Part 6 - Ijin Pacaran

...🍃Happy Reading🍃...

"Siapa yang nganter kamu pulang ? Itu bukan mobil Mona ataupun Dira kan ?" tanya sang Mama pada Ayana.

Ayana menggeleng pelan.

"Lalu siap ?" desak sang Mama.

"Itu... Kakak kelas Ayana Ma"

"Laki-laki ?"

Ayana mengangguk sebagai jawaban.

"Itu kakak kelas hanya sekedar nganterin atau ada maksud lain ?"

Ayana terdiam, tidak mungkin ia menjawab jika itu pacarnya. Bisa-bisa Ayana diceramahi oleh kedua orang tuanya hingga telinganya berasap.

"Jawab Ayana !" tegas sang Mama.

"Di-dia..." Ayana tidak tahu harus berbohong atau berkata sejujurnya.

"Tak perlu jawab ! Mama sudah tahu jawabannya" sang Mama meninggalkan Ayana di ambang pintu.

Malam harinya Ayana diminta sang Papa untuk duduk di ruang tengah setelah makan malam. Wanita itu sudah tahu apa yang akan ia dengar, pasti sang Papa akan memberikan wejangan panjang untuknya.

Papa Hartono dan Mama Lisa menatap putri semata wayangnya yang sepertinya ketakutan.

"Ayana, kamu pasti sudah tahu apa yang ingin Papa tanyakan" tebak Papa Hartono.

Ayana tidak menjawab, ia tertunduk memandang tangannya yang saling meremas.

"Jawab jujur pertanyaan Papa ! Siapa pria itu ?"

Lagi-lagi Ayana tidak menjawab, wanita itu semakin merasa gugup kala sang Papa mulai bertanya siapa Gama.

"Kamu diam-diam pacaran di belakang Mama dan Papa ?"

Ayana menjawab, "kami baru pacaran hari ini Pa, Ma" dengan suara terbata.

"Papa tanya, apa manfaat pacaran ?"

Ayana mulai keringat dingin, ia tidak tahu apa manfaat pacaran. Ia belum bisa menjabarkan faedah dari pacaran, pengalaman ini pertama kalinya bagi Ayana.

"Tidak tahu jawabannya ? Lalu jika tidak tahu apa manfaat pacaran untuk apa kamu pacaran ? Kamu baru saja menggunakan rok abu-abu sudah berani main pacar-pacaran. Sekolah yang fokus saja supaya bisa menggapai cita-citamu, pacaran hanya akan membuatmu tidak fokus sekolah"

Ayana hanya bisa menghela nafas dengan berat kala mendengar wejangan dari sang Papa. Ada benarnya juga sih, harusnya ia fokus sekolah saja.

Tapi apa salahnya ia berpacaran, selama ia masih tahu batasannya dan masih bisa fokus dengan pelajarannya, itu tidak akan jadi masalah.

"Putuskan pacarmu itu !" Perintah sang Papa dengan tegas.

Ayana mengangkat kepalanya dan menatap sang Papa dengan tatapan memohon. Papa Hartono tidak peduli dengan wajah memelas putrinya itu. Baginya Ayana masih terlalu dini untuk pacaran.

Ayana masuk kamarnya dengan perasaan sedih. Seharusnya ia sedikit melawan untuk meminta hak bebas. Kedua orang tuanya terlalu mengekangnya hingga Ayana merasa tidak bisa bebas. Tapi Ayana selalu takut untuk membantah perkataan orang tuanya.

Ayana berbaring di atas ranjang dengan perasaan galau. Tak lama gadgetnya berbunyi, ia melihat nama Gama tertera di layar handphonenya. Ayana tidak memiliki niat sama sekali untuk menjawab panggilan masuk dari Gama.

Keesokan harinya Gama tiba-tiba menghampiri Ayana di kelasnya. Seketika Ayana menunduk kala melihat wajah dingin pria itu. Ayana bisa menebak jika Gama pasti marah padanya.

"Ikut aku !"

Tanpa menunggu jawaban Ayana, Gama segera menarik tangan Ayana dengan lembut. Sebisa mungkin pria itu menahan amarahnya pada wanita yang baru sehari jadi kekasihnya itu.

"Kita mau kemana ?" tanya Ayana.

Gama tidak menjawab dan terus berjalan hingga di taman sekolah. Gama menatap Ayana yang tampak menunduk.

"Kenapa tidak menjawab telpon dariku ?" tanya Gama.

"Aku ketiduran" jawab Ayana berbohong.

"Ayana, jangan mencoba menipuku. Aku tahu kamus sedang berbohong. Sekarang tatap mata aku dan jawab dengan jujur ! Mengapa kamu tidak menjawab panggilan dariku ?"

