BAB 2. Reinkarnasi

Laura yang menelan racun pun tanpa sadar memuntahkan darah segar dan saat pandangan mata Laura mulai mengkabur sebuah cahaya berwarna emas pun muncul.

Laura yang awalnya merasakan rasa yang teramat sakit dari racun yang diminumnya tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya sendiri.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak merasakan rasa sakit sama sekali? Lalu dimana aku? Kenapa aku bisa ada disini?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang bingung dengan pandangan mata yang terus melihat ke sekeliling yang ternyata tidak ada apapun.

“Apakah ini Surga? Apakah aku telah benar-benar meninggal?” tanya Laura dengan suara yang rendah dan ekspresi wajah yang tak percaya.

Laura yang tiba-tiba teringat akan nasib kedua orangtuanya, kakaknya dan seluruh rakyat di Kekaisarannya membuat Laura tak bisa menahan air matanya.

“Ayah! Ibu! Kakak! Maafkan Laura! Ini semua adalah salah Laura! Laura yang dibutakan oleh cinta dan perasaan ingin memiliki membuat Laura cinta dari semuanya!” gumam Laura sambil menangis dengan tersedu-sedu dengan tatapan mata yang penuh dengan penyesalan dan ekspresi wajah yang sangat sedih.

Laura yang tak menyadari ada orang lain yang sedang mengawasinya tiba-tiba mendengar suara seorang pria di belakangnya.

“Apa kau benar-benar menyesal, Keturunan Zion?” tanya seorang Pria dengan ekspresi wajah yang dingin dan tatapan mata yang tajam.

“Si-siapa kau? Kenapa kau ada disini? Apakah kau juga sudah meninggal sama sepertiku?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang terkejut dengan tatapan mata yang penasaran.

“Kau yang meminta kesempatan kedua tapi kau sendiri melupakan aku? Sungguh manusia yang tidak tau malu!” gumam pria tersebut dengan ekspresi wajah yang menyindir dengan tatapan mata yang dingin.

Laura yang mendapatkan petunjuk pun menjadi ingat dengan nama yang disebutkannya sebelum dirinya merasa sangat pusing.

“Tu-tunggu! Apakah kau Dewi Justitia?” tanya Laura dengan nada suara yang sedikit tinggi dengan ekspresi wajah yang terkejut.

Pria yang mendengar kata yang dikeluarkan oleh Laura pun menjadi sangat kesal pun menjitak kepala Laura dengan sangat keras hingga membuat Laura berteriak kesakitan.

“Aaarrrgghhhh! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memukul kepalaku?” teriak Laura dengan suara yang keras dan melengking tinggi dengan tatapan mata yang melotot tajam serta ekspresi wajah yang kesal dan marah.

“Kau marah karena kau menjitak kepalamu lalu bagaimana denganku? Kau memanggilku Dewi sementara lihat! Apakah aku terlihat seperti seorang wanita sekarang?” tanya pria itu dengan suara yang tinggi dengan ekspresi wajah yang kesal.

Laura yang mengerti maksud pria yang sedang berdiri di depannya itu pun menundukkan kepalanya meminta maaf.

“Ma-maafkan aku! Aku yang salah tapi...” ucap Laura dengan suara yang rendah dengan ekspresi wajah yang mengesal dan perasaan yang tidak nyaman.

“Ta-tapi itu bukan salahku. Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya saja tentang identitasmu daripada memberikan petunjuk-petunjuk yang tidak berguna itu?” sindir Laura dengan ekspresi wajah yang tidak terima disalahkan dengann dua tangan terlipat di dada.

Pria tersebut yang mendengar perkataan Laura menjadi sangat marah dan sangat ingin memukul kepala Laura kembali tapi tiba-tiba ingatan tentang tujuan kedatangannya membuat Pria tersebut menahan diri.

“Haaahhh! Jika kau bukanlah Keturunan Zion maka sudah ku hajar dan ku lempar kau dari sini ke Neraka paling bawah!” gumam Pria tersebut sambil menarik nafas yang sangat panjang.

“Baiklah! Perkenalkan namaku adalah Claude Blanche dan kau adalah Keturunan Zion. Kau yang memanggilku kemari dan memintaku memberimu kesempatan kedua!” ucap Claude dengan suara yang tegas dan ekspresi wajah yang serius.

