"Indah!" teriak Feri.
Indah di bawa kabur dengan menggunakan mobil berwarna hitam.
Feri yang melihatnya, langsung lari mengejar Indah.
"Indah!" teriak Feri, sambil berlari mengejar mobil yang membawa Indah!
"Aa, tolong Indah!" saut Indah sambil menangis.
Feri segera mengendarai motornya dan mengejar para penculik itu!
Karena Feri sudah tertinggal lumayan jauh oleh mobil penculik itu, Feri memilih mengendarai motornya dan meninggalkan mobilnya di halaman rumahnya.
di tengah perjalanan, motor Feri mengalami pecah ban karena Feri mengendarai motor itu terlalu kencang.
"Aaah! sial. Kenapa ni motor pake rusak segala," ucap Feri dengan sedikit berteriak.
Feri mengejar mobil itu dengan berlari namun kecepatan ia berlari tak mungkin menyamai mobil tersebut! ahirnya Feri memberhentikan kendaraan yang lewat, satu kali mencoba tapi tak ada kendaraan yang berhenti untuk membantunya, hingga ada mobil terakhir yang berhenti di depan Feri.
"Ada yang bisa saya bantu mas, Anda butuh tumpangan?" tanya pengendara wanita.
"Mbak, tolong. Adik saya di culik. Saya boleh pinjam mobil, Mbak buat ngejar penculik itu?" ucap Feri tergesa-gesa.
"Tapi mas."
Perempuan itu seperti menolak permintaan Feri, namun Feri memaksa dia segera mengambil alih bangku kemudi, tanpa menghiraukan ucapan wanita itu.
"Mas! ... mas, Anda mau menculik saya!" bentak wanita itu.
Feri melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi! ia tak mau terjadi apa-apa pada Indah.
"Mas, berhenti gak! Kalau tidak saya telpon polisi nih," ucap wanita itu.
*******
"Astaga, udah jam segini. Feri belum juga tiba," rutuk Rendi.
Rendi berjalan mondar-mandir di ruangannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Gak biasanya anak itu telat begini."
*******
Feri terus mengejar mobil penculik itu namun dari jarak jauh karena dia tahu jika mereka tahu sedang diikuti maka mereka tidak akan membawa Indah ke tempat tujuan mereka, akhirnya Feri memilih memberi jarak antara mobil mereka dengan dirinya.
Hingga sampailah mereka di tempat yang sudah mereka ketahui dari awal.
"Villa ini," gumam Feri.
Mereka membawa Indah masuk ke dalam Villa itu secara paksa.
"Ayo!" bentak laki-laki itu.
"Gak mau. Lepaskan saya!" teriak Indah.
"Diam."
"Tolong! Tolong!"
"Diam lo!"
Mereka terus menyeret tubuh Indah, membawanya dengan paksa memasuki Villa itu.
Feri memarkirkan mobilnya di tempat yang lumayan jauh dari Villa itu agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Mbak, tunggu disini ya! saya mau masuk kedalam," ucap Feri. "O'ya, ini HP saya, tolong telpon bos saya namanya Rendi, dan katakan adik saya di culik dan sekarang ada di sini," sambungnya lagi.
"Mas. Tapi? mas tunggu dulu," ucap perempuan itu.
Feri berlalu meninggalkan wanita itu! Lagi-lagi ia tak menghiraukan ucapan wanita itu.
"Ish, dasar cowok." wanita itu menggerutu sendiri. Ahirnya dengan perasaan yang tak menentu, ia memberanikan diri untuk menelfon Rendi.
*******
Feri mengendap-endap masuk kedalam Villa itu! ia mencari dimana keberadaan Indah.
Disebuah kamar, tangan dan kaki Indah sudah terikat di sisi-sisi ranjang. Laki-laki bejat itu mulai membuka pakaian Indah dengan menggunakan sebuah gunting!
"Jangan Pak, saya mohon," lirih Indah, sembari menangis sesenggukan.
"Saya, sudah bayar tubuh kamu dengan sangat mahal Indah. Jadi jangan harap kamu bisa lari dari sini."
********
Rendi segera melajukan mobilnya menuju tempat Indah di sekap! Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya Rendi tiba di Villa itu. Rendi segera turun dari mobilnya!
Wanita itu segera menghampiri Rendi! "Anda, bosnya mas yang punya HP ini?" tanyanya.
"Iya betul. Sekarang di mana Feri?" tanya Rendi.
"Itu, dia masuk kedalam."
"Kamu tunggu disini ya, dan kalo ada apa-apa tolong hubungi polisi," jelas Rendi.
Wanita itu mengangguk! sedangkan Rendi segera masuk untuk mencari Indah dan Feri.
*******
Kini Indah sudah setengah tel****ng, laki-laki bejat itu sengaja memperlambat permainannya karena ingin melihat dengan jelas seluruh pemandangan menakjubkan itu.
Laki-laki tua itu mulai menyusuri t***h Indah dengan kasar!
Indah menangis tak hentinya, tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis karena tangan dan kakinya terikat kuat.
