BAB 8. Pertemuan di Kehidupan Kedua

Evans yang telah mencoba memfokuskan dirinya untuk mempersiapkan kepergiannya ke Ibukota pun memanggil George datang ke Ruangannya.

“Apakah anda memanggil saya, Tuan Count?” tanya George dengan nada suara yang datar dengan sikap yang sangat sopan.

“Benar! Sampaikan pada Laura bahwa besok pagi aku akan pergi ke Ibukota!” ucap Evans dengan suara yang datar dengan ekspresi wajah yang dingin.

George yang memahami maksud dari ucapan Evans pun menganggukkan kepalanya lalu bergegas keluar menemui Laura di Kamarnya.

Sementara itu, Laura yang sedang menikmati makan malamnya dengan ditemani Rika yang berdiri di sampingnya merasa nafsu makannya menghilang saat melihat kedatangan George.

“Maafkan kelancangan saya, Nyonya! Saya datang untuk menyampaikan pesan dari Tuan Count!” ucap George dengan kepala yang tertunduk dengan nada suara yang datar.

“Katakanlah. Apa pesannya?” ucap Laura yang menghentikan makannya lalu mengelap sisa makanan yang ada di mulutnya dengan serbet lalu menatap dingin ke arah George.

George yang mendengar penolakan Laura semalam karena Laura merasa jika dirinya kurang sehat dan saat George melihat ekspresi wajah kelelahan di wajah Laura membuat George yakin bahwa yang dikatakan Laura bukanlah kebohongan.

“Nyonya! Apakah anda baik-baik saja?” tanya George tiba-tiba dengan ekspresi wajah yang cemas dengan nada suara yang berubah lembut.

“Aku baik-baik saja jadi katakan saja, apa yang ingin Evans katakan?” ucap Laura dengan nada suara yang terdengar tidak sabar dengan ekspresi wajah yang dingin.

George yang menyadari bahwa Laura tidak ingin George ikut campur dalam urusannya pun menundukkan kepalanya lalu mengatakan perintah Evans.

“Tuan Count bilang bahwa persiapan ke Ibukota telah dipercepat dan keberangkatann Tuan Count ke Ibukota akan dijadwalkan keesokan paginya!” ucap George dengan nada suara yang datar sambil memperhatikan perubahan ekspres wajah Laura.

George yang berpikir jika Laura akan sangat terkejut dan menjadi sangat sedih karena akan berpisah dengan Evans dalam waktu yang sangat lama menjadi sangat terkejut dengan respons yang diberikan oleh Laura.

“Baiklah. Katakan padanya bahwa aku butuh istirahat untuk memulihkan kesehatanku jadi aku tidak akan mengantar kepergiannya!” ucap Laura dengan nada suara dan ekspresi wajah yang datar.

George yang awalnya terkejut langsung sadar dan mengundurkan diri lalu pergi melaporkan jawaban dari Laura kepada Evans.

Evans yang mendengar yang diucapkann oleh George menjadi sangat marah dan menghancurkan dokumen yang ada di hadapannya.

“Jangan berbohong padaku! Sakit! Bagaimana bisa wanita egois itu sakit? Aku tidak akan mempercayainya!” ucap Evans dengan suara yang sangat keras dengan ekspresi wajah yang tidak percaya.

Evans yang merasa jika dirinya sudah tidak bahagia sejak penolakan Laura untuk makan malam bersamanya kemarin merasa semakin buruk saat mendengar penolakan lagi dari Laura yang tidak bisa mengantar kepergiannya.

Evans yang tak pernah pergi menemui Laura terlebih dahulu sejak pernikahan mereka dinyatakan resmi pun akhirnya pergi menemui Laura di dalam kamarnya.

Laura yang merasa sangat lelah karena telah berlatih seharian untuk mengendalikan Kekuatan Anginnya pun memutuskan untuk istirahat lebih awal agar bisa berlatih kembali keesokan paginya dengan kekuatan penuh.

