Part 4 - Perkelahian

...🍃Happy Reading🍃...

Gama ke kantin dengan tim basketnya. Entah mengapa hatinya berbunga-bunga mengingat senyuman Ayana yang manis.

"Sepertinya lagi kasmaran nih" goda Lucas.

"Iya, auranya beda ya" sambung Tio.

"Ck... Nyahut aja kamu" balas Lucas.

Gama tidak menanggapi ucapan mereka. Ia memilih memesan makanan untuk mengisi perutnya.

"Kakak suka padanya ?"

Pertanyaan yang berhasil keluar dari mulut Gala membuat semuanya terdiam. Gama menatap adiknya lalu tersenyum tipis.

"Kamu menyukainya ?" Bukannya menjawab, Gama justru balik bertanya.

Pertanyaan dari sang kakak membuat Gala tahu jawaban dari pertanyaannya. Sang kakak memang suka pada Ayana. Ia tidak menyangka jika kakaknya itu menyimpan perasaan yang sama dengannya terhadap Ayana.

Mereka terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Nafsu makan Gala tiba-tiba hilang karena tahu wanita yang ia incar juga menjadi incaran kakaknya.

"Wah, sepertinya kakak beradik ini jatuh cinta pada wanita yang sama" goda Tio.

Gama menatap Tio dengan tatapan tajam, seketika senyum di wajah Tio pudar. Gala meninggalkan kantin dengan perasaan yang tidak menentu.

Saat Gala berjalan, ia tidak sengaja melewati kerumunan murid yang berteriak menyebut nama Shintia, Ayana, Dira, dan Mona. Karena rasa penasaran, akhirnya ia mendekat. Gama terkejut ketika melihat keempat wanita itu sedang beradu.

Kabar perkelahian Shintia dan Ayana Vs pun sampai ke telinga Gama. Pria itu pun meninggalkan kantin tanpa menyentuh makanannya. Lucas, Tio dan Lerry ikut ke tempat kejadian perkara.

Dan benar saja, Shintia sedang dikeroyok oleh Ayana Cs. Pakaian mereka mulai berantakan dan kotor karena berguling di lantai, rambut keempat wanita itu juga sudah acak-acakan.

Pertarungan mereka terhenti kala guru BK menghampiri mereka.

"Berhenti!!!" Teriak guru BK itu.

Seketika mereka berhenti berkelahi.

Gama mendekati Ayana dan melihat ada bekas cakaran di wajahnya.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanyanya pada Ayana.

Wanita itu hanya mengangguk tanpa ekspresi apa-apa.

"Ikut bapak ke ruang BK !"

Keempat wanita itu mengikuti langkah guru BK. Semua siswa bersorak karena tontonan seru mereka terhenti.

"Jelaskan kepada bapak kenapa kalian berantem !" Perintah guru BK tersebut.

"Itu karena Mak lampir ini yang mulai narik rambut teman saya Pak" Mona menunjuk ke arah Shintia.

"Enak aja. Kalian yang mulai kok kalian tuduh aku ?" Elak Shintia.

"Udahlah, nggak perlu memutar balikkan fakta !" ucap Dira.

"Kalian yang main keroyokan, kok nyalahin aku sih" pekik Shintia.

Guru BK tersebut sangat marah karena mereka malah berdebat dan saling menyalahkan.

"Sudah, hentikan ! Kalian ambil surat panggilan orang tua ini ! Besok bapak tidak mau tahu, orang tua kalian harus datang menghadap kepada saya ! Jika orang tua kalian tidak datang, maka Bapak akan memberikan skorsing selama seminggu ! PAHAM ?"

Keempat wanita itu mengangguk. Setelah itu mereka meninggalkan ruang BK dan kembali ke kelas mereka.

Bel sekolah berbunyi tanda waktu pulang pun tiba. Ayana membereskan semua bukunya. Setelah itu ia keluar kelas dengan kedua sahabatnya.

"Duh, baru juga seminggu lebih sekolah disini, udah dapat surat cinta aja" gerutu Mona.

Ayana sebenarnya merasa takut memberikan surat itu pada orang tuanya. Ini pertama kalinya Ayana mendapatkan masalah di sekolah. Ia takut orang tuanya marah dan kecewa.

Sedang sibuk dengan pikiran sendiri, saat diparkiran mereka tidak sadar jika Gama menunggu Ayana lewat.

"Ayana, pulang bareng yuk !" Ajak pria itu.

Entah angin dari mana tiba-tiba pria itu bersikap lembut padanya. Ayana terdiam sesaat, ia bingung mau jawab apa. Tapi tiba-tiba Mona mengiyakan, padahal bukan dia yang ditanya.

"Ok kak" jawabnya sambil mendorong tubuh Ayana hingga wanita itu menempel pada tubuh Gama.

"Kamu ini apa-apaan sih Mon ?" kesal Ayana.

