Akash mengelus kepala Grace yang menyender di bahunya, gadis itu tertidur dan Akash menunggu sampai Grace benar-benar terlelap.
Kemudian perlahan Akash menggendong gadis itu ke atas kasur.
"Badanmu sangat kurus," gumamnya seraya menaikkan selimut.
Sebelum pergi, dia menatap wajah Grace sejenak. Wajah polos itu, dia harus memilikinya walaupun harus merebutnya dari Izek.
Akash kembali ke istana, dia ingin menuju kamarnya tapi langkahnya dicegah oleh Izek di koridor menuju kamarnya.
"Dari mana saja kau?" tanya Izek. Dari sorot mata dan wajah lelaki itu menunjukkan kemarahan yang kental. "Bukankah kalau aku tidak ada, istana ini jadi tanggung jawabmu juga?"
"Aku ada urusan," jawab Akash sekenanya.
Tentu saja Izek semakin marah, dia langsung mendorong tubuh Akash ke dinding.
"Jika kau tidak berguna, pergi saja dari sini!" teriak Izek.
"Aku memang akan melakukannya tapi..." Akash tersenyum sinis sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku juga akan membawa Grace bersamaku!"
Izek semakin geram, dia pun melayangkan bogem mentah di wajah sepupunya. "Grace tidak ada hubungannya, jangan libatkan dia!"
"Jika kau berani menyentuh milikku, habislah kau!"
Mendengar itu, Akash hanya terkekeh. Dia mengusap darah dari sudah bibirnya.
"Milikmu? Bukankah kau tidak mau bersamanya? Kalau dia milikmu seharusnya kau memberi status yang jelas! Kau harus menaikkan posisinya jadi Queen tapi apa yang kau lakukan?"
"Kau menyembunyikan gadis tidak berdosa itu? Kau mengendalikannya dengan keangkuhanmu!"
Akash berkata seraya melipatkan kedua tangannya, dia memang selalu menantang Izek seperti ini tapi tidak pernah dalam hal wanita.
"Jika kau tidak mengerti apa-apa, diamlah!" bentak Izek.
"Kalau begitu lepaskan saja dia, aku yang akan merawatnya," pinta Akash secara gamblang. "Bukankah dengan begitu kau akan tenang dan aku jamin ibumu tidak akan tahu keberadaan Grace untuk selamanya!"
"Kau akan terbebas dari tradisi De Servant itu!"
Izek kembali mengepalkan kedua tangannya, bayangan wajah Grace terlintas dipikirannya. Memang tawaran Akash tidak membuatnya rugi sama sekali karena dari awal dia juga menolak keberadaan Grace.
Tapi, sekarang situasinya berbeda.
Krincing! Krincing!
Suara itu bahkan ingin Izek dengar setiap hari dengan wajah polos yang tersenyum padanya dan selalu bersikap waspada. Izek terus bertanya, apa yang ada di kepala gadis itu. Dia ingin tahu banyak dan ingin bicara pada selirnya.
"Aku tidak akan memberikan milikku!" ucap Izek dengan tegas.
Tidak mau berdebat lagi, Izek pergi begitu saja meninggalkan Akash.
"Aku tidak pernah berada di depanmu, Iz. Dan aku tidak apa-apa selalu ada di belakangmu tapi untuk kali ini, aku akan mengambil Grace darimu," gumam Akash seraya mengepalkan kedua tangannya.
Baru kali ini Akash ingin merebut milik Izek dan pasti Izek sendiri juga terkejut.
Akash kembali ke kamarnya, dia mulai memikirkan tindakannya. Semua orang selama ini mendukung Izek yang artinya dia juga harus mempunyai pendukung sendiri.
"Kalau pendukungku lebih banyak, aku pasti akan bisa menjadi King, bukan?"
"Kau tidak mau melepas Grace, maka jika aku menjadi King bukankah otomatis Grace menjadi milikku!"
Akash akan melakukan apapun untuk mendapatkan Grace.
"Bagaimana reaksi ibumu kalau tahu mengenai Grace, Iz?"
_
Yang penasaran di mana Eros dan Freya, itu aku udah bahas di cerita Izzy sebenarnya. Jadi, Eros dan Freya emang bertahun-tahun gak pulang ke istana nanti mereka jadi konflik di cerita Izzy, ya.
Akash memang kaya jadi pangeran kedua gitu sebelum Izek naik tahta. Tapi, karena semua dukung Izek, dia merasa kaya diasingkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rianti Dumai
hadeeuh hanya karena seorang Grace saja sampai perang saudara,,,🤔
2024-08-02
0
Alexandra Juliana
Ko Akash jd g tau diri gitu ya?
2023-05-30
1
Ney Maniez
😲😔😔
2023-03-29
1