Karena ada Izek membuat Akash tidak leluasa mendatangi Grace. Padahal hari ini dia berencana mendatangi gadis itu lagi tapi dia mendapat laporan jika Izek ada di tempat Grace sekarang.
"Kau tidak memberinya status yang jelas, Iz. Tapi, kenapa kau terus mendatanginya," gerutu Akash pada sepupunya.
Akhirnya Akash membuat sedikit masalah, dia mendatangi gudang senjata dan mengambil alat peledak. Dia akan meledakkan salah satu kastil supaya Izek pulang.
Hanya ledakan kecil dan tidak memakan korban tapi tetap saja Izek harus kembali ke istana.
Pada saat itu, Izek menggendong Grace dan membawanya kembali ke kamar. Sebelum menutup pintu, Izek bertanya pada Lurika.
"Kapan Grace datang bulan?"
"Menurut tanggal, sekitar seminggu lagi, King."
Grace bingung kenapa Izek bertanya perihal datang bulannya.
Apa yang mau dia lakukan?
Tentu saja Grace jadi gelisah apalagi tubuhnya kini sudah Izek baringkan di atas ranjang.
Dan Izek kembali menciumnya lagi di sana.
Mau berapa kali dia melakukan ini?
Rasanya sangat aneh
Grace mencoba menahan tubuh Izek yang menindihnya.
"Kau takut?" tanya Izek.
Grace hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Aku tidak akan menyakitimu," sambung Izek seraya mencium telapak tangan Grace.
Bukannya tenang, Grace bertambah gelisah. Dia berusaha lepas dari kungkungan Izek tapi percuma karena tenaganya tidak akan mampu. Justru Izek tambah intens sampai melepas bra sport yang dipakainya.
Dua bukit kembar yang masih ranum itu diremas perlahan. Tubuh Grace menggeliat tidak karuan.
Aaaa... kenapa dia melakukan ini?
Grace menjerit dalam hati karena mulut Izek menyesap buah dadanya tiba-tiba. Di dalam kamar itu hanya terdengar suara decapan mulut Izek dan gelang Grace yang terus berbunyi.
Nafas Grace memburu karena merasakan perasaan aneh saat ini.
"King..." panggil Giel seraya mengetuk pintu kamar Grace.
Izek langsung menoleh ke arah pintu sambil berdecak karena Giel yang mengganggunya. Dia pun segera menutup tubuh Grace memakai selimut.
"Tunggu dulu," ucap Izek pada Grace. Dia turun dari ranjang dan membuka pintu untuk memarahi Giel.
Giel yang tahu jika Izek akan marah langsung mengutarakan maksudnya. "Ada ledakan di salah satu kastil istana, King!"
"Apa!?" Izek tidak sempat marah. Dia justru bergegas meninggalkan kamar Grace begitu saja.
Sebelum benar-benar pergi, Izek meminta Lurika untuk menjaga Grace dan memastikan gadis itu tidak keluar kemana-mana.
"Baik, King." Lurika segera mendatangi Grace dan melihat gadis itu. Ternyata Grace masih duduk di atas ranjang dengan wajah bingungnya.
Lurika mendekat dan membantu Grace mengenakan bajunya kembali. "Apa Nona mau mandi?"
Aku tidak mau bersamanya
Grace justru menangis dan mencoba berbicara pada Lurika.
"Lantas Nona mau bersama siapa?" Lurika hanya bisa menghapus air mata Grace, dia tidak bisa terlalu banyak membantu.
Mendapati pertanyaan itu justru Grace semakin menangis karena tidak tahu harus menjawab apa.
"Saya akan membuat dessert cokelat, apa Nona mau?" tanya Lurika supaya suasana hati Grace membaik.
Grace hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil menunggu Lurika, gadis itu berdiri di balkon kamarnya. Grace termenung sambil memikirkan hidupnya yang rumit.
Tak lama dia mendengar seseorang memanggil namanya.
"Grace..." panggil Akash dari bawah.
Grace mencari suara Akash dan dia mendapati lelaki itu tengah memanjat untuk naik ke kamarnya.
"Aku datang lagi," ucap Akash dengan membawa tas ransel berisi perlengkapan belajar untuk Grace. "Apa kau siap belajar?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sweet Girl
Ayo belajar Grace... biar pinter...
biar Ndak di bulusin orang...
2024-02-22
0
Sweet Girl
Ada ada aja si Giel.
2024-02-22
0
Sweet Girl
Ndak asin Iz... Khan habis latihan silat....
2024-02-22
0