Laura yang mendengar Claude menyebutkan nama lengkapnya tiba-tiba mengingat tentang cerita dongeng selalu didengarnya saat masih kecil. Cerita Dongeng tentang asal usul berdirinya Kekaisaran Glorious tentang pertemanan Seorang Manusia dan Seekor Naga.

“A-apakah kau Naga yang diceritakan dalam Dongeng?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang tak percaya dengan tatapan mata yang terkejut.

“Agh! Akhirnya kau bisa menebaknya juga dan karena tujuan kedatanganku untuk membantumu mengabulkan satu permintaanmu maka katakanlah sekarang apa yang kau inginkan?” tanya Claude dengan ekspresi wajah yang tidak sabaran.

Laura yang mendengar perkataan Claude pun memberanikan dirinya untuk mengatakan keinginan terbesarnya.

“Aku ingin balas dendam. Aku ingin membalas perbuatan mereka yang telah membunuh keluargaku dan menghancurkan Kekaisaranku.” Ucap Laura dengan ekspresi wajah yang penuh amarah dengan nada suara yang dingin dengan penekanan di setiap katanya.

“Aku mengerti. Kalau begitu aku akan membunuh orang yang ingin kau bunuh dan menghancurkan Kerajaannya juga. Bagaimana?” tanya Claude dengan nada suara yang santai dengan ekspresi wajah yang cuek.

“Tidak! aku tidak menginginkan itu!” teriak Laura dengan suara yang lantang dengan ekspresi wajah yang tidak senang.

“A-aku... Aku ingin melakukannya sendiri. Aku ingin membalaskan dendamku sendiri. Aku tidak ingin orang lain melakukan yang sangat ingin aku lakukan!” ucap Laura dengan ekspresi wajah yang serius dengan tekad yang kuat di ekspresi wajahnya.

Claude yang mendengar perkataan Laura pun tersenyu kecil dan mengubah sikapnya terhadap Laura.

“Kalau begitu, apa yang kau inginkan? Kau adalah Keturunan terakhir sahabatku dan karena aku telah berjanji akan menolong dan mengabulkan satu permintaan keturunannya yang sedang kesulitan. Jadi katakann padaku, apa yang kau inginkan, Lady Laura?” tanya Claude dengan ekspresi wajah yang serius dengan nada suara yang terdengar sangat percaya diri.

Laura yang mendengar ucapan Claude pun menjadi sangat yakin bahwa dirinya akan bisa membalaskan dendamnya.

“Aku ingin kembali. Aku ingin kembali di saat semua tragedi ini belum terjadi. Aku ingin membalas perbuatan mereka semua dengan tanganku sendiri!” ucap Laura dengan keyakinan penuh dan tekad yang kuat.

“Aku mengerti. Aku akan mengabulkan permintaanmu itu dan aku akan memberimu sebuah hadiah yang akan membantumu membalaskan dendammu!” ucap Claude dengan senyum yang lebar dengan ekspresi wajah yang bahagia.

Tepat setelah mengatakan hal itu, Claude pun menghilang secara tiba-tiba yang membuat Laura menjadi sangat bingung dan tiba-tiba sebuah cahaya emas muncul dan menyilaukan mata.

“Ini adalah kesempatan terakhirmu. Gunakan dengan baik kesempatan dan hadiah yang aku berikan, Wahai Keturunan Zion!” ucap Claude dengan suara yang sangat keras yang terus tergiang jelas di kepala Laura.

Laura yang merasakan kepalanya sangat sakit pun membuka matanya kembali dan terduduk sambil memegang kepalanya.

“Agh! Kepalaku!” gumam Laura dengan suara yang rendah dengan ekspresi wajah yang kesakitan yang perlahan membuka matanya.

Rika yang selalu berada di samping Laura pun menjadi sangat senang saat melihat Laura yang sudah terbaring tidak sadarkan diri selama beberapa waktu akhirnya membuka matanya.

“Nyo-Nyonya! Nyonya! A-Akhirnya kau sadar juga!” ucap Rika dengan nada suara yang terputus-putu dengan air mata yang mengalir sangat banyak dengan ekspresi wajah yang bahagia.

Laura yang mendengar perkataan Rika pun menjadi sangat terkejut dan menatap Rika dan tempatnya berada saat ini dengan ekspresi wajah yang bingung.

Rika yang tidak mengetahui apapun yang terjadi pada Laura pun menjadi sangat bingung dan akhirnya mengatakan sesuatu yang membuat Laura bingung.

