Part 17

...🍃Happy Reading 🍃...

Suara rintik hujan terdengar seperti alunan yang mengusik hati. Suasana malam hari ini membuat suasana hati Gama merasakan gundah. Ia sedang tersiksa oleh rindu, raganya memang sedang di negara ini tapi hati dan pikirannya tidak ia bawa. Ayana membuatnya tersiksa dengan kerinduan, mungkin jika saja Ayana tidak memutuskan kontak dengannya maka ia tidak akan serindu ini dengan wanita itu.

"Kenapa kamu harus menyiksaku seperti ini ?" ucapnya sambil menatap rintik hujan yang membasahi bumi.

Dirinya sedang duduk di balkon sambil menatap langit yang terlihat hitam pekat, tak lama kemudian hujan mengguyur bumi. Suasana sunyi dan sejuk membuat perasaan Gama tidak normal, ia merasakan sesuatu yang sangat mengusik hatinya. Rindu, sedih, penyesalan dan rasa bersalah dengan Ayana membuat dirinya selalu gelisah. Seandainya ia bisa memutar waktu, maka ia tidak ingin malam panas itu terjadi padanya dengan Ayana.

"Aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan memperjuangkan kembali cintamu saat semua urusanku selesai disini. Aku akan kembali membawamu dalam pelukanku, dan aku akan menjadikan dirimu wanita paling beruntung dan paling bahagia di dunia ini"

Gama berdiri dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia ingin segera masuk ke alam mimpi dan bertemu dengan Ayana. Meskipun hanya melihat dalam mimpi, namun itu bisa menjadi sebuah obat rindu.

🍃

Pagi harinya, Ayana sudah terbangun karena sang Omah memintanya untuk mandi dan sarapan. Dengan berat hati Ayana meninggalkan kasur itu, rasanya badannya sedikit pegal setelah tidur di kasur sang Omah. Kasur yang di dalamnya terisi kapuk bukan busa yang empuk.

Setelah mandi Ayana bergegas ke meja makan, tampak sang Mama dan Omah sedang menyiapkan sarapan untuk mereka, sementara sang Papa sedang membaca koran di depan tv.

"Anak gadis kok bangunnya telat ? Harusnya bangun pagi-pagi, memasak, beres-beres rumah ! Jangan jadi anak gadis yang manja !" ucap Omah kepada Ayana.

Ya, meskipun sang Omah menyayangi Ayana, tapi sang Omah selalu bersikap tegas dengan Ayana agar menjadi wanita yang rajin. Terkadang Ayana merasa sedikit kesal jika sang Omah datang, tapi rasa senangnya lebih banyak jika sang Omah tidak banyak bicara seperti pagi ini.

"Marahin aja Omah, di rumah juga Ayana malasnya minta ampun, padahal seharusnya banyak-banyak belajar dengan ART cara memasak !" celetuk Mama Lisa.

Mama Lisa memang jarang memasak karena ada ART yang ia bayar, tapi wanita itu sangat jago dalam urusan memasak.

"Mama kok malah minta Omah marahin Ayana sih ?" ucap Ayana dengan wajah yang cemberut.

"Loh, bagus dong kalau Mama kamu ngadu, supaya Omah tahu kelakuan kamu di kota seperti apa ?" balas Omah membela menantunya.

"Kan masih mudah Omah, masa udah di suruh kerja di dapur sih" bantah Ayana.

"Omah dulu malah masih SD udah diajarin masak sama nini Papa kamu" balas Omah.

"Kan lain dulu lain sekarang Omah" ucap Ayana.

"Ya emang beda anak jaman dulu sama anak jaman sekarang, kalau dulu anak-anak jika diberikan nasihat bisa mendengar dengan baik. Kalau sekarang banyak yang suka bantah omongan orang tua. Kayak kamu contohnya" balas Omah mulai sedikit kesal.

Mendengar sang Mama dan putrinya sedang beradu argument membuat Papa Hartono segera mendekat ke meja makan.

"Sudahlah, masih pagi sudah berdebat, di depan makanan lagi. Nggak baik bertengkar di depan makanan !" tegur Papa Hartono. Selalu seperti itu jika sang Mama dan putrinya bertemu, ada aja yang membuat mereka berdebat, tapi saat mereka jauh mereka saling merindukan.

Akhirnya mereka sarapan dengan tenang, setelah sarapan Ayana diminta oleh sang Omah untuk cuci piring.

"Kenapa Omah nggak sewa ART saja ?" tanya Ayana sambil mencuci piring.

