Gadis Bogor Bab 10

Di sebuah hutan yang sangat jauh dari pemukiman warga, tempat itu juga nyaris tidak terjamah manusia.

Vina datang ke hutan itu bersama dua orang kepercayaannya.

"Kalian yakin, ini jalannya?" tanya Vina kepada Sukri.

"Iya, Bu kita yakin," sahut Sukri.

Sudah lama, Vina tidak ke tempat itu selain karena kesibukannya, tempat itu juga sangat sulit untuk dijangkau. Hal itu membuat Vina tak pernah datang lagi ke tempat itu setelah bertahun-tahun lamanya.

"Wanita itu masih hidup atau tidak ya?"

"Masih, Bu. Karman mengatakan kalau beliau masih hidup dan juga masih sehat."

Setelah menempuh perjalanan selama setengah hari dengan berjalan kaki, akhirnya mereka tiba di sebuah gubug tua namun masih terawat.

"Dimana perempuan itu?" gumam Vina.

"Vina, kamu mau menjemput aku? Apa kamu datang untuk menjemput aku?" tanya seorang wanita paruh baya kepada Vina.

"Ternyata kamu masih hidup, aku kesini cuma mau bilang kalau suamimu sudah mati," ucap Vina kepada wanita itu.

"Apa! Tidak mungkin, Vina kamu pasti berbohong padaku."

Vina menjambak rambut wanita itu lalu mendorong tubuh wanita itu hingga tubuhnya terpental ke dinding yang hanya terbuat dari bambu itu!

"Gak kamu, gak anakmu. Kalian berdua itu pembawa sial tahu gak."

"Vina apa salahku, apa salah anakku? Aku sudah menuruti semua keinginan kamu, aku sudah memberikan suamiku untuk kamu, tolong jangan sakiti putriku."

Wanita paruh baya itu berlutut di kaki Vina, memohon agar putrinya tidak disakiti.

Vina meraih balok kecil dari balik pintu!

Balok kecil itu berfungsi sebagai kunci pintu rumah tua itu dan digunakan saat malam hari tiba agar hewan buas tidak bisa masuk ke dalam rumah itu.

Vina memukul wanita yang usianya sebaya dengannya itu. Meski wanita itu berteriak kesakitan, Vina tak menghentikan tangannya sebelum dirinya puas.

Karena tak kunjung menemukan Indah, Vina melampiaskan amarahnya kepada Ibunya Indah yang dia asingkan sedari Indah masih balita.

*********

Seminggu berlalu sejak pertemuan pertama Rendi dan Indah. Kini Firman kembali menemui Indah, untuk menanyakan apakah Indah, menerima perjodohan itu atau tidak.

Saat ini Firman, Rendi, Feri dan Indah sedang berkumpul di ruang tamu, rumah Feri.

"Tiara, Om kesini. Mau menanyakan tentang perjodohan yang sudah kita bahas minggu lalu," ucap Firman.

"Iya, Indah. Kamu mau kan nikah sama aku?" lanjut Rendi.

Indah terdiam, lalu menatap Feri! Feri menganggukan kepalanya! sebagai kode kalau ia setuju dengan apapun keputusan Indah.

"Fer, saat ini elu adalah orang terdekatnya Indah. Apa lo tidak keberatan kalau Indah nikah sama gue?" tanya Rendi kepada Feri.

"Ya nggak lah Ren. Gue disini cuma sebagai seorang kakak saja. Semua keputusan ada pada Indah, gue gak bisa ngelarang atau memaksa Indah, untuk menerima elo," jelas Feri.

"Gimana, Ndah? kamu mau atau tidak nikah sama Rendi? kamu gak usah takut, apapun keputusan kamu, kami semua akan menerima dengan ikhlas," ucap Feri pada Indah.

"Iya, sayang. Om gak akan maksa kamu kok, kamu berhak menentukan pilihan kamu sendiri."

"Ini semua keinginan Ayah yang terakhir, sebagai seorang anak hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan Ayah saya. Saya terima perjodohan ini," ucap Indah.

"Tapi Indah, pernikahan harus dilandasi dengan cinta. Apa kamu bisa mencintai Rendi?" tanya Om Firman.

"Saya akan berusaha mencintai orang yang sudah Ayah pilih untuk menjadi suami saya. Karena saya tahu, Ayah pasti memilih orang baik untuk menjadi imam dalam hidup ku," jelas Inda.

Firman tersenyum bahagia, ternyata Indah bukan hanya cantik tapi dia juga berbakti pada orang tuanya.

"Alhamdulillah," ucap Firman.

"Jadi kapan, kami akan di nikahkan, pa?" tanya Rendi.

"Aish, kayaknya udah gak sabar nih pengen nikah," ucap Feri.

"Indah Om kasih kamu waktu satu bulan untuk memantapkan keputusan kamu ini. Kalian akan Om nikah kan jika kamu sudah bisa mencintai anak Om."

"Terima kasih, Om," ucap Indah.