“Oh, Yang Mulia! Maafkan hamba yang tidak bisa menjaga Nyonya dengan benar hingga akhirnya Nyonya menjadi sangat aneh!” ucap Rika dengan ekspresi wajah yang sedih dengan air mata yang tak berhenti keluar dari pelupuk matanya.

“Tu-tunggu dulu Rika. Kau jangan mengatakan hal yang akan membuat orang lain mendengarnya menjadi salah paham!” ucap Laura dengann nada suara yang panik dengan ekpsresi wajah yang kebingungan.

“Aku baik-baik saja. Benar! Aku baik-baik saja bahkan sangat baik dan aku sepenuhnya telah tersadar bahkan sangat sadar!” ucap Laura dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat menyeramkan di mata Rika dengann senyum yang lebar dengan tatapan mata yang dingin dan tajam.

“Benar! Nyonya pasti sangat depresi saat mendengar Tuan Count akan pergi ke Ibukota sendirian!” gumam Rika dengan suara yang rendah dengan tatapan mata yang prihatin.

Namun Laura yang sangat sadar akan situasi yang dihadapinya saat ini tidak merasa terganggu sama sekali dengan perkataan Rika justru rencana balas tiba-tiba muncul dalam pikiran Laura.

“Kau ingin ke Ibukota sendirian bukan, Suamiku? Maka pergilah dan aku akan menyambutmu dengan hadiah yang sangat bagus untukmu nanti!” ucap Laura dalam hati dengan ekspresi wajah yang dingin dan tatapan mata yang tajam.

#Bersambung#

Hadiah apa yang akan diberikan oleh Claude untuk Laura dan hadiah apa yang akan diberikan Laura untuk suaminya? Tunggu jawabannya di BAB selanjutnya yaa...

Terpopuler

Comments

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

hadiah apakah itu? apakah tebasan kepala pelakor?