"Oma masih sanggup melakukan semua pekerjaan rumah, makanya Omah belum kepikiran buat menggunakan jasa ART. Jika Omah sudah tidak sanggup, palingan Omah ikut Papa kamu ke kota" jawab Omah yang membantu Ayana menyusun piring-piring yang sudah dicuci di sebuah rak.

Ayana mengangguk mengerti. Ia sangat salut dengan sang Omah, meskipun mempunyai anak yang mapan tapi masih senang hidup sederhana di desa.

"Selama kamu tinggal disini, Omah akan mengajar kamu cara hidup mandiri. Seorang wanita itu harus tahu cara menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kamu tidak mungkin terus-menerus hidup sendiri kan ? Kamu juga tidak mungkin selalu menumpang hidup dengan orang tua kamu kan ? Suatu saat kamu membutuhkan pendamping hidup, yang selalu ada untukmu kala duka maupun suka cita. Suatu saat kamu akan mendapatkan pria yang menemani kamu hidup menua, kalian akan bahagia menyaksikan tumbuh kembang anak kalian" ucap Omah panjang lebar.

Ayana terdiam, memang benar jika dirinya seringkali memikirkan hal itu. Tapi setelah kehadiran Gama yang berhasil membuatnya hancur, Ayana merasa tidak ingin mengenal cinta lagi. Mungkin dirinya akan hidup sendiri saja dengan anaknya.

"Sepertinya Ayana tidak perlu berumah tangga. Hidup sendiri mungkin pilihan yang lebih baik" ucapnya.

Omah mengelus punggung Ayana seraya berkata, "Omah tahu jika kamu pasti takut jatuh cinta lagi. Maka dari itu Omah sering mengatakan padamu agar tidak mudah menjatuhkan hati dengan seorang pria ! Omah selalu memintamu agar bisa memilih cinta yang benar-benar tulus. Bukan cinta yang keluar hanya sekedar ucapan saja ! Cinta perlu bukti yang nyata. Jika pria itu benar-benar mencintai dirimu, tidak mungkin ia tega merusak masa depanmu. Tapi semuanya sudah terlanjur terjadi"

Ayana menunduk berusaha menutupi matanya yang mulai berembun dari sang Omah. Tapi sepertinya Omah tahu jika Ayana mencoba menahan air matanya. Akhirnya sang Omah memeluk Ayana dengan erat.

"Meskipun begitu, kamu tidak bisa menyamakan semua pria. Tidak semua pria brengsek. Omah yakin suatu saat akan datang pria yang tulus lalu akan menjadikan kamu ratu di dalam hidupnya. Tinggal bagaimana caramu agar bisa melihat cinta yang benar tulus dengan cinta yang hanya sekedar ucapan ! Omah akan selalu mendoakan kebahagiaan untukmu dan calon cicit Omah"

Air mata yang sempat ditahan Ayana kini terjun bebas membasahi pipinya. Isakan tangisnya mampu membuat Omah ikut menangis.

Tidak ada yang menginginkan hal seperti ini terjadi, tapi kita bisa menghindar agar tidak melakukan hal yang seperti dilakukan Ayana.

Meskipun begitu, semua tidak ada lagi yang perlu disesalkan, cukup ini dijadikan pelajaran untuk kedepannya agar anak cucu kita terhindar dari kejadian seperti ini.

"Apa omah kecewa dan marah dengan Ayana ?" tanyanya di sela isak tangisnya.

"Omah tentu kecewa, tapi Omah tidak bisa marah denganmu. Memang cinta kadang membuat kita bodoh. Maka dari itu, sekarang ingat pesan Omah agar selalu mengikutsertakan logika kala mencintai seseorang ! Jangan hanya menggunakan hati saja agar kamu tidak buta akan cinta yang palsu !"

Ayana mengangguk, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Omah. Ayana akan lebih berhati-hati dalam menilai sebuah cinta. Meskipun Ayana belum yakin jika dirinya bisa jatuh cinta lagi dengan makhluk yang bernama pria.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

nih yang minta crazy up kemarin, Sa udah tepati janji ya😘🤗

sekarang giliran Sa yang minta dukungan kalian buat novel ini❤️

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

Oma 👍👍

2023-03-19

0

itty🌹

itty🌹

benar harus bisa membedakan cinta yang tulus dengan cinta yang hanya nafsu😌

2022-11-10

4

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

makasih Thor 🙏 semangat lanjut Thor 💪

2022-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!