Gadis Bogor Bab 4

Kini Rendi sedang duduk di kursi kebesarannya, wajahnya mengarah ke langit-langit ruangan, pandangannya terlihat kosong.

Sedari tadi Feri memperhatikan tingkah bosnya itu dari ambang pintu, awalnya dia ingin menemui bosnya itu namun niatnya dia urungkan karena melihat Rendi sedang melamun.

"Ehemm!" Feri berdeham untuk mengisyaratkan bahwa dirinya ada keperluan dengan bosnya.

Suara deheman Feri membuat lamunan Rendi seketika buyar. Rendi menatap ke arah pintu dan langsung mendapati sosok Feri sedang berdiri diambang pintu.

"Fer. Dari kapan lu disitu?" tanya Rendi.

"Dari tadi, bos. Lu ngelamunin apa sih bos?"

"Ahh ... kepo, lu," balas Rendi.

"Kalau ada masalah, ceritain biar plong, daripada elu gila, nanti," ucap Feri.

"Gue heran Fer, gue gak kenal sama itu cewek, tapi bayangannya terus ada di otak gue. Apalagi pas dia senyum ... aduh, bikin gue pengen lu**t tu bibirnya," ucap Rendi sembari menatap ke atas dengan senyuman di bibirnya seolah sedang membayangkan sesuatu yang indah.

Feri memukul pipi bosnya pelan! "Otak lu. Arahnya kesitu mulu,"

"Awh! ... dasar karyawan lucnut!" ucap Rendi, "becanda, gue," sambungnya.

"Haha!" Feri tertawa kecil.

"maaf bos. Emang namanya siapa sih?" tanya Feri dengan penuh rasa penasaran.

"Indah. Namanya Indah. Indah seperti wajahnya," ucap Rendi sembari tersenyum.

Deg!

"Jangan-jangan, Indah?" lirih Feri dalam hati. "Ah gak mungkin, yang namanya Indah kan banyak," sambung Feri lagi.

"Woi! ... malah bengong,"

"Sory-sory! bos. Gue ke ruangan gue dulu ya!" ucap Feri.

"Hei, terus lo gak mau ngapa-ngapain gitu ke ruangan gue?"

"Nggak, gak jadi. Gue lupa mau ngapain tadi."

Feri segera keluar dari ruangan pribadi bosnya itu!

______ _____

Sore hari.

Rendi baru tiba di rumahnya setelah seharian sibuk dengan pekerjaan di kantornya.

"Hai Pa, selamat sore," ucap Rendi kepada Papanya yang sedang duduk di kursi ruang keluarga.

"Surya, Papa mau bicara," ucap Firman kepada putranya.

Firman memang selalu memanggil Rendi dengan nama , laki-laki paruh baya itu lebih suka memanggil Rendi dengan nama itu.

Rendi duduk di samping Firman lalu berkata.

"Mau bicara apa?"

"Besok kita ke Bogor untuk menemui calon istrimu."

"Terserah, Papa aku ikut saja apa kata Papa yang penting Papa bahagia."

"Loh, kamu kok ngomongnya gitu?"

"Terus harus bagaimana? Toh mau nolak juga pasti Papa memaksa. Aku mau mandi dulu Pa, gerah nih, nanti kita lanjut lagi."

Rendi beranjak dari duduknya lalu mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

*******

Di rumah Feri.

"Indah, kamu yakin kamu gak mau pulang?" tanya Feri.

"Yakin atuh. Kalau Aa Feri keberatan Indah tinggal di sini, Indah mau cari kontrakan saja."

"Tidak, Indah aku sama-sekali tidak keberatan, aku hanya bertanya saja siapa tahu kamu kangen sama orang tertentu di kampung."

"Tidak. Indah tidak mau pulang, 'A tolong carikan Indah pekerjaan ya."

"Kerja apa, Ndah?"

"Siapa tahu di kantor tempat Aa bekerja ada lowongan pekerjaan."

"Kalau pun ada, kamu mau melamar pekerjaan pakai apa? Memangnya ijazah kamu ada?"

Indah terdiam, dia lupa kalau ternyata ijazah nya berada di rumahnya sementara dirinya tidak mungkin pulang karena dia tidak ingin bertemu dengan ibu tirinya.

"Kamu benar."

"Udah malam, kamu istirahat sana!"

Indah menganggukkan kepalanya lalu segera beranjak dari duduknya lalu pergi memasuki kamarnya.

*******

Pagi telah tiba, matahari mulai menampakan sinarnya menyinari dunia.

"Surya, kamu sudah siap?" tanya Firman.

