Berteman dengan hantu

Bryan yang terus mengikuti Haura kemanapun dia pergi, membuat Haura gerah dengan keberadaannya yang selalu menempel, Haura sampai garuk-garuk kepala karena bingung harus bagaimana menghadapi arwah dokter yang kini berstatus sebagai penguntitnya.

"Aku mau ke toilet!" sentah haura ketika Byran terus mengikutinya.

"Jangan bilang, kamu juga mau mengikutiku sampai ke toilet?!" tanya haura dengan menyipitkan kedua matanya.

"Tidak! Aku tidak mungkin mengikuti wanita sampai ke toilet" ujarnya seraya meyakinkan Haura.

"Diam disana! Jangan macam-macam." Ancam Haura.

Haura masuk ke dalam toilet, dia duduk di atas closet duduk, dia menundukkan kepala dan tubuhnya karena lelah seharian bekerja dan lelah sehariah harus melihat tingkah laku arwah dokter itu.

"Haaaaah! Dasar menyebalkan! Hantu aneh! Hantu enggak ada kerjaan!" Haura habis-habisan merutuki Bryan.

Kekesalan Haura sudah pada puncaknya, dia meniup kencang poni yang menghalangi matanya dan berdiri.

"Karena dia terus mengikutiku, aku menjadi serba salah, jika aku meladeninya, nanti aku akan dianggap orang gila lagi oleh sebagian orang yang melihaitku! Dia benar-benar persis hantu yang berkeliaran dimana-mana!" Haura menggosok giginya dengan perasan yang masih kesal.

Selesai membersihkan diri haura langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian, ketika dia berada di ruangan privasi, Bryan tidak akan pernah muncul di hadapannya.

*****

Kukuk Kukuk Kukuk

Jam weker Haura berbunyi, hari ini dia kembali bekerja di shift pagi, setiap kali membuka matanya, kini dia harus terbiasa melihat hal-hal ghaib yang ada di sekitarnya.

"Aaaaaah ... Jangan ganggu akui! Jika kalian mengangguku, aku akan memberikan suntikan untuk kalian semua!" teriak Haura sambil memejamkan matanya.

"Sudah-sudah, kalian pergilah, wanita ini sangat tempramental, biarkan dia menjadi urusanku," kata Bryan yang kini tengah duduk di bangku sofa.

"Kamu sudah ada di sini? Sepagi ini?" tanya Haura.

"Aku tidak datang pagi, tapi memang aku tinggal di rumahmu, bersamamu!"

Sontak mendengar perkataan Bryan, Haura langsung menyilangkan kedua tangannya di atas gunung kembarnya dan melihat kearah Bryan.

Bryan juastru terbahak melihat tingkah Haura.

"Aku tidak akan menggodamu! Lagi pula aku bukan dokter mesum seperti seniormu itu!" ujarnya di sela gelak.

"Sudahlah, lagi pula tubuhmu bukan incaranku, aku tidak tertarik dengan bodymu yang seperti papan itu!" lanjutnya yang tak bisa menahan tawa.

"apa?! Kamu bilang, tubuhkan seperti papan? Kamu pikir tubuhmu juga bagus?" cibir Haura.

"kalau tubuhku tidak bagus, mana mungkin kemarin kamu terpesona melihatku?" katanya kali ini berusaha menghentikan tawanya.

Haura kesal dan menghentakkan kakinya, dia menuju dapur dan membuat sarapan untuk dirinya.

Sesekali dia menoleh ke arah Bryan yang masih duduk santai di bangku sofa.

"Rasanya aku ingin, menyiramnya dengan air mendidih ini!" kesalnya sambil melihat air yang menggolak.

"Aku mendengarmu," kata Bryan yang bisa mendengar suara hati dan membaca pikiran Haura.

"Kamu tau, kan, aku adalah hantu, jadi percuma kamu berusaha menyakitiku, semua itu tak berguna!" ledeknya sambil memainkan jari-jarinya dan membuat Haura mencibikkan bibirnya kesal.