2024-12-15

0

Ari Peny

Ari Peny

aq mampir kelihatane seru c

2024-12-05

0

Titis Setiyowatiu7

Titis Setiyowatiu7

knp g kembali sblum nikah sih

2023-11-10

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pengkhianatan
2 BAB 2. Reinkarnasi
3 BAB 3. Kenyataan Cinta Sebuah Keluarga
4 BAB 4. Surat Laura
5 BAB 5. Penolakan Pertama Laura
6 BAB 6. Kekuatan Angin
7 BAB 7. Kekuatan Pengintaian
8 BAB 8. Pertemuan di Kehidupan Kedua
9 BAB 9. Kembalinya Master Noel
10 BAB 10. Artefak Pengunci
11 BAB 11. Siapa kau sebenarnya?
12 BAB 12. Bukan Bangsawan
13 BAB 13. Rencana Penyelinapan
14 BAB 14. Investasi Bisnis Kue
15 BAB 15. Viscount Balanguisse
16 BAB 16. Informasi untuk Pemintaan
17 BAB 17. Teriakan Minta Tolong
18 BAB 18. Tatiana Muncul
19 BAB 19. Persiapan Menyambut Tatiana
20 BAB 20. Permintaan Disetujui
21 BAB 21. Evans Kembali
22 BAB 22. Kehidupan Tatiana
23 BAB 23. Menguping
24 BAB 24. Kecurigaan Pura-Pura Sakit
25 BAB 25. Bank Magical
26 BAB 26. Taruhan Pacuan Kuda
27 BAB 27. Cemburu Buta
28 BAB 28. Kemenangan Taruhan
29 BAB 29. Tambang Mineral Shoven
30 BAB 30. Hadiah yang besar
31 BAB 31. Membakar Semua Hadiah
32 BAB 32. Kedatangan Tamu
33 BAB 33. Permintaan Cerai Perdana
34 BAB 34. Dikurung Satu Bulan
35 BAB 35. Percepat Kedatangan
36 BAB 36. Surat Darurat
37 BAB 37. Membuat Luka Baru
38 BAB 38. Permintaan Ditolak
39 BAB 39. Gereja Yoseph
40 BAB 40. Kedatangan Pendeta
41 BAB 41. Keuntungan Yang Berlipat Ganda
42 BAB 42. Membeli Gelar dan Wilayah Kekuasaan
43 BAB 43. Permintaan di setujui
44 BAB 44. Batu Berlian
45 BAB 45. Teh Cammomile
46 BAB 46. Kerjasama Bisnis Perhiasan
47 BAB 47. Adrian Lopez
48 BAB 48. Tangan Kanan Laura
49 BAB 49. Rencana Pembalasan
50 BAB 50. Setengah Bangsawan
51 BAB 51. Mengutus Seseorang
52 BAB 52. Sampai di Ibukota
53 BAB 53. Menghadiri Pesta Penyambutan
54 BAB 54. Martha Stern Hanneton
55 BAB 55. Laura, Selamanya Putri
56 PENGUMUMAN
57 BAB 56. Izin Membantu
58 BAB 57. Perselingkuhan Martha
59 BAB 58. Keinginan Sebenarnya
60 BAB 59. Pecat Semuanya
61 BAB 60. Memanggil Tatiana ke Ibukota
62 BAB 61. Tatiana Ke Ibukota
63 BAB 62. Surat Rekomendasi
64 BAB 63. Hasil dari Ujian Administrator
65 BAB 64. Negosiasi Alot
66 BAB 65. Festival Music Jalanan
67 BAB 66. Bantai
68 BAB 67. Baron Venon
69 BAB 68. Malam Panjang untuk Tatiana
70 BAB 69. Sindiran Pedas Laura
71 BAB 70. Tatiana Melarikan Diri
72 BAB 71. Obat Kehamilan
73 BAB 72. Kediaman Viscount Ballaguisse
74 BAB 73. Presiden Surat Kabar
75 BAB 74. Kenyataan Pahit
