...🍃Happy Reading🍃...
Seminggu berlalu setelah Ayana meminta nomor HP Gama. Mereka tidak pernah bertamu walau hanya sekedar berpapasan. Padahal Ayana selalu mencari-cari keberadaan pria itu, tapi sepertinya Gama menghindar darinya.
Hari ini adalah pertandingan basket antara SMA Wismagara dengan SMA Lentera. Semua murid begitu antusias menantikan pertandingan kedua sekolah ini. Mona dan Dira tidak ketinggalan, mereka sudah duduk di kursi bagian depan bersama Ayana.
Tak lama Gala beserta kedua kawannya menghampiri mereka.
"Ayana, jangan lupa berikan semangat untuk sekolah kita ya !" ucapnya pada Ayana.
"Tentu saja" jawab Ayana tersenyum lebar. Sebenarnya Ayana tidak suka menonton pertandingan seperti ini, tapi karena kedua sahabatnya yang meminta. Akhirnya ia menurut untuk ikut nonton pertandingan basket ini.
Gala kemudian pergi ke lapangan bersama Tio. Padangan Ayana mengikuti langkah kedua pria itu, tapi tiba-tiba matanya membulat kala melihat Gama dan Lucas berada di tengah lapangan. Ia menebak jika Gama juga ikut bertanding.
'Jika tahu begini dari tadi aku semangat nontonnya' ucapnya dalam hati. Ayana yang tadinya tidak terlalu senang dengan pertandingan seperti ini, kini begitu semangat menantikan pertandingan dimulai.
Pertandingan segera dimulai, semua siswa memberikan dukungan untuk jagoan mereka. Mona mulai teriak memberikan semangat untuk Gala, sementara Dira yang netral meneriakkan nama sekolah mereka.
Ayana sendiri mulai meneriakkan nama Gama, dan ajaibnya pria itu bisa mendengar suaranya walau begitu banyak suara yang bersautan. Gama menoleh ke arah Ayana, wanita itu pun memberikan isyarat agar dia semangat berjuang untuk menang.
Tak lama pertandingan benar-benar dimulai. Suara riuh yang saling bersautan begitu nyaring di telinga namun tidak membuat fokus para pemain buyar. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk sekolah tercinta mereka.
Pertandingan begitu sengit antara kedua sekolah tersebut. Poin mereka kejar-kejaran dan berakhir seri di akhir permainan babak pertama. Mereka istirahat sejenak.
Ayana hendak menghampiri Gama untuk memberikan pria itu air minum, tapi sayangnya ia keduluan dengan Shintia. Akhirnya Ayana mengurungkan niat mendekati Gama.
Dari kejauhan Gama melihat Ayana pergi, pria itu menolak air pemberian Shintia dan merampas air Lucas. Ia berdiri mengikuti langkah Ayana. Lucas dan Gala melihat Gama pergi hanya menatap bingung. Sementara Shintia berdecak kesal melihat Gama pergi.
Ayana meninggalkan kedua sahabatnya di lapangan dan berjalan menuju kelasnya dengan hati yang kesal. Ia kesal pada dirinya sendiri yang tidak berani mendekati Gama, ia kesal karena saingannya banyak dan cantik-cantik.
"Kenapa pergi ?" tanya seseorang yang baru saja masuk kelas. Mata Ayana membulat dengan sempurna kala melihat Gama.
"Cih... Tadi suaramu paling besar memberiku semangat. Baru melihat wanita lain mendekatiku kamu sudah hilang semangat. Payah" lanjutnya meremehkan Ayana.
Ayana tidak mengerti dengan ucapan Gama memilih untuk diam. Ia juga masih bingung mengapa Gama mengikutinya ke kelas.
"Ayo ikut aku ke lapangan !" Gama menarik tangan Ayana sehingga membuat jantung wanita itu berdetak kencang.
Ayana masih tidak bisa mencerna keadaan yang sedang terjadi padanya. Ia hanya diam mengikuti langkah Gama. Tapi ia kemudian tersadar dan bertanya pada Gama.
"Untuk apa aku ke lapangan ?"
"Untuk memberiku semangat !" jawab Gama penuh ketegasan.
Perlahan sudut bibir Ayana melengkung membentuk senyuman. Apa ia bisa berpikir jika Gama sedang mengharapkan semangat darinya ?
"Ingat untuk meneriakkan namaku dengan suara yang keras !" ucap Gama ketika mereka sudah hampir masuk ke area lapangan. Ayana mengangguk mengerti.
Gama membawa Ayana ke tempat duduknya semula. Seketika kedatangan Ayana dan Gama membuat beberapa siswa heboh. Mereka bertanya-tanya ada hubungan apa anatar Ayana dan Gama.
Gala pun melihat hal tersebut hanya bisa menatap sang kakak dan Ayana dengan tatapan yang sulit diartikan.
Shintia mengepalkan tangannya kala melihat Gama menggandeng tangan wanita lain. Ia akan memberikan pelajaran pada setiap wanita yang berani merayu Gama.
Gama meninggalkan Ayana dan kembali ke tengah lapangan untuk memulai pertandingan babak kedua.
Sementara Ayana sudah ditodong pertanyaan dari kedua sahabatnya.
"Darimana kamu main hilang aja ?" Tanya Dira.
