Gadis Bogor Bab 15

Dari kejauhan, Tari memperhatikan, Feri yang sedang berbincang dengan seorang gadis didepan rumahnya.

'Siapa dia, Nak, apa dia istrimu? Maafkan, Mama karena tidak bisa selalu ada buat kamu," gumam Tari.

Saat itu, Indah sedang membersihkan daun-daun yang kering yang masih belum jatuh dari pohon bunga yang terdapat di pekarangan rumahnya sedangkan, Feri sedang bersiap untuk berangkat kerja.

Tin!

Tin!

Rendi membunyikan klakson mobilnya dan berhenti tepat di depan rumah, Feri.

Feri dan Indah menatap ke arah mobil Rendi terparkir.

"Rendi," gumam Feri.

"Ngapain dia pagi-pagi kesini?" ucap Indah.

Feri tersenyum ke arah Indah.

"Gak usah bertanya gitu, padahal dihatinya merasa senang karena mau ditemui oleh pacar," ucap Feri.

"Pacar dari mana? Jadian aja gak pernah."

Feri tak berucap lagi, dia berjalan menghampiri, Rendi yang masih berada di dalam mobilnya!

"Bos, ngapain lo pagi-pagi udah kesini?" tanya Feri.

Dari sebrang jalan, Tari terus memperhatikan, Feri dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Sudah lama dirinya tidak datang hanya untuk melihat keadaan Feri dari jarak jauh. Terakhir dia datang ke tempat itu lima bulan yang lalu, saat itu belum ada, Indah di rumah, Feri dan saat dia kembali lagi untuk sekedar melihat putranya itu ternyata sudah ada wanita cantik yang tinggal bersama putranya itu.

"Gue mau ngajak, Indah jalan," sahut Rendi.

"Lo lagi gak sakit kan? Sekarang bukan hari libur loh," ucap Feri.

"Ya nggak lah. Gue sehat," ucap Rendi sembari turun dari mobilnya.

"Lo gak mau ke kantor?"

"Mau tapi nanti setelah gue gangguin, Indah."

Rendi terus berjalan menghampiri, Indah yang sedang asyik memotong daun-daun kering dari batang bunga mawar.

"Ini udah jam berapa, Rendi?" tanya Feri sembari melihat jam ditangannya.

"Lo kalau mau ke kantor. Pergi saja duluan, gue mau ketemu bidadari gue dulu."

Indah menatap, Rendi sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

"Hai sayang," ucap Rendi.

Feri menggelengkan kepalanya lalu mengambil tasnya yang ditaruh di meja yang ada di teras rumahnya!

"Indah, aku berangkat kerja dulu ya," ucap Feri pada Indah.

Feri melangkahkan kakinya Beber langkah lalu menghentikan gerakan kakinya dan berbalik badan!

"O ya, Indah kalau orang ini bikin kamu kesel, kamu pukul aja pakai sapu atau pakai gunting yang kamu pegang juga lebih bagus kayaknya," sambung Feri.

"Lo pikir gue kucing, dipukul pakai sapu," ucap Rendi.

"Iya, 'A nanti kalau perlu, Indah gampar pakai sandal. Aa hati-hati ya," ucap Indah.

Feri tersenyum mendengar perkataan, Indah sedangkan, Rendi hanya diam dalam posisi berdiri dengan tangan yang memegang pipinya.

Dalam kepalanya, Rendi membayangkan jika, Indah benar-benar menampar nya dengan menggunakan sandal.

"Gue duluan ya, Bos."

Feri pun segera masuk ke dalam mobilnya lalu mulai melajukan mobilnya menuju kantor tempat dirinya bekerja!

"Kenapa, Feri meninggalkan istrinya dengan laki-laki itu? Sebenarnya siapa gadis itu dan siapa laki-laki itu?" tanya Tari kepada dirinya sendiri.

Karena, Tari hanya bisa melihat mereka dan tak dapat mendengar perkataan mereka jadinya, Tari tidak tahu siapa saja orang-orang yang bersama dengan putranya.

Karena yang ingin dilihat sudah pergi, Tari pun pergi dari tempat persembunyiannya karena merasa sudah tidak ada lagi yang ingin ia lihat!

"Indah, aku kangen," ucap Rendi.

Setelah, Feri pergi, Rendi mulai berbicara kepada, Indah.

Indah menatap Rendi yang berdiri di sampingnya.

"Setiap ketemu juga bilangnya kayak gitu. Emang gak ada perkataan lain ya?" ucap Indah.

"Ada, cuma kata pertama ya itu. Aku kangen sama kamu."

Indah tak berucap lagi, dia lebih fokus pada bunga-bunga yang sedang dia bersihkan dari daun yang kering dan mulai menguning.