Namun keinginan Laura yang ingin istirahat lebih cepat tidak berjalan dengan sesuai rencananya, Laura yang berpikir jika Rika yang datang kembali menemuinya tidak menyangka jika Evans yang datang menerobos masuk ke dalam kamarnya hingga membuat Laura yang telah memakai gaun tidur malam yang tipis menjadi terkejut.

“Rika, kenapa kau datang kembali? Aku sudah bilang aku tidak membutuhkan apapun sekarang karena aku akan segera tidur jadi kau bisa beristirahat!” ucap Laura dengan suara yang malas dengan ekspresi wajah yang sangat lelah.

“Aku bukanlah Pelayan Pribadimu itu. Apakah aku akan diusir keluar juga?” tanya Evans dengan nada suara yang datar dengan ekspresi wajah yang dingin.

“Aaaargggghhhhh!” teriak Laura dengan sangat keras saat berbalik arah dan melihat Evans yang berdiri di hadapannya yang tanpa sadar membuat Laura dengan cepat menutupi bagian atas tubuhnya yang terekspos oleh Gau Malam yang dipakainya.

Evans yang tidak menyangka jika reaksi yang akan ditunjukkan Laura saat kedatanngannya sangatlah berlebihan pun membuat Evans menjadi malu terutama saat melihat Gaun Merah yang sedikit tembus pandang sehingga menonjolkan kulit putih dan indah yang dimiliki oleh Laura.

“Ehem! Aku tidak bermaksud mengejutkanmu! Maaf karena telah membuatmu terkejut!” ucap Evans yang tiba-tiba merubah nada suara menjadi lembut sambil memalingkan wajahnya dengan telinga yang memerah karena malu.

Laura yang tidak menyangka jika akan mendengar perkataan maaf dari mulut Evans yang tak pernah didengarnya di Kehidupannya yang lalu pun sedikit termenung tapi dengan cepat menyadarkan dirinya.

“Kalau begitu, lebih baik Tuan Count untuk mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk kemari!” ucap Laura dengan ekspresi wajah yang canggung dengan tatapan mata yang tidak nyaman.

“Agh! Baiklah. Aku mengerti. Maaf. Itu salahku dan itu tidak akan terulang lagi!” ucap Evans dengan nada suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang serius sambil menundukkan kepala sekali sebagai tanda penyesalan yang membuat Laura merasa tidak nyaman.

“Ehem! Aku tidak akan membahas masalah ini lagi tapi apa yang menyebabkan Tuan Count datang kemari malam-malam seperti ini? Itu sangat tidak biasa. Jika Tuan Count ingin mengatakan sesuatu, Tuan Count bisa meminta George kemarin untuk menyampaikannya seperti biasa!” ucap Laura dengan nada suara yang tegas karena merasa tidak nyaman untuk berhadapan dengan Evans secara langsung saat ini.

Namun pernyataan Laura membuat Evans yang telah tenang menjadi kesal kembali dan perasaannya yang telah tenang menjadi emosi kembali.

“Apakah maksudnya dia ingin menunjukkan Gaun Malam tipis ini kepada George daripada dilihat olehku Suaminya sendiri? Hah!” ucap Evans dalam hati dengan ekspresi wajah yang kesal yang membuat Laura yang melihat perubahan ekspresi Evans merasa aneh.

Laura yang tidak ingin berada dalam satu kamar dengan Evans lebih lama lagi ataupun melayani Evans malam itu sebelum kepergiannya ke Ibukota membuat Laura dengan cepat membuat batasan antara keduanya.

“Saya tau mungkin kedatangan Tuan Count kemari pasti mengenai penolakan saya yang tidak bisa datang saat makan malam kemarin dan ketidakhadiran saya saat kepergia Tuan Count ke Ibukota keesokan paginya. Saya meminta pengertian Tuan Count!” ucap Laura dengan ekspresi wajah yang pura-pura lemah dengan nada suara yang rendah.

Evans yang menyadari wajah Laura terlihat sangat lelah tidak menyangka jika tubuh Laura pun ternyata sangat lemah sehingga membuat Evans yang ingin marah pun menarik nafas panjang dan menyerah.

