Grace kembali ke rumahnya yang berada di kota De Servant, Izek memang sengaja memulangkan Grace lebih cepat supaya gadis itu aman karena berita mengenai Grace mulai menyebar dan simpang siur.
Untuk meminimalisir berita yang beredar, Izek harus meminta bantuan pada Izzy yang mengurus rumah tangga istana sekarang.
"Sebenarnya gadis itu siapa, Kak?" tanya Izzy saat Izek mendatanginya.
"Itu bukan urusanmu, kau hanya perlu membantuku supaya berita Grace tidak tersebar," balas Izek.
"Sepertinya kau perlu mengontrol emosimu itu lain kali. Tapi, gadis itu bukan teman kencanmu kan, Kak?" Izzy masih penasaran.
"Sudah aku bilang itu bukan urusanmu," balas Izek seraya pergi meninggalkan Izzy.
Lelaki itu ingin pergi dari istana karena akan mengurus bisnis De Servant yang berada di luar. Namun, langkahnya terhenti karena Akash yang menghadangnya.
"Aku tidak ada waktu, aku banyak urusan," ucap Izek yang malas meladeni sepupunya.
Akash diam sejenak, dia sebenarnya tidak berhak ikut campur urusan Izek dan Draco. Tapi, dia tidak suka tradisi De Servant yang menjadikan wanita berstatus selir seperti barang yang bisa dioper sana sini.
"Aku sudah tahu semuanya, kau harus mengubah tradisi itu, Iz," pinta Akash.
Izek sempat melotot tajam ke arah Akash karena dia tahu apa yang tengah dibicarakan oleh sepupunya itu.
"Kau cukup diam, aku akan membereskan semuanya," balas Izek yang tidak mau Akash ikut campur.
Izek tidak mau membahas masalah Grace dengan Akash. Jadi, lelaki itu pergi begitu dan mencari Giel, pasti asistennya yang telah memberitahu Akash. Dia akan memberi sedikit pelajaran pada Giel.
"Giel...." teriak Izek.
Sementara Grace sendiri tengah membongkar perlengkapan lukisnya yang baru sampai. Dari kanvas, cat air dan kuas, semuanya sudah lengkap.
"Nona, sebelum melukis makanlah dulu," ucap Lurika yang sudah mempersiapkan makanan.
Lurika terus menerus membawa ponselnya supaya bisa tersambung pada sinyal GPS di tubuh Grace yang sebelumnya dipasang chip. Padahal Grace ada di pandangan mata perempuan itu tapi Lurika seolah ketakutan karena kecolongan dan hampir kehilangan kakinya.
Maafkan aku, Lurika
Aku akan belajar mandiri
Grace jadi merasa bersalah pada perempuan yang sepuluh tahun ini menemaninya.
"Ayo Nona, kalau king Izek tahu Nona belum makan pasti king akan marah lagi," ucap Lurika lagi.
Mendengar nama Izek membuat wajah Grace jadi merona. Antara marah dan malu kalau mengingat Izek yang menabrakkan bibir padanya.
Tabrakan bibir itu rasanya aneh
Mengusir bayangan itu, Grace segera memakan masakan Lurika. Dia harus makan banyak karena rencananya malam ini Grace akan lembur melukis.
Aku akan melukis jadi tidurlah!
Grace berbicara pada Lurika menggunakan bahasa isyaratnya.
Awalnya Lurika tidak mau tapi Grace tetap memaksa. Sampai Lurika memutuskan untuk tidur di sofa.
Ayo, kita mulai!
Grace mulai mangaduk beberapa cat air di palet kemudian perlahan tangan lentik itu membuat garis-garis di kanvas memakai kuasnya. Grace tampak serius sampai tidak sadar, ada yang tengah memperhatikannya.
"Jadi, pelukis itu adalah kau, gadis peri," komentar seseorang yang memperhatikan Grace sedari tadi.
Sontak Grace terkejut, dia mencari sumber suara dan mengenal orang itu.
Akash
"Lanjutkan saja, aku hanya akan melihatmu," ucap Akash. Lelaki yang menganggap Grace peri hutan itu semakin penasaran akan sosok sang selir. Dia sampai tidak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk mendatangi Grace.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rianti Dumai
10thn bersama lurika,knaPa dya tak maw ajari Grace menulis dan membaca,,,!!!
2024-08-02
0
Sweet Girl
Bus Akash, sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
2024-02-21
0
Sweet Girl
Lebih enak dr pada ketabrak tembok.
2024-02-21
0