Part 14

...🍃Happy Reading🍃...

"Ayana, maaf aku mau bertanya nih. Bagaimana dengan sekolahmu ?" tanya Tio hati-hati.

Ayana terdiam sesaat lalu menjawab, "Ya, mau gimana lagi ? Tidak mungkin kan aku melanjutkan sekolahku dalam keadaan hamil ?, Okelah untuk saat ini perutku masih rata, tapi tiga bulan kedepannya semua orang akan tahu jika aku sedang hamil. Aku juga tidak mungkin mengugurkan bayi yang tidak berdosa ini dan kembali bersekolah seperti murid lainnya. Mungkin aku akan hidup normal kembali jika melakukan hal itu, tapi seumur hidup aku akan dihantui oleh rasa bersalah" jawab Ayana.

Tio mengangguk paham, menurutnya Ayana sudah mengambil pilihan yang tepat.

"Apapun pilihanmu, kami akan selalu mendoakan ini yang terbaik untukmu" sambung Lerry.

Ayana tersenyum karena mendapat dukungan dari sahabat-sahabatnya.

Setelah mereka puas berbincang-bincang, mereka lalu pamit pulang karena waktu juga sudah mulai sore.

"Ayana, nggak apa-apa kan kita tidur sekamar ?" tanya Dira.

"Iya, tidak masalah" jawab Ayana tersenyum.

Saat ini tinggal mereka berdua yang berada di rumah Dira. Kedua orang tua Dira dan kakaknya sedang bekerja, mereka akan kembali saat jam lima sore.

"Ya udah, kamu istirahat aja dulu !"

"Baiklah"

Ayana lalu berbaring di atas ranjang Ayana. Sementara Dira turun membereskan semua gelas yang ada di meja depan tv

🍃

Di tempat berbeda, seorang pria tampak termenung. Tiga hari yang lalu saat ia baru sampai di Jerman, ia menghubungi Ayana tapi nomornya diblokir. Gama sangat frustasi karena Ayana tidak mau lagi mendengar kabar darinya. Padahal ia sangat merindukan Ayana.

Dirinya tahu jika Ayana pasti sangat membencinya karena ia tidak ingin bertanggung jawab. Gama sendiri bukannya lari dari tanggung jawabnya, ia ingin pertanggungjawabkan perbuatannya, tapi Gama juga ingin menggapai impiannya.

Namun, Gama sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan kembali dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya setelah impiannya tercapai. Ia akan pastikan jika dirinya akan kembali bersama Ayana dan hidup bahagia dengan anak mereka.

"Aku harap kamu dan anak kita baik-baik saja" ucapnya lirih.

🍃

Malam harinya, Ayana dan Dira turun untuk makan malam. Saat sampai di meja makan, semua orang menatap ke arah mereka.

"Maaf, Dira lupa bilang kalau untuk sementara Ayana tinggal disini. Tidak apa-apa kan ?"

Kedua orang tua Dira menatap heran ke arah Ayana. Mereka heran mengapa Ayana ingin menginap di rumah mereka.

"Untuk apa ? Bukannya rumahnya lebih bagus dari rumah kita ?" tanya Roy, kakak Dira.

"Ayana ada masalah dengan orang tuanya, makanya ia kesini untuk menenangkan diri" jawab Dira.

Sementara Ayana terdiam, ia merasa tidak enak tinggal di rumah Dira, terlebih lagi tatapan keluarganya sepertinya terlalu dingin.

"Duduklah !" pinta Dira.

Dengan berat hati Ayana duduk dan ikut makan malam bersama. Setelah selesai makan, Ayana hendak membantu Dira cuci piring, tapi Dira memintanya untuk istirahat.

"Tidak perlu ! Kamu pasti tidak pernah melakukan ini, jadi kamu istirahat saja !"

Ayana menurut dan segera menaiki anak tangga menuju kamar Dira.

Sementara Dira kembali sibuk membereskan dapur. Memang di rumahnya tidak ada pembantu tetap, hanya ada saat pagi hingga siang saja.

Saat hanya Dira di dapur, Mamanya tiba-tiba mendekat dan bertanya, "Itu temanmu ada masalah apa dengan keluarganya sampai-sampai minggat gitu ?"

"Ada deh Ma, Dira nggak bisa cerita sama Mama sekarang" jawab Dira.

"Ingat ya Dira ! Mama tidak senang jika kamu berteman dengan orang yang sering bermasalah dengan orang tuanya. Mama nggak mau jika orang itu membawa pengaruh buruk denganmu. Mengerti ?"

"Iya Ma" jawab Dira pasrah.

Setelah semuanya beres, Dira kembali ke kamarnya. Ia menghampiri Ayana yang duduk di atas ranjang dengan tatapan kosong.

"Apa kamu merindukan orang tuamu atau kamu merindukan pria itu ?" tanyanya pada Ayana.

Ayana menatap Dira dan menggeleng, "Dira... Apa benar aku tidak merepotkan dirimu ?" tanya.

"Tidak Ayana, aku malah senang bisa membantumu" jawab Dira sambil mengeluarkan buku-bukunya. Wanita itu hendak mengerjakan tugas dari sekolah.