76 BAB 75. Obat Halusinasi
77 BAB 76. Penggrebekan
78 BAB 77. Pembelaan
79 BAB 78. Meninggalkan Kediaman Count
80 BAB 79. Protes Terbuka
81 BAB 80. Berita Surat Kabar Menyebar
82 BAB 81. Berita Menyebar Cepat
83 BAB 82. Kesempatan Terakhir
84 BAB 83. Madam Rollesh
85 BAB 84. Tikus Kecil
86 BAB 85. Kembali untuk Membuat Keonaran
87 BAB 86. Surat Pengajuan Perceraian
88 BAB 87. Usaha yang Gagal
89 BAB 88. Menemui Raja Jonathan IV
90 BAB 89. Istana yang Terabaikan
91 BAB 90. Trik Putra Mahkota
92 BAB 91. Surat Cinta Raja Jonathan IV
93 BAB 92. Pesta Pergantian Musim
94 BAB 93. Dekrit Kerajaan
95 BAB 94. Dansa Kedua
96 BAB 95. Ketahuan
97 BAB 96. Pembatalan Pertunangan
98 BAB 97. Penolakan
99 BAB 98. Keputusan Final
100 BAB 99. Diusir Keluar
101 BAB 100. Kepercayaan Diri Tatiana
102 BAB 101. Tamparan di Wajah Tatiana
103 BAB 102. Perbincangan yang Gagal
104 BAB 103. Ajakan Makan Siang
105 BAB 104. Ancaman Kudeta
106 BAB 105. Semua Kembali
107 BAB 106. Posisi Diturunkan
108 BAB 107. Hancurnya Keluarga Duke Hanneton
109 BAB 108. Kencan
110 BAB 109. Kencan yang Tak Terduga
111 BAB 110. Rencana Kebangkrutan
112 BAB 111. Serangan I
113 BAB 112. Pernikahan yang Tak Diinginkan
114 BAB 113. Hamil
115 BAB 114. Obat Pelemah Kandungan
116 BAB 115. Anak Baron Vernon
117 BAB 116. Harga Diri Harga Mati
118 BAB 117. Tamparan Tak Berbekas
119 BAB 118. Alat Sihir Hitam
120 BAB 119. Api Hitam Membakar Semua
121 BAB 120. Pria Berjubah Hitam
122 BAB 121. Izin Bertemu Raja
123 BAB 122. Mendeteksi
124 BAB 123. Kehancuran Dua Bangsawan
125 BAB 124. Tatiana Diusir
126 BAB 125. Mengambil Kredit
127 BAB 126. Ekspedisi Pencarian Penyihir Hitam
128 BAB 127. Kematian Duke Balmon
129 BAB 128. Kematian Anak Tatiana
130 BAB 129. Berita Besar
131 BAB 130. Titah Dua Berita
132 BAB 131. Pemakaman Duke Balmon
133 BAB 132. Hukuman yang Sebenarnya
134 BAB 133. Petisi Pemilihan Putra Mahkota Baru
135 BAB 134. Perangkap
136 BAB 135. Penyesalan Terdalam Evans
137 BAB 136. Jantung Berdebar
138 BAB 137. Kejatuhan Posisi Permaisuri
139 BAB 138. Eksekusi Bakar
140 BAB 139. Dating
141 BAB 140. Kematian Permaisuri dan Keluarganya
142 BAB 141. Pembalasan Dendam Terakhir
143 BAB 142. Suami Idaman Nomor Satu
144 BAB 143. Cincin Singa & Stempel Kerajaan
145 BAB 144. Lamaran Pernikahan
146 BAB 145. Penyebaran Penyakit
147 BABB146. Bantuan Kaisar Frederick
148 BAB 147. Laura Kembali
149 BAB 148. Percintaan Abad Ini
150 BAB 149. Di Bawah Kembang Api
151 Pengumuman
152 Perhatian
Episodes

Updated 152 Episodes

1
BAB 1. Pengkhianatan
2
BAB 2. Reinkarnasi
3
BAB 3. Kenyataan Cinta Sebuah Keluarga
4
BAB 4. Surat Laura
5
BAB 5. Penolakan Pertama Laura
6
BAB 6. Kekuatan Angin
7
BAB 7. Kekuatan Pengintaian
8
BAB 8. Pertemuan di Kehidupan Kedua
9
BAB 9. Kembalinya Master Noel
10
BAB 10. Artefak Pengunci
11
BAB 11. Siapa kau sebenarnya?
12
BAB 12. Bukan Bangsawan
13
BAB 13. Rencana Penyelinapan
14
BAB 14. Investasi Bisnis Kue
15
BAB 15. Viscount Balanguisse
16
BAB 16. Informasi untuk Pemintaan
17
BAB 17. Teriakan Minta Tolong
18
BAB 18. Tatiana Muncul
19
BAB 19. Persiapan Menyambut Tatiana
20
BAB 20. Permintaan Disetujui
21
BAB 21. Evans Kembali
22
BAB 22. Kehidupan Tatiana
23
BAB 23. Menguping
24
BAB 24. Kecurigaan Pura-Pura Sakit
25
BAB 25. Bank Magical
26
BAB 26. Taruhan Pacuan Kuda
27
BAB 27. Cemburu Buta
28
BAB 28. Kemenangan Taruhan
29
BAB 29. Tambang Mineral Shoven
30
BAB 30. Hadiah yang besar
31
BAB 31. Membakar Semua Hadiah
32
BAB 32. Kedatangan Tamu
33
BAB 33. Permintaan Cerai Perdana
34
BAB 34. Dikurung Satu Bulan
35
BAB 35. Percepat Kedatangan
36
BAB 36. Surat Darurat
37
BAB 37. Membuat Luka Baru
38
BAB 38. Permintaan Ditolak
39
BAB 39. Gereja Yoseph
40
BAB 40. Kedatangan Pendeta
41
BAB 41. Keuntungan Yang Berlipat Ganda
42
BAB 42. Membeli Gelar dan Wilayah Kekuasaan
43
BAB 43. Permintaan di setujui
44
BAB 44. Batu Berlian
45
BAB 45. Teh Cammomile
46
BAB 46. Kerjasama Bisnis Perhiasan
47
BAB 47. Adrian Lopez
48
BAB 48. Tangan Kanan Laura
49
BAB 49. Rencana Pembalasan
50
BAB 50. Setengah Bangsawan
51
BAB 51. Mengutus Seseorang
52
BAB 52. Sampai di Ibukota
53
BAB 53. Menghadiri Pesta Penyambutan
54
BAB 54. Martha Stern Hanneton
55
BAB 55. Laura, Selamanya Putri
56
PENGUMUMAN
57
BAB 56. Izin Membantu
58
BAB 57. Perselingkuhan Martha
59
BAB 58. Keinginan Sebenarnya
60
BAB 59. Pecat Semuanya
61
BAB 60. Memanggil Tatiana ke Ibukota
62
BAB 61. Tatiana Ke Ibukota
63
BAB 62. Surat Rekomendasi
64
BAB 63. Hasil dari Ujian Administrator
65
BAB 64. Negosiasi Alot
66
BAB 65. Festival Music Jalanan
67
BAB 66. Bantai
68
BAB 67. Baron Venon
69
BAB 68. Malam Panjang untuk Tatiana
70
BAB 69. Sindiran Pedas Laura
71
BAB 70. Tatiana Melarikan Diri
72
BAB 71. Obat Kehamilan
73
BAB 72. Kediaman Viscount Ballaguisse
74
BAB 73. Presiden Surat Kabar
75
BAB 74. Kenyataan Pahit
76
BAB 75. Obat Halusinasi
77
BAB 76. Penggrebekan
78
BAB 77. Pembelaan
79
BAB 78. Meninggalkan Kediaman Count
80
BAB 79. Protes Terbuka
81
BAB 80. Berita Surat Kabar Menyebar
82
BAB 81. Berita Menyebar Cepat
83
BAB 82. Kesempatan Terakhir
84
BAB 83. Madam Rollesh
85
BAB 84. Tikus Kecil
86
BAB 85. Kembali untuk Membuat Keonaran
87
BAB 86. Surat Pengajuan Perceraian
88
BAB 87. Usaha yang Gagal
89
BAB 88. Menemui Raja Jonathan IV
90
BAB 89. Istana yang Terabaikan
91
BAB 90. Trik Putra Mahkota
92
BAB 91. Surat Cinta Raja Jonathan IV
93
BAB 92. Pesta Pergantian Musim
94
BAB 93. Dekrit Kerajaan
95
BAB 94. Dansa Kedua
96
BAB 95. Ketahuan
97
BAB 96. Pembatalan Pertunangan
98
BAB 97. Penolakan
99
BAB 98. Keputusan Final
100
BAB 99. Diusir Keluar
101
BAB 100. Kepercayaan Diri Tatiana
102
BAB 101. Tamparan di Wajah Tatiana
103
BAB 102. Perbincangan yang Gagal
104
BAB 103. Ajakan Makan Siang
105
BAB 104. Ancaman Kudeta
106
BAB 105. Semua Kembali
107
BAB 106. Posisi Diturunkan
108
BAB 107. Hancurnya Keluarga Duke Hanneton
109
BAB 108. Kencan
110
BAB 109. Kencan yang Tak Terduga
111
BAB 110. Rencana Kebangkrutan
112
BAB 111. Serangan I
113
BAB 112. Pernikahan yang Tak Diinginkan
114
BAB 113. Hamil
115
BAB 114. Obat Pelemah Kandungan
116
BAB 115. Anak Baron Vernon
117
BAB 116. Harga Diri Harga Mati
118
BAB 117. Tamparan Tak Berbekas
119
BAB 118. Alat Sihir Hitam
120
BAB 119. Api Hitam Membakar Semua
121
BAB 120. Pria Berjubah Hitam
122
BAB 121. Izin Bertemu Raja
123
BAB 122. Mendeteksi
124
BAB 123. Kehancuran Dua Bangsawan
125
BAB 124. Tatiana Diusir
126
BAB 125. Mengambil Kredit
127
BAB 126. Ekspedisi Pencarian Penyihir Hitam
128
BAB 127. Kematian Duke Balmon
129
BAB 128. Kematian Anak Tatiana
130
BAB 129. Berita Besar
131
BAB 130. Titah Dua Berita
132
BAB 131. Pemakaman Duke Balmon
133
BAB 132. Hukuman yang Sebenarnya
134
BAB 133. Petisi Pemilihan Putra Mahkota Baru
135
BAB 134. Perangkap
136
BAB 135. Penyesalan Terdalam Evans
137
BAB 136. Jantung Berdebar
138
BAB 137. Kejatuhan Posisi Permaisuri
139
BAB 138. Eksekusi Bakar
140
BAB 139. Dating
141
BAB 140. Kematian Permaisuri dan Keluarganya
142
BAB 141. Pembalasan Dendam Terakhir
143
BAB 142. Suami Idaman Nomor Satu
144
BAB 143. Cincin Singa & Stempel Kerajaan
145
BAB 144. Lamaran Pernikahan
146
BAB 145. Penyebaran Penyakit
147
BABB146. Bantuan Kaisar Frederick
148
BAB 147. Laura Kembali
149
BAB 148. Percintaan Abad Ini
150
BAB 149. Di Bawah Kembang Api
151
Pengumuman
152
Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!