"Indah, tadinya aku mau ngajak kamu jalan."

"Kapan?" sahut Indah tanpa menatap Rendi.

"Sekarang."

"Sekarang waktunya kamu kerja bukan pergi jalan-jalan. Gimana mau tanggungjawab sama istri kalau sama pekerjaan saja seperti itu."

"Aku tahu aku harus kerja. Habis gimana lagi, kalau weekend kamu suka gak mau aku ajak pergi, dengan alasan ingin menonton film kesukaan kamu yang adanya hanya hari minggu saja."

Indah menatap Rendi, sebuah senyuman terukir di bibirnya.

Yang Rendi katakan memang benar, dirinya selalu menolak untuk pergi bersama, Rendi namun sebenarnya bukan karena ingin menonton televisi, sebenarnya dirinya masih canggung terhadap laki-laki yang akan menjadi suaminya itu.

*******

Vina berjalan mondar-mandir! Dia mulai gelisah karena tak kunjung mendapatkan, Indah sedangkan, Pak Rudy sudah tak memberikannya waktu lagi.

"Aduh, gimana ini?" gumam Vina.

Tok!

Tok!

Tok!

"Permisi!"

Saat Vina sedang memikirkan cara untuk mendapatkan, Indah seseorang mengetuk pintu rumahnya. Hal itu membuat, Vina terperanjat dan mulai ketakutan.

Vina berdiri sembari menatap pintu utama rumahnya.

"Astaga, siapa itu? Jangan-jangan ...."

"Permisi!" Seru tamu dari luar rumah, Vina.

"Bu, itu ada tamu. Kenapa pintunya gak dibuka?" tanya Vira.

"Ibu takut, Vir. Gimana kalau itu adalah orang-orangnya, Pak Rudy.

" Bu, kita masih punya waktu satu hari lagi. Ibu tidak usah takut, aku buka pintunya ya."

Vina mengangguk pelan, ada keraguan dihatinya. Bagaimana jika itu benar orang-orangnya, Pak Rudy? Dirinya takut mereka akan membawa, Vira.

Vira berjalan menghampirimu pintu utama rumahnya lalu membuka pintu itu!

"Neng, Ibumu ada?" tanya Basri kepada Vira.

"Mang Basri, kirain siapa," ucap Vira. "Ada di dalam, silahkan masuk!" sambung Vira.

Vira berjalan memasuki rumahnya lagi dengan diikuti tiga orang laki-laki, anak buahnya, Vina!

"Bu! Ibu! Ini ada, Mang Basri, Mang Deni dan Mang Sukri!"

Vira terus berjalan sembari berteriak memanggil, Vina sedangkan tiga anak buahnya, Vina berhenti di ruang tamu untuk menunggu, Vina datang.

"Oh ternyata mereka, Ibu pikir siapa?" ucap Vina.

"Ibu temui mereka sana, siapa tahu mereka pulang dengan membawa si anak sialan itu."

"Iya, ini juga Ibu mau segera menemui mereka."

Vira masuk ke dalam kamarnya karena tidak ada lagi yang harus dia lakukan.

Vina berjalan menuju ruang tamu rumahnya untuk menemui tiga anak buahnya!

"Kenapa kalian pulang? Saya tahu kalian pulang tanpa, Indah," ucap Vina.

"Bu, kita tidak bisa membawa, Indah pergi dari rumah itu karena rumah itu dijaga ketat," jelas Sukri.

"Lalu menurut kalian, ada gak cara lain untuk kita bisa mendapatkan dia?" ucap Vina.

"Kalau menggunakan cara baik-baik mungkin saja kita bisa membawa dia keluar dari rumah itu tapi kami ini siapa? Indah tidak akan percaya kepada kami."

Vina terdiam sembari memikirkan cara untuk membawa Indah pulang.

"Gini aja deh, biar, Vira yang ke sana. Kalian pulang saja dulu! Saya harus berpikir."

Sukri dan dua temannya mengangguk lalu mereka pergi dari tempat itu!