"Kenapa, nggak langsung nikah aja sih, pa?" ucap Rendi.

Firman hanya menanggapi perkataan Rendi dengan senyuman.

Selesai membicarakan tentang semuanya, Firman dan Rendi langsung pulang!

Setelah Firman dan Rendi pergi, kini hanya ada Feri dan Indah saja di rumah itu.

"Kamu yakin, Ndah, dengan keputusan kamu ini?" tanya Feri.

"InsyaAllah, yakin 'A. Dengan keputusan ini semoga Ayah bahagia di sisinya," sahut Indah.

Feri tersenyum tipis lalu mengusap lengan atas Indah!

"Ayah pasti bahagia melihat kamu bahagia," ucap Feri.

**********

Pagi hari.

Pagi itu Rendi sudah datang ke rumah Feri hanya untuk menemui Indah, sejak Indah menerima perjodohan itu, Rendi gencar melakukan pendekatan kepada Indah.

Akhir-akhir ini Rendi jarang sekali ke kantor, ia lebih sering ke rumah Feri, untuk menemui Indah, lebih tepatnya mengganggu Indah.

Saat ini Rendi sedang berada di rumah Feri, untuk mendekati Indah.

"Bos, ayo ke kantor! dari kemarin lo nggak ke kantor-kantor," ucap Feri.

"Iya, nanti gue nyusul," jawab Rendi.

"Tapi ..."

"Tenang, gue gak bakal macem-macem kok."

"Ya udah, gue duluan ya. Awas kalau lo bikin Indah nangis."

Karena mereka sudah selesai sarapan, Feri segera berangkat ke kantor karena dirinya sedang banyak pekerjaan.

Akhirnya Feri ke kantor lebih dulu. Ia tak mungkin menunggu bosnya itu, bisa-bisa pekerjaan nya numpuk kalau harus menunggu Rendi, pasalnya kemarin ia sudah tak masuk kantor gara-gara menemani bosnya itu.

Feri sudah berangkat ke kantor, kini tinggal Rendi dan Indah di rumah.

Indah sedang mencuci piring kotor bekas mereka sarapan! disisi lain Rendi sedang asyik memperhatikan calon istrinya itu.

Indah terkejut saat mendapati Rendi sedang memandanginya. "Kamu ... kamu ngapain disitu? 'A Feri kan sudah ke kantor," ucap Indah

"Aku tahu Feri udah pergi, aku disini mau berduaan sama kamu," ucap Rendi sembari menaik turunkan alisnya.

"Nggak baik laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim, berduaan di rumah," ketus Indah.

Rendi memandang Indah dengan tatapan aneh, hingga membuat Indah merasa tak nyaman.

"Jangan liatin saya kayak gitu," ucap Indah.

Rendi mendekati Indah! lalu memegang pinggang Indah!

"Kamu mau ngapain, lepas!"

"Sebentar lagi kita mau nikah, apa salahnya kalau aku peluk atau cium kamu?"

Indah mendorong Rendi dengan keras, lalu ia mencoba berlari! tapi tangannya di tarik oleh Rendi! hingga membuat Indah jatuh kepelukan Rendi!

Rendi memeluk Indah dengan erat hingga Indah tak dapat bergerak!

"Rendi, lepaskan aku. Aku sesak," ucap Indah.

"Nggak mau, sebelum kamu cium aku disini," ucap Rendi sembari memanyunkan bibirnya!

"Nggak. Aku ngga mau."

"Kalau aku maksa, gimana?"

"Aku, akan teriak."

Lama mereka berdebat dengan posisi Rendi memeluk Indah!

Rendi memang nakal, tapi Indah juga mulai terbiasa dengan kenakalan calon suaminya itu.

"Indah, kita nikah besok aja ya," ucap Rendi.

"Cepet banget. Om Firman kan ngasih waktunya satu bulan."

"Tapi aku udah nggak tahan."

"Maksud kamu?"

"Iya, aku pengen anu."

Indah menatap Rendi dengan tatapan sinis lalu melepaskan dirinya dari pelukan Rendi!

"Kamu jangan pelit-pelit dong sama calon suami,"

"Pelit gimana, emang kamu minta apa?"

"Ya kalau aku minta peluk, minta cium, kamu kasih dong. Lagian sebentar lagi itu semua akan jadi milikku kan?" ucap Rendi sembari memandang Indah dari atas sampai bawah.

Indah mencubit perut Rendi dengan keras!

"Dasar, mesum!"

"Aww! Aww! Sakit Indah, aku cuma becanda kok."

"Lagian becandanya, keterlaluan, udah sanah pergi ke kantor!" ucap Indah, sembari mendorong Rendi keluar rumah!

