Grace berusaha menutupi tubuh polosnya, dia berusaha mengambil apapun itu tapi tubuhnya justru diangkat Izek ke pangkuan lelaki itu.
Aaaaa.... Aaaaa.... Ini memalukan!
Grace hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya menjerit dalam hatinya. Baru pertama kali ada laki-laki yang melihat tubuh polosnya.
"Jadi, kau masih tidak mau bersuara, hem?" Izek meraih dagu Grace supaya menatap matanya.
"Bagaimana kalau aku menyentuhnya?"
Izek menunjuk dua bukit kembar Grace yang masih sangat ranum, belum pernah dijamah oleh siapapun.
Tangan Izek mulai mengelus kulit Grace yang selembut bayi apalagi kulit itu begitu putih karena Grace tidak pernah keluar dan terkena sinar matahari.
Tidak... Jangan...
Lepaskan aku!
Grace mencoba mendorong dada Izek dengan kedua tangannya. Air matanya pun tak kuasa meleleh. Dia tidak suka dengan situasi itu.
Melihat Grace menangis membuat Izek sadar jika gadis itu benar-benar tidak bisa berbicara. Dia pun memeluk Grace dan mengelus punggungnya supaya Grace tenang.
Namun, Izek dibuat terkejut lagi karena merasakan punggung Grace yang sedikit kasar. Saat dia memeriksanya, ternyata punggung Grace terdapat beberapa bekas luka cambukan.
"Bajingan mana yang melakukan ini padamu?" Izek menjadi geram, dia tidak bisa membayangkan penyiksaan apa yang telah dialami gadis itu sampai meninggalkan bekas luka seumur hidup.
Grace semakin menangis, dia jadi mengingat masa lalu saat mengalami penyiksaan. Sejak saat itu pula, Grace berhenti berbicara.
Tolong berhenti! Aku akan diam
Aku akan diam
Sekarang, Grace jadi takut kalau Izek akan melakukan hal sama. Dia pun mengadah menatap Izek dengan mengatupkan kedua tangannya.
Ampuni hamba!
Walaupun Izek tidak mengerti tapi dia tahu jika Grace jiwanya sangat terguncang. Lelaki itu kembali memeluk Grace dan berharap Grace tidak takut padanya lagi.
"Tidak apa-apa, kau aman sekarang!" Izek mencoba bersikap lembut sampai tubuh Grace yang sebelumnya tegang jadi melemah. Perlahan Grace tertidur dipelukan Izek.
Izek menunggu sampai Grace benar-benar terlelap sampai Lurika masuk ke kamar Grace karena mau mengemasi barang-barang gadis itu.
"Bantu dia bersiap-siap saat terbangun nanti," ucap Izek yang langsung diangguki Lurika.
Izek keluar dari kamar Grace kemudian menemui Giel, mereka akan pergi sebentar sebelum kembali lagi menjemput Grace.
...***...
Saat Grace terbangun, dia mendapati dirinya sudah memakai baju. Di kamarnya Lurika sudah selesai mengemasi barang-barang Grace.
Pelayan itu mendekati Grace karena melihat gadis itu kebingungan.
"Kita akan pergi dari sini, Nona," ucap Lurika.
Grace mengangkat tangannya dan bertanya ke mana.
"Kita akan ke wilayah De Servant," sahut Lurika yang mengerti pertanyaan Grace.
Wajah Grace langsung berubah sumringah mendengarnya.
Bukankah itu wilayah suamiku berada? Apa itu artinya aku akan bisa bersama suamiku?
Grace masih menganggap Draco adalah suaminya. Dia pun bergegas turun dari ranjang dan memperbaiki penampilannya.
Aku bukan anak-anak lagi tapi kenapa suamiku memintaku bersama monster itu?
Grace menatap pantulan dirinya di delay cermin sampai dia mengingat kejadian terakhir bersama Izek.
Astaga! Apa tadi aku telanjang dan dipeluk oleh monster itu?
Grace jadi panik sendiri, dia mendekati Lurika dan menanyakan sesuatu pada pelayan itu.
Bagaimana kalau aku hamil? Bagaimana kalau anakku jadi monster kecil yang menyeramkan?
Lurika tertawa melihat kepanikan Grace, gadis itu memang sangat polos, mungkin dia mengira jika sudah berhubungan dengan Izek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
devaloka
dia akan jadi monster yg imut, tenang aja
2023-12-21
0
Ney Maniez
🤦♀️🤦♀️
2023-03-28
1
Ayuna
izek dianggap monster🤣🤣
2022-11-13
4