Izek memandangi wajah Grace yang tertidur di atas ranjangnya. Gadis itu tidur tapi sesekali juga sesegukan karena Grace yang terus-terusan menangis.
"Apa yang telah aku lakukan!" Izek meraup wajahnya kasar. Dia tadi terlalu dikuasai emosi karena melihat kucing manisnya terlihat bersama Akash apalagi gadis itu sampai terluka.
Izek pun mencoba melihat kaki Grace kemudian dia memanggil petugas medis yang ada di istana untuk mengobati kaki Grace.
"Pelan-pelan, jangan sampai dia terbangun," ucap Izek memberi peringatan keras.
"Baik, King." Petugas medis yang mengobati kaki Grace dengan hati-hati seolah dia mempertaruhkan hidup dan matinya sekarang.
Tak lama, Giel datang bersama Lurika. Hari ini rasanya Izek harus mengizinkan banyak orang untuk masuk ke kamar pribadinya.
Di sana, Lurika bersimpuh seraya menangis tergugu. Sebelumnya wanita paruh baya itu akan dieksekusi sesuai perintah Izek. Namun, tiba-tiba Izek memberi perintah pembatalan.
"Tunggu Grace bangun dan biarkan dia bercerita apa yang sebenarnya terjadi," ucap Izek lambat-lambat supaya kalimatnya mudah dipahami, bahwa lelaki itu belum sepenuhnya mengampuni Lurika yang telah lengah menjaga Grace.
Lurika hanya bisa tertunduk, dia menunggu Grace bangun dengan posisi bersimpuh dan hal itu berselang beberapa jam.
"Nona..." Lurika yang kakinya seperti mati rasa, mendekati Grace dengan mengesot ketika melihat Grace bangun.
Grace pun langsung membantu Lurika untuk berdiri, dia pikir sebelumnya Lurika tidak mempunyai kaki lagi tapi gadis itu bernafas lega karena Lurika baik-baik saja.
"Nona, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Lurika.
Dengan cepat Grace langsung bercerita menggunakan bahasa isyaratnya bahwa dia tidak sengaja bertemu Draco. Dia ingin menghindar tapi justru masuk ke hutan dan tersesat, dia dikejar babi hutan sampai dia ditolong oleh Akash.
Jadi, ayo kita pulang
Aku mau pulang
Walaupun Grace tidak tahu arti kata pulang sekarang, gadis itu tidak mau ada didekat Izek.
"Sebentar, Nona!" Lurika memanggil pengawal berjaga di pintu kamar Izek. Dia memberitahu jika Grace sudah bangun.
Pengawal itu bergegas memanggil Izek untuk memberi laporan itu.
Dengan hati berdebar, Grace berlindung di punggung Lurika saat Izek datang. Gadis itu tidak mau melihat Izek yang baginya seperti monster menyeramkan.
"Begini King..." Lurika menjelaskan seperti apa yang diceritakan oleh Grace tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan.
Izek hanya mendengarkan kemudian meminta Lurika keluar dari kamarnya. "Kali ini kau bebas dari hukuman!"
"Terima kasih, King," ucap Lurika sambil berlalu pergi meninggalkan Grace.
Saat Lurika pergi Grace ingin mengejarnya tapi langkahnya ditahan oleh Izek. Lelaki menghadang langkah kaki Grace yang membuat gadis itu kembali berlutut memohon ampun.
Izek semakin terganggu, dia lebih suka melihat senyum dari kucing manis itu. Dia pun mengangkat tubuh Grace dan dia dudukkan di sofa kamarnya.
"Apa masih sakit?" tanya Izek seraya memeriksa lengan Grace yang tertanam chip. "Sekarang kemana pun kau berada, kau akan mudah dicari dan terlacak jadi lain kali berhati-hatilah!"
"Apa kau mengerti?"
Grace menunduk enggan melihat wajah Izek, dia hanya memainkan jari-jarinya sampai Izek meraih dagu sang selir yang membuat mata mereka beradu.
"Kau mengerti?" tanya Izek mengulang pertanyaan.
Kali ini Grace menganggukkan kepalanya.
"Mana lima jarimu dan bunyi loncengmu!" tuntut Izek.
Grace mengangkat lima jarinya yang otomatis bunyi loncengnya berbunyi.
Krincing! Krincing!
"Bagus, aku suka suaranya. Lakukan sekali lagi!" perintah Izek.
Grace mengerutkan keningnya dalam karena Izek yang terobsesi dengan loncengnya.
Kenapa dia tidak memakai gelang ini sendiri?
Ternyata monster ini mempunyai kelainan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰
2024-09-22
0
Sweet Girl
Dia syukanya sama kamu Grace...
2024-02-21
1
Ney Maniez
🤭🤭
2023-03-29
0