“Ehem! Aku mengerti. Aku akan menghubungi Dokter dan memintanya memeriksamu saat aku pergi besok pagi!” ucap Evans dengan suara yang batuk yang sangat keras dengan nada suara yang tegas.

Laura yang mendengar ucapan Evans tidak merasa tersentuh sama sekali dengan ucapan perhatian dari Evans dan hanya menjawabnya dengan senyum palsu yang terpaksa.

Evans yang tidak ingin mengganggu Laura yang ingin beristirahat pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan meninggalkan Laura sendirian di dalam kamarnya.

Tepat setelah kepergian Evans sikap lembut dan senyum ceria yang dimiliki oleh Laura langsung berubah drastis.

“Hah! Menyebalkan!” gumam Laura dengan tatapan mata yang sinis dengan ekspresi wajah yang cuek dan kembali ke tempat tidurnya.

#Bersambung#

Terpopuler

Comments

Nami

Nami

jangan balikan 😝 bikin cerita yg beda thor...😭😭

2023-01-18

5

Lala Kusumah

Lala Kusumah

huh rasain ntar lo count.... nyesel lo telah menyia2kan Laura...

2022-11-09

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pengkhianatan
2 BAB 2. Reinkarnasi
3 BAB 3. Kenyataan Cinta Sebuah Keluarga
4 BAB 4. Surat Laura
5 BAB 5. Penolakan Pertama Laura
6 BAB 6. Kekuatan Angin
7 BAB 7. Kekuatan Pengintaian
8 BAB 8. Pertemuan di Kehidupan Kedua
9 BAB 9. Kembalinya Master Noel
10 BAB 10. Artefak Pengunci
11 BAB 11. Siapa kau sebenarnya?
12 BAB 12. Bukan Bangsawan
13 BAB 13. Rencana Penyelinapan
14 BAB 14. Investasi Bisnis Kue
15 BAB 15. Viscount Balanguisse
16 BAB 16. Informasi untuk Pemintaan
17 BAB 17. Teriakan Minta Tolong
18 BAB 18. Tatiana Muncul
19 BAB 19. Persiapan Menyambut Tatiana
20 BAB 20. Permintaan Disetujui
21 BAB 21. Evans Kembali
22 BAB 22. Kehidupan Tatiana
23 BAB 23. Menguping
24 BAB 24. Kecurigaan Pura-Pura Sakit
25 BAB 25. Bank Magical
26 BAB 26. Taruhan Pacuan Kuda
27 BAB 27. Cemburu Buta
28 BAB 28. Kemenangan Taruhan
29 BAB 29. Tambang Mineral Shoven
30 BAB 30. Hadiah yang besar
31 BAB 31. Membakar Semua Hadiah
32 BAB 32. Kedatangan Tamu
33 BAB 33. Permintaan Cerai Perdana
34 BAB 34. Dikurung Satu Bulan
35 BAB 35. Percepat Kedatangan
36 BAB 36. Surat Darurat
37 BAB 37. Membuat Luka Baru
38 BAB 38. Permintaan Ditolak
39 BAB 39. Gereja Yoseph
40 BAB 40. Kedatangan Pendeta
41 BAB 41. Keuntungan Yang Berlipat Ganda
42 BAB 42. Membeli Gelar dan Wilayah Kekuasaan
43 BAB 43. Permintaan di setujui
44 BAB 44. Batu Berlian
45 BAB 45. Teh Cammomile
46 BAB 46. Kerjasama Bisnis Perhiasan
47 BAB 47. Adrian Lopez
48 BAB 48. Tangan Kanan Laura
49 BAB 49. Rencana Pembalasan
50 BAB 50. Setengah Bangsawan
51 BAB 51. Mengutus Seseorang
52 BAB 52. Sampai di Ibukota
53 BAB 53. Menghadiri Pesta Penyambutan
54 BAB 54. Martha Stern Hanneton
55 BAB 55. Laura, Selamanya Putri
56 PENGUMUMAN
57 BAB 56. Izin Membantu
58 BAB 57. Perselingkuhan Martha
59 BAB 58. Keinginan Sebenarnya
60 BAB 59. Pecat Semuanya
61 BAB 60. Memanggil Tatiana ke Ibukota
62 BAB 61. Tatiana Ke Ibukota