"Tapi..."

"Jangan pikirkan keluargaku ! Mereka memang kaki seperti itu. Jadi jangan dimasukkan dalam hati !" potong Dira. Ia tahu jika Ayana pasti merasa tidak nyaman dengan reaksi keluarganya.

"Aku hanya tidak enak" ucap Ayana.

"Sudah, nggak usah sungkan begitu !"

Ayana lalu mengangguk, ia tersenyum kepada Dira.

"Apa kamu ingin mengerjakan tugas dari sekolah ?" tanya Ayana.

"Iya, besok kan Ibu Maharani yang ngajar, kamu tahu sendiri kan seperti apa galaknya guru itu ?" jawabnya.

"Kalau gitu biar aku bantu"

"Hah, beneran ?"

"Iya, beneran"

"Terima kasih Ayanaku sayang"

Dira memeluk tubuh Ayana dengan erat sehingga membuat wanita itu merasa sesak.

"Kamu mau membunuhku ?"

"Ah, maafkan aku ! Hehehe"

Mereka berdua terkekeh lalu mengerjakan tugas milik Dira. Selesai itu, mereka segera tidur.

Pagi harinya Ayana merasa mual lagi, wanita itu segera masuk kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Dira yang masih tertidur nyenyak tiba-tiba terbangun kala mendengar Ayana mual-mual. Ia segera mendekati Ayana dan memijit tengkuk Ayana.

"Apa kamu mengalaminya setiap pagi ?" tanya Dira.

Ayana mengangguk lemas. Setelah merasa sudah tidak mual lagi, ia segera kembali ke atas ranjang.

"Ya udah kalau gitu kamu istirahat saja ! Aku mandi dulu ya, takut nanti telat ke sekolah" ucap Dira.

Beberapa menit kemudian, Dira sudah lengkap dengan seragamnya. Ayana merasa sedih melihat Dira memakai pakaian sekolah, dirinya jadi rindu dengan sekolah.

"Aku ambilin makan untukmu ya" ucap Dira.

"Tidak usah, aku masih bisa turun ke bawah kok !" tolak Ayana.

"Beneran ?" tanya Dira tidak yakin.

Ayana mengangguk. Setelah itu mereka turun dan duduk di meja maka. Kedua orang tua Dira dan kakaknya sudah terlebih dulu berada disana.

"Kok temanmu nggak pakai seragam ?" tanya Roy.

"Hari ini ia kurang enak badan, makanya ijin dulu" jawab Dira.

Mereka lalu sarapan pagi, setelah itu satu persatu dari mereka berangkat. Kini tinggal Ayana dan ART yang berada di rumah itu.

"Mbak, biar aku bantu ya" Ayana menawarkan bantuan pada ART tersebut.

"Tidak perlu Non !" tolak ART tersebut.

"Aku bantu aja ya Mbak, aku juga lagi nggak ada kerjaan"

"Tapi Non kan lagi nggak enak badan"

"Udah agak mendingan kok Mbak"

Akhirnya ART itu pasrah dan membiarkan Ayana membantunya membereskan rumah. Setelah semuanya selesai, Ayana kembali ke kamar Dira dan membersihkan tubuhnya.

🍃

Di kediaman Hartono, tampak Mama Lisa menangis karena tidak tahu kemana perginya Ayana. Kemarin sore ia dan Papa Hartono ke rumah sakit mencari Ayana, tapi sayangnya putrinya itu tidak berada di rumah sakit.

Wanita itu menangis dan menyalahkan suaminya karena begitu tega pada putri mereka. Ia tahu jika Ayana memang telah melakukan kesalahan, tapi bukan berarti mereka harus bersikap kejam dengan Ayana sebagai hukuman.

Akhirnya Papa Hartono berusaha mencari keberadaan Ayana.

"Pokoknya Mama nggak mau tahu, Ayana harus ketemu ! Jika pun Papa ingin memberikan Ayana hukuman, Papa bisa mengasinkan Ayana ke rumah Ibu !"

Papa Hartono tampak berpikir, benar juga saran dari istrinya. Sebaiknya Ayana ia bawa ke tempat tinggal Ibunya alias Omah Ayana.

"Mama tenang ya ! Papa akan mencari keberadaan Ayana" jawab Papa Hartono.

Sebenarnya ia juga merasa bersalah karena terlalu keras dengan Ayana. Walaupun putrinya telah membuatnya kecewa, tapi tetap saja ia merasa terlalu kejam pada Ayana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

JANGAN LUPA LIKE + KOMEN + VOTE + BERIKAN HADIAH + BERIKAN BINTANG LIMA UNTUK KARYA INI JIKA KALIAN MENYUKAINYA 🤗❤️

Terpopuler

Comments

Nila

Nila

kasihan Ayana gadis kecil yg sangat butuh bantuan

2023-03-19

0

Zнҽχу

Zнҽχу

pemikiran kolot anying

2023-03-18

0

Erna Riyanto

Erna Riyanto

apa maksudnya coba....skrg si Ayana butuh bgt tanggung jawab dr km...kok mlh ditinggalin...

2022-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!