Part 15

...🍃Happy Reading🍃...

Malam harinya Ayana mengalami mual yang begitu parah. Semua itu terjadi karena saat Ayana mencium aroma ikan. Selera makan semua orang mendadak hilang kala Ayana muntah tepat di meja makan.

"Uek..." Ayana tidak tahan lagi, ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.

Melihat hal itu membuat Dira ikut khawatir. Sementara Roy dan kedua orang tuanya menatap jijik makanan yang dimuntahkan Ayana.

Setelah hampir setega jam Ayana berada di kamar mandi, wanita itu keluar bersama Dira. Tak lama mamanya Dira masuk memanggil mereka.

Kedua wanita itu kini duduk di ruang tamu bersama dengan kedua orang tua Dira dan juga Roy.

"Kamu hamil ?" tanya Mama Dira to the point.

Ayana mengangguk pelan.

"Jadi ini alasannya kamu membawa temanmu kesini ? Dia hamil di luar nikah dan diusir dari keluarganya ? Teman macam apa yang kamu berikan tumpangan ? Kan Mama sudah memberikan kamu peringatan, jangan asal cari teman ! Kamu harus lihat juga sikapnya, jangan berteman dengan wanita yang seperti ****** ! Mama tidak mau kamu terpenuhi oleh wanita seperti dirinya !"

"Ma... Mama ini bicara apa sih ? Ayana nggak mungkin bawah pengaruh buruk pada Dira ! Dan satu lagi Ayana bukan seperti ****** yang Mama pikirkan !" bantah Dira.

"Lihatlah Pa, Dira bahkan sudah berani melawan. Seharusnya anak kita tidak berteman dengan wanita sepertinya !" geram Mama Dira.

Ayana yang mendengar ucapan dari Mama Dira tentu saja tidak terima.

"Maaf Tante jika saya membawa pengaruh buruk pada Dira. Tapi perlu Tante ketahui jika aku bukanlah seorang jalan !" tegas Ayana.

"Jika kamu bukan orang jalan lalu mengapa kamu bisa hamil diluar nikah ?" tanya Mama Dira tersenyum sinis.

Ayana tidak bisa menjawab, tidak mungkin ia menjawab jika dirinya dan kekasihnya melakukan atas dasar suka sama suka.

"Kenapa diam ? Kamu nggak tahu mau jawab apa kan ?" ejek Mama Dira.

"MA, CUKUP !!!" teriak Dira.

"DIRA!!!" sang Papa balik meneriaki Dira.

"Benar kata Mama kamu, wanita ini membawa pengaruh buruk untukmu. Jadi Papa minta jangan pernah berteman dengannya lagi ! Usir dia dari rumah ini !" lanjut sang Papa.

"Nggak baik jika rumah kita menjadi tempat penampungan wanita yang suka open BO" Ejek Roy, ia menatap Ayana dengan nakal.

"Kak, cukup ya ! Ayana tidak seperti yang kalian pikirkan ! Jadi berhentilah menghinanya !" Dira menarik tangan Ayana kembali ke kamarnya.

"Dira... Mau bawa kemana wanita ****** itu ? Cepat usir dia dari rumah ini !" teriak sang Mama, tapi Dira tidak peduli.

Sesampainya di kamar, Ayana menangis dalam pelukan Dira. Hatinya sakit dihina sebagai wanita yang tidak benar, tapi ia tidak bisa melawan karena memang pada kenyataannya Ayana telah rusak, dirinya bukan lagi perawan.

"Maafkan keluargaku Ayana !!!" ucap Dira ikut menangis. Ia tidak tega melihat Ayana bersedih, jika ia di posisi Ayana pasti ia tidak akan sanggup mendapatkan hinaan dari orang lain.

Ayana tidak menjawab, ia masih terisak pilu dalam pelukan Dira.

🍃

Papa Hartono mendatangi rumah Mona, ia menanyakan dimana putrinya berada.

"Ayana ada di rumah Dira Om" jawab Mona.

Tanpa pikir panjang, Papa Hartono segera ke rumah Dira bersama dengan Mona. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di rumah Dira.

Mona mengetuk pintu rumah Dira. Tak lama Roy membuka pintu untuk mereka.

"Wah, mau jemput putri kesayangannya Om ya ?" ucap Roy tersenyum miring.

"Dimana Ayana ?" Papa Hartono tidak menggubris ucapan Roy.

"Lagi di kamar Dira" jawab Roy.

"Kak, boleh kita masuk ?" tanya Mona pada Roy.

"Masuklah !" ucap Roy.

Mona dan Papa Hartono masuk dan duduk di ruang tamu. Kedua orang tua Dira menatap dingin ke arah papa Hartono.

"Untung saja Anda segera datang menjemput putri Anda. Kami tidak sudi menampung seorang ****** di rumah kami, kami takut rumah kami terkena kutukan sial gara-gara menampung wanita yang hamil di luar nikah" ucap Mama Dira terang-terangan.

