Ulang tahun persahabatan

Haura, Lidya, Sefya dan Kiki merayakan ulang tahun persahabatan mereka berempat, mereka semua merayakannya di rumah Haura, karena memang kebetulan tahun ini Hauralah yang mendapat giliran sebagai tuan rumah.

Ayam , seafood, daging, sayuran, panci, pemanggang, teflon, sudah mereka siapkan, tidak lupa mereka juga menyiapkan beberapa botol minuman non alkohol. Kiki sebagai seorang pria sendiri di gank ini, terpaksa harus mempersiapkan panggangan untuk mereka memanggang, Kiki sebenarnya merasa enggan, karena jika dia yang memanggang sudah pasti bau akan menempel dengannya.

"Aku benci memanggang" keluhnya.

ketiga sabahat wanitanya hanya bisa tertawa kecil mengejeknya, mereka sangat suka dengan kepribadian dari Kiki, anak yang hamble, perhatian, suka membantu dan senang berlibur karena dia berasal dari keluarga Sultan.

Bryan melihat semua kelakuan sahabat dari wanita yang berstatus sebagai istrinya itu, Bryan terkadang geleng-geleng kepala karena malihat kelakuan Haura dan teman-temannya yang diluar akal sehatnya, mereka saling mengejek, terkadang saling memukul, tiba-tiba tertawa sendiri, tiba-tiba sedih, membuat Bryan sulit menebak-nebak emosi mereka.

"Haruskan aku bergabung dengan mereka?"Bryan bertanya kepada dirinya sendiri dan sdikit menengglengkan kepalanya ke satu sisi.

Haura sedang sibuk untuk menyiapkan bahan untuk mereka panggang dan nikmati bersama, Haura menusuk beberapa Dumpling untuk di jadikan sate, dia juga menyiapkan saus untuk di oleskan.

"Ah ... banyak sekali, apa mungkin kita akan menghabiskan makanan sebanyak ini?" tanya Haura kepada teman-temannya.

"Pasti habis, kamu saja bisa menghabiskan dua puluh tusuk sendiri bahkan lebih," celetuk Sefya yang sedang asik memotong-motong sosis.

"Kalo ngomong! si Fya suka bener." Kiki tertawa, dia senang ketika mendengar Haura di bully, maka itu kesempatannya untuk bisa melepaskan perasaannya.

Kiki pria yang menyukai kepribadian Haura, mereka berteman sejak di sekolah menengah atas, namun saat Haura masuk kuliah kedokteran dia tidak bisa mengikuti haura, dia mengambil jurusan manajemen bisnis untuk meneruskan memimpin perusahaan ayahnya, mereka tetap satu kampus, hanya saja jarah fakultas satu dengan yang lainnya cukup berjauhan.

"Ki, besok-besok enggak usah belanja keya begini, pesen ajah tinggal masak, tanganku pegel nusukin satu-satu." keluh Haura sambil menggoser-goser kakinya ke lantai.

Rumah haura tidak besar jadi membuat mereka semua meski di tempat berbeda namun teap bisa terlihat sangking rumahnya minimalis, tapi teras depan rumah Haura cukup luas sampai dibuat seperti cafe, cafe yang ada di lantai dua, karena di lantai pertama di sewakan oleh Haura, untuk membantu perekonomiannya sejak kedua orang tuanya meninggal dunia.

"Siapa suruh belanja bahan mentah, kan enggak nyuruh." Kiki mulai menyalahkan Haura.

"Tau ah." Haura menekuk wajahnya.

Bryan semakin terkesan dengan empat sahabat ini, dia menggaruk keningnya dengan jari telunjuknya sambil sedikit menaikan kedua alisnya.

"Ra, ada yang dateng tuh." Lidya memberitahu Haura yang masih fokus dengan menusuk, sampai tidak terdengar suara bel berbunyi.

"Siapa? Aku perasaan tidak ada janji" bingungnya.

Haura beranjak dari duduknya dan pergi untuk membuka pintu rumahnya.

"Si-ap-a?" tanya haura yang kemudian terkejut karena ada Bryan.

Bryan melamnaikan tangannya dan tersenyum, namun Haura merasa tidak nyaman, dia langsung mendorong tubuh Bryan agar menjauh dari pintu dan dia juga ikut keluar.

"Siapa Ra?" tanya Lidya.

"Kurir nyasar." teriak Haura dan segera menutup pintu rumahnya.

Haura menarik tubuh Bryan dan menjauh dari rumahnya.

"Kenapa sih?" tanya Bryan yang tak mengerti mengapa mereka harus menjauh dari rumah.

"Diem disini!" Haura menarik nafasnya panjang dan mengeluarkannya perlahan.

