George yang melihat sikap cuek dan dingin dari Laura pun semakin yakin jika saat ini Laura sedang marah.
"Bagaimana ini? Aku sangat yakin, Nyonya pasti sedang marah karena kejadian yang terjadi saat itu!" ucap George dengan suara yang rendah sambil menarik nafas panjang.
George yang mengingat saat Laura mendapatkan kabar bahwa Evans akan pergi ke Ibukota satu minggu lagi dan ingin ikut ke Ibukota tapi ditolak oleh Evans.
"Hah! Aku tidak menyangka jika penolakan itu adalah titik awal dari perubahan Nyonya Laura secara drastis!" gumam George sambil menghembuskan nafasnya dengan ekspresi wajah yang kesal.
"Kenapa juga Tuan Count tidak menenangkan Nyonya saat itu dan tidak memperdulikan sama sekali protes Nyonya!" ucap George yang telah terduduk di kursi ruang kerjanya dengan satu lengan di letakkan di atas kepalanya.
George yang mengingat kejadian saat Laura mengancam Evans dengan nyawanya dimana Laura menceburkan dirinya secara sengaja ke dalam Danau.
George yang sangat terkejut dan berniat menolong tidak bisa melakukan apapun saat Evans memberikan perintah untuk tidak memberikan bantuan apapun termasuk bantuan mengirim Dokter untuk merawar Laura.
"Tuan! Kenapa kau melakukan hal itu dulu jika kau merasa menyesal sekarang?" tanya George dalam hati dengan tatapan mata yang resah.
Sementara itu, Laura yang telah mendapatkan satu set peralatan makan dan minum dari perak pun baru bisa menikmati semuanya dengan tenang.
Laura yang membutuhka waktu sendiri untuk memikirkan semua informasi yang didapatkannya pada hari itu pun meminta Rika untuk pergi.
"Lotre? Benar sekali! Aku ingat sekarang." ucap Laura dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi antusias dengan semangat yang membara.
Laura yang mengingat bahwa satu minggu setelah Tatiana sampai di Kediaman Count Vansfold, Guild Bulan Merah yang ada di Wilayah Count Vansfold mengadakan sebuah Perlombaan Pacuan Kuda.
"Aku tidak bisa melupakan Perlombaan itu karena Perlombaan itu sangatlah populer bahkan banyak Nyonya yang membicarakannya di Pesta Minum Teh yang mereka buat!” ucap Laura dengan suara yang rendah dengan ekspresi wajah yang serius.
“Aku ingat sekali bahwa Perlombaan itu memberikan pemenangnya uang dalam jumlah yang sangat banyak dan memberikan kesempatan kepada Rakyat Biasa untuk ikut memasang Lotre Taruhan!” ucap Laura dengan kepala tertunduk dan tangan di dagu seolah sedang berpikir.
“Jika dugaanku benar maka orang yang memenangkan Taruhan itu adalah Tatiana dan dia menggunakan uang itu untuk membeli Gelar Bangsawan!” ucap Laura dengan tatapan mata yang tajam.
“Jika seperti itu maka aku harus menghentikannya! Aku tidak akan membiarkannya memenangkan hadiah itu! Aku harus menghentikan kesempatannya untuk bisa ikut!” ucap Laura dengan senyum yang misterius dengan rencana-rencana yang telah terbayang di dalam pikirnnya.
Keesokan harinya, Laura yang memutuskan untuk keluar dari Kediaman Count Vansfold tidak ingin diketahui tujuan kepergiannya pun menyusun rencana dengan Rika dan Master Noel.
“Aku harus pergi ke Guild Bulan Merah tapi aku tak ingin Kusir itu memberitau George tujuan kepergianku. Apakah kalian punya rencana?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang bingung sambil menatap Rika dan Master Noel yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi sedang berpikir keras.
“Hmmm, bagaimana kalau Yang Mulia pergi ke Toko Bunga Lariette dan katakan pada Kusir jika Yang Mulia ingin mencari Bunga untuk dihias di Kamar?” ucap Rika dengan nada suara yang penuh semangat.
“Lalu saat Nona masuk, Nona bisa keluar dari pintu belakang dan Master Noel akan menunggu Nona disana!” ucap Rika dengan tatapan mata yang bersinar dengan keyakinan yang penuh.