*****

"Kondisi gawat darurat, perhatian untuk seluruh tim kedokteran dan perawat bersiap untuk menerima pasien, kecelakaan lalu lintas, ada sepuluh pasien kondisi luka parah."

"Pastikan kita siap menyambut pasien, segera siapkan ranjang untuk mereka, pastikan kita melayani mereka dengan baik," kata Marco bicara kepada perawat dan juga dokter yang bertugas hari ini.

Haura yang baru sampai di rumah sakit langsung terkejut, begitu banyak korban kecelakaan dilarikan ke rumah sakit tempatnya bekerja.

Semua orang sibuk melayani para pasien tak terkecuali Lidya sahabatnya, Lidya berlari kesana kemari melakukan pertolongan.

"Berapa tekanan darah pasien?" tanya Lidya, kepada petugas layanan kesehatan masyarakat yang memberikan pertolongan pertama.

"Tekanan darah delapan puluh per empat puluh," ujarnya

"Bawa masuk kedalam" kata Marco

"Dokter pasien ini kehilangan kesadarannya"

Marco mengecek denyut nadi korban kecelakaan.

"Serangan jantung, segera tangani yang dia terlebih dahulu" teriak Marco sambil terus memeriksa korban kecelakaan lainnya.

Haura hanya bisa terbengong-bengong melihat hal ini, ini adalah pertama kalinya setelah menjadi dokter magang selama dua tahun di ruamh sakit.

"Haura!" teriak Jack yang melihat Haura diam saja.

Haura menoleh kearah pria yang memamnggil namanya, tangannya bergetar dan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, dia hanya bisa berdiri mematung di meja bagian informasi.

"Haaaah! Anak ini! Mengapa disaat seperti ini dia malah diam saja dan tidak bisa membantu sama sekali?!" kesal Jack

"Dokter, tolong anak saya dokter," kata seorang ibu sambil menggendong putranya yang berusia sekitar lima tahun.

Haura membisu, melihat darah yang keluar dari tangan dan kaki anak itu saja dia sudah lemas, apalagi jika harus menanganinya.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku perbuat?"

.

.

Akankah Haura menyelamaktkan anak itu?

