Part 12

...🍃Happy Reading🍃...

"Berhenti memarahi putraku !" teriak Bunda Mila.

Kedua orang tua Ayana bertemu pandang dengan kedua orang tua Gama. Mereka bertatapan dengan tatapan perseteruan. Suasana semakin tegang.

"Putramu pantas mendapatkannya" ucap Mama Lisa.

"Semua kejadian ini sepenuhnya bukanlah kesalahan putraku, melainkan putrimu yang begitu murahan dengan mudahnya memberikan tubuhnya pada putra" hina Bunda Mila.

"Bun..." Gama hendak protes pada Bundanya.

"Diam Gama !" potong Bunda Mila.

"Berapa yang kalian minta ? Aku akan memberikan uang pada kalian asal kalian mau menyuruh putri kalian menggugurkan kandungannya !" ucap Ayah Budianto.

"Kamu pikir uang bisa menyelesaikan segalanya ?" tanya Papa Hartono, "Kami hanya membutuhkan pertanggung jawaban Gama, bukan uang dari kalian. Memang kalian pikir kami menjual putri kami padamu ?" lanjutnya dengan ketus.

"Ya, anggap saja itu ganti rugi setelah keperawanan anakmu hilang. Lagi pula tidak ada salahnya kalian meminta putri kalian mengugurkan kandungannya. Putri kalian bisa melanjutkan sekolahnya dan mengejar cita-citanya setelah janinnya ia gugurkan ! Gama juga bisa mengejar mimpinya dengan tenang" ucap Ayah Budianto.

Papa Hartono mengepal tangannya kuat. Keluarga Gama sungguh arogan. Meski begitu pikirannya juga membenarkan ucapan Ayah Budianto. Jika Ayana mengugurkan kandungannya, putrinya bisa melanjutkan pendidikannya.

"Ayo pulang Gama !" pinta Bunda Mila.

"Tidak Bun, Gama mau menunggu Ayana sadar dulu !" jawab Gama.

"Tidak perlu Gama ! Sebentar lagi kamu berangkat ke Jerman. Ayah dan Bunda sudah membeli tiket baru untukmu. Jadi tidak perlu menunggu hingga malam lagi !" ucap Bunda Mila.

"Tapi Bun..." Gama hendak menolak, tapi Papa Hartono mengusirnya.

"Pergilah ! Kehadiranmu juga tidak berguna" ucap Papa Hartono.

Gama menatap ruangan UGD dengan tatapan pilu. Ia tidak siap meninggalkan Ayana dalam keadaan seperti ini. Tapi memang sudah saatnya Gama melangkah mengejar impiannya.

'Maafkan aku Ayana ! Aku berjanji akan menemuimu setelah studiku selesai. Aku sangat mencintaimu' batinnya.

Tak lama setelah Gama dan kedua orang tuanya pergi. Seorang perawat keluar dan mengatakan jika Ayana sudah sadarkan diri. Mereka segera masuk menemui Ayana.

"Apa yang kamu rasakan sayang ?" tanya Mama Lisa. Meskipun ia kecewa pada putrinya, tapi tetap saja kasih sayangnya lebih besar pada putrinya.

"Kepala Ayana masih pusing" jawab Ayana lesu.

"Ya sudah kamu istirahat saja !" ucap Mama Lisa sambil mengelus lembut pucuk kepala Ayana. Sementara Papa Hartono duduk di sofa dengan perasaan tidak menentu.

Ayana menatap langit-langit ruangan itu dengan tatapan kosong. Bagaimana caranya menyampaikan kepada orang tuanya jika Gama tidak ingin bertanggung jawab ?

Dua puluh menit berlalu, perawat kini memindahkan Ayana di kamar rawat inap. Ayana mulai duduk bersandar di kepala brankar. Saat ini sang Mama memaksanya makan bubur. Untungnya Ayana tidak mual ketika bubur itu masuk ke tenggorokannya.

Selesai makan, Papa Hartono mulai membuka suara.

"Pria itu tidak ingin tanggung jawab. Bahkan mungkin saja ia sudah pergi. Sekarang Papa berikan pilihan padamu. Kamu pertahankan janin itu tapi angkat kaki dari rumah, atau gugurkan kandungan itu dan kembali hidup normal !"

Ayana terkejut dengan pilihan yang diberikan oleh sang Papa. Tidak mungkin ia memilih salah satu diantara pilihan yang rumit itu. Jika ia diusir dari rumah, lalu ia akan tinggal dimana ? Bagaimana ia menghidupi dirinya ?. Tapi ia tidak mau juga mengugurkan kandungannya, biar bagaimanapun, anak itu tidak bersalah dan berdosa.

"Papa, tidak bisakah kita bicarakan ini di rumah saja ?" Mama Lisa tidak tega melihat putrinya seperti ini.

