Pagi hari, saat Rendi baru membuka matanya. Dia dikejutkan oleh Vira yang sudah ada di dalam kamarnya.
Rendi terperanjat dan dia langsung berdiri di samping tempat tidurnya.
"Vira kamu sedang apa di sini?" tanya Rendi.
"Surya, kenapa kamu begitu terkejut saat melihat aku? Aku hanya ingin membangunkan kamu karena ini sudah pagi," ucap Vira.
"Sekarang baru jam setengah lima pagi, tolong kamu keluar dari kamarku kalau, Papa tahu, dia akan salah faham dan dia bisa marah besar," ucap Rendi.
"Ayolah, Surya kenapa kita tidak menghabiskan waktu bersama? Sebentar saja."
"Vira, tolong keluar dari kamarku sekarang juga. Aku mohon."
"Baiklah, kalau itu memang mau mu, aku akan keluar dari kamarmu."
Vira berjalan dengan berlenggak-lenggok didepan, Rendi! Berharap pemuda tampan itu tergoda dengan penampilannya yang menurutnya sangat menggoda.
"Gadis, macam apa dia? Sama sekali tidak punya malu. Kenapa dia sangat berbeda dengan, Indah padahal mereka sama-sama tinggal di desa dan tinggal dalam satu rumah yang sama, Ibu yang sama dan Ayah yang sama," gumam Rendi.
Rendi berdecak kesal karena tidurnya sudah diganggu oleh Vira.
Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri!
*******
"Selamat pagi, 'A Feri," ucap Indah.
Indah yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka selalu menyempurnakan diri untuk menyapa, Feri.
"Pagi juga, Indah," sahut Feri dengan senyum ramahnya.
"Sarapan, 'A."
"Mau atuh, aku tidak pernah bosan memakan makanan yang kamu buat."
"Aa bisa aja bikin, Indah bahagia."
"Cuma gitu doang kamu bahagia?"
Indah tersenyum ke arah, Feri.
"Bahagia itu gak harus berlebihan, gak harus nunggu semua masalah dalam hidup selesai. Bahagia ku sederhana saja, cukup ada orang yang menghargai aku dan menghargai tenagaku aku sudah bahagia kok."
*******
Di kampung.
"Sukri, Basri, Deni kalian jangan kemana-mana. Hari ini, Vira akan pulang dengan membawa, Indah," ucap Vina kepada tiga orang kepercayaannya itu.
"Baik, Bu. Apa yang harus kami lakukan?" tanya Basri.
"Kalau, Indah sudah masuk rumah saat dia tidur, kalian bius dia dan bawa ke tempatnya, Pak Rudi."
"Baik, Bu."
"Kalian tunggu kedatangan, Indah di markas. Nanti malam saat anak itu sudah tidur baru kalian jalankan rencana kita ini."
Mereka bertiga mengangguk paham lalu segera pergi dari rumah, Vina!
*******
Firman dan Rendi sedang sarapan bersama, hari itu mereka tidak hanya sarapan berdua. Hari itu mereka sarapan bersama, Vira juga.
"Om, habis ini aku mau langsung pamit ya," ucap Vira setelah dirinya selesai sarapan.
"Vira, kamu gak mau nginap di sini untuk beberapa hari lagi?" ucap Firman.
"Tidak, terimakasih, Om bukannya aku gak mau tapi aku harus mencari, Tiara. Kasihan, Ibu sudah menunggu dari kemarin."
"Oh, kamu sudah tahu mau mencari, Tiara kemana?"
"Belum, Om. Aku bisa tanya-tanya sama orang-orang disekitar tempat aku lewat nanti."
"Ya udah kalau gitu. Semoga kamu cepat menemukan dia ya."
Rendi hanya diam, dia tak ingin ikut bicara dengan mereka.
"Surya, kapan-kapan ke Bogor dong. Kita kan harus melanjutkan persahabatan orang tua kita," ucap Vira kepada, Rendi.
Rendi menatap, Vira dengan tatapan datarnya. "Aku mau ke kantor. Permisi."
Rendi beranjak dari duduknya dan langsung pergi dari tempat itu!
"Maaf ya, Vir. Anak, Om itu memang suka gitu sama perempuan terlebih perempuan itu adalah seorang gadis," ucap Firman yang tak enak karena sikap Rendi yang begitu dingin kepada, Vira.
"Tidak apa-apa, Om aku ngerti kok. Lagian dari kecil dia kan gitu orangnya," ucap Vira.
"Om, aku pamit ya mau cari, Tiara dulu dan mungkin setelah menemukan dia, aku gak bisa mampir lagi ke sini karena aku mau langsung pulang aja."
"Iya, gak apa-apa, Vir. Kamu hati-hati ya."
Vira tersenyum lalu mencium punggung tangan, Firman setelah itu dia langsung pergi dari rumah, Firman.
*******
Feri sudah mau berangkat kerja, dia sudah selesai sarapan dan juga sudah selesai dengan semua urusannya di rumah.
"Saya ke kantor dulu. Kalian jaga adik saya baik-baik dan jangan sembarangan masukin orang yang tidak dikenal ke dalam rumah," ucap Feri kepada bodyguard yang bertugas menjaga, Indah.
Setiap hari, tidak ada bosan-bosannya setiap dirinya akan keluar dari rumah dia pasti menitipkan, Indah kepada para bodyguard itu. Setiap hari dengan kata yang sama dan jawaban yang sama juga dari bodyguard itu.
"Baik, Pak kami mengerti," sahut bodyguard itu.
Feri segera masuk ke dalam mobilnya lalu segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Uneh Wee
awas dah ada kucing datang tuh tutup pintu sedian sapu buat ngusir kucing atau kasih aja tikus got biar dia senang heee
2023-02-04
0
uminya fahmi
ya terkejut lah. kamu kan monster
2022-11-13
1