Tangan Izek terulur ke arah Grace yang membuat gadis itu memejamkan matanya. Selama ini Grace selalu mengurung diri dan tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.
Jadi, saat berhadapan dengan orang baru pasti dia selalu ketakutan.
Sampai Grace merasakan tangan besar Izek menyentuh kepalanya.
Gawat! Monster busuk ini pasti akan memakanku
Tapi, Grace salah karena di detik kemudian dia merasakan jika tangan besar itu mengusap kepalanya.
Grace membuka matanya dan memberanikan diri menatap Izek.
"Jangan takut, aku sekarang yang bertanggung jawab atas dirimu. Aku bisa saja membuangmu ke jalanan kalau aku mau tapi aku tidak akan melakukan itu atas dasar kemanusiaan," ucap Izek.
Izek memikirkan cara supaya cepat terlepas dari tanggung jawabnya itu sampai dia mengingat jika Grace bisa melukis.
"Apa kau mau menghasilkan uang?" tanya Izek yang membuat mata gadis itu berbinar.
"Kalau mau, angkat lima jarimu dan anggukkan kepalamu!"
Dengan ragu-ragu Grace mengangkat lima jarinya kemudian menganggukkan kepala perlahan.
Sumpah demi apapun ekspresi Grace itu sangat menggemaskan sampai membuat Izek salah tingkah.
"Ehem!" Izek berdehem untuk menguasai dirinya lagi kemudian dia memerintahkan Grace untuk mengambil lukisan terbaiknya. "Cepat bawa kemari!"
Grace menurut, gadis itu berjalan ke studio lukisnya dan mengambil dua lukisan yang menurutnya adalah master piece nya.
"Jika lukisanmu bernilai, kau bisa menjualnya dan mendapat uang," ucap Izek seraya mengamati lukisan pemandangan yang Grace gambar.
"Lumayan, aku akan membawanya," komentar Izek kemudian.
Lelaki itu meminta pelayan untuk membungkus lukisan itu, dia akan membawanya ke istana De Servant dan akan dia bawa ke desa yang di sana ada seorang seniman yang Izek kenal.
"Aku pulang dulu, saat lukisannya terjual, aku akan kembali ke sini," ucap Izek berpamitan.
Cepat pergi sana! Hus... Hus...
Grace melihat Izek yang bersiap untuk pergi, ada seorang pengawal yang sudah menunggunya di luar.
Tanpa banyak kata lagi Izek keluar dari rumah itu begitu saja.
Grace bernafas lega karena sudah terbebas dari Izek.
Kalau aku mendapatkan uang, apa yang harus aku lakukan?
Aku akan membeli cokelat yang banyak
Grace sudah membayangkan rasa cokelat yang dia sukai. Dia bisa merasakan makanan enak saat dipungut oleh Draco.
Kemudian Grace memberi isyarat pada pelayannya karena dia mau pergi ke kamarnya.
Di dalam kamar, Grace masih memikirkan apa yang telah dia alami. Ujung-ujungnya semua orang tidak menginginkan dirinya.
Aku harus melukis lebih banyak lagi
...***...
Izek kembali ke istana De Servant dan langsung menuju kamarnya. Niatnya ingin membersihkan diri tapi di dalam kamar sudah ada sepupunya yang menunggunya -- Akash.
"Kau kemana saja, kita berdua belum merayakan diangkatnya kau jadi King," protes Akash di sana. Sedari tadi lelaki itu mencari sepupu yang umurnya selisih satu tahun darinya itu.
"Satu De Servant sudah merayakannya jadi itu sudah cukup," sahut Izek malas. King mafia itu membuka bajunya dan menyisakan celana panjangnya saja.
Akash selalu menjadikan Izek saingannya, selama ini dia selalu saja menjadi nomor dua.
"Akan berbeda jika merayakannya bersamaku, lagi pula king Draco terlalu cepat memberikan tahtanya padamu, apa kau tidak merasa keanehan?" tanya Akash.