Bryan masih tampak bingung dengan sikap Haura, tidak biasanya Haura seperti saat ini, melihat Haura terengah-engah karena lelah menuruni tangga secepat mungkin sambil menarik tubuh Bryan yang cukup di bilang berat karena tubuhnya yang sixpack dan sedikit berotot karena rajin berolah raga disela kesibukannya sebagai seorang dokter.

"Kenapa kamu kerumah? dan mengapa menunjukkan wujudmu?" tanya Haura.

"Kenapa? Apa ada yang salah? Aku hanya ingin bergabung," Bryan berkata dengan sangat polosnya.

"Ya ... Ya" Haura terbata-bata tidak bisa memberikan alasan.

"Ra, siapa sih?" Sefya mendekati Haura dan Bryan.

"Enggak ... Enggak apa-apa kok Fy, nanti ..."

"Siapa dia?" tanya Sefya saat akan menuruni tangga terakhir.

"Dia ... Dia" Haura garuk-garuk kepala bingung menjelaskannya.

Melihat Haura yang kebingungan, Bryan akhirnya berinisiatif untuk menjawb pertanyaan teman Haura.

"Suaminya!" kata Bryan

"Oooh Suaminya" Sayangnya Sefya menangkap dengan respon datar karena memang Sefya agak lola.

"Ya udah, kalo begitu ajak dong ke rumah, kasian kan suaminya di suruh di luar" Sefya berkata dengan polosnya tak mengerti situasinya.

"Bukan, dia bukan suami, Fy, kamu tau kan aku belum punya suami, gimna sih Fy" geram Haura.

"Iya yah, kan pacara ajah dia enggak punya, gimana punya suami" Sefya mulang nyambung.

"Mungkin pacar kali ya, maksudnya, sangking kebelet nikah jadi pengen dianggap suami gitu kali ya" Sefya mulai menafsirkan pemikirannya sendiri.

"Bukan Fyy." Haura semakin bingung dan menyerah dengan Sefya.

"Udah ayo ikut ke atas." Sefya menarik tangan Bryan dan Bryan mengikuti langkahnya, tinggallah Haura yang semakin kepusingan dengan situasi seperti saat ini.

"Aduuuh Sefya! Kenapa sih mesti ajak Bryan naik!" kesalnya sambil berputar bak gangsing.

Haura menaiki tangga dan sesekali berhenti lalu berfikir, dia melanjutkan menaiki tangga setelah naik dua anak tangga dia kembali berhenti, menggigit kecil bibir bawahnya dan dia merasa semakin frustasi bukan mendapatkan jalan keluar.

"Haaah!" akhirnya dia benar-benar menyerah dan melanjutkan menaiki tangga yang tinggal tiga anak tangga lagi.

Haura masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan takut karena merasa dia telah membohongi teman-temannya beberapa minggu ini, dari pernikahannya yang tiba-tiba dengan seorang dokter, membuat dia merasan seperti seorang pembohong besar.

"Ra!" Kiki, Lidya bahka Sefya berteriak memanggil namanya.

Haura menutup kedua telinganya, dia tau semua sahabatnya pasti akan meneriakinya lalu mereka akan menghakimi Haura.

"Ra, ngapain ajah sih di luar, bikin kesel deh nungguinnya, liat nih, lidya kan yang jadinya nerusin nusukin dumplingnya!" kesal Kiki.

Haura menjadi bingung, kenapa bisa-bisanya mereka marah hanya hal itu saja, bukan karena melihat Bryan dan mendengar penuturan Sefya yang kemungkinan besar akan bicara kalau Bryan adalah pacarnya atau suaminya. Haura mulai mencari sosok Bryan tapi tidak terlihat.

"Kurirnya udah pulang Ra?" tanya Sefya yang semakin membuat Haura heran.

"U... Udah kok" jawabnya dengan terbata.

"Udah nih, gantian kipasin, kasih si Lidya tangannya pegel" perintah Kiki.

"Okeh!" Haura menjawab sambil matanya menelisik, mencari keberadaan Bryan.

******

"Mungkin ini belum saatnya aku muncul di hadapan mereka, ditambah ada Lidya di sana, maafkan aku Haura, aku sudah membuatmu merasa kebingungan" Bryan berjalan di atas trotoar jalanan, dia menikmati sejuknya angin malam dan keindangan sinar bulan.

Bryan masih belum ingin menampakkan dirinya, karena dia juga punya satu miri rahasia, yang harus dia jalani dengan diam-diam, dia harus mengumpulkan seluruh bukti agar bisa menjeratnya.

Terpopuler

Comments

Oka Derza

Oka Derza

pembunuhan kah??
siapa yahh???
kok aku konek ke Marco ya???

2024-10-22

0

Dianti Rahayu

Dianti Rahayu

penasaran..