Di luar Feri sedang berjuang melawan para preman yang ditugaskan menjaga agar bos mereka melancarkan nafsu b****inya dengan mulus dan puas.
Rendi yang melihat Feri di keroyok segera membantu Feri!
"Rendi. Indah ada di dalam kamar itu bersama sibajingan itu, cepat lo kesana biar gue yang tangani mereka," ucap Feri.
Rendi segera menuju kamar yang di maksud Feri!
Brak! Rendi mendobrak pintu kamar tersebut!
"Sialan!" ucap Rendi geram.
Rendi menghantam laki-laki itu dengan keras, sampai laki-laki itu terjatuh ke lantai! Rendi meraih selimut lalu menutup tubuh Indah yang kini hanya mengenakan pakaian dalam saja.
Di luar Feri sudah terkulai lemas ia terkena tusukan benda tajam di bagian perutnya.
Karna mereka tak kunjung keluar dari Villa itu, wanita yang membantu Feri tadi, akhirnya menelpon polisi.
____ _______
Di dalam kamar Rendi terus menyerang laki-laki itu dengan pukulan dan tendangan tanpa hentinya! hingga kini laki-laki itu terkulai lemah. Para preman yang tadi menyerang Feri kini mencoba menghentikan aksi Rendi yang sedang menyerang bos mereka!
Tak lama suara sirine mobil polisi terdengar sampai ke dalam Villa itu. Para preman itu langsung lari karena takut masuk penjara.
Rendi segera melepas tali yang mengikat kaki dan tangan Indah.
"Indah, kamu gak apa-apa kan?" tanya Rendi.
Rendi menggendong Indah lalu membawanya ke mobil!
Di depan pintu kamar, Feri tergeletak tak sadarkan diri.
"Feri!" ucap Rendi terkejut.
Rendi berlari mengantar Indah ke mobilnya! lalu segera membantu Feri.
"Fer, sabar ya, gue akan bawa lo ke rumah sakit," ucap Rendi.
Rendi membawa Feri masuk ke dalam mobilnya.
"Aa," lirih Indah sambil menangis. Tubuhnya yang masih terlilit selimut membuatnya kesulitan untuk bergerak.
"Kamu tenang ya, Indah. Feri pasti baik-baik aja," ucap Rendi pada Indah.
Mereka segera membawa Feri ke rumah sakit!
Wanita yang tadi sempat menjadi tawanan Feri, mengikuti mobil yang dikemudikan oleh Rendi dari belakang, sebenarnya dia ikut atau tidak ke rumah sakit tidak akan berarti apa-apa bagi mereka karena dia tidak mengenal mereka namun, wanita itu melihat Indah hanya mengenakan selimut yang melilit di tubuhnya dirinya berinisiatif ingin memberikan baju yang selalu ia bawanya di mobilnya.
Sebagai sesama wanita, dirinya merasakan sesuatu yang sulit untuk dijelaskan yang pasti dirinya ikut merasa sesak saat mendapati sesamanya mendapatkan perlakuan tak menyenangkan.
Selama di perjalanan Indah terus menangis, selain karena dia syok dengan kejadian yang menimpa dirinya dia juga takut melihatmu Feri, takut orang yang menyelamatkannya kenapa-kenapa.
Setibanya di rumah sakit, Rendi segera meminta petugas rumah sakit untuk membantunya membawa Feri sedangkan Indah hanya bisa diam karena tidak mungkin dia ikut turun dengan hanya menggunakan selimut yang menutupi tubuhnya.
Tok!
Tok!
Tok!
Setelah Rendi pergi membawa Feri, perempuan itu mengetuk kaca jendela mobil yang didalamnya ada Indah.
Indah membuka kaca mobilnya sedikit!
"Ada apa, Mbak?" tanya Indah.
"Ini, pakai baju saya daripada kamu begitu," ucap perempuan itu.
Indah segera meraih pakaian itu dari wanita yang tidak dia kenal!
"Terimakasih."
Indah segera menutup kaca jendela mobilnya lalu segera memakai pakaian itu, untunglah ukurannya pas di badan Indah.
Indah pun keluar dari mobil itu setelah memakai pakaian itu, lalu segera berlari memasuki rumah sakit! Dia sangat khawatir dengan keadaan Feri.
Di ruang IGD. Kini Feri sudah ditangani dokter, syukurlah Feri bisa di selamatkan. Tinggal menunggu dipindahkan ke ruang rawat saja.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Feri sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, dan mereka sudah bisa menemui Feri di ruangan itu.
Di ruang rawat.
Indah duduk di kursi yang ada di samping ranjang rumah sakit yang di atasnya ada Feri yang sedang terbaring lemah.
"Terimakasih kalian sudah menolong saya," ucap Indah pada Rendi dan wanita itu.
"Gak usah berterimakasih, Ini udah kewajiban kita sebagai sesama manusia," sahut wanita itu.
Indah menangis di samping Feri yang kini terbaring di ranjang rumah sakit.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Uneh Wee
kasian indah ibu tiri nya jht
2023-02-03
0