"Iya tahu nih. Balik kemari malah barengan pangeran sekolah" celetuk Mona.
"Kamu habis ngapain sama tu cowok ?" tanya Dira.
"Ya nggak ngapa-ngapain. Kalian mikirin apa sih ?" Ayana mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaan sahabatnya.
"Hati-hati loh Ayana ! Saingan kamu berat-berat, jangan sampai kamu pacaran sama kak Gama, kamu bisa mati di tangan para penggemar garis kerasnya" lanjut Mona melebih-lebihkan.
"Ck... Kalian ini mikir apasih ? Orang nggak ada apa-apa kok. Kalian aja mikirnya terlalu jauh" balas Ayana santai.
"Ya, kita cuma ngingetin Ayana" ucap Mona.
Setelah itu mereka kembali fokus memberikan dukungan untuk jagoan mereka. Ayana berteriak keras memberikan semangat untuk Gama membuat kedua sahabatnya heran. Tadi wanita itu tidak semangat ini.
Gama tersenyum tipis kala mendengar suara Ayana, pria itu semakin semangat mencetak poin untuk tim mereka. Sementara Gala menatap intens Ayana.
Akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan SMA Wismagara. Semua murid SMA Wismagara bersorak gembira dengan kemenangan mereka.
Gama menatap ke arah Ayana, wanita itu tersenyum manis padanya. Tak bisa Gama pungkiri jika wanita imut itu memiliki kecantikan yang berbeda dari wanita lain. Wanita itu memiliki daya tarik sendiri sehingga membuat siapa saja menatap wajahnya tidak merasa bosan. Gama mulai sadar jika ia ada hati dengan wanita itu. Satu Minggu menghindari Ayana, bukan berarti Gama tidak tahu jika wanita itu mencarinya. Diam-diam Gama sering memperhatikan Ayana dari kejauhan.
Gala melihat sang kakak dengan Ayana saling melempar tatapan. Ia mulai curiga jika keduanya menyimpan perasaan yang sama. Lalu apa yang harus Gala lakukan ? Apa ia harus mengalah ?
Semua murid bubar dari lapangan. Begitu juga dengan Ayana dan kedua sahabatnya. Saat mereka berjalan menuju kelas mereka, tiba-tiba saja Shintia menarik tangan Ayana dengan kasar.
"Sini kamu wanita gatal !"
Ayana meringis kesakitan karena cengkraman tangan Shintia begitu kuat. Mona dan Dira mengikuti sahabat mereka yang ditarik paksa oleh Shintia.
"Auuu... Sakit tahu kak, kakak ini apa-apaan sih main tarik aja ? Kakak pikir aku kambing apa ?" ucap Ayana dengan suara keras. Ia mengusap pergelangan tangannya yang terasa perih.
"Berani kamu bicara dengan suara keras denganku ?"
"Tentu saja"
Shintia geram hendak menampar wajah Ayana, namun niat jahatnya itu tidak terwujudkan karena Dira menahan tangannya.
"Berani kamu sentuh sahabatku, aku akan memberikan pelajaran untukmu !" ancam Dira.
"Ck... Anak ingusan ternyata punya nyali juga ya" Shintia menatap Dira dengan tatapan permusuhan.
"Tentu saja, untuk apa takut dengan wanita seperti dirimu ?" bukannya takut Dira justru membusungkan dadanya.
"Kalian memang pantas berteman. Wanita murahan seperti dia memang seharusnya bergaul dengan wanita katrok dan udik seperti kalian" ejek Shintia.
"Apa kamu bilang, aku wanita murahan ?" tanya Ayana sambil menunjuk dirinya.
"Iya, kamu. Kamu nggak sadar ya ? Kamu sudah begitu gatal mendekati Gama, perlu kamu ketahui jika Gama hanya milikku !" ucap Shintia dengan tegas.
Dira dan Mona terkekeh mendengar Shintia mengaku-ngaku jika Gama miliknya. Satu sekolah juga tahu jika cinta Shintia sering ditolak mentah-mentah oleh Gama.
"Ngapain kalian ketawa ? Nggak ada yang lucu disini !" bentak Shintia.
"Jelas lucu lah, orang kamu ngaku-ngaku kak Gama milikmu. Sadar diri dong, cinta udah ditolak berkali-kali apa nggak malu ?" ejek Mona.
Shintia tidak bisa menahan emosinya lagi. Wanita itu manarik rambut Mona dengan kasar.
"Dasar wanita udik"
"Lepasin nggak !" Pinta Mona.
Dira dan Ayana segera menolong Mona, tapi Shintia justru menarik rambut Dira dan Ayana secara bergantian.
Ketiganya tentu tidak terima, mereka saling melempar pandangan lalu menyerang Shintia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Cie... giliran Abang beruang kutub yang caper nih🤭 gara-gara Abang beruang kutub, si Mak lampir jadi marah-marah kan sama si Ayana🤣
.
.
.
yang baca jangan jadi Ghost Readers dong ! 🤣 tinggalin jejak napa🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Bunda Alza
gala keknya suka sama Ayana 🤔
2022-11-23
2
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
bagaimana teriakannya. gama ye ye ye...
2022-11-23
1
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
garuk atuh kalo gatal mah
2022-11-23
1