Selir Kesayangan King Mafia
"King Izek!"
"King Izek!"
Suara-suara itu memenuhi aula, tempat di mana acara Izek mendapatkan tahtanya sebagai King De Servant selanjutnya.
Izek berjalan dengan badan tegak dan wajah yang tegas menuju ke kursi kebesarannya di mana Draco -- sang ayah telah menunggunya.
"Tenang semuanya!" suara Draco menggema di aula itu yang membuat semua anggota De Servant langsung terdiam.
Kini aula itu tampak hening, tidak ada yang berani membuka suara di acara penyerahan kursi King itu.
"Aku tahu Izek terlalu cepat menggantikanku tapi aku harap kalian semua mempercayakan De Servant di tangan putraku. Aku yakin Izek akan memimpin jauh lebih baik dariku dan selalu membawa De Servant dalam kejayaan," ucap Draco yang meminta anggota dan penduduk De Servant mempercayai anak laki-lakinya.
Karena memang seharusnya kursi King baru bisa Izek duduki setelah Draco sudah mati.
Tapi, Draco merubah aturan itu dan memberikan tahta pada putranya yang genap berusia 25 tahun itu.
Setelah cukup berpidato, Draco segera meresmikan Izek untuk menjadi king selanjutnya, king di kerajaan mafia De Servant.
Kerajaan mafia yang wilayahnya menjadi sebuah kota dan menguasai dunia bawah tanah di seluruh benua. Saat mendengar kata De Servant pasti yang ada di kepala orang-orang itu adalah organisasi mafia yang paling ditakuti dan disegani.
Bukan hanya itu, De Servant juga dikenal sebagai public style karena penduduk De Servant memiliki gaya busana modern yang dilirik oleh dunia. Brand-brand yang diciptakan oleh penduduk De Servant bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia yang mana membuat wilayah itu menjadi jajaran wilayah yang masuk 10 besar wilayah terkaya.
Sekarang Izek De Servant resmi menyandang gelar King di wilayah itu.
Lelaki yang selalu bersikap dingin itu hanya menatap datar pada seluruh anggota dan penduduk yang ada di aula.
"Aku Izek De Servant bersumpah atas nama ayah dan ibuku akan terus membawa wilayah De Servant dalam kejayaan!" Izek berkata dengan tegas. Sifatnya sangat mirip dengan ayahnya.
Semuanya berseru meneriaki nama Izek di sana. Setelah acara itu selesai dilanjutkan dengan acara jamuan.
Para dewan yang mengurus istana berkumpul dan menanyakan kehidupan Draco selanjutnya setelah turun tahta.
"Aku akan menjadi rakyat biasa bersama istriku," ucap Draco seraya merangkul sang istri -- Ellen.
Ellen telah berjasa besar dalam memajukan bisnis style di wilayah De Servant jadi tidak mungkin mereka pergi dari wilayah itu.
"Yah, aku dan suamiku akan menghabiskan sisa umur kami dengan tenang. Kami tinggal menunggu cucu dari anak-anak kami," ucap Ellen seraya melirik Izek untuk memberi kode pada putranya untuk cepat menikah.
Izek memutar bola matanya jengah karena memang dia belum memiliki rencana untuk menikah. Jangankan menikah, kekasih pun tidak ada. Izek memang selalu membatasi diri dengan lawan jenis.
"Biar Izzy saja yang menikah duluan," ucap Izek yang melemparkan tugas memberikan cucu pada adik perempuannya.
Izzy menendang kaki Izek dari bawah meja, bisa-bisanya kakaknya itu memintanya menikah duluan.
"Kalau Izzy memang sudah ada calonnya, aku sendiri yang memilih suami untuk putriku," timpal Draco di sana.
"Ayah..." protes Izzy yang tidak mau dijodohkan karena gadis itu sudah menyukai seseorang.
"Dengarkan ayah, Izzy. Calon suamimu pasti laki-laki terbaik yang sudah lulus seleksi dari ayah," ucap Izek lagi supaya Izzy mau cepat menikah.
Izzy menjadi kesal sendiri, dia membalik keadaan supaya Izek tidak berkutik. "Jangan biarkan kursi Queen kosong terlalu lama, King. Atau sebenarnya King kita..."
Izek langsung menyuapkan sosis besar ke mulut Izzy karena sudah tahu kalimat yang akan dilontarkan adik yang usianya hanya selisih satu tahun darinya itu. Izzy pasti mengira dirinya tidak suka dengan wanita.
"Aku masih normal," ucap Izek kemudian.
***
Setelah acara jamuan selesai, Draco ingin berbicara berdua dengan putranya. Pembicaraan mereka kali ini cukup rahasia jadi Draco membawa Izek keluar istana dan menuju ke kota.
"Sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Izek dalam perjalanan yang tak sampai-sampai sedari tadi.
Sudah beberapa jam berlalu tapi mobil yang mereka tumpangi tak kunjung berhenti. Sampai akhirnya mobil itu memasuki kawasan perumahan dan akhirnya mobil berhenti di salah satu unit perumahan tersebut.
"Rumah siapa ini?" tanya Izek.
"Akan aku jelaskan padamu di dalam, sebenarnya ada alasan kenapa aku mempercepat kenaikan tahtamu," jawab Draco.
"Apa maksudnya?" Izek masih belum mengerti.
Draco meminta orang kepercayaannya -- Patrick untuk membuka pintu unit rumah yang mereka tuju.
"Silahkan, King." Patrick mempersilahkan masuk saat pintu terbuka.
Di dalam unit yang cukup luas itu terlihat seorang wanita paruh baya dengan seragam pelayan. Saat melihat Draco datang, pelayan wanita itu menunduk hormat.
"Di mana dia?" tanya Draco.
"Nona ada di studionya, King," jawabnya.
Draco berjalan ke arah studio yang dimaksud yang diikuti oleh Izek dari belakang. Di studio itu tampak seorang gadis muda tengah duduk melukis.
Gadis itu menghentikan kegiatannya saat melihat Draco datang. Matanya berbinar bahagia, dia langsung berlari dan memeluk Draco.
Dan hal itu membuat Izek gusar, dia mengira jika gadis itu adalah anak haram ayahnya karena usianya terlihat lebih muda dari Izzy.
"Ayah, kau sungguh keterlaluan. Bagaimana kau bisa memiliki anak haram di belakang kami," geram Izek.
"Dia bukan anakku tapi istriku. Lebih tepatnya selirku," sahut Draco seraya melepas pelukan gadis itu.
Draco justru memberikan gadis itu pada Izek. "Karena kau seorang King, sekarang Grace menjadi tanggung jawabmu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Retno Pujowatie
nyimak
2024-11-12
0
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰
2024-09-22
0
nadya_hime
Eeehhh.. bentar.. *otak gw loading..🙄
Jadi Grace selir babenya Izek..?? lha.. ???
Gw shock beib author.. /Scare/
haaaah.. dah lag gw lanjut baca ajaa..
2024-08-31
0