Grace menunggu kedatangan Izek dengan berdiri di jendela. Dia terus menunggu sampai ada sebuah mobil berhenti di halaman rumah.
Senyum mengembang di bibir Grace, dia segera mencari Lurika dan menarik tangan pelayan itu untuk melihat siapa yang datang.
Lurika hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia jarang melihat Grace seantusias itu.
"Sebentar, Nona," ucap Lurika sambil berjalan menuju pintu.
Ternyata Giel sudah berada di depan pintu, lelaki itu masuk untuk membawa barang-barang Grace dan Lurika.
"Bawa seadanya dulu, sisanya nanti aku akan menyuruh orang untuk mengambilnya," ucap Giel pada Lurika.
"Baiklah." Lurika pun patuh. Dia hanya membawa barang yang sekiranya penting dulu.
Kemudian Lurika membimbing Grace untuk naik ke mobil di mana Izek sudah menunggunya.
Dengan gugup Grace masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Izek sementara Lurika duduk di depan bersama Giel yang mengemudikan mobil.
Saat mobil berjalan, spontan tangan Grace meremas paha Izek sambil memejamkan matanya.
"Kau kenapa lagi?" tegur Izek. Dia langsung menggenggam tangan Grace supaya gadis itu tidak takut.
Selama perjalanan, Grace perlahan memberanikan diri untuk membuka mata. Rasa takut sebelumnya seketika berubah menjadi binar bahagia karena Grace bisa melihat jalanan dari arah jendela.
Grace sampai melepas genggaman tangan Izek karena dia menempelkan tangannya di kaca. Grace merasa kagum dengan apa yang telah dilihatnya.
Sesekali Grace menepuk-nepuk tangannya di kaca ketika melihat sesuatu yang menarik.
Melihat itu, Izek memerintahkan Giel untuk menepi di pinggir jalan. Izek kemudian mengajak Grace untuk turun.
Grace langsung meremas coat yang dipakai Izek karena dia takut jika melihat orang banyak.
"Aku ingin membelikanmu sesuatu," ucap Izek seraya memasukkan tangan Grace ke kantong coatnya.
Izek pergi ke sebuah toko accesories dan membeli sebuah gelang untuk Grace. Hanya gelang biasa tapi ada lonceng yang berbunyi.
"Kau harus terus memakai ini!" perintah Izek sembari memasang gelang itu di pergelangan tangan Grace. "Aku sudah merendahkan harga diriku untuk membeli barang murah ini."
Krincing! Krincing!
Grace menggoyangkan gelangnya dan berbunyi.
"Kau menyukainya?" tanya Izek saat melihat ekspresi Grace yang terus memainkan gelang sambil tersenyum.
Grace mengangkat lima jarinya dan mengangguk.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Izek membelikan beberapa cemilan untuk Grace makan di dalam mobil.
Biasanya Izek tidak suka suara ribut di dalam mobil apalagi mobilnya kotor karena makanan tapi kali ini Izek sangat menikmati suara lonceng yang terus berbunyi dari gelang Grace. Ditambah melihat ekspresi gadis itu yang tampak lucu ketika memakan cemilan pembeliannya. Pasti Grace baru pertama kali memakan semua itu.
"Kau akan bisa membeli semua itu sendiri nanti," ucap Izek yang mengalihkan atensi Grace dari makanan.
Izek memberikan uang hasil lukisan Grace pada gadis itu. "Ternyata ada yang mau membeli lukisanmu itu!"
Hari ini rasanya banyak kejutan yang terjadi, Grace menerima uang dari Izek dengan mata berkaca-kaca apalagi uang itu bagi Grace sangat banyak.
Aku rasa dia bukan monster!
Grace pun mengusap dadanya dengan tangannya di depan Izek.
"Apa itu maksudnya?" tanya Izek pada Lurika di depan. Dia jadi memikirkan hal yang tidak-tidak.
Lurika menoleh ke belakang. "Nona, berterima kasih pada anda, King!"
"Terima kasih dengan usapan dada," batin Izek yang akan mengingat bahasa isyarat itu.
_
NB : Bahasa isyarat di sini buatan author sendiri, ya😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Edah J
Dengan adanya Grace otakmu semakin keras berpikir tentang bahasa isyarat King Ijek😁
2024-06-03
0
Sweet Girl
Sak karepmu wes Tor... sing penting cerita ne apik.
2024-02-21
0
Ney Maniez
👍👍
2023-03-28
2