63 BAB 62. Surat Rekomendasi
64 BAB 63. Hasil dari Ujian Administrator
65 BAB 64. Negosiasi Alot
66 BAB 65. Festival Music Jalanan
67 BAB 66. Bantai
68 BAB 67. Baron Venon
69 BAB 68. Malam Panjang untuk Tatiana
70 BAB 69. Sindiran Pedas Laura
71 BAB 70. Tatiana Melarikan Diri
72 BAB 71. Obat Kehamilan
73 BAB 72. Kediaman Viscount Ballaguisse
74 BAB 73. Presiden Surat Kabar
75 BAB 74. Kenyataan Pahit
76 BAB 75. Obat Halusinasi
77 BAB 76. Penggrebekan
78 BAB 77. Pembelaan
79 BAB 78. Meninggalkan Kediaman Count
80 BAB 79. Protes Terbuka
81 BAB 80. Berita Surat Kabar Menyebar
82 BAB 81. Berita Menyebar Cepat
83 BAB 82. Kesempatan Terakhir
84 BAB 83. Madam Rollesh
85 BAB 84. Tikus Kecil
86 BAB 85. Kembali untuk Membuat Keonaran
87 BAB 86. Surat Pengajuan Perceraian
88 BAB 87. Usaha yang Gagal
89 BAB 88. Menemui Raja Jonathan IV
90 BAB 89. Istana yang Terabaikan
91 BAB 90. Trik Putra Mahkota
92 BAB 91. Surat Cinta Raja Jonathan IV
93 BAB 92. Pesta Pergantian Musim
94 BAB 93. Dekrit Kerajaan
95 BAB 94. Dansa Kedua
96 BAB 95. Ketahuan
97 BAB 96. Pembatalan Pertunangan
98 BAB 97. Penolakan
99 BAB 98. Keputusan Final
100 BAB 99. Diusir Keluar
101 BAB 100. Kepercayaan Diri Tatiana
102 BAB 101. Tamparan di Wajah Tatiana
103 BAB 102. Perbincangan yang Gagal
104 BAB 103. Ajakan Makan Siang
105 BAB 104. Ancaman Kudeta
106 BAB 105. Semua Kembali
107 BAB 106. Posisi Diturunkan
108 BAB 107. Hancurnya Keluarga Duke Hanneton
109 BAB 108. Kencan
110 BAB 109. Kencan yang Tak Terduga
111 BAB 110. Rencana Kebangkrutan
112 BAB 111. Serangan I
113 BAB 112. Pernikahan yang Tak Diinginkan
114 BAB 113. Hamil
115 BAB 114. Obat Pelemah Kandungan
116 BAB 115. Anak Baron Vernon
117 BAB 116. Harga Diri Harga Mati
118 BAB 117. Tamparan Tak Berbekas
119 BAB 118. Alat Sihir Hitam
120 BAB 119. Api Hitam Membakar Semua
121 BAB 120. Pria Berjubah Hitam
122 BAB 121. Izin Bertemu Raja
123 BAB 122. Mendeteksi
124 BAB 123. Kehancuran Dua Bangsawan
125 BAB 124. Tatiana Diusir
126 BAB 125. Mengambil Kredit
127 BAB 126. Ekspedisi Pencarian Penyihir Hitam
128 BAB 127. Kematian Duke Balmon
129 BAB 128. Kematian Anak Tatiana
130 BAB 129. Berita Besar
131 BAB 130. Titah Dua Berita
132 BAB 131. Pemakaman Duke Balmon
133 BAB 132. Hukuman yang Sebenarnya
134 BAB 133. Petisi Pemilihan Putra Mahkota Baru
135 BAB 134. Perangkap
136 BAB 135. Penyesalan Terdalam Evans
137 BAB 136. Jantung Berdebar
138 BAB 137. Kejatuhan Posisi Permaisuri
139 BAB 138. Eksekusi Bakar
140 BAB 139. Dating
141 BAB 140. Kematian Permaisuri dan Keluarganya
142 BAB 141. Pembalasan Dendam Terakhir
143 BAB 142. Suami Idaman Nomor Satu
144 BAB 143. Cincin Singa & Stempel Kerajaan
145 BAB 144. Lamaran Pernikahan
146 BAB 145. Penyebaran Penyakit
147 BABB146. Bantuan Kaisar Frederick
148 BAB 147. Laura Kembali
149 BAB 148. Percintaan Abad Ini
150 BAB 149. Di Bawah Kembang Api
151 Pengumuman
152 Perhatian
Episodes