"Jaga ucapanmu itu !" tegas Papa Hartono. Tentu saja ia tidak terima putrinya dihina seperti itu.

"Lah kok marah sih ? Bukannya memang benar ya ?" bukannya takut, Mama Dira justru semakin menjadi-jadi.

Papa Hartono mengepal tangannya kuat-kuat, ia berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak. Ia tidak ingin mengotori tangannya hanya untuk menampar mulut wanita di depannya.

Sementara Mona ketakutan melihat Papa Ayana dan Mama Dira berseteru. Mona sedikit kaget mendengar ucapan Mama Dira yang tega menghina Ayana.

"Mona panggil Ayana !" pinta Papa Hartono.

"Ba-baik Om" jawab Mona.

Wanita itu bergegas ke kamar Dira dan memanggil Ayana. Saat masuk ke kamar, Mona melihat Ayana dan Dira saling berpelukan dengan suara isak tangis.

"Ada apa Dira ? Mengapa kalian menangis ?" tanya Mona penasaran.

"Mona, kenapa kamu bisa disini ?" tanya Dira sang suara serak.

"Aku kesini karena Om Hartono memintaku untuk menemani yang menjemput Ayana" jawab Mona.

Mendengar nama Papanya disebut, Ayana segera bangkit dan keluar dari kamar Dira. Mona dan Dira mengikuti langkah Ayana. Saat tiba di ruang tengah, Ayana segera memeluk tubuh sang Papa.

"Pa..." ucapnya lirih. Wanita itu sesegukan karena begitu lama menangis.

"Kita pulang !" ucap Papa Hartono.

"Dira, terima kasih sudah membantu putri Om"

Dira mengangguk dan tersenyum pada Papa Hartono.

"Sudahlah, Anda segera bawa putri Anda pergi dari rumah kami !" celetuk Mama Dira.

"MA!!!" pekik Dira. Ia begitu kesal dengan Mamanya.

"Tanpa kamu suruh pun, aku akan pergi dari rumah kalian. Sungguh kasian sekali Dira lahir dari keluarga seperti kalian" ucap Papa Hartono.

Setelah mengucapkan itu, Papa Hartono segera membawa Ayana pergi. Mona ikut dengan mereka.

"Dira nggak nyangka kalian begitu jahat pada Ayana" ucap Dira meninggalkan kedua orang tuanya di ruang tamu.

🍃

Sesampainya di rumah, Ayana segera memeluk sang Mama. Kedua wanita berbeda generasi itu saling berpelukan dengan isakan tangisan.

"Maafkan Ayana Ma !"

"Mama sudah memaafkan kamu sayang. Maafkan Mama dan Papa juga karena tega meninggalkan kamu di rumah sakit sendirian"

Ayana semakin mengeratkan pelukannya dengan sang Mama. Sementara Papa Hartono hanya menatap kedua wanita yang berharga dalam hidupnya itu.

"Kamu istirahat dulu ! Besok kita akan ke rumah Oma. Untuk beberapa bulan ke depan kamu tinggal bersama Oma" ucap Papa Hartono.

Ayana mengangguk, ia mengerti jika pasti orangtuanya merasa malu karena dirinya. Ia pun pasrah diasingkan oleh orang tuanya. Ayana juga berpikir itu lebih baik, ia hanya berharap semoga Omanya mau menampungnya.

Ayana kini berbaring di atas ranjangnya setelah membereskan beberapa pakaiannya. Ia menatap langit-langit kamarnya, seketika terbayang senyum Gama.

Sekuat tenaga Ayana melupakan pria itu, tapi bayangan Gama selalu muncul di pikirannya.

"Kenapa kamu tega membuangku saat aku mengandung anakmu ? Kemana cinta yang dulunya kamu katakan ? Apa cintamu itu hanya cinta palsu ? Kamu membuat hatiku benar-benar hancur Gama. Kamu yang pertama bagiku, tapi kamu juga yang pertama membuatku hancur. Aku sangat menyesal mengenalmu, aku menyesal" teriaknya sambil terisak.

Dulu hatinya ditumbuhi bunga cinta yang bermekaran, tapi kini digantikan oleh bunga kebencian yang berduri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

@maydina777

@maydina777

dia yang pertama membuatku cinta dia juga yg pertama membuatku kecewaa😭😭😭

2023-01-26

0

itty🌹

itty🌹

mulut maknya Dira lemes bat dah😪 agak kesel juga lihat keluarga Dira

2022-11-08

3

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

semoga Omanya Ayana bisa menerima keadaan Ayana,dan untukmu gama semangat berjuang meluluhkan hati Ayana yang mulai tumbuh kebencian terhadapmu kumpulkan kesabaran dan kekuatan untuk bisa meluluhkan hati Ayana setelah kamu berhasil mencapai cita-citmu 🤭🤭

2022-11-08

5

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!