"Udah ya, kita pulang duluan. Jaga teman kita baik-baik ya kak !" Sambungnya tanpa rasa bersalah sama sekali.

Ayana menatap kesal kepergian kedua temannya. Gama mencolek pipi wanita itu.

"Ayo !" ucapnya.

Ayana memutar kepalanya menghadap Gama. Pandangan mereka bertemu dalam jarak yang cukup dekat. Kedua anak manusia itu merasakan jantung mereka berdetak sangat kencang. Wajah Ayana memerah kala Gama semakin mendekatkan wajahnya. Entah apa yang ingin pria itu lakukan, tapi Ayana segera mendorong tubuh Gama.

Wanita itu salah tingkah setelah pandangan mereka terputus. Begitu juga dengan Gama. Mereka berdua berusaha menormalkan perasaan mereka. Setelah dirasa sudah lebih enakan, Gama kembali mengajak Ayana pulang. Akhirnya Ayana pulang dengan Gama.

Saat di perjalanan Ayana dan Gama saling diam. Rasanya begitu canggung karena ini pertama kalinya mereka berduaan. Gama melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ayana sedikit heran mengapa Gama tahu arah ke rumahnya, padahal wanita itu belum mengatakan apa-apa sama sekali.

"Sudah sampai" ucap Gama ketika sudah berada di depan gerbang rumah Ayana.

"Kok bisa kakak tahu alamat rumahku ?" tanya Ayana sebelum turun dari mobil Gama.

"Itu tidak penting. Yang panting sekarang, kamu jawab pertanyaan aku ! Mengapa kamu dan teman-temanmu mengeroyok Shintia ?" tanya Gama.

Seketika Ayana paham mengapa pria itu mau mengantarnya pulang. Ternyata ia hanya ingin bertanya hal itu padanya.

"Kenapa tidak bertanya pada wanita itu saja ?" Ayana enggan menjawab pertanyaan Gama.

"Aku tahu jika wanita itu akan mengarang cerita. Makanya aku tanya padamu"

"Dia yang mulai, dia yang menarik rambut Mona dan menarik tanganku dengan kasar, dia juga mengatakan aku begitu gatal karena mendekatimu" jelas Ayana.

Gama menggigit pipi bagian dalamnya berusaha menahan amarahnya. Lagi-lagi Shintia berbuat ulah karenanya. Gama lalu menatap Ayana yang duduk di sampingnya dengan kepala menunduk.

"Apa lukamu masih sakit ?" tanyanya.

Ayana mengangkat kepalanya dan membalas tatapan Gama. Ia hendak menjawab 'Tidak' tapi mulutnya bungkam kala Gama mencium luka yang ada di pipinya.

Seketika jantung Ayana kembali berdetak tidak normal. Ini pertama kalinya ia dicium oleh pria selain Papanya. Wajahnya memerah karena tersipu malu.

Gama memberanikan diri menggenggam tangan Ayana, "Maafkan aku ! Gara-gara diriku wanita itu menyakitimu" Ucap Gama dengan tulus.

Ayana tidak menjawab, bibirnya seperti dikunci. Ia tidak bisa menjawab ucapan Gama karena rasa gugupnya.

"Apa kamu marah padaku ?" tanya Gama sekali lagi pada Ayana.

Dengan pelan Ayana menggelengkan kepalanya. Gama tersenyum lebar karena Ayana tidak marah padanya. Untuk pertama kalinya Ayana melihat senyuman pria itu, ternyata jika Gama tersenyum itu tidak baik untuk kesehatan jantung Ayana. Jantungnya memompa lebih cepat dan rasanya seperti akan meledak.

"Bisa berikan nomor ponselmu ?"

"U-untuk apa ?" tanya Ayana gugup.

"Untuk menghubungimu, menanyakan kabarmu" jawab Gama.

Ayana pun memberikan nomor ponselnya, setelah itu ia pamit turun dari mobil Gama. Tapi pria itu menghentikannya, Gama lalu turun, ia membuka pintu untuk Ayana. Wanita itupun kembali merasakan jantungnya berdetak lebih kencang lagi.

"Jika aku menghubungimu jangan lupa untuk diangkat ya !" pesan Gama sebelum Ayana masuk ke rumahnya.

Hari itu hati Ayana berbunga-bunga karena Gama bersikap manis padanya. Ia masuk dengan senyum yang merekah. Tapi senyumannya hilang kala ia teringat dengan surat cinta dari guru BK. Ayana berpikir keras bagaimana caranya ia menjelaskan semuanya pada kedua orang tuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beruang Kutub main nyosor aja 🙈 peng juga dicium 🤭

Terpopuler

Comments

@maydina777

@maydina777

eeeaaaaa..gama ya udah main sosor aja😂

2023-01-26

0

Nuri Manurung

Nuri Manurung

eaeaeaea 😘😘🥰🥰

2022-12-25

1

Tebe'e

Tebe'e

eaaaaa 😉

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!