Grace menunjuk gerai makanan dalam perjalanan pulang. Gerai makanan itu ramai pembeli membuat Grace jadi penasaran.
"Apa Nona mau itu?" tanya Lurika.
"Tunggu di sini biar saya yang mengantri pesan!"
Grace mengangkat lima jarinya dan menganggukkan kepala. Sekarang gadis itu jadi terbiasa melakukan isyarat itu.
Krincing! Krincing!
Gelang di tangannya terus berbunyi, Grace jadi mengingat Izek.
Tuan monster itu sedang apa?
Ah, dia bukan monster lagi
Sebaiknya aku memanggilnya siapa sekarang?
Grace terus memainkan gelangnya sampai dia melihat beberapa orang yang sebelumnya lalu lalang jadi merapat ke pinggir dan sedikit membungkukkan badannya.
"Hei, apa yang kau lakukan? Cepat minggir dan beri hormat pada pemilik wilayah ini," tegur seseorang pada Grace.
Gadis itu pun minggir dan melihat siapa yang tampak dihormati oleh penduduk De Servant.
Ternyata orang itu adalah Draco yang berjalan-jalan dengan Ellen sang istri. Mata Grace tidak berkedip melihat mereka. Apalagi melihat penampilan Ellen yang tampak sangat elegan. Wanita itu terlihat seperti kakak Izek dari pada ibunya.
Grace meremas ujung mantel yang dia pakai, dia bodoh selama ini telah menganggap Draco adalah suaminya. Sebelum Draco melihatnya, Grace berlari menjauh sembari menangis.
Gadis itu terus berlari sampai tidak sadar dia memasuki kawasan hutan.
Aku ada di mana?
Nafas Grace masih terengah-engah karena habis lari-larian sebelumnya. Dia pun duduk di batu besar sambil mengamati area hutan itu.
Aku harus mencari jalan keluar!
Sebenarnya dia takut tapi Grace mencoba memberanikan diri supaya dia bisa keluar dari hutan.
Ini karena aku lari tanpa melihat jalan!
Grace akhirnya menyeret kakinya lagi dan berusaha mencari jalan keluar tapi baru beberapa langkah, dia bersinggungan dengan babi hutan yang otomatis membuatnya langsung berlari.
Astaga, apa itu? Kenapa hidungnya seperti habis tertabrak mobil?
Babi hutan terus mengejar Grace sampai gadis itu terjatuh karena kaki Grace tersandung batu.
Grace hanya bisa menjerit dalam hati ketika babi hutan itu semakin dekat padanya. Sampai ada sebuah panah melesat dan mengenai babi hutan itu.
Babi hutan itu langsung ambruk di depan Grace.
"Kau tidak apa-apa?"
Suara laki-laki terdengar di telinga Grace, gadis itu pun melihat siapa pemilik suara itu. Ternyata ada seorang laki-laki dengan paras tampan mendekatinya sekarang.
"Aku sedang berburu pagi ini dan aku mendengar suara lonceng ternyata darimu, apa kau peri hutan?"
"Namaku Akash. Namamu siapa?"
Ternyata laki-laki itu adalah Akash. Dia tidak menyangka akan bertemu gadis cantik di hutan sampai dia mengira kalau gadis itu dari bangsa peri.
Tapi, ada yang aneh. Gadis itu tidak mau berbicara.
"Apa kakimu sakit?" tanya Akash yang melihat kaki Grace berdarah.
Akash pun menepuk punggungnya. "Ayo sini naiklah! Aku akan mengantarmu pulang!"
Masih tidak ada suara justru Akash mendapati Grace yang menangis karena takut.
Grace menggelengkan kepalanya seraya memberi isyarat pada Akash supaya jangan menyakiti dirinya.
Dari sini Akash jadi sadar kalau Grace memang tidak bisa berbicara.
"Hei, aku tidak akan menyakitimu! Jadi, sekarang naiklah ke punggungku!" Akash menepuk punggungnya lagi. Beruntung dia mengerti sedikit tentang bahasa isyarat, ayahnya Eros yang mengajari itu.
Grace agak terkejut karena Akash yang mengerti bahasa isyaratnya. Sepertinya laki-laki itu memang tidak berbahaya.
Dengan hati-hati akhirnya Grace naik ke punggung Akash dan lelaki itu langsung menggendong Grace.
"Di mana rumahmu?" tanya Akash lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sweet Girl
Kalah satu langkah kamu Zek...
Akash bisa bahasa Isyarat.
2024-02-21
2
Sweet Girl
Alay...
2024-02-21
0
Sweet Girl
Lhaaaa bisa jatuh cinta nie Bus Akash.
2024-02-21
0