"Sudah Pa, ayo kita berangkat!" sahut Rendi sembari berjalan menuju ke luar rumahnya.

Rendi langsung masuk ke dalam mobilnya, dia sedikit merasa malas untuk pergi ke Bogor, entah kenapa dirinya tak memiliki rasa penasaran sedikitpun kepada wanita pilihan Papanya itu.

"Urusan kantor gimana?" tanya Rendi setelah Firman masuk ke dalam mobilnya.

"Sudah Papa serahkan kepada Feri, biar dia yang meng_handle kantor hari ini," sahut Firman.

Rendi tak berucap lagi, dia mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang!

Saat ini Rendi dan papanya sedang dalam perjalanan menuju Bogor! mereka akan menemui Tiara, calon istrinya Rendi.

Selama di perjalanan tidak ada sedikit pun obrolan diantara mereka.

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Ridwan sanjaya, ayahnya Tiara.

"Ini kan rumah ibu tirinya Indah," ucap Rendi didalam hatinya.

Rendi hanya diam sembari mengikuti pergerakan Papanya.

Tok!

Tok!

Tok!

Papanya Rendi mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.

Cklek!

Tak perlu menunggu lama, pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita.

"Mas, Firman. Apa kabar? mari masuk!" ucap wanita itu.

Rendi dan papanya pun masuk kedalam rumah itu! mereka duduk di ruang tamu namun setelah mengobrol beberapa lama, Firman seperti mencari seseorang.

"Ridwan nya mana, Vin? dari tadi aku nggak melihat dia," tanya Firman pada Vina.

Vina langsung memasang wajah sedih dengan air mata yang mulai keluar dari pelupuk nya.

"Mas Ridwan sudah nggak ada," lirih Vina.

"Gak ada gimana?"

"Mas Ridwan sudah meninggal, Mas."

"Innalilahiwainailahirozi'un. Kok kalian gak ada yang kabarin aku?" ucap Firman dengan wajah yang terkejut.

"Maaf, mas. Waktu itu kami sangat berduka, jadi kami lupa untuk mengabari kamu," ucap Vina.

"Eh, rupanya ada tamu?" ucap Vira.

"Vira," ucap Firman, "cantik sekali kamu nak, lama kita nggak ketemu ternyata kamu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik," sambung Firman.

"Om, bisa saja. O, ya, ini siapa Om?" tanya Vira sembari menoleh kearah Rendi.

"Oh, ini surya, anak om," sahut Firman.

Vira tersenyum lalu duduk disebelah Rendi!

"Vin, dimana Tiara? ko nggak ada?" ucap Firman.

"T_tiara ... Tiara, dia ...." Vina kebingungan mencari alasan, tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya kepada Firman.

"Tiara lagi liburan ke luar kota Om. Maklum diakan orangnya gak betah di rumah, bahkan semenjak Ayah meninggal, Tiara jarang pulang," ucap Vina berbohong.

Untuk menutupi kejahatan mereka Vina dan Vira memfitnah Indah seperti itu.

Nama panjang Indah adalah Indah Mutiarani Sanjaya, biasa dipanggil Indah namun Ayahnya suka memanggil namanya dengan nama Tiara.

Firman menatap Vira dengan tatapan aneh, dirinya tak percaya dengan setiap perkataan yang Vira ucapkan.

"Tadinya aku ingin mempertemukan Surya dengan Tiara tapi karena Tiara nya gak ada, jadi kami pamit saja," ucap Firman.

"Kenapa buru-buru? Istirahatlah dulu sebentar, Mas karena Tiara jarang pulang bahkan aku tidak tahu dia akan pulang lagi atau tidak. Gimana kalau Surya nikah sama Vira saja?" ucap Vina.

"Vina, bukannya aku tidak suka dengan Vira tapi Ridwan dan aku sudah sama-sama sepakat kalau Surya akan menikah dengan Tiara."

Vina tersenyum kecut.

"Iya sih, Mas tapi kan gak ada salahnya juga menggantikan Tiara dengan Vira, toh Tiara nya juga gak ada kan."

"Maaf tante, saya dan Papa harus segera pulang karena ada urusan penting di kantor."

Rendi yang awalnya hanya diam, kini angkat bicara karena risih dengan Vira yang terus menatapnya dan juga meraba-raba tangannya.

Tanpa berlama-lama lagi, Firman dan Rendi pun pergi meninggalkan rumah itu!

*******

Kini Firman dan Rendi sudah kembali ke jakarta. Seperti biasa Rendi selalu sibuk dengan urusan kantornya, pemuda itu kini sedang berkutat dengan berkas dan laptopnya!

