Part 11

...🍃Happy Reading🍃...

"Ini testpack milik siapa ?" tanya Bunda Mila.

Ayana dan Gama tidak bisa menjawab, bahkan wanita itu malah semakin terisak. Tak adanya jawaban dari kedua anak mudah itu membuat Bunda Mila bisa menebak testpack itu milik siapa.

"Gama, jangan bilang kamu menghamili Ayana !"

Lagi-lagi Gama terdiam. Bunda Mila menjatuhkan tubuhnya di kursi.

"Kenapa bisa kamu melakukan hal seperti ini ? Setahu Bunda kamu tidak senakal ini Gama. Apa wanita itu merayumu ?"

Bug. Bagaikan ditimpa batu yang besar, Ayana merasa terluka saat mendengar tuduhan Bunda Mila. Ayana tahu jika sejak awal hubungannya dengan Gama, kedua orang tua Gama tidak setuju dengan hubungan mereka. Tapi meskipun mereka tidak setuju dengan hubungannya dengan Gama bukan berarti Bunda Mila bisa menuduhnya yang tidak-tidak.

"Aku tidak seperti itu Tante" ucap Ayana membela diri sendiri.

"Jika tidak seperti itu, lalu bagaimana bisa kamu hamil ? Pasti kamu sudah merayu putraku agar menidurimu, setelah kamu hamil kamu berani meminta pertanggung jawaban putraku. Iya kan ?"

Bukannya merasa bersalah telah menuduh Ayana, Bunda Mila justru semakin menjadi-jadi.

"Cukup Bun !" pekik Gama, "Ini bukan hanya salah Ayana, tapi juga salahku" ucapnya.

Bunda Mila berdecak kesal, "Lihatlah ! Kamu bahkan berani melawan Bunda"

"Gama bukan melawan Bunda, Gama hanya ingin mengatakan yang sebenarnya. Kami melakukannya atas dasar suka sama suka, jadi ralat ucapan Bunda yang menilai Ayana yang menggoda Gama !"

"Tetap saja, meskipun kalian suka sama suka seharusnya sebagai wanita ia tetap menjaga kehormatannya. Bukan dengan suka rela memberikannya pada laki-laki yang belum sah jadi suaminya !"

Ayana semakin terisak mendengar ucapan Bunda Mila. Memang benar ucapan dari Bunda Mila, seharusnya sebagai wanita baik-baik Ayana bisa menjaga kesuciannya. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur. Yang Ayana harapkan hanyalah pertanggung jawaban Gama.

"Ayana, sebaiknya aku antar kamu pulang !" ucap Gama.

Pria itu berdiri dan menarik tangan Ayana pelan. Ia meninggalkan sang Bunda yang sangat kesal.

Gama menghentikan mobilnya saat mereka sudah setengah jalan. Ia menatap bingung Ayana yang sedang terisak. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Ayana, berhenti menangis !" pintanya dengan lembut.

Ayana lalu menatap Gama, "Bagaimana bisa aku berhenti menangis jika aku sedang dalam masalah besar ? Masa depanku hancur Gama, orang tuaku juga marah besar padaku. Aku tidak tahu harus berbuat apa ? Mereka memintaku untuk meminta pertanggung jawaban darimu, dan jika kamu tidak mau bertanggung jawab mereka memintaku menggugurkan kandungan ini" jelas Ayana dengan intonasi suara yang meninggi.

"Maaf, aku tahu kamu sedih. Tapi kita tidak bisa bicara jika kamu terus-terusan menangis seperti ini" ucapnya, Gama menarik rambutnya dengan kasar.

"Kamu mah enak, nggak jadi masalah meskipun telah melakukan hal itu. Tidak sama sepertiku yang perempuan, aku yang menerima akibat dari perbuatan kita"

"Kenapa ngomongnya jadi gitu sih ? Kamu tahu nggak kalau setiap malam aku ketakutan hal ini akan terjadi. Setiap malam aku memikirkan bagaimana jika kamu hamil. Kamu tidak bisa seenaknya mengatakan jika aku tidak ada masalah setelah kita melakukan one night stand !" intonasi suara Gama mulai meninggi.

"Lalu apa yang kamu dapatkan setelah berpikir cukup lama ? Tentu kamu sudah menyiapkan solusi untuk masalah ini bukan ?"

"Ayana, untuk bertanggung jawab aku belum bisa" jawab Gama.

Ayana menganga mendengar jawaban Gama. Ia tidak percaya pria itu dengan teganya mengatakan jika ia tidak bisa bertanggung jawab.

"Kamu tahu bukan jika nanti malam keberangkatan ku ke Jerman. Aku tidak mungkin mengorbankan impianku hanya untuk bertanggung jawab dengan janin yang ada dalam kandungan mu itu" lanjutnya dengan tegas.

Ayana tertawa hambar, "Hanya untuk kamu bilang ? Ini juga anakmu Gama. Memang seharusnya kamu mengorbankan impianmu itu untuk bertanggung jawab pada kami !"

"Tapi aku tidak bisa. Ini impianku Ayana, kamu tahu kan perjuanganku untuk sampai di titik ini ?, nggak mudah bagiku melepaskan impianku Ayana"

"Lalu kamu pikir aku juga tidak mempunyai impian ? Impianku juga hancur Gama. Tapi ini resiko yang harus kita terima atas perbuatan kita !" teriak Ayana.

Mereka kemudian sama-sama terdiam, hanya suara tangisan Ayana yang terdengar dalam mobil itu.

"Kamu gugurkan saja kandungan itu agar kita bisa mengejar impian kita !"

Plak. Suara tamparan begitu nyaring. Ayana menatap Gama dengan tatapan penuh amarah dan kekecewaan. Sementara Gama memegang pipinya yang terasa perih setelah mendapat tamparan dari Ayana.

"Kamu itu manusia Gama. Kenapa kamu tega memintaku membunuh janin yang tidak berdosa ini ? Dia anakmu Gama. Apa susahnya kamu berkorban untuk anak yang sedang tumbuh dalam rahimku ini ? Disini bukan hanya kamu yang berkorban, tapi aku juga. Impian kamu, bisa kