Akash melihat sisa-sisa air mata di wajah Grace, dia langsung meraup wajah gadis itu.
"Apa kau baru saja menangis?" tanyanya.
Grace menggeleng, tidak mungkin dia memberitahu yang sebenarnya terjadi.
"Apa Izek menyakitimu?" tanya Akash lagi.
Kali ini Akash memeluk Grace, dia tidak akan membiarkan Izek membuat Grace menangis.
"Tenang saja, sekarang ada aku. Aku akan membantumu bebas," sambungnya.
Kemudian Akash masuk ke kamar Grace dan mengeluarkan isi ranselnya. Dia membawa alat tulis dan buku bahkan lelaki itu membawa sebuah ponsel.
"Aku akan mengajarimu menggunakan ponsel, kau bisa menghubungiku kalau ada apa-apa. Kalau kau sudah bisa membaca dan menulis, kita bisa berbalas pesan," ucap Akash seraya memberikan ponsel yang dia bawa.
Grace menerima ponsel itu dan tersenyum senang, dia akan berusaha bisa membaca dan menulis dengan cepat.
"Sekarang tulis namamu, kau masih ingat, 'kan?" pinta Akash sambil memberikan pensil dan buku.
Tentu saja Grace ingat, dia berusaha membuat huruf-huruf namanya.
"Kau memang cepat belajar Grace!" komentar Akash seraya mengusap kepala gadis itu.
Mereka berdua duduk di bawah dan menyender di sisi ranjang. Akash dengan telaten mengajari Grace huruf demi huruf dan merangkai kata.
Sudah beberapa jam berlalu, Lurika mengetuk pintu karena dessert cokelat yang dia buat sudah jadi. Grace bergegas membuka pintu dan mencoba berbicara pada Lurika supaya pelayannya itu beristirahat saja.
Aku akan di kamar sampai malam
Lurika tidak mau mengganggu Grace, dia bisa mengamati gadis itu memakai chip yang terpasang di tubuh Grace.
"Baiklah, Nona."
Setelah Lurika pergi, Grace segera mengunci pintu dan membawa dessert cokelat ke dalam kamarnya. Dia memberikannya pada Akash.
"Kau selama ini hanya berdua saja dengan pelayanmu?" tanya Akash seraya mengambil dessert itu.
Iya, Lurika salah satu orang baik
Grace menjawab dengan gerakan tangannya dan tersenyum.
"Apa kau dikelilingi orang jahat? Maksudku orang-orang yang menyakitimu?" tanya Akash lagi.
Untuk pertanyaan itu, Grace tidak mau menjawabnya. Dia lebih memilih makan dessert di tangannya.
Akash juga ikut makan tapi matanya terus memandangi Grace, dia semakin dan semakin penasaran dengan gadis itu. Rasanya dia ingin menculik Grace dan membawanya menjauh.
"Tunggu!" Akash melihat cokelat yang menempel di bibir Grace, tangannya terulur untuk mengusapnya.
"Apa seenak itu?" tanyanya.
Grace mengangguk. Aku suka cokelat
Setelah selesai makan dessert, Akash kembali mengajari Grace caranya membaca. Sebenarnya Grace cukup pintar karena kini gadis itu bisa menghafal huruf jadi tinggal merangkai kata dan jadi kalimat.
Aku lelah
Grace memberi bahasa isyarat itu pada Akash.
"Mau aku ceritakan sebuah dongeng?" tanya Akash.
"Kemarilah!" Akash menepuk bahunya.
Karena lelah dan mengantuk, Grace menyenderkan kepalanya di bahu lelaki itu.
"Ada putri yang dikurung dalam sebuah kastil, putri itu tidak tahu dunia luar, dia setiap hari hanya mengintip dari jendela kastil. Pada suatu hari, ada seorang pangeran yang datang dan memberi penawaran pada sang putri. Dia akan mengeluarkan putri itu dari kastil dan memperlihatkan dunia padanya, apa putri akan menerimanya?"
Akash tentu memancing Grace untuk memberi respon akan ceritanya.
"Apa putri itu akan menerima uluran tangan sang pangeran?"
Grace terdiam karena sang putri yang mirip dengannya.
Tapi, putri itu terbelenggu dengan monster. Apa monster itu akan melepasnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rianti Dumai
emank tak ada yeah wanita yg jauh lebih menarik lagi selain Grace di wilaya istana dan sekitar'a,sampai² Akash pun mengingin khan'a,,!!!😇
2024-08-02
0
Retno
Akash ternyata hatimu jahat ya pengen menusuk Izek dari belakang...
2022-11-27
4
Ayuna
Siapa cepat dia dapat
2022-11-18
1