Tok!

Tok!

Tok!

Seseorang mengetuk pintu ruangan Rendi dari luar.

"Masuk!" ucap Rendi dari dalam ruangannya.

"Surya," ucap papanya Rendi.

Rendi menoleh ke arah suara itu!

"Papa. Ngapain papa kesini?" ucap Rendi.

"Surya, kamu ikut papa ke surabaya! untuk menemui Tiara," ucap Firman.

"Udahlah, pa. Tiara bukan gadis baik-baik," ucap Rendi.

"Papa, nggak percaya. Buk Vina itu ibu tirinya Tiara dan Vira juga cuma kakak tirinya. Bisa aja kan mereka mengada-ngada?"

"Pa. Aku bisa cari calon istri sendiri, gak, harus di jodohin kaya gini," timpal Rendi.

"Ini permintaan Papa yang terakhir, kamu tahukan kalau Papa ini udah tua, udah tinggal nunggu ajal menjemput."

Rendi menghela nafas kasar. "Iya-iya. Oke. Tapi jangan sekarang karna aku lagi sibuk. Sekarang Papa pulang ya!" ucap Rendi mengusir papanya.

Firman tersenyum, lalu pergi meninggalkan Rendi!

Tak lama setelah Firman pergi. Feri masuk ke ruangan Rendi.

"Bos, ngapain Om Firman kesini?" tanya Feri.

"Kepo lu."

"Bos, gue mau tanya."

"Tanya apa? jangan bikin gue tambah pusing ya," ucap Rendi.

Feri mengeluarkan ponselnya, lalu memperlihatkan sebuah foto pada Rendi!

"Cewek yang elu suka, yang namanya Indah. Ini bukan orangnya?" tanya Feri.

Rendi merampas ponsel Feri lalu melihat foto seorang gadis yang ada pada layar ponselnya Feri.

"Iya, ini orangnya. Lu ketemu dia dimana? ayo antar gue ke tempat dia!" ucap Rendi semringah.

"Sekarang masih jam kerja bos, kalo gue ngelayap entar lu potong gaji gue lagi," ucap Feri.

"Lu tenang aja. Gue gak akan potong gaji lu,"

Rendi dan Feri pun pergi untuk menemui gadis itu! Setelah setengah perjalanan.

"Stop-stop!" seru Rendi.

*Inikan arah ke rumah elu?" ucap Rendi lagi

"Iya, emang kita mau kerumah gue," timpal Feri.

"Heh, semprul. Gue pengen ketemu Indah, bukan kerumah elu," ucap Rendi.

"Bos, si Indah yang kata elu manis itu-tu ya, sekarang ada di rumah gue. Ni lu denger ya, di dunia ini cuma Indah yang gue miliki. Jadi awas aja kalo lu nyakitin dia!" jelas Feri.

"Whats! maksud elo?"

"Diam, bos. Kita udah nyampe di rumah gue,"

"Dasar, karyawan lucnut. Berani-beraninya memerintah bos," ucap Rendi.

Feri segera turun dari mobil disusul dengan Rendi setelahnya.

Mereka berjalan bersamaan menuju rumah Feri!

"Assalamualaikum!" ucap Feri setelah tiba di depan pintu rumahnya.

"Waalaikumsallam!" ucap Indah dari dalam rumah.

Ckek!

Indah membuka pintu! seraya melempar senyuman pada dua pemuda di depannya.

"Aa udah pulang? oh ada tamu juga," ucap Indah.

Dari awal Rendi terus memandangi Indah matanya tak berkedip sekalipun saat menatap wajah gadis yang dia cari-cari itu.

"Cantik," lirih Rendi dalam hatinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ZidniNeve IG : @irmayanti_816