2023-01-23

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

makin bikin penasaran ini

2022-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Halusinasi
3 Aku bisa melihat hal ghaib
4 Penguntit
5 Berteman dengan hantu
6 Siapa kau sebenarnya?
7 Cerita Masalalu
8 Pernikahan
9 Sentuhan yang nyata
10 Ruang Rahasia
11 Aku harus menolongnya
12 Terima kasih
13 Ulang tahun persahabatan
14 Yakinlah dengan kemampuanmu
15 Hargailah dirimu
16 Kemampuan seorang Dokter
17 Lihat Aku dan selamatkan
18 Menatapmu
19 merasa nyaman
20 Hantu Wanita
21 Hadiah yang cantik
22 Kalung penghalang
23 Dinding pembatas
24 Kamu dimana?
25 Rindu yang terpendam
26 Ancaman antar hantu
27 Ada apa denganku?
28 Kesedihan Haura
29 Wanita cuek
30 Persahabatan
31 Keadaan darurat
32 Memelukmu
33 Ancaman Hantu
34 Misteri terungkap
35 Hantu yang tahu terima kasih
36 Pria lembut berhati busuk
37 Terbawa ke dunia hantu
38 Musibah membawa berkah
39 Dokter
40 Monster
41 Monster yang menakutkan
42 Terpojok
43 Peringatan Keras
44 Aku tidak menyangka
45 Visual tokoh Doctor Ghost
46 Mencari bukti
47 Mengintai
48 Ambisi
49 Pengecut
50 Waktu yang tak banyak
51 Semakin lemah
52 Segara lakukan operasi.
53 Kekuatan cinta
54 Enam bulan berlalu
55 Menemui
56 Mencari cara
57 Bantu Aku
58 Awal pertemuan
59 Menatapmu membuatku sakit
60 Dokter tampan yang dingin
61 Rasa yang takkan hilang
62 Rasa tak biasa
63 Surat dinas
64 Prolog
65 Rasa yang menggelitik
66 Perjalanan dinas
67 Perjalanan dinas 2
68 Perjalanan Ghaib
69 Manusia vs Hantu
70 Kesepakatan dengan kakek
71 Kembali
72 Mengagumi diam-diam
73 anak spesial
74 Perasaaan yang tak biasa
75 rasa penasaran
76 Pewaris tunggal dan pebisnis hebat
77 Pertanyaan tanpa jawaban
78 Mimpi yang tak dipercaya
79 Dokter Haura vs dokter Bryan
80 Cemburu itu ada
81 Mencari marco
82 Mimpi yang menjadi nyata
83 Menggali masalalu
84 Duniaku tanpamu
85 Pertemuan kita
86 Kewajiban seorang dokter
87 Bayangan yang kembali muncul
88 Rasa khawatir yang mengacaukan hari
89 Ingatan yang bermunculan
90 Misi LiDi
91 Rindu yang datang
92 kehadiran yang tak diharapkan
93 Pertanda lewat mimpi
94 Aku yang akan melindunginya
95 Hubungan yang menyedihkan
96 Kiki dan permintaannya
97 Kembali beraktivitas
98 Pertemuan Bagas dan mamanya
99 Luka di hati kita
100 Aku ingin sendiri
101 misi lanjutan bryan
102 Rintik hujan
103 Sikap keras kepala
104 Pesta pembukaan
105 Rindu sikap hangatmu
106 Badai dihati kita
107 kenyataan yang disembunyikan
108 Pergi ke rumah pacar
109 Bermalam di rumah haura
110 I love u haura
111 Ketahuan Sefya
112 Rengekan Sefya
113 Pembukaan pengobatan tradisional
114 Ketahuan sama Lidya
115 Cerita hari itu
116 Cerita kita
117 Kencan pertama
118 Mengunjungi nenek
119 Gusar
120 Rencana Marco
121 Saling menunggu
122 Negeri sakura
123 op
124 besok semua direvisi, maaf ya
125 Tangisan Lidya
126 belum revisi
127 sedang sakit
128 Bandara
129 Dari kejauhan
130 Jepang
131 Direktur Rumah Sakit
132 Direktur Atamaka
133 Trauma center
134 Dunia itu sempit
135 Menahan Rindu
136 Makan malam
137 Cemburu
138 Kamu cantik hari ini.
139 Kekonyolan dua pria
140 Bersembunyi
141 Membujuk
142 Wanita bar bar
143 Aku tidak akan mengalah
144 Kecemburuan Marco
145 Kecelakaan lalu lintas
146 Tak tertolong
147 Bisik-bisik
148 Santi
149 Pasangan bahagia
150 Diremehkan
151 Pulang ke Indonesia
152 Kumpul sahabat
153 Lidya dan kiki
154 Harus bagaimana?
155 Wanitaku
156 Sepi tanpamu
157 Setitik harapan
158 Dengarkan aku