Bersambung

Episodes
1 Gadis Bogor Bab 1
2 Gadis Bogor Bab 2
3 Gadis Bogor Bab 3
4 Gadis Bogor Bab 4
5 Gadis Bogor Bab 5
6 Gadis Bogor Bab 6
7 Gadis Bogor Bab 7
8 Gadis Bogor Bab 8
9 Gadis Bogor Bab 9
10 Gadis Bogor Bab 10
11 Gadis Bogor Bab 11
12 Gadis Bogor Bab 12
13 Gadis Bogor Bab 13
14 Gadis Bogor Bab 14
15 Gadis Bogor Bab 15
16 Gadis Bogor bab 16
17 Gadis Bogor bab 17
18 Gadis Bogor Bab 18
19 Gadis Bogor bab 19
20 Gadis Bogor bab 20
21 Gadis Bogor Bab 21
22 Gadis Bogor bab 22
23 Gadis Bogor Bab 23
24 Gadis Bogor bab 24
25 Gadis Bogor bab 25
26 Gadis Bogor bab 26
27 Gadis Bogor bab 27
28 Gadis Bogor bab 28
29 Gadis Bogor bab 29
30 Gadis Bogor bab 30
31 Gadis Bogor bab 31
32 Gadis Bogor bab 32
33 Gadis Bogor bab 33
34 Gadis Bogor bab 34
35 Gadis Bogor bab 35
36 Gadis Bogor bab 36
37 Gadis Bogor bab 37
38 Gadis Bogor bab 38
39 Gadis Bogor bab 39
40 Gadis Bogor Bab 40
41 Gadis Bogor bab 41
42 Gadis Bogor bab 42
43 Gadis Bogor bab 43
44 Gadis Bogor bab 44
45 Gadis Bogor bab 45
46 Gadis Bogor bab 46
47 Gadis Bogor bab 47
48 Gadis Bogor bab 48
49 Gadis Bogor bab 49
50 Gadis Bogor bab 50
51 Garis Bogor bab 51
52 Gadis Bogor bab 52
53 Gadis Bogor bab 53
54 Gadis Bogor bab 54
55 Gadis Bogor bab 55
56 Gadis Bogor bab 56
57 Gadis Bogor bab 57
58 Gadis Bogor bab 58
59 Gadis Bogor bab 59
60 Gadis Bogor bab 60
61 Gadis Bogor bab 61
62 Gadis Bogor bab 62
63 Gadis Bogor bab 63
64 Gadis Bogor bab 64
65 Gadis Bogor bab 65
66 Gadis Bogor bab 66
67 Gadis Bogor bab 67
68 Gadis Bogor bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Gadis Bogor Bab 1
2
Gadis Bogor Bab 2
3
Gadis Bogor Bab 3
4
Gadis Bogor Bab 4
5
Gadis Bogor Bab 5
6
Gadis Bogor Bab 6
7
Gadis Bogor Bab 7
8
Gadis Bogor Bab 8
9
Gadis Bogor Bab 9
10
Gadis Bogor Bab 10
11
Gadis Bogor Bab 11
12
Gadis Bogor Bab 12
13
Gadis Bogor Bab 13
14
Gadis Bogor Bab 14
15
Gadis Bogor Bab 15
16
Gadis Bogor bab 16
17
Gadis Bogor bab 17
18
Gadis Bogor Bab 18
19
Gadis Bogor bab 19
20
Gadis Bogor bab 20
21
Gadis Bogor Bab 21
22
Gadis Bogor bab 22
23
Gadis Bogor Bab 23
24
Gadis Bogor bab 24
25
Gadis Bogor bab 25
26
Gadis Bogor bab 26
27
Gadis Bogor bab 27
28
Gadis Bogor bab 28
29
Gadis Bogor bab 29
30
Gadis Bogor bab 30
31
Gadis Bogor bab 31
32
Gadis Bogor bab 32
33
Gadis Bogor bab 33
34
Gadis Bogor bab 34
35
Gadis Bogor bab 35
36
Gadis Bogor bab 36
37
Gadis Bogor bab 37
38
Gadis Bogor bab 38
39
Gadis Bogor bab 39
40
Gadis Bogor Bab 40
41
Gadis Bogor bab 41
42
Gadis Bogor bab 42
43
Gadis Bogor bab 43
44
Gadis Bogor bab 44
45
Gadis Bogor bab 45
46
Gadis Bogor bab 46
47
Gadis Bogor bab 47
48
Gadis Bogor bab 48
49
Gadis Bogor bab 49
50
Gadis Bogor bab 50
51
Garis Bogor bab 51
52
Gadis Bogor bab 52
53
Gadis Bogor bab 53
54
Gadis Bogor bab 54
55
Gadis Bogor bab 55
56
Gadis Bogor bab 56
57
Gadis Bogor bab 57
58
Gadis Bogor bab 58
59
Gadis Bogor bab 59
60
Gadis Bogor bab 60
61
Gadis Bogor bab 61
62
Gadis Bogor bab 62
63
Gadis Bogor bab 63
64
Gadis Bogor bab 64
65
Gadis Bogor bab 65
66
Gadis Bogor bab 66
67
Gadis Bogor bab 67
68
Gadis Bogor bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!