Izek tidak mungkin memberitahu Akash kalau salah satu alasannya karena keberadaan Grace.
"Aku mau mandi jadi kau bisa keluar dari kamarku, untuk kedepannya lebih sopanlah pada pemimpinmu," ucap Izek seraya berlalu ke kamar mandi.
"Ck!" Akash hanya bisa berdecak sebal. Dia ingin keluar dari kamar Izek tapi atensinya teralihkan oleh sesuatu yang dibawa Izek sebelumnya.
"Apa ini?" gumamnya sambil membuka penutup untuk membungkus benda itu. Ketika terbuka, Akash melihat ternyata adalah lukisan. "Iz, kau dapat lukisan dari mana? Sejak kapan kau menyukai hal seperti ini?"
Sebenarnya Izek mendengar itu tapi lelaki itu tidak menjawab, dia memilih menyelesaikan mandinya dan keluar dalam keadaan sudah segar.
"Kau masih belum kembali?" tanya Izek saat keluar dari kamar mandi.
"Siapa yang melukis ini?" Akash justru bertanya balik.
"Kenapa kau penasaran?" Izek melipat kedua tangannya di dada. Dan laki-laki baru ingat kalau Akash memang menyukai seni. "Apa menurutmu lukisan itu laku?"
"Jadi kau berniat menjualnya? Kalau begitu biarkan aku membelinya," ucap Akash bersungguh-sungguh.
Izek langsung mengangguk. "Baiklah kalau itu maumu, kau bisa membelinya supaya aku tidak repot mencari siapa orang yang mau membeli lukisan itu!"
"Tidak ada seni yang mahal, aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," ucap Akash yang sangat menyukai lukisan Grace.
...***...
Keesokan harinya, Izek melakukan rapat penting dengan para anggota dewan untuk pemindahan kekuasaan atas dirinya.
Banyak hal yang harus Izek tangani hari itu sampai dia melupakan Grace.
"Aku akan memeriksa semuanya," ucap Izek yang berniat akan lembur malam supaya bisa menyelesaikan pekerjaannya.
Izek melirik ke arah asistennya -- Giel supaya membereskan semua berkas yang harus diperiksanya setelah rapat selesai.
"King, urusan rumah tangga istana sekarang tidak ada yang menangani jadi untuk sementara diambil alih oleh nona Izzy," lapor Giel.
"Izzy pasti sudah mendapat pelajaran dari ibuku jadi memang dia harus membantuku," sahut Izek.
"Tapi lebih baik kalau seorang Queen yang bisa menangani urusan itu," ucap Giel mencoba memberi saran. Tidak mungkin kursi Queen akan terus-terusan kosong.
Entah kenapa Izek langsung teringat Grace, secara tidak langsung gadis itu adalah selirnya sekarang, kalau Izek menaikkan status gadis itu menjadi istri sah atau Queen rasanya Grace tidak akan mampu berada di sampingnya dengan tuntutan yang ada.
"Kenapa aku jadi memikirkan dia," gumam Izek. Gadis yang lemah itu membuat Izek jadi ingin selalu melindunginya.
Tak lama Akash masuk ke ruangan dewan itu dengan membawa beberapa gepok uang.
"Ini bayaran lukisan semalam," ucapnya.
Izek menatap uang yang dibawa oleh Akash, lumayan banyak, kalau begini Izek akan bisa melepas Grace dengan mudah jika gadis itu bisa mencari uang sendiri dan mandiri.
Tidak mungkin seumur hidup Grace akan mengurung diri dan tidak tahu dunia luar apalagi Grace memiliki bakat.
"Giel, siapkan kendaraan, kita akan pergi sebentar!" perintah Izek kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
spider-women
dari istri jadi menantu this is ridiculous
2025-03-29
0
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰
2024-09-22
0
Sweet Girl
Jangan Underestimate dulu...
barangkali selama jadi Selir Ayahmu, Grace sudah dipersiapkan untuk mendampingi kamu Izek...
Berarti dia sudah dapat pelajaran sebagai Queen...
2024-02-21
0