159 Seru lanjut
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Kecelakaan
2
Halusinasi
3
Aku bisa melihat hal ghaib
4
Penguntit
5
Berteman dengan hantu
6
Siapa kau sebenarnya?
7
Cerita Masalalu
8
Pernikahan
9
Sentuhan yang nyata
10
Ruang Rahasia
11
Aku harus menolongnya
12
Terima kasih
13
Ulang tahun persahabatan
14
Yakinlah dengan kemampuanmu
15
Hargailah dirimu
16
Kemampuan seorang Dokter
17
Lihat Aku dan selamatkan
18
Menatapmu
19
merasa nyaman
20
Hantu Wanita
21
Hadiah yang cantik
22
Kalung penghalang
23
Dinding pembatas
24
Kamu dimana?
25
Rindu yang terpendam
26
Ancaman antar hantu
27
Ada apa denganku?
28
Kesedihan Haura
29
Wanita cuek
30
Persahabatan
31
Keadaan darurat
32
Memelukmu
33
Ancaman Hantu
34
Misteri terungkap
35
Hantu yang tahu terima kasih
36
Pria lembut berhati busuk
37
Terbawa ke dunia hantu
38
Musibah membawa berkah
39
Dokter
40
Monster
41
Monster yang menakutkan
42
Terpojok
43
Peringatan Keras
44
Aku tidak menyangka
45
Visual tokoh Doctor Ghost
46
Mencari bukti
47
Mengintai
48
Ambisi
49
Pengecut
50
Waktu yang tak banyak
51
Semakin lemah
52
Segara lakukan operasi.
53
Kekuatan cinta
54
Enam bulan berlalu
55
Menemui
56
Mencari cara
57
Bantu Aku
58
Awal pertemuan
59
Menatapmu membuatku sakit
60
Dokter tampan yang dingin
61
Rasa yang takkan hilang
62
Rasa tak biasa
63
Surat dinas
64
Prolog
65
Rasa yang menggelitik
66
Perjalanan dinas
67
Perjalanan dinas 2
68
Perjalanan Ghaib
69
Manusia vs Hantu
70
Kesepakatan dengan kakek
71
Kembali
72
Mengagumi diam-diam
73
anak spesial
74
Perasaaan yang tak biasa
75
rasa penasaran
76
Pewaris tunggal dan pebisnis hebat
77
Pertanyaan tanpa jawaban
78
Mimpi yang tak dipercaya
79
Dokter Haura vs dokter Bryan
80
Cemburu itu ada
81
Mencari marco
82
Mimpi yang menjadi nyata
83
Menggali masalalu
84
Duniaku tanpamu
85
Pertemuan kita
86
Kewajiban seorang dokter
87
Bayangan yang kembali muncul
88
Rasa khawatir yang mengacaukan hari
89
Ingatan yang bermunculan
90
Misi LiDi
91
Rindu yang datang
92
kehadiran yang tak diharapkan
93
Pertanda lewat mimpi
94
Aku yang akan melindunginya
95
Hubungan yang menyedihkan
96
Kiki dan permintaannya
97
Kembali beraktivitas
98
Pertemuan Bagas dan mamanya
99
Luka di hati kita
100
Aku ingin sendiri
101
misi lanjutan bryan
102
Rintik hujan
103
Sikap keras kepala
104
Pesta pembukaan
105
Rindu sikap hangatmu
106
Badai dihati kita
107
kenyataan yang disembunyikan
108
Pergi ke rumah pacar
109
Bermalam di rumah haura
110
I love u haura
111
Ketahuan Sefya
112
Rengekan Sefya
113
Pembukaan pengobatan tradisional
114
Ketahuan sama Lidya
115
Cerita hari itu
116
Cerita kita
117
Kencan pertama
118
Mengunjungi nenek
119
Gusar
120
Rencana Marco
121
Saling menunggu
122
Negeri sakura
123
op
124
besok semua direvisi, maaf ya
125
Tangisan Lidya
126
belum revisi
127
sedang sakit
128
Bandara
129
Dari kejauhan
130
Jepang
131
Direktur Rumah Sakit
132
Direktur Atamaka
133
Trauma center
134
Dunia itu sempit
135
Menahan Rindu
136
Makan malam
137
Cemburu
138
Kamu cantik hari ini.
139
Kekonyolan dua pria
140
Bersembunyi
141
Membujuk
142
Wanita bar bar
143
Aku tidak akan mengalah
144
Kecemburuan Marco
145
Kecelakaan lalu lintas
146
Tak tertolong
147
Bisik-bisik
148
Santi
149
Pasangan bahagia
150
Diremehkan
151
Pulang ke Indonesia
152
Kumpul sahabat
153
Lidya dan kiki
154
Harus bagaimana?
155
Wanitaku
156
Sepi tanpamu
157
Setitik harapan
158
Dengarkan aku
159
Seru lanjut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!