Ayana menatap Gama dengan mata yang berembun, "kita putus saja !"

Deg. Gama merasa jantungnya seolah berhenti berdetak, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Ayana minta putus, padahal hubungan mereka baru sehari, bahkan belum cukup 24 jam.

"Apa maksudmu Ayana ? Apa kamu sedang mempermainkan aku ?" gama mengguncang tubuh Ayana pelan.

"Kedua orang tuaku melarang aku berpacaran, mereka memintaku memutuskan hubungan kita" jelas Ayana.

Gama mengerutkan keningnya, memangnya masih jaman seorang anak dikekang orang tuanya untuk menuruti semua kemauan mereka ? Memang masih jaman anak seusia mereka tidak berpacaran ?

"Ayana, kamu sudah gede, masa orang tuamu melarang kamu berpacaran ? Ini sudah jam modern, anak remaja seusia kita memang sedang gencarnya mencari pasangan" ucap Gama.

"Tapi aku beda, aku tidak bisa sebebas kalian"

Ayana perlahan menjatuhkan air matanya. Di satu sisi ia tidak ingin mengakhiri hubungannya dengan Gama, tapi disisi lain Ayana tidak mau membantah kedua orang tuanya.

"Aku akan datang ke rumahmu sore ini dan meminta ijin pada orang tuamu, untuk menjadi calon menantunya" tegas Gama.

Ayana menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin Gama melakukan hal konyol itu. Dirinya justru akan mendapatkan masalah lebih besar lagi jika Gama berani datang ke rumah orang tua mereka.

"Jangan lakukan itu !" pintanya.

"Tidak bisa Ayana, cinta itu butuh perjuangan. Jika kita mendapatkan kendala maka kita harus cari solusi agar cinta kita bisa bertahan !" balas Gama.

"Aku mencintaimu dengan tulus Ayana, aku akan berjuang untuk mendapatkan restu dari orang tuamu" tekad Gama.

Ayana hanya bisa menghela nafas panjang, ia pasrah dan membiarkan Gama melakukan hal yang ia mau. Lagipula memang benar kata pria itu, jika cinta butuh perjuangan. Ayana akan mencoba membantunya memperjuangkan cinta mereka.

Sepulang sekolah, Gama mengantar Ayana pulang. Kali ini Ayana tidak pernah senyum, ia sangat cemas jika orang tuanya masih melarangnya pacaran.

"Ayo ! Percaya padaku !" ucap Gama mengelus lembut kepala Ayana.

Wanita itu mengangguk dan segera turun dari mobil. Ayana masuk rumahnya dengan perasaan yang campur aduk. Gama mengekor di belakangnya.

Saat Ayana dan Gama hampir sampai di ruang tengah, tiba-tiba sang Mama muncul entah dari mana asalnya. Mata Mama Lisa menatap Gama dengan tatapan menyelidik. Setelah itu Mama Lisa masuk kamarnya memanggil suaminya.

Ayana mengajak Gama duduk, wanita itu ijin masuk ganti baju setelah itu ia keluar lagi. Ternyata kedua orang tuanya sudah berada di hadapan Gama. Terlihat mereka sudah memulai percakapan. Dengan langkah pelan Ayana menghampiri mereka.

"Baiklah, Om tidak akan melarang kalian pacaran, tapi kalian harus ingat batasan kalian !" ucap Papa Hartono.

Seketika Ayana terkejut dengan ucapan sang Papa. Ayana mencoba mengerjapkan matanya mencoba mencerna perkataan sang Papa. Entah ia salah dengar atau sang Papa yang salah ucap.

"Terima kasih Om" ucap Gama tersenyum bahagia.

Ayana menatap pria itu dengan tatapan yang penuh tanya. Entah apa yang dikatakan Gama pada orang tuanya sehingga dengan mudahnya mendapatkan ijin dari sang Papa.

Gama menatap Ayana dan tersenyum bangga. Ia mengedipkan sebelah matanya kepada Ayana.

🍃

Sejak saat itu Gama sering mengantar-jemput Ayana di rumahnya. Hubungan mereka sudah diketahui oleh semua siswa. Bahkan Gama berencana memperkenalkan Ayana pada kedua orang tuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Besok lagi ya👋 jangan ada yang nagih 😐

jangan lupa apa ???

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

gentle bgt sih Gama

2022-11-27

1

Rini Antika

Rini Antika

Mama peramal ya, udah tau aja 🤭

2022-11-27

1

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

sekarang aja ngomongnya cinta butuh perjuangan ku pegang kata katamu gama
gama jangan kecewain orang tua Ayana yang udah mercayain anaknya sama kamu buat pacaran

2022-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!