"Indah," ucap Feri saat melihat Indah akan masuk ke mobil milik, Vira.
Indah dan Vira menoleh ke arah mobil yang baru saja tiba di halaman rumah itu.
"Sial, laki-laki itu keburu datang," ucap Vira didalam hatinya.
"Aa, kebetulan Aa pula," ucap Indah.
Feri segera keluar dari mobilnya dan menghampiri, Indah!
"Kamu mau kemana?" tanya Feri.
"Indah mau pulang, satu hari aja. Boleh ya 'A."
"Mau apa kamu pulang?"
"Ibuku sedang sakit, dia mau bertemu dengan, Indah. Feri kamu gak ada hak untuk melarang, Indah pergi bersamaku," ucap Vira sinis.
"Indah, lain kali kalau mau apa-apa hubungi aku dulu. Sekarang kamu masuk ke dalam mobilku!" titah Feri kepada, Indah.
"Tapi, 'A aku mau pulang, aku ingin menemui Ibu biar bagaimana pun, Ibu sangat berjasa dalam hidupku," ucap Indah.
"Feri, tolong jangan larang, Indah untuk pergi. Aku sudah tidak ada waktu, kalau sampai Ibuku kenapa-kenapa kamu adalah orang pertama yang akan aku salahkan," ucap Vira sembari mengarahkan jari telunjuknya ke wajah, Feri.
"Siapa yang melarang, Indah pergi? Dia akan pulang untuk menemui Ibumu tapi tidak sendiri, dia akan pulang bersama aku juga," ucap, Feri kepada, Vira.
"Indah, ayo masuk ke dalam mobilku."
Feri menarik tangan Indah dan membawanya masuk ke dalam mobilnya!
"Kalian duluan saja, nanti aku ngikutin kalian dari belakang," ucap Feri kepada, Vira dan supirnya Vira.
Vira segera masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan kesal yang dia pendam.
Mereka pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang!
Vira segera menelpon, Vina untuk mengabarkan kalau mereka pulang tidak hanya dengan, Indah namun juga dengan anak angkatnya, Ridwan.
["Ma, aku sudah dalam perjalanan pulang,"] ucap Vira setelah, Vina menerima telpon darinya.
["Sama, Indah?"] tanya Vina.
["Ya tapi bukan cuma sama dia tapi aku pulang sama, Feri juga."]
["Feri? Ngapain anak itu ikut juga?"]
["Akan aku jelaskan di rumah,sekarang Ibu berpura-pura sakit ya karena aku bilang sama, Indah kalau Ibu sedang sakit dan ingin bertemu dengan dia."]
["Iya, sayang. Berarti Ibu harus menyiapkan rencana lain kalau kalian pulang bersama,Feri juga."]
Vira langsung mematikan sambungan telponnya karena sudah selesai berbicara dengan, Ibunya.
Di mobil, Feri.
"Untung aku pulang kalau tidak kamu bisa pergi ke Bogor sendirian," ucap Feri.
"Aku gak sendiri, 'A. Kan aku pergi sama, Teh Vira," sahut Indah.
"Indah, mereka itu jahat sama kamu. Kenapa kamu percaya begitu saja sama mereka?"
"A biar bagaimana pun, Ibu adalah orang yang berjasa sama aku. Teh Vira bilang, Ibu sedang sakit dan ingin bertemu dengan, Indah."
"Indah, kamu itu jangan terlalu percaya sama mereka. Mereka tidak sebaik yang kamu pikirkan."
"Sudahlah, 'A kita lihat saja di kampung nanti ya. Kalau memang Ibu tidak benar-benar sakit kita bisa langsung pulang. Terimakasih karena Aa selalu ada untuk aku."
"Indah, aku tuh sayang sama kamu, aku gak mau kamu kenapa-kenapa."
Indah terdiam, dia merasa bersalah karena sudah memutuskan sesuatu tanpa sepengetahuan, Feri padahal selama ini, Feri sangat baik dan pengertian padanya.
Feri meraih ponselnya lalu menelpon, Rendi.
["Halo, Fer,"] ucap Rendi dari sebrang telpon.
["Bos, gue pergi ke Bogor sama, Indah,"] sahut Feri.
[Ke Bogor? Ngapain?"]
["Ibunya, Indah sakit jadi dia mau menjenguk Ibu tirinya itu."]
["Ibu tiri jahat juga, masih aja diperhatiin. Lo hati-hati ya, jagain, Indah baik-baik. Besok gue nyusul ke sana."]
["Oke."]
Feri mematikan telponnya dan kembali fokus menyetir.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
ArMaini Karim
thor kok indahj nya di buat bodoh banget padahal kan lulusam amerika 😀
2023-02-05
0