapa bilang aku mencemaskannya? Aku hanya merasa sedikit heran! Hmmm!”
Laura yang mendengar ucapan pelayan yang membicarakannya pun tersenyum sinis dan memfokuskan pikirannya kembali untuk bisa menemukan suara Evans lalu mengetahui yang dikatakannya.
Namun sebelum Laura berhasil mencapai Evans yang sedang berbicara dengan George, Laura merasa tubuhnya sangatlah lemah.
“Aarghhh! Sepertinya aku masih sangat lemah dan aku membutuhkan istirahat lalu mencobanya lagi nanti!” ucap Laura dengan senyum yang bahagia dengan ekspresi wajah yang puas.
Laura yang terus mencoba berlatih menggunakan Kekuatan Angin hingga sore hari tanpa henti pun menyadari batasan dirinya.
“Hmmm, setelah berlatih sebanyak tiga kali dengan satu jam istirahat membuat waktu lama aku bisa mendengarkan perkataan orang-orang yang ada di Kediaman ini adalah lima menit dengan jarak sekitar sepuluh meter!” gumam Laura dengan ekspresi wajah yang sangat lelah sambil bersandar di sofa dengan tubuh yang sangat lemas.
Rika yang datang menemui Laura pun menjadi sangat terkejut dan dengan cepat membantu Laura untuk memulihkan kekuatannya kembali dengan memberikannya beberapa vitamin.
“Yang Mulia, apa yang anda lakukan? Kenapa anda menjadi seperti ini?” tanya Rika dengan ekspresi wajah yang sangat cemas dengan tidak adanya niat buruk sama sekali dari nada suara yang diucapkan Rika.
“A-aku...” ucap Laura yang kebingungan cara menjelaskan semuanya kepada Rika pun tiba-tiba terdiam saat Rika menyela perkataannya.
“Sata tau jika saya sedikit keterlaluan tapi saya tidak bermaksud mempertanyakan Yang Mulia. Saya hanya mencemaskan keadaan Yang Mulia. Saya akan selalu mendukung semua yang Yang Mulia lakukan dan saya akan siap melakukan apapun untuk Yang Mulia. Oleh karena itu, saya mohon jaga kesehatan Yang Mulia!” ucap Rika dengan ekspresi wajah yang cemas dan khawatir dengan tatapan mata yang penuh kasih sayang dengan nada suara yang terdengar sangat tulus.
Laura yang mendengar ucapan Rika pun merasa sangat tersentuh dan tanpa sadar meneteskan air mata dan memeluk Rika dengan sangat erat sambil membisikkan sesuatu.
“Terima kasih karena selalu ada di sampingku dan mendukung. Percayalah! Aku janji tidak akan mengecewakan siapapun lagi!” ucap Laura dengan senyum yang lembut sambil menghapus air matanya.
#Bersambung#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Anis Shaleh Palangkey
thor sekedar saran, kata "laura yang" nya terlalu banyak dan terkadang tdk perlu thor🙏
mungkin bisa dikurangi
2024-02-19
0