ZidniNeve IG : @irmayanti_816

hei semprull lanjut hehe.... semangat Thor

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Bogor Bab 1
2 Gadis Bogor Bab 2
3 Gadis Bogor Bab 3
4 Gadis Bogor Bab 4
5 Gadis Bogor Bab 5
6 Gadis Bogor Bab 6
7 Gadis Bogor Bab 7
8 Gadis Bogor Bab 8
9 Gadis Bogor Bab 9
10 Gadis Bogor Bab 10
11 Gadis Bogor Bab 11
12 Gadis Bogor Bab 12
13 Gadis Bogor Bab 13
14 Gadis Bogor Bab 14
15 Gadis Bogor Bab 15
16 Gadis Bogor bab 16
17 Gadis Bogor bab 17
18 Gadis Bogor Bab 18
19 Gadis Bogor bab 19
20 Gadis Bogor bab 20
21 Gadis Bogor Bab 21
22 Gadis Bogor bab 22
23 Gadis Bogor Bab 23
24 Gadis Bogor bab 24
25 Gadis Bogor bab 25
26 Gadis Bogor bab 26
27 Gadis Bogor bab 27
28 Gadis Bogor bab 28
29 Gadis Bogor bab 29
30 Gadis Bogor bab 30
31 Gadis Bogor bab 31
32 Gadis Bogor bab 32
33 Gadis Bogor bab 33
34 Gadis Bogor bab 34
35 Gadis Bogor bab 35
36 Gadis Bogor bab 36
37 Gadis Bogor bab 37
38 Gadis Bogor bab 38
39 Gadis Bogor bab 39
40 Gadis Bogor Bab 40
41 Gadis Bogor bab 41
42 Gadis Bogor bab 42
43 Gadis Bogor bab 43
44 Gadis Bogor bab 44
45 Gadis Bogor bab 45
46 Gadis Bogor bab 46
47 Gadis Bogor bab 47
48 Gadis Bogor bab 48
49 Gadis Bogor bab 49
50 Gadis Bogor bab 50
51 Garis Bogor bab 51
52 Gadis Bogor bab 52
53 Gadis Bogor bab 53
54 Gadis Bogor bab 54
55 Gadis Bogor bab 55
56 Gadis Bogor bab 56
57 Gadis Bogor bab 57
58 Gadis Bogor bab 58
59 Gadis Bogor bab 59
60 Gadis Bogor bab 60
61 Gadis Bogor bab 61
62 Gadis Bogor bab 62
63 Gadis Bogor bab 63
64 Gadis Bogor bab 64
65 Gadis Bogor bab 65
66 Gadis Bogor bab 66
67 Gadis Bogor bab 67
68 Gadis Bogor bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Gadis Bogor Bab 1
2
Gadis Bogor Bab 2
3
Gadis Bogor Bab 3
4
Gadis Bogor Bab 4
5
Gadis Bogor Bab 5
6
Gadis Bogor Bab 6
7
Gadis Bogor Bab 7
8
Gadis Bogor Bab 8
9
Gadis Bogor Bab 9
10
Gadis Bogor Bab 10
11
Gadis Bogor Bab 11
12
Gadis Bogor Bab 12
13
Gadis Bogor Bab 13
14
Gadis Bogor Bab 14
15
Gadis Bogor Bab 15
16
Gadis Bogor bab 16
17
Gadis Bogor bab 17
18
Gadis Bogor Bab 18
19
Gadis Bogor bab 19
20
Gadis Bogor bab 20
21
Gadis Bogor Bab 21
22
Gadis Bogor bab 22
23
Gadis Bogor Bab 23
24
Gadis Bogor bab 24
25
Gadis Bogor bab 25
26
Gadis Bogor bab 26
27
Gadis Bogor bab 27
28
Gadis Bogor bab 28
29
Gadis Bogor bab 29
30
Gadis Bogor bab 30
31
Gadis Bogor bab 31
32
Gadis Bogor bab 32
33
Gadis Bogor bab 33
34
Gadis Bogor bab 34
35
Gadis Bogor bab 35
36
Gadis Bogor bab 36
37
Gadis Bogor bab 37
38
Gadis Bogor bab 38
39
Gadis Bogor bab 39
40
Gadis Bogor Bab 40
41
Gadis Bogor bab 41
42
Gadis Bogor bab 42
43
Gadis Bogor bab 43
44
Gadis Bogor bab 44
45
Gadis Bogor bab 45
46
Gadis Bogor bab 46
47
Gadis Bogor bab 47
48
Gadis Bogor bab 48
49
Gadis Bogor bab 49
50
Gadis Bogor bab 50
51
Garis Bogor bab 51
52
Gadis Bogor bab 52
53
Gadis Bogor bab 53
54
Gadis Bogor bab 54
55
Gadis Bogor bab 55
56
Gadis Bogor bab 56
57
Gadis Bogor bab 57
58
Gadis Bogor bab 58
59
Gadis Bogor bab 59
60
Gadis Bogor bab 60
61
Gadis Bogor bab 61
62
Gadis Bogor bab 62
63
Gadis Bogor bab 63
64
Gadis Bogor bab 64
65
Gadis Bogor bab 65
66
Gadis Bogor bab 66
67
Gadis Bogor bab 67
68
Gadis Bogor bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!