...🍃Happy Reading🍃...
Malam harinya Ayana memberanikan diri untuk menyampaikan surat tersebut pada orang tuanya. Setelah acara makan malam, Ayana memberikan surat itu pada sang Papa.
"Apa ini Ayana ?" tanya Papa Hartono pada Ayana.
"Surat panggilan orang tua Pa" jawab Ayana dengan mulut bergetar. Kepalanya sudah menunduk, kedua tangannya mulai memainkan kukunya.
"Dalam rangka apa ?" tanya Papa Hartono mulai merasa tidak enak. Melihat Ayana sepertinya ketakutan, membuatnya curiga ada sesuatu yang tidak beres.
Ayana tidak menjawab, wanita itu takut mengatakan kebenarannya. Akhirnya sang Papa membuka amplop tersebut dan membaca isi surat itu. Ternyata itu surat panggilan orang tua untuk menghadap guru BK.
Papa Hartono menatap putrinya dengan tatapan penuh intimidasi.
"Jelaskan pada Papa !" tegas Papa Hartono.
Ayana menelan salivanya dengan kasar. Sudah ia duga jika orang tuanya akan marah besar.
"A-ayana be-kerlahi Pa" jawabnya lirih.
"APA ???" Pekik Mama Lisa kala wanita itu mendengar ucapan anaknya.
Papa Hartono memijit kepalanya, tiba-tiba ia merasa pening saat mendengar Ayana membuat masalah di sekolah.
"Ayana, mengapa kamu melakukan itu ? Selama ini kamu selalu membuat kami bangga dengan prestasimu, kamu selalu berprilaku baik di sekolah. Tapi kenapa bisa kamu membuat masalah ?" tanya Mama Lisa dengan suara yang meninggi.
"Ma, pelankan suaramu !" Tegur Papa Hartono. "Ayana, jelaskan pada kami apa yang terjadi !" lanjutnya memberikan perintah pada Ayana.
Akhirnya Ayana mengatakan kejadian yang sebenarnya. Tapi Ayana tidak mengatakan apa penyebab Shintia menyerangnya. Ia takut dirinya semakin mendapat amarah jika kedua orang tuanya tahu ia sedang dekat dengan seorang cowok.
"Baik, kali ini Papa memaklumi. Tapi tidak dengan kali kedua" ucap Papa Hartono.
Ayana akhirnya bernafas lega, ia berjanji tidak akan meladeni Shintia lagi. Ayana segera masuk ke kamarnya untuk istirahat. Tak lama sebuah pesan singkat masuk di handphonenya.
📩 +628xxx
Sedang apa ?
Ayana melihat pesan itu tanpa nama, Ayana pikir itu hanya orang iseng atau orang yang salah sambung. Tapi tak lama nomor itu kembali mengirimkan pesan singkat.
📩 +628xxx
Kenapa tidak dibalas ? Apa kamu sedang sibuk ?
Lagi-lagi Ayana mengabaikan pesan itu. Tapi orang tersebut semakin menjadi-jadi, ia menghubungi nomor Ayana. Berapa kali Ayana menolak panggilan masuk itu, tapi orang tersebut tidak menyerah. Akhirnya Ayana mengangkat panggilan tersebut dengan perasaan kesal.
"Halo, siapa sih yang ganggu tengah malam ? Nggak tahu apa ini udah jam tidur ? Nggak jelas banget"
Gama terkekeh saat mendengar suara Ayana yang sedang marah-marah. Hal itu membuat Ayana menjadi tahu jika yang menelpon adalah Gama.
'Mampus, calon pacar yang nelpon' batinnya.
Ayana menjauhkan telponnya dan berdehem untuk menormalkan suaranya. Jantungnya mulai berdetak tidak karuan. Ia kembali menempelkan kembali gadgetnya di telinganya.
📞"Udah marah-marahnya ? Ini aku Gama, baru aja ketemu tadi siang udah lupa aja" ucap pria itu.
"Bu-bukan seperti itu, tadi aku pikir hanya nomor iseng" jawab Ayana.
📞"Tidak masalah, aku mengerti kok. Kamu sedang apa ?"
"Lagi baring, tadinya udah mau tidur"
📞"Jadi aku menganggu ya ?" tanya Gama merasa tidak enak hati.
'Nggak, kamu nggak menggangu' Batin Ayana berteriak.
"Nggak apa-apa kok" jawabnya dengan suara lembut.
📞"Benarkah ?"
"Hm, iya"
Gama tersenyum senang dengan jawaban Ayana. Pria itu pun kembali membuka percakapan, dengan senang hati Ayana meladeni pria itu. Hingga tanpa terasa waktu mulai semakin larut, akhirnya Gama memutuskan untuk menyudahi obrolan mereka.
📞"Udah tengah malam, besok kita sekolah. Kita tidur ya !"
Ayana mengiyakan ucapan Gama. Matanya memang sudah mulai kantuk.
📞"Good Night" Ucap Gama.
