...🍃 Happy Reading🍃...
Kabar hubungan Ayana dan Gama telah tersebar di seluruh sekolah SMA Wismagara. Banyak yang menganggap mereka memang serasi, tapi tak sedikit juga yang menganggap mereka tidak cocok.
Kabar tersebut membuat Gala menjauhi Ayana. Ia sengaja menjauh agar perasaannya tidak membeludak.
Lain halnya dengan Shintia, wanita itu justru geram pada Ayana karena beraninya berpacaran dengan Gama. Wanita itupun tidak tinggal diam, ia akan melakukan berbagai cara agar hubungan Ayana dan Gama berakhir.
Shintia mulai menyebar fitnah ke beberapa siswa jika Ayana menggunakan cara yang licik dan murahan untuk mendapatkan cinta Gama. Tentu saja banyak siswa yang percaya dengan ucapannya itu. Mengingat betapa sulitnya Gama untuk di dapatkan.
Pagi itu Ayana dan Gama baru saja tiba di sekolah, tatapan para siswa mulai menatap Ayana dengan sinis. Ayana sendiri memilih cuek, ia pikir siswa itu hanya iri padanya karena bisa berpacaran dengan Gama.
Namun Ayana mulai merasa terusik kala beberapa siswa terang-terangan mengatainya memakai pelet untuk mendapatkan Gama. Bahkan yang lebih parah, banyak yang mengatakan Ayana memberikan tubuhnya pada Gama sehingga pria itu mau dengannya.
Akhirnya Ayana tidak tinggal diam, ia menghampiri para siswa yang mengatainya memakai pelet dan bersikap murahan agar Gama membalas cintanya. Mona dan Dira pun ikut melabrak mereka, tentu saja kedua sahabat Ayana itu tidak terima dengan tuduhan mereka.
"Siapa yang bilang jika aku menggunakan pelet untuk menarik hati Gama ? Siapa Yanga mengatakan jika aku melakukan hal yang murahan untuk mendapatkan cinta Gama ? Apa kalian punya bukti, hah ?" Pekik Ayana di hadapan siswa yang menuduhnya tadi.
Beberapa diantara mereka ketakutan melihat Ayana marah, ada juga yang merasa bersalah telah menuduh Ayana, tapi ada juga yang justru semakin kesal dengan Ayana.
"Jika memang tidak melakukan hal itu, mengapa kamu sewot ?" Celetuk salah seorang siswa.
"Hai dungu ! Coba pikirkan, jika kamu yang dituduh melakukan hal itu, apa kamu tidak akan marah ?" Tanya Dira kesal.
"Ini bukan masalah Ayana melakukan hal itu atau tidak, ini masalah harga diri dan nama baik. Jika kalian tidak memiliki bukti tapi kalian berani menuduh Ayana, itu artinya kalian siap dipidana ? Tentu kalian paham hukum kan ?" Sambung Mona.
Seketika mereka semua bungkam. Tentu saja mereka tidak ingin berurusan dengan hukum. Terlebih lagi Ayana kekasih dari anak pemilik sekolah ini, akan mudah bagi Ayana melaporkan mereka pada pihak berwajib.
"Kenapa diam ? Punya bukti nggak kalau Ayana melakukan hal yang kalian tuduhkan ?" tanya Dira.
"Kami tidak memiliki bukti, kami hanya mengatakan apa yang kami dapat dari Shintia. Dia yang mengatakan jika Ayana melakukan hal yang curang untuk mendapatkan cinta Gama" jelas salah satu siswa tersebut.
Mona dan Dira begitu geram kala mengetahui biang keroknya adalah Shintia. Mereka ingin melabrak Shintia, tapi Ayana menghentikan mereka.
"Tidak perlu balas dengan fisik ! Kita balas dengan cara cantik saja !" ucap Ayana.
"Kalian jangan lupa katakan yang sebenarnya pada Gama nanti !" Ayana menunjuk beberapa siswa yang menuduhnya tadi untuk mengatakan yang sebenarnya pada Gama.
Wanita itupun mencari keberadaan kekasihnya, ia menghampiri Gama di lapangan karena pria itu sedang latihan basket.
"Ada apa ? Apa kamu merindukanku ?" Gama menggoda Ayana sehingga wanita itu tersipu malu.
"Mana ada begitu" balas Ayana.
"Lalu jika tidak rindu untuk apa kamu mencariku ?" tanya Gama.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu..." Ayana pun mengatakan hal baru saja ia alami, ia mengatakan semuanya tanpa ada yang dikurangi dan tanpa ada yang dilebih-lebihkan.