“Apakah Pemilik Toko Bunga itu akan memberikan izinnya?” tanya Laura dengan ekspresi wajah yang polos dengan tatapan mata yang bingung.
“Yang Mulia jangan khawatir. Aku mengenal Pemilik Toko Bunga itu dan aku yakin dia pasti akan membantu Yang Mulia!” ucap Rika dengan nada suara yang tegas dengan tatapan mata yang tajam dan ekspresi wajah yang percaya diri.
Master Noel yang mengerti maksud tujuan dari rencana Rika pun menunjukkan kesanggupannya dengan suara yang tegas.
“Saya akan pergi mengikuti Yang Mulia dari belakang dan saat Yang Mulia keluar dari kereta kuda. Saya akan dengan sigap menunggu di pintu belakang!” ucap Master Noel dengan ekspresi wajah yang serius.
“Saya akan membuat Lingkaran Sihir Teleportasi yang akan membawa Yang Mulia sampai di Gedung Guild Bulan Merah dalam waktu singkat!” ucap Master Noel dengan ekspresi wajah yang penuh percaya diri.
Laura yang senang karena di kelilingi oleh orang-orang yang sangat mendukungnya pun merasa sangat senang.
“Kita jalankan rencana ini!” ucap Laura dengan suara yang tegas dengan ekspresi wajah yang serius dengan tekad kuat yang tak dapat digoyahkan lagi terukir di tatapan mata Laura.
Laura yang membutuhkan izin untuk bisa keluar dari Kediaman Count Vansfold pun meminta Rika memanggil Gorge untuk datang menemuinya.
“Nyonya, apakah anda memanggil saya? Apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya George dengan nada suara yang sangat sopan dengan senyum lebar yang lembut.
“Aku ingin keluar. Tolong siapkan kereta kuda!” ucap Laura dengan nada suara dan ekspresi wajah yang datar sambil menatap dingin ke arah George.
“Saya mengerti. Saya akan menyiapkannya segera!” ucap George dengan kepala mengangguk satu kali sebagai tanda mengerti lalu pergi meninggalkan ruangan dengan tenang.
Laura yang tau jika dirinya tidak bisa keluar tanpa persiapan yang matang pun mengalihkan pandangannya ke arah Rika.
“Siapkan aku Gaun yang sederhana dengan minim perhiasan. Jangan lupa siapkan jubah untukku agar bisa menyembunyikan identitasku dari orang lain!” ucap Laura dengan nada suara yang tegas.
Rika yang mengerti pun bergerak dengan cepat membantu Laura mengganti pakaian dan menghiasi wajahnya dengan riasan yang natural tapi elegan.
“Sudah selesai, Yang Mulia!” ucap Rika dengan suara yang bersemangat dengan tatapan mata yang penuh kekaguman.
Tak lama setelah Rika selesai, George datang menghadap dan melaporkan bahwa kereta kuda yang diinginkan oleh Laura telah tersedia.
Laura yang keluar dari kamarnya menuju halaman depan menatap aneh ke semua pelayan yang sikapnya berubah secara tiba-tiba.
Laura yang berjalan menuju kereta kuda yang disediakan untuknya merasa sangat terkejut tapi dapat dengan cepat mengendalikan dirinya.
“Apa ini? Kenapa Kereta Kuda ini ada Lambang Keluarga Count Vansfold? Apa yang sedang ada dipikirannya?” tanya Laura dalam hati sambil menatap George yang tiba-tiba menjadi sangat narsis
“Ini adalah pesan dari Tuan Count untuk memberikan semua yang diinginkan Nyonya denagn sebaik mungkin dan menjadikan Nyonya Prioritas Utama!” ucap George dengan kepala tertunduk ke bawah dengan sikap yang sopan.
Laura yang tidak tersentuh sama sekali dengan kata-kata yang diucapkan oleh George pun memasuki Kereta Kuda dengan bantuan Rika.
“Majulah!” ucap Laura dengan suara yang datar dan ekspresi wajah yang dingin kepada Kusir yang membawa kereta kuda.
Bersambung
Apakah rencana Laura untuk bisa ke Guild Bulan Merah tanpa ketahuan akan berhasil? Apa yang ingin dibicarakan Laura dengan Pemilik Guild Bulan Merah? Tunggu jawabannya di BAB selanjutnya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Lala Kusumah
semoga lancar n sukses rencananya ya Laura.... semangaaatttt....
2022-11-12
2