Bersambung

Episodes
1 Gadis Bogor Bab 1
2 Gadis Bogor Bab 2
3 Gadis Bogor Bab 3
4 Gadis Bogor Bab 4
5 Gadis Bogor Bab 5
6 Gadis Bogor Bab 6
7 Gadis Bogor Bab 7
8 Gadis Bogor Bab 8
9 Gadis Bogor Bab 9
10 Gadis Bogor Bab 10
11 Gadis Bogor Bab 11
12 Gadis Bogor Bab 12
13 Gadis Bogor Bab 13
14 Gadis Bogor Bab 14
15 Gadis Bogor Bab 15
16 Gadis Bogor bab 16
17 Gadis Bogor bab 17
18 Gadis Bogor Bab 18
19 Gadis Bogor bab 19
20 Gadis Bogor bab 20
21 Gadis Bogor Bab 21
22 Gadis Bogor bab 22
23 Gadis Bogor Bab 23
24 Gadis Bogor bab 24
25 Gadis Bogor bab 25
26 Gadis Bogor bab 26
27 Gadis Bogor bab 27
28 Gadis Bogor bab 28
29 Gadis Bogor bab 29
30 Gadis Bogor bab 30
31 Gadis Bogor bab 31
32 Gadis Bogor bab 32
33 Gadis Bogor bab 33
34 Gadis Bogor bab 34
35 Gadis Bogor bab 35
36 Gadis Bogor bab 36
37 Gadis Bogor bab 37
38 Gadis Bogor bab 38
39 Gadis Bogor bab 39
40 Gadis Bogor Bab 40
41 Gadis Bogor bab 41
42 Gadis Bogor bab 42
43 Gadis Bogor bab 43
44 Gadis Bogor bab 44
45 Gadis Bogor bab 45
46 Gadis Bogor bab 46
47 Gadis Bogor bab 47
48 Gadis Bogor bab 48
49 Gadis Bogor bab 49
50 Gadis Bogor bab 50
51 Garis Bogor bab 51
52 Gadis Bogor bab 52
53 Gadis Bogor bab 53
54 Gadis Bogor bab 54
55 Gadis Bogor bab 55
56 Gadis Bogor bab 56
57 Gadis Bogor bab 57
58 Gadis Bogor bab 58
59 Gadis Bogor bab 59
60 Gadis Bogor bab 60
61 Gadis Bogor bab 61
62 Gadis Bogor bab 62
63 Gadis Bogor bab 63
64 Gadis Bogor bab 64
65 Gadis Bogor bab 65
66 Gadis Bogor bab 66
67 Gadis Bogor bab 67
68 Gadis Bogor bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Gadis Bogor Bab 1
2
Gadis Bogor Bab 2
3
Gadis Bogor Bab 3
4
Gadis Bogor Bab 4
5
Gadis Bogor Bab 5
6
Gadis Bogor Bab 6
7
Gadis Bogor Bab 7
8
Gadis Bogor Bab 8
9
Gadis Bogor Bab 9
10
Gadis Bogor Bab 10
11
Gadis Bogor Bab 11
12
Gadis Bogor Bab 12
13
Gadis Bogor Bab 13
14
Gadis Bogor Bab 14
15
Gadis Bogor Bab 15
16
Gadis Bogor bab 16
17
Gadis Bogor bab 17
18
Gadis Bogor Bab 18
19
Gadis Bogor bab 19
20
Gadis Bogor bab 20
21
Gadis Bogor Bab 21
22
Gadis Bogor bab 22
23
Gadis Bogor Bab 23
24
Gadis Bogor bab 24
25
Gadis Bogor bab 25
26
Gadis Bogor bab 26
27
Gadis Bogor bab 27
28
Gadis Bogor bab 28
29
Gadis Bogor bab 29
30
Gadis Bogor bab 30
31
Gadis Bogor bab 31
32
Gadis Bogor bab 32
33
Gadis Bogor bab 33
34
Gadis Bogor bab 34
35
Gadis Bogor bab 35
36
Gadis Bogor bab 36
37
Gadis Bogor bab 37
38
Gadis Bogor bab 38
39
Gadis Bogor bab 39
40
Gadis Bogor Bab 40
41
Gadis Bogor bab 41
42
Gadis Bogor bab 42
43
Gadis Bogor bab 43
44
Gadis Bogor bab 44
45
Gadis Bogor bab 45
46
Gadis Bogor bab 46
47
Gadis Bogor bab 47
48
Gadis Bogor bab 48
49
Gadis Bogor bab 49
50
Gadis Bogor bab 50
51
Garis Bogor bab 51
52
Gadis Bogor bab 52
53
Gadis Bogor bab 53
54
Gadis Bogor bab 54
55
Gadis Bogor bab 55
56
Gadis Bogor bab 56
57
Gadis Bogor bab 57
58
Gadis Bogor bab 58
59
Gadis Bogor bab 59
60
Gadis Bogor bab 60
61
Gadis Bogor bab 61
62
Gadis Bogor bab 62
63
Gadis Bogor bab 63
64
Gadis Bogor bab 64
65
Gadis Bogor bab 65
66
Gadis Bogor bab 66
67
Gadis Bogor bab 67
68
Gadis Bogor bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!