Gama mengepalkan tangannya dengan kuat kala tahu kekasihnya mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan.
Ayana bahkan memanggil siswa yang mengejeknya tadi untuk mengatakan kebenarannya. Tentu saja Gama semakin geram dengan sikap Shintia yang sudah kelewatan.
Tanpa pikir panjang Gama melaporkan Shintia pada guru BK, tak lupa meminta para saksi untuk mengadu pada guru BK.
Tak butuh waktu lama, Shintia pun dipanggil menghadap dengan guru BK.
"Apa benar yang mereka katakan jika kamu menyebar fitnah terhadap Ayana ?" tanya guru BP tersebut.
Seketika Shintia gugup, tapi ia masih berusaha mengelak.
"Mana mungkin saya melakukan hal seperti itu Pak ? Saya tidak akan melakukan hal yang sia-sia seperti itu, buang-buang waktu saja" ucapnya.
"Jangan mengelak Shintia !" tegas guru BK tersebut.
"Saya mengatakan yang sebenarnya Pak" Shintia masih berusaha mengelak.
Tak lama guru BK tersebut meminta para siswa yang terhasut dengan ucapan Shintia masuk ke ruang BK. Mata Shintia melebar, ia lupa mengancam mereka agar tidak ember.
'Sial' umpat Shintia dalam hati.
"Masih mau mengelak ?" tanya guru BP itu pada Shintia.
Shintia tidak bisa menjawab, dirinya sudah ketahuan. Akhirnya Shintia mengakui kesalahannya. Seusai dengan permintaan Gama, Shintia mendapatkan surat untuk pindah sekolah.
Tentu saja Shintia tidak terima, menurutnya hukumannya terlalu berat sementara kesalahannya hanyalah kesalahan kecil.
Namun sayangnya guru BK tersebut tidak bisa menoleransi perbuatan Shintia. Guru BK tersebut memberikan pilihan kepada Shintia. Antara memilih untuk pindah sekolah atau memilih untuk dilaporkan pada pihak yang berwajib. Mau tidak mau wanita itu pun memilih untuk pindah sekolah saja.
Tapi Shintia tidak akan menyerah, ia akan terus memperjuangkan cintanya terhadap Gama. Masih banyak cara lain agar dirinya bisa bersatu dengan pria yang ia cintai itu.
🍃
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah tuju bulan Gama dan Ayana berpacaran, bahkan Ayana sudah saling kenal dengan kedua orang tua Gama.
Saat ini Gama mulai melaksanakan ujian sekolah, sebentar lagi pria itu merayakan kelulusannya.
Rasa takut mulai menghantui Ayana, ia belum siap LDR dengan Gama. Pasti rasanya berat saat pria yang ia cintai, yang selalu ada untuknya melanjutkan studi di luar negeri.
Tapi Gama selalu meyakinkan Ayana jika cintanya tidak akan pudar. Gama akan kembali untuk Ayana, ia akan kembali pada Ayana saat studinya telah selesai. Gama juga berjanji akan sering balik menemuinya saat waktu libur.
Ayana pun sedikit merasa lega setelah mendengar janji dari Gama.
Hari demi hari berlalu, tanpa terasa waktu Ayana dan Gama tak lama lagi. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk jalan-jalan, menikmati kebersamaan mereka sebelum berpisah.
Gama ingin mengukir kenangan indah dengan Ayana sebelum pergi jauh. Begitu juga dengan Ayana, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan berharga ini untuk melukis kisah indah bersama Gama.
"Dua tahun saja kita berpisah, setelah itu kamu bisa menyusulku dan ikut studi bersamaku !" ucap Gama.
Saat ini keduanya duduk di pinggir danau menikmati indahnya suasana sore hari. Ayana menyandarkan kepalanya di pundak Gama, sementara Gama menempelkan kepalanya di atas kepala Ayana.
Ayana selalu berharap waktu berhenti sejenak, ia masih ingin menikmati waktu sedikit lebih lama lagi dengan Gama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tenang pemirsa ! Si Mak lampir minggat sejenak 🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Dian Susantie
justru kalo cuma sejenak malah ga tenang.. 😜😜 maunya minggat selamanya tuh si mak Lampir.. 🤪🤪🤪
2023-07-23
0
Rini Antika
kejam bgt sih tuh org pake fitnah segala
2022-11-28
1
Yati Rosmiyati
lanjut Thor 💪
2022-11-04
1