"Semuanya harus segera selesai. Hari ini Papa mau jawaban !" tegas Papa Hartono.

"Pa, Ayana tidak ingin mengugurkan kandungan ini. Biar bagaimanapun bayi ini tidak salah" jawab Ayana dengan suara bergetar.

"Jadi kamu pilih janin itu dan keluar dari rumah ?" tanya Papa Hartono.

"Bukan begitu Pa, Ayana nggak mungkin melakukan hal kejam itu Pa. Tapi Ayana juga tidak mau Papa usir dari rumah"

"Seharusnya kamu gugurkan saja janinmu itu ! Kamu bisa kembali sekolah dan mengejar cita-citamu" ucap Sang Papa tanpa perasaan.

"Apa Papa tega membunuh anak yang tidak berdosa ini ?" tanya Ayana tidak percaya sang Papa tidak memiliki hati nurani.

"Tak perlu banyak tanya. Papa hanya memberikan waktu lima menit lagi untuk memilih !"

Ayana terdiam, ia sangat kenal sang Papa yang memiliki hati yang keras. Akhirnya mau tidak mau Ayana memilih untuk mempertahankan bayinya. Ia masih berharap sang Papa akan berubah pikiran.

"Aku pilih bayiku Pa, Ma" jawab Ayana.

Papa Hartono mengepal tangannya dengan kuat. Ia lalu berdiri dan menarik tangan istrinya pergi.

"Sekarang kita pulang, biarkan saja anak keras kepala itu sendirian !"

"Tapi Pa..."

"Tidak ada tapi-tapian !"

Mama Lisa keluar dari kamar putrinya dengan air mata yang terus mengalir. Sementara Ayana hanya bisa menatap nanar pintu yang sudah tertutup. Air matanya sepertinya sudah kering, meskipun hatinya sedang menangisi nasibnya.

🍃

"Aku menyesal telah berhenti memperjuangkan Ayana. Aku pikir kakak akan membahagiakannya. Tapi kakak justru menghancurkannya"

Gala menatap sang kakak dengan tatapan tajam. Ia menyesal telah menyerah pada kakaknya. Jika tahu seperti ini nasib Ayana, maka dirinya yang akan memperjuangkan wanita itu.

"Kakak tahu kakak salah, tapi kakak harus mengejar impian kakak. Setelah itu aku akan kembali mengejar cinta Ayana" balas Gama.

"Ck... Egois sekali, aku tidak akan membiarkan kamu bertemu dengannya lagi" ucap Gala setelah itu meninggalkan sang kaka di bandara.

Gama mematung memikirkan apakah pilihan yang ia pilih sudah benar ?

🍃

Tiga hari berlalu, Ayana masih berada di rumah sakit. Wanita itu benar-benar sendirian. Kedua orang tuanya tidak pernah lagi menjenguknya.

Ayana hanya bisa pasrah, ini adalah pilihannya. Wanita itu hanya bisa berharap semoga ada cahaya terang untuknya nanti.

Dengan hati yang sedih, Ayana mengelus lembut perutnya sambil berkata, "Semua akan baik-baik saja sayang, kamu yang kuat yang disana ! Saat ini hanya kamu yang bisa menyemangati Ibu"

Tak lama pintu kamarnya terbuka, Ayana pikir itu adalah perawat yang ingin mengantar makanan. Tapi ternyata ia salah. Yang datang adalah Gala.

Pria itu masuk dengan membawa kantong kresek dan buah-buahan. Ayana menatap datar kehadiran Gala. Sementara pria itu tersenyum manis.

"Apa aku menganggu ?" tanya Gala.

Ayana tidak menjawab. Akhirnya Gala memberanikan diri duduk di samping brankar Ayana, meski sepertinya kedatangannya tidak diharapkan.

"Aku membawa buah-buahan untukmu. Kata orang, ibu hamil harus sering makan buah agar bayinya tumbuh sehat !" lanjutnya.

"Mau aku kupaskan apel ?" tawar Gala.

Ayana menatap Gala lalu berkata, "keluar dari sini !"

Gala tidak sakit hati walau diusir oleh wanita itu. Ia tahu jika Ayana memang butuh waktu untuk menenangkan hatinya. Ia tahu jika ini berat bagi Ayana.

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi besok aku akan kembali lagi" balas Gala.

"Jangan ! Jangan kembali lagi ! Aku tidak mau bertemu siapa-siapa" pinta Ayana dengan suara yang sedikit meninggi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

nyesek banget jadi Ayana 🤧

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

buat pelajaran bagi kita

2023-03-19

1

Nurul Kosidah

Nurul Kosidah

resiko nya main enak ensk,gk mau susahnya

2022-12-29

2

Sri Supeni

Sri Supeni

buat cermin dlm kehidupan kita

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!