Bersambung

Episodes
1 Kecelakaan
2 Halusinasi
3 Aku bisa melihat hal ghaib
4 Penguntit
5 Berteman dengan hantu
6 Siapa kau sebenarnya?
7 Cerita Masalalu
8 Pernikahan
9 Sentuhan yang nyata
10 Ruang Rahasia
11 Aku harus menolongnya
12 Terima kasih
13 Ulang tahun persahabatan
14 Yakinlah dengan kemampuanmu
15 Hargailah dirimu
16 Kemampuan seorang Dokter
17 Lihat Aku dan selamatkan
18 Menatapmu
19 merasa nyaman
20 Hantu Wanita
21 Hadiah yang cantik
22 Kalung penghalang
23 Dinding pembatas
24 Kamu dimana?
25 Rindu yang terpendam
26 Ancaman antar hantu
27 Ada apa denganku?
28 Kesedihan Haura
29 Wanita cuek
30 Persahabatan
31 Keadaan darurat
32 Memelukmu
33 Ancaman Hantu
34 Misteri terungkap
35 Hantu yang tahu terima kasih
36 Pria lembut berhati busuk
37 Terbawa ke dunia hantu
38 Musibah membawa berkah
39 Dokter
40 Monster
41 Monster yang menakutkan
42 Terpojok
43 Peringatan Keras
44 Aku tidak menyangka
45 Visual tokoh Doctor Ghost
46 Mencari bukti
47 Mengintai
48 Ambisi
49 Pengecut
50 Waktu yang tak banyak
51 Semakin lemah
52 Segara lakukan operasi.
53 Kekuatan cinta
54 Enam bulan berlalu
55 Menemui
56 Mencari cara
57 Bantu Aku
58 Awal pertemuan
59 Menatapmu membuatku sakit
60 Dokter tampan yang dingin
61 Rasa yang takkan hilang
62 Rasa tak biasa
63 Surat dinas
64 Prolog
65 Rasa yang menggelitik
66 Perjalanan dinas
67 Perjalanan dinas 2
68 Perjalanan Ghaib
69 Manusia vs Hantu
70 Kesepakatan dengan kakek
71 Kembali
72 Mengagumi diam-diam
73 anak spesial
74 Perasaaan yang tak biasa
75 rasa penasaran
76 Pewaris tunggal dan pebisnis hebat
77 Pertanyaan tanpa jawaban
78 Mimpi yang tak dipercaya
79 Dokter Haura vs dokter Bryan
80 Cemburu itu ada
81 Mencari marco
82 Mimpi yang menjadi nyata
83 Menggali masalalu
84 Duniaku tanpamu
85 Pertemuan kita
86 Kewajiban seorang dokter
87 Bayangan yang kembali muncul
88 Rasa khawatir yang mengacaukan hari
89 Ingatan yang bermunculan
90 Misi LiDi
91 Rindu yang datang
92 kehadiran yang tak diharapkan
93 Pertanda lewat mimpi
94 Aku yang akan melindunginya
95 Hubungan yang menyedihkan
96 Kiki dan permintaannya
97 Kembali beraktivitas
98 Pertemuan Bagas dan mamanya
99 Luka di hati kita
100 Aku ingin sendiri
101 misi lanjutan bryan
102 Rintik hujan
103 Sikap keras kepala
104 Pesta pembukaan
105 Rindu sikap hangatmu
106 Badai dihati kita
107 kenyataan yang disembunyikan
108 Pergi ke rumah pacar
109 Bermalam di rumah haura
110 I love u haura
111 Ketahuan Sefya
112 Rengekan Sefya
113 Pembukaan pengobatan tradisional
114 Ketahuan sama Lidya
115 Cerita hari itu
116 Cerita kita
117 Kencan pertama
118 Mengunjungi nenek
119 Gusar
120 Rencana Marco
121 Saling menunggu
122 Negeri sakura
123 op
124 besok semua direvisi, maaf ya
125 Tangisan Lidya
126 belum revisi
127 sedang sakit
128 Bandara
129 Dari kejauhan
130 Jepang
131 Direktur Rumah Sakit
132 Direktur Atamaka
133 Trauma center
134 Dunia itu sempit
135 Menahan Rindu
136 Makan malam
137 Cemburu
138 Kamu cantik hari ini.
139 Kekonyolan dua pria
140 Bersembunyi
141 Membujuk
142 Wanita bar bar
143 Aku tidak akan mengalah
144 Kecemburuan Marco
145 Kecelakaan lalu lintas
146 Tak tertolong
147 Bisik-bisik
148 Santi
149 Pasangan bahagia
150 Diremehkan
151 Pulang ke Indonesia
152 Kumpul sahabat
153 Lidya dan kiki
154 Harus bagaimana?
155 Wanitaku
156 Sepi tanpamu
157 Setitik harapan
158 Dengarkan aku
159 Seru lanjut
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Kecelakaan
