Keesokan paginya, Laura yang telah bersiap-siap pun berdiri di depan jendela kamarnya dan melihat kepergian Evans pertama kalinya dari kejauhan.
“Ini adalah awalnya dan aku tidak akan melakukan hal-hal yang selama ini aku lakukan! Aku akan melakukan apapun untuk menghancurkanmu dan wanita rendahanmu itu!” ucap Laura dalam hati dengan ekspresi wajah yang marah dengan tangan yang terkepal erat.
Rika yang melihat Laura yang marah saat melihat kepergian Evans pun menjadi sangat khawatir dan sedih di saat yang sama.
“Yang Mulia, apakah anda baik-baik saja? Jika anda ingin menemui Tuan Count, anda bisa turun sekarang dan mengantar kepergiannya. Sekarang masih belum terlambat untuk melakukan itu!” ucap Rika dengan ekspresi wajah yang cemas.
Laura yang mendengar ucapan Rika pun tertawa kecil yang menyadari bahwa pandangan tentang dirinya di mata Rika masih belum berubah.
“Aku baik-baik saja. Aku marah dan sedih bukan karena aku tidak bisa pergi ke Ibukota dengannya tapi itu semua karena aku mengenang kebodohanku selama ini!” ucap Laura dengan senyum yang miris dengan tatapan mata yang sedih.
“Aku bodoh karena mengharapkan cinta dari pria yang sudah sangat jelas tidak bisa menerimaku!” ucap Laura lagi sambil menatap lembut ke mata Rika dengan nada suara yang terdengar sangat memilukan.
“Itu adalah kebodohanku dan aku sudah menyadarinya. Aku tidak akan mengemis untuk cinta itu lagi dan aku ingin kembali bersama dengan Ayah dan Kakak yang tulus menyayangiku!” ucap Laura dengan senyum bahagia dengan tatapan mata bahagia.
Rika yang mendengar ucapan Laura pun dengan spontan menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti dan tanpa disadari keduanya ada orang lain yang mendengar percakapan keduanya.
“Jika itu yang diinginkan Yang Mulia Putri maka seluruh Rakyat Kekaisaran Glorious akan dengan senang hati menerima Yang Mulia Putri Laura kembali!” ucap Master Noel yang berdiri di samping Laura dengan nada suara yang penuh keyakinan.
“Master Noel? Kau, telah kembali?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang terkejut dengan mata yang terbuka lebar.
Master Noel yang telat mengucapkan salamnya kepada Laura pun langsung bersujud dan mengucapkan salam lalu menyerahkan surat yang balasan dari Kaisar Frederic dan Pangeran Mahkota Richard.
“Salam kepada Yang Mulia Tuan Putri, cahaya penerang dan kebahagiaan Rakyat Kekaisaran Glorious!” ucap Master Noel dengan ekspresi wajah yang serius dengan tatapan mata yang tajam.
“Bangunlah, Master Noel!” ucap Laura yang merasa tidak nyaman dengan salam yang diucapkan Master Noel dengan etika Kekaisaran yang sempurna.
“Terima kasih, Yang Mulia!” ucap Master Noel yang dengan cepat berdiri dan mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke arah Laura.
“Yang Mulia, ini adalah surat balasan yang dikirim oleh Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Pangeran Mahkota!” ucap Master Noel sambil menyerahkan dua buah surat kepada Laura.
Rika yang menyadari tugasnya pun dengan cepat mengambil surat tersebut dan menyerahkannya satu per satu kepada Laura.
Laura yang sangat penasaran dengan isinya pun dengan tidak sabar membuka Surat yang dikirim oleh Pangeran Mahkota Richard terlebih dahulu.
Jangan cemaskan apapun. Kakak akan segera datang. Saat itu tiba, katakan semuanya dan Kakak akan melakukan apapun untukmu.
Laura yang membaca pesan singkat yang dikirim oleh Pangeran Mahkota Richard membuat Laura tiba-tiba merasa sangat aman.
“Aku pasti akan menunggumu datang, Kak!” gumam Laura dengan ekspresi wajah yang bahagia dengan senyum yang lebar sambil memeluk erat surat yang ditulis dengan tangan oleh Pangeran Mahkota Richard.
Laura yang tidak sabar dengan isi surat selanjutnya pun membuka Surat dari Kaisar Frederick dengan perlahan dan membacanya dengan seksama.
Masa lalu biarlah berlalu, yang terpenting saat ini kau sudah mengerti dan telah berhasil memutuskan yang terbaik untuk hidupmu. Ayah akan selalu mendukung dan membantumu. Katakan saja yang kau butuhkan pada Kakakmu. Ayah dan Rakyat Kekaisaran Glorious akan selalu bersamamu.
Laura yang melihat goresan tinta dari setiap kata yang ditulis oleh Kaisar Frederic membuat Lauar yang sangat merindukan dan menyayangi semuanya pun pecah.
Rika yang menyadari perasaan sedih yang dialami oleh Laura pun dengan cepat memberikan pelukan yang hangat untuk Laura.
Sementara itu, Evans yang terpaksa harus pergi ke Ibukota dengan perasaan yang tenang meninggalkan Laura yang sedang tidak sehat pun memanggil George.
“Panggil Dokter terbaik di Daerah sini kemari dan bawa dia untuk memeriksa Laura.” Ucap Evans dengan nada suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang serius.
“Jangan khawatir, Tuan Count. Saya akan melakukan seperti yang anda perintahkan!” ucap George dengan ekspresi wajah yang penuh percaya diri.
Evans yang sangat percaya dengan kemampuan George pun merasa tenang dan dengan cepat menaiki kereta kudanya lalu berbalik arah namun tiba-tiba berhenti.
“Berikan semua yang diinginkan Laura dan jangan biarkan dia merasa kekurangan apappun saat aku tidak ada di Kediaman ini!” ucap Evans dengann nada suara yang lantang dengan suara yang tegas kepada George tapi dapat didengar dengan jelas oleh semua Pelayan yang berdiri mengantar kepergian Evans.
George yang menyadari telah terjadi pada Evans pun tersenyum bahagia dan dengan cepa menganggukkan kepala memberikan tanpa dirinya memahami maksud tujuan Evans.
#Bersambung#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Oi Min
kek nya Evans g mau lepasin Laura ini
2023-05-27
3
Lala Kusumah
hati2 ya Laura... sptnya si count ga bakalan mau berpisah darimu tuh.... semangaaattt...
2022-11-09
5