BAB 11. Rahella pingsan.

Tiga minggu berlalu, setelah pulang dari Bali saat itu, pekerjaan di kantor sangat padat. Rahella yang masih berada di kosnya sudah di telfon oleh pihak kantor untuk segera datang ke perusahaan yang katanya hari ini ada acara ulang tahun perusahan.

Rahella meneguk susu hangat yang ia buat, ini adalah kebiasaan pagi Rahella. Ia langsung menyambar kunci motor matic yang ia baru beli beberapa hari ini.

"Rahel, semangat kerja.

Rahella yang berjalan bertemu Ibu Sri pemilik kost.

"Siap, Bu Sri." Rahella menjawab seraya berlalu mengendarai motor maticnya.

Rahella tiba di kantor tepat pukul delapan pagi. Ia langsung menemui manager Alan.

Disebuah ruang manager, Rahella diberi beberapa file yang hari ini harus di cek oleh pemimpin perusahaan.

Rahella membawa file tersebut ke ruangannya. Ada sekitar sepuluh tumpukan file yang harus Rahella periksa ulang sebelum ia menyerahkan ke Presdir.

Rahella mendapat telfon dari bagian manajemen keuangan, saat itu juga Rahella mendatangi bagian staf pemegang keuangan di kantor dengan meninggalkan pekerjaannya lebih dulu.

Mr Jhon, sebagai orang kepercayaan di perusahaan bagian pemegang keuangan kini sedang berbicara hal penting dengan Rahella.

"Hari ini sedang ada acara ulang tahun perusahan, dan ini berkas pengeluaran dana sudah saya buat, tolong Anda berikan ke Presdir sebagai laporan." Mr Jhon menyerahkan berkas tersebut ke tangan Rahella.

"Baik, Tuan." Rahella mengangguk mengerti seraya berlalu dari tempat tersebut.

Rahella berada di dalam lift sambil memeluk berkas tersebut, dan saat lift terbuka kini Rahella bisa melihat bahwa di luar ada Manager Monika.

Rahella menegakkan kepalanya lalu berjalan keluar dan sengaja menabrak bahu Manager Monika.

"Kau!" Monika kesal.

Rahella menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang menatap Manager Monika seraya tersenyum sinis, Rahella kembali melanjutkan langkahnya seraya mengibaskan rambutnya.

Rahella langsung tertawa terbahak-bahak setelah sampai di ruang kerjanya saat mengingat wajah kesal Manager Monika.

"Hah, lucu sekali wajah, Nenek Sihir itu." Rahella meletakkan berkas yang ia bawa di atas meja kerjanya.

Rahella kembali melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

Beberapa menit kemudian Rahella mendapat laporan melalui telepon bahwa tempat yang digunakan untuk acara ulang tahun sudah siap dan sudah mulai selesai pendekorasiannya.

Rahella menegaskan bahwa sebelum jam acara di mulai semua harus selesai.

Rahella menghela nafas ringan, ia harus mengingat segala laporan tentang perusahaan untuk di sampaikan ke Presdir.

Tepat pukul jam makan siang, file yang ia periksa sudah selesai dan sekarang saatnya ia menyerahkan ke Tuan Firnando.

Beberapa kali Rahella mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya Rahella mencoba untuk masuk lalu berjalan mendekati meja kerja Presdir dan meletakkan file yang ia bawa ke atas meja.

Rahella tidak menemukan sosok yang dirinya cari, namun saat ia hendak mau melangkah ke luar sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Kau membawa apa?"

Rahella membalikkan badan kini ia bisa melihat Tuanya yang menatap ke arahnya seraya melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Mendapati Rahella yang diam saja tidak menjawab, membuat Firnando harus mengulang pertanyaannya lagi.

"Kau membawa apa? mengapa masuk ruangan aku tidak ketuk pintu dulu."

Fir berjalan mendekati Meja kerjanya.

Ih, Anda yang tidak mendengar Tuan. Saya sudah ketuk berkali-kali. Protes Rahella hanya mampu di dalam hati.

Rahella tidak menjawab pertanyaan Firnando, ia lebih memilih menjelaskan berkas yang saat ini sedang di pegang oleh Firnando.

"Anda harus memeriksanya hari ini, Tuan."

Fir mengibaskan tangannya bertanda Rahella harus ke luar ruangannya.