2
Halusinasi
3
Aku bisa melihat hal ghaib
4
Penguntit
5
Berteman dengan hantu
6
Siapa kau sebenarnya?
7
Cerita Masalalu
8
Pernikahan
9
Sentuhan yang nyata
10
Ruang Rahasia
11
Aku harus menolongnya
12
Terima kasih
13
Ulang tahun persahabatan
14
Yakinlah dengan kemampuanmu
15
Hargailah dirimu
16
Kemampuan seorang Dokter
17
Lihat Aku dan selamatkan
18
Menatapmu
19
merasa nyaman
20
Hantu Wanita
21
Hadiah yang cantik
22
Kalung penghalang
23
Dinding pembatas
24
Kamu dimana?
25
Rindu yang terpendam
26
Ancaman antar hantu
27
Ada apa denganku?
28
Kesedihan Haura
29
Wanita cuek
30
Persahabatan
31
Keadaan darurat
32
Memelukmu
33
Ancaman Hantu
34
Misteri terungkap
35
Hantu yang tahu terima kasih
36
Pria lembut berhati busuk
37
Terbawa ke dunia hantu
38
Musibah membawa berkah
39
Dokter
40
Monster
41
Monster yang menakutkan
42
Terpojok
43
Peringatan Keras
44
Aku tidak menyangka
45
Visual tokoh Doctor Ghost
46
Mencari bukti
47
Mengintai
48
Ambisi
49
Pengecut
50
Waktu yang tak banyak
51
Semakin lemah
52
Segara lakukan operasi.
53
Kekuatan cinta
54
Enam bulan berlalu
55
Menemui
56
Mencari cara
57
Bantu Aku
58
Awal pertemuan
59
Menatapmu membuatku sakit
60
Dokter tampan yang dingin
61
Rasa yang takkan hilang
62
Rasa tak biasa
63
Surat dinas
64
Prolog
65
Rasa yang menggelitik
66
Perjalanan dinas
67
Perjalanan dinas 2
68
Perjalanan Ghaib
69
Manusia vs Hantu
70
Kesepakatan dengan kakek
71
Kembali
72
Mengagumi diam-diam
73
anak spesial
74
Perasaaan yang tak biasa
75
rasa penasaran
76
Pewaris tunggal dan pebisnis hebat
77
Pertanyaan tanpa jawaban
78
Mimpi yang tak dipercaya
79
Dokter Haura vs dokter Bryan
80
Cemburu itu ada
81
Mencari marco
82
Mimpi yang menjadi nyata
83
Menggali masalalu
84
Duniaku tanpamu
85
Pertemuan kita
86
Kewajiban seorang dokter
87
Bayangan yang kembali muncul
88
Rasa khawatir yang mengacaukan hari
89
Ingatan yang bermunculan
90
Misi LiDi
91
Rindu yang datang
92
kehadiran yang tak diharapkan
93
Pertanda lewat mimpi
94
Aku yang akan melindunginya
95
Hubungan yang menyedihkan
96
Kiki dan permintaannya
97
Kembali beraktivitas
98
Pertemuan Bagas dan mamanya
99
Luka di hati kita
100
Aku ingin sendiri
101
misi lanjutan bryan
102
Rintik hujan
103
Sikap keras kepala
104
Pesta pembukaan
105
Rindu sikap hangatmu
106
Badai dihati kita
107
kenyataan yang disembunyikan
108
Pergi ke rumah pacar
109
Bermalam di rumah haura
110
I love u haura
111
Ketahuan Sefya
112
Rengekan Sefya
113
Pembukaan pengobatan tradisional
114
Ketahuan sama Lidya
115
Cerita hari itu
116
Cerita kita
117
Kencan pertama
118
Mengunjungi nenek
119
Gusar
120
Rencana Marco
121
Saling menunggu
122
Negeri sakura
123
op
124
besok semua direvisi, maaf ya
125
Tangisan Lidya
126
belum revisi
127
sedang sakit
128
Bandara
129
Dari kejauhan
130
Jepang
131
Direktur Rumah Sakit
132
Direktur Atamaka
133
Trauma center
134
Dunia itu sempit
135
Menahan Rindu
136
Makan malam
137
Cemburu
138
Kamu cantik hari ini.
139
Kekonyolan dua pria
140
Bersembunyi
141
Membujuk
142
Wanita bar bar
143
Aku tidak akan mengalah
144
Kecemburuan Marco
145
Kecelakaan lalu lintas
146
Tak tertolong
147
Bisik-bisik
148
Santi
149
Pasangan bahagia
150
Diremehkan
151
Pulang ke Indonesia
152
Kumpul sahabat
153
Lidya dan kiki
154
Harus bagaimana?
155
Wanitaku
156
Sepi tanpamu
157
Setitik harapan
158
Dengarkan aku
159
Seru lanjut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!