"Good Night to" balas Ayana.
Sambungan telpon pun terputus. Ayana kegirangan setelah mengobrol dengan Gama, ternyata di balik sikap Gama yang dingin ada sifat yang hangat. Ayana merasa beruntung karena bisa kenal dengan sisi lain Gama.
🍃
Seminggu berlalu, Gama mulai terang-terangan mendekati Ayana. Wanita itupun merespon dengan baik. Gama bukannya tidak tahu jika Ayana juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Ia sudah berencana mengungkapkan perasaannya pada Ayana.
Sepulang sekolah Gama sudah menunggu Ayana di parkiran, mereka sudah janjian untuk pulang bersama.
"Cie... Yang ditungguin sama kakak Gama" goda Mona.
"Pasti hatinya lagi berbunga-bunga" sambung Dira.
Ayana menahan senyumnya kala teman-temannya menggodanya, "kalian senang banget deh godain aku" ucapnya.
"Kamu aja seneng digodain, ya udah kita jabanin" Dira dan Mona terkekeh melihat Ayana yang mulai kesal.
"Udah gih sana ! Calon Ayank udah nungguin tuh" ucap Dira.
Ayana melihat ke arah Gama, pria itu melempar senyum tipis padanya. Ayana berpamitan pada sahabatnya dan menghampiri Gama.
"Udah lama nunggunya ?" tanya Ayana.
"Nggak juga" jawab Gama, "Ayo !" lanjutnya mengajak Ayana masuk mobilnya.
Dari kejauhan Gala melihat Ayana pergi dengan sang kakak. Gala sadar sepertinya cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia harus mundur pelan-pelan demi kebahagiaan Ayana. Meski hati kecilnya merasa sakit, tapi ini lebih baik sebelum perasaannya semakin berkembang.
"Mau singgah makan siang dulu ?" tanya Gama saat mereka sudah berada di pertengahan jalan menuju rumah Ayana.
"Boleh" jawab Ayana.
"Kalau gitu kita mampir di restoran Ayahku saja"
Ayana mengangguk sebagai jawaban setuju. Mereka akhirnya mampir di salah satu restoran milik keluarga Gama. Sambil makan mereka mengobrol tentang apa saja pelajaran mereka hari ini. Gama juga sekali-kali bertanya apa saja kesukaan Ayana, baik itu makanan, film, warna, boyband favorit, dan hal-hal yang tidak disukai wanita itu juga.
Selesai makan siang, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Saat sampai di depan gerbang rumah Ayana, Gama menahan Ayana agar tidak turun dari mobilnya dengan cepat. Ayana pun menurut.
"Ayana, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Mungkin ini terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahannya lagi" ucap Gama serius.
Ayana mulai merasa deg-degan kala melihat tatapan Gama yang serius. Jantungnya mulai berdetak tidak karuan.
"Ayana, aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini muncul. Tapi yang ku tahu pasti aku memiliki rasa cinta untukmu. Setiap kali memikirkanmu, jantungku berdetak kencang. Terlebih saat kita sedang bersama, sampai-sampai aku mengira jantungku akan meledak setiap bersamamu" lanjutnya.
Gama memegang kedua tangan Ayana lalu kembali berkata "Ayana, aku mencintaimu. Maukah kamu menjadi kekasihku ?"
Ayana membulatkan matanya kala mendengar ungkapan perasaan Gama. Jantungnya semakin berdetak kencang. Inilah saat yang ia tunggu-tunggu, dengan yakin Ayana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Gama tersenyum senang, "Aku ingin kamu mengatakan jika kamu ingin jadi kekasihku !" pintanya.
Dengan malu-malu Ayana menundukkan kepalanya seraya berkata, "Iya aku mau" jawabnya lirih. Wajahnya sudah memerah bak tomat matang karena salah tingkah.
Gama yang kegirangan cintanya diterima oleh Ayana, dengan spontan memeluk tubuh Ayana.
"Terima kasih karena sudah membalas perasanku" ucapnya tulus. Gama lalu mengecup kening Ayana dengan lembut.
"Kalau gitu aku masuk dulu ya" ucap Ayana setelah pelukan pria itu terlepas.
"Baiklah, nanti malam jangan lupa angkat telponku !" pesan Gama.
Ayana turun dari mobil dengan senyum yang merekah. Ia segera berlari masuk ke rumahnya. Saat di pintu masuk, senyuman Ayana pudar kala sang Mama menatapnya dengan tatapan penuh intimidasi.
'Gawat, sepertinya Mama lihat mobil Gama' batinnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari ini Sa up 1 bab ya😁 soalnya ada acara🤸
jangan lupa like + komen + vote + berikan hadiah + klik keranjang kuning🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Rini Antika
oke siap nanti kalau udah panen tp..🤭
2022-11-16
1
Rini Antika
mau mau mau
2022-11-16
1
Rini Antika
pasti langsung mimpi indah tuh
2022-11-16
1