Rahella kembali mengerjakan kerjaannya yang lain yang belum ia selesaikan hingga sore hari pekerjaan itu baru kelar, dan setelah selesai Rahella menumpuknya menjadi beberapa bagian supaya tidak tertukar.

Tepat pukul lima sore Rahella ke luar ruangannya, saat menutup pintu dan membalikkan badan ia berpapasan dengan Firnando yang baru selesai mengunci pintu ruangannya.

Keduanya diam membeku, bila Firnando bingung mau bicara apa, berbeda dengan Rahella yang ingin Bosnya itu berjalan lebih dulu.

Ahirnya keduanya saling berucap bersamaan.

"Rahella."

"Tuan."

Kembali diam, dan berucap lagi namun bersamaan lagi.

"Kamu duluan."

"Anda duluan, Tuan."

Terdengar helaan nafas dari bibir keduanya saat lagi-lagi harus bicara bersamaan.

Fir akhirnya lebih memilih berlalu pergi lebih dulu.

Rahella bernafas lega setelah melihat Tuanya pergi.

Tidak dari tadi.

Rahella berjalan menuju lift.

Malam ini ada sebuah acara ulang tahun perusahaan, Rahella yang sudah berada di lantai dasar menjadi bingung saat menyadari ia tidak memiliki pakaian bagus yang dapat di kenakan saat acara nanti malam.

Hah, narik ATM lagi ATM lagi, kapan ini duit bisa terkumpul , keluh Rahella.

Ahirnya Rahella pergi menuju pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian baru, kan malu saat bersanding dengan Bos kaya bila pakaiannya tidak bagus pikir Rahella.

Rahella memilih pakaian yang pas untuk dipakai nanti malam, setelah ia sampai di mall.

Rahella bingung antara warna merah atau hijau muda.

Saat Rahella berkubang dalam kebingungan tiba-tiba ada suara yang menjawab.

"Yang merah."

Rahella mendongakkan kepalanya menatap suara tersebut.

"Ambil yang merah." Pria itu mengambil yang warna hijau.

"Mbak, bungkus yang merah." Perintahnya lagi.

Pelayan toko mengangguk mengerti.

Rahella masih bingung dengan pria tersebut yang tiba-tiba datang memilihkan warna baju untuknya lalu membayari semua tagihan belanjaannya.

Tanpa mau berpikir panjang Rahella terus pulang dan bersiap, tepat pukul delapan malam acara di mulai, Rahella baru sampai.

"Untung belum telat, bisa mampus aku kalau telat," gumamnya seraya berjalan masuk ke ballroom hotel.

Karena sajak Rahella masih di kostnya dan bahkan masih dalam perjalanan ia sudah di telfon terus oleh Asisten Him.

"Sekertaris Rahella, Anda sudah ditunggu, Tuan Fir."

Sebuah suara Asisten Him menghentikan langkah Rahella.

Kini Rahella berjalan mengikuti langkah Asisten Him yang membawa dirinya bertemu presdir.

Firnando sudah duduk bersama kolega bisnisnya yang juga menghadiri acara ulang tahun perusahannya.

Satu jam telah berlalu, acara demi acar berjalan lancar, kini acara selanjutnya menikmati hidangan. Mengingat waktu sudah pukul sembilan malam ada yang sudah ijin pamit pulang, ada yang masih menikmati hidangan.

Rahella saat ini duduk di sebelah Firnando, ada Asisten Him juga dan beberapa kolega bisnis yang duduk di kursi melingkar.

Sedari tadi membahas masalah kerja sama.

Rahella merasa kepalanya berputar-putar, bahkan pandangan matanya mulai kabur.

Perlahan Rahella jatuh di pundak Firnando dan mulai tidak sadarkan diri.

Semua orang terkejut panik. Bingung dengan apa yang terjadi.

"Rahel." Fir menepuk pelan pipi Rahella, namun juga tidak sadarkan diri.

Asisten Him akhirnya menggendong Rahella, setelah mendapat perintah dari Firnando untuk mengantar ke rumah sakit.