Updated 152 Episodes

1
BAB 1. Pengkhianatan
2
BAB 2. Reinkarnasi
3
BAB 3. Kenyataan Cinta Sebuah Keluarga
4
BAB 4. Surat Laura
5
BAB 5. Penolakan Pertama Laura
6
BAB 6. Kekuatan Angin
7
BAB 7. Kekuatan Pengintaian
8
BAB 8. Pertemuan di Kehidupan Kedua
9
BAB 9. Kembalinya Master Noel
10
BAB 10. Artefak Pengunci
11
BAB 11. Siapa kau sebenarnya?
12
BAB 12. Bukan Bangsawan
13
BAB 13. Rencana Penyelinapan
14
BAB 14. Investasi Bisnis Kue
15
BAB 15. Viscount Balanguisse
16
BAB 16. Informasi untuk Pemintaan
17
BAB 17. Teriakan Minta Tolong
18
BAB 18. Tatiana Muncul
19
BAB 19. Persiapan Menyambut Tatiana
20
BAB 20. Permintaan Disetujui
21
BAB 21. Evans Kembali
22
BAB 22. Kehidupan Tatiana
23
BAB 23. Menguping
24
BAB 24. Kecurigaan Pura-Pura Sakit
25
BAB 25. Bank Magical
26
BAB 26. Taruhan Pacuan Kuda
27
BAB 27. Cemburu Buta
28
BAB 28. Kemenangan Taruhan
29
BAB 29. Tambang Mineral Shoven
30
BAB 30. Hadiah yang besar
31
BAB 31. Membakar Semua Hadiah
32
BAB 32. Kedatangan Tamu
33
BAB 33. Permintaan Cerai Perdana
34
BAB 34. Dikurung Satu Bulan
35
BAB 35. Percepat Kedatangan
36
BAB 36. Surat Darurat
37
BAB 37. Membuat Luka Baru
38
BAB 38. Permintaan Ditolak
39
BAB 39. Gereja Yoseph
40
BAB 40. Kedatangan Pendeta
41
BAB 41. Keuntungan Yang Berlipat Ganda
42
BAB 42. Membeli Gelar dan Wilayah Kekuasaan
43
BAB 43. Permintaan di setujui
44
BAB 44. Batu Berlian
45
BAB 45. Teh Cammomile
46
BAB 46. Kerjasama Bisnis Perhiasan
47
BAB 47. Adrian Lopez
48
BAB 48. Tangan Kanan Laura
49
BAB 49. Rencana Pembalasan
50
BAB 50. Setengah Bangsawan
51
BAB 51. Mengutus Seseorang
52
BAB 52. Sampai di Ibukota
53
BAB 53. Menghadiri Pesta Penyambutan
54
BAB 54. Martha Stern Hanneton
55
BAB 55. Laura, Selamanya Putri
56
PENGUMUMAN
57
BAB 56. Izin Membantu
58
BAB 57. Perselingkuhan Martha
59
BAB 58. Keinginan Sebenarnya
60
BAB 59. Pecat Semuanya
61
BAB 60. Memanggil Tatiana ke Ibukota
62
BAB 61. Tatiana Ke Ibukota
63
BAB 62. Surat Rekomendasi
64
BAB 63. Hasil dari Ujian Administrator
65
BAB 64. Negosiasi Alot
66
BAB 65. Festival Music Jalanan
67
BAB 66. Bantai
68
BAB 67. Baron Venon
69
BAB 68. Malam Panjang untuk Tatiana
70
BAB 69. Sindiran Pedas Laura
71
BAB 70. Tatiana Melarikan Diri
72
BAB 71. Obat Kehamilan
73
BAB 72. Kediaman Viscount Ballaguisse
74
BAB 73. Presiden Surat Kabar
75
BAB 74. Kenyataan Pahit
76
BAB 75. Obat Halusinasi
77
BAB 76. Penggrebekan
78
BAB 77. Pembelaan
79
BAB 78. Meninggalkan Kediaman Count
80
BAB 79. Protes Terbuka
81
BAB 80. Berita Surat Kabar Menyebar
82
BAB 81. Berita Menyebar Cepat
83
BAB 82. Kesempatan Terakhir
84
BAB 83. Madam Rollesh
85
BAB 84. Tikus Kecil
86
BAB 85. Kembali untuk Membuat Keonaran
87
BAB 86. Surat Pengajuan Perceraian
88
BAB 87. Usaha yang Gagal
89
BAB 88. Menemui Raja Jonathan IV
90
BAB 89. Istana yang Terabaikan
91
BAB 90. Trik Putra Mahkota
92
BAB 91. Surat Cinta Raja Jonathan IV
93
BAB 92. Pesta Pergantian Musim
94
BAB 93. Dekrit Kerajaan
95
BAB 94. Dansa Kedua
96
BAB 95. Ketahuan
97
BAB 96. Pembatalan Pertunangan
98
BAB 97. Penolakan
99
BAB 98. Keputusan Final
100
BAB 99. Diusir Keluar
101
BAB 100. Kepercayaan Diri Tatiana
102
BAB 101. Tamparan di Wajah Tatiana
103
BAB 102. Perbincangan yang Gagal
104
BAB 103. Ajakan Makan Siang
105
BAB 104. Ancaman Kudeta
106
BAB 105. Semua Kembali
107
BAB 106. Posisi Diturunkan
108
BAB 107. Hancurnya Keluarga Duke Hanneton
109
BAB 108. Kencan
110
BAB 109. Kencan yang Tak Terduga
111
BAB 110. Rencana Kebangkrutan
112
BAB 111. Serangan I
113
BAB 112. Pernikahan yang Tak Diinginkan
114
BAB 113. Hamil
115
BAB 114. Obat Pelemah Kandungan
116
BAB 115. Anak Baron Vernon
117
BAB 116. Harga Diri Harga Mati
118
BAB 117. Tamparan Tak Berbekas
119
BAB 118. Alat Sihir Hitam
120
BAB 119. Api Hitam Membakar Semua
121
BAB 120. Pria Berjubah Hitam
122
BAB 121. Izin Bertemu Raja
123
BAB 122. Mendeteksi
124
BAB 123. Kehancuran Dua Bangsawan
125
BAB 124. Tatiana Diusir
126
BAB 125. Mengambil Kredit
127
BAB 126. Ekspedisi Pencarian Penyihir Hitam
128
BAB 127. Kematian Duke Balmon
129
BAB 128. Kematian Anak Tatiana
130
BAB 129. Berita Besar
131
BAB 130. Titah Dua Berita
132
BAB 131. Pemakaman Duke Balmon
133
BAB 132. Hukuman yang Sebenarnya
134
BAB 133. Petisi Pemilihan Putra Mahkota Baru
135
BAB 134. Perangkap
136
BAB 135. Penyesalan Terdalam Evans
137
BAB 136. Jantung Berdebar
138
BAB 137. Kejatuhan Posisi Permaisuri
139
BAB 138. Eksekusi Bakar
140
BAB 139. Dating
141
BAB 140. Kematian Permaisuri dan Keluarganya
142
BAB 141. Pembalasan Dendam Terakhir
143
BAB 142. Suami Idaman Nomor Satu
144
BAB 143. Cincin Singa & Stempel Kerajaan
145
BAB 144. Lamaran Pernikahan
146
BAB 145. Penyebaran Penyakit
147
BABB146. Bantuan Kaisar Frederick
148
BAB 147. Laura Kembali
149
BAB 148. Percintaan Abad Ini
150
BAB 149. Di Bawah Kembang Api
151
Pengumuman
152
Perhatian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!