Episodes
1 Bab. 1. Amarah Tuan Firnando.
2 BAB. 2. Tampan tapi galak.
3 BAB. 3. Hukuman dari Bos tampan.
4 BAB 4. Salah masuk jari manis.
5 BAB 5. ULAH YUDA
6 BAB 6. Gara-gara diet.
7 BAB 7. Membeku sesaat.
8 BAB 8. Ditinggalkan di hari pertunangan
9 BAB 9. diam-diam Firnando memperhatikan
10 BAB 10. Meminta restu ibu
11 BAB 11. Rahella pingsan.
12 BAB 12. Hamil
13 BAB 13. Sudah jatuh tertimpa tangga.
14 BAB 14. Tidur di pangkuan.
15 BAB. 15. Pria penolong
16 BAB 16. Selalu orang yang sama.
17 BAB 17. Hari luar biasa.
18 BAB 17. Hancur harapan.
19 BAB 19. Rahella mengalah
20 BAB 20. Batal menikah.
21 BAB 21. Kamelia menyedihkan.
22 BAB 22. Ibu menemukan buku panduan kehamilan milik Rahella.
23 BAB. 23. Kedatangan Firnando.
24 BAB. 24. Hari pernikahan.
25 BAB 25. Berjanji.
26 BAB 26. Kembali ke kota.
27 BAB 27. Penolakan Nenek Ita.
28 BAB 28. Gigitan di bahu.
29 BAB 29. Mengancam Firnando.
30 BAB 30. Trending topik di perusahaan.
31 BAB 31. Siapa laki-laki yang kamu cintai
32 BAB 32. Kan saya istri Tuan.
33 BAB 33. Tanpa sengaja bertemu Yuda.
34 BAB 34. Blibli salah paham.
35 BAB 35. Menyalakan api cemburu.
36 BAB. 36. USG Adek.
37 BAB 37. Jebakan Monika gagal.
38 BAB. 38. Pemadam api amarah.
39 BAB 39. bagai tak kasat mata.
40 BAB 40. Pertengkaran Rahella dan Kamelia.
41 BAB. 41. Monika di pecat.
42 BAB. 42. Menunjukan dia milikku.
43 BAB 43. Debat wangi shampo.
44 BAB. 44. Di tunggu tidak datang.
45 BAB 45. Kehebohan Firnando.
46 BAB 46. Menjemput Rahella.
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab. 1. Amarah Tuan Firnando.
2
BAB. 2. Tampan tapi galak.
3
BAB. 3. Hukuman dari Bos tampan.
4
BAB 4. Salah masuk jari manis.
5
BAB 5. ULAH YUDA
6
BAB 6. Gara-gara diet.
7
BAB 7. Membeku sesaat.
8
BAB 8. Ditinggalkan di hari pertunangan
9
BAB 9. diam-diam Firnando memperhatikan
10
BAB 10. Meminta restu ibu
11
BAB 11. Rahella pingsan.
12
BAB 12. Hamil
13
BAB 13. Sudah jatuh tertimpa tangga.
14
BAB 14. Tidur di pangkuan.
15
BAB. 15. Pria penolong
16
BAB 16. Selalu orang yang sama.
17
BAB 17. Hari luar biasa.
18
BAB 17. Hancur harapan.
19
BAB 19. Rahella mengalah
20
BAB 20. Batal menikah.
21
BAB 21. Kamelia menyedihkan.
22
BAB 22. Ibu menemukan buku panduan kehamilan milik Rahella.
23
BAB. 23. Kedatangan Firnando.
24
BAB. 24. Hari pernikahan.
25
BAB 25. Berjanji.
26
BAB 26. Kembali ke kota.
27
BAB 27. Penolakan Nenek Ita.
28
BAB 28. Gigitan di bahu.
29
BAB 29. Mengancam Firnando.
30
BAB 30. Trending topik di perusahaan.
31
BAB 31. Siapa laki-laki yang kamu cintai
32
BAB 32. Kan saya istri Tuan.
33
BAB 33. Tanpa sengaja bertemu Yuda.
34
BAB 34. Blibli salah paham.
35
BAB 35. Menyalakan api cemburu.
36
BAB. 36. USG Adek.
37
BAB 37. Jebakan Monika gagal.
38
BAB. 38. Pemadam api amarah.
39
BAB 39. bagai tak kasat mata.
40
BAB 40. Pertengkaran Rahella dan Kamelia.
41
BAB. 41. Monika di pecat.
42
BAB. 42. Menunjukan dia milikku.
43
BAB 43. Debat wangi shampo.
44
BAB. 44. Di tunggu tidak datang.
45
BAB 45. Kehebohan Firnando.
46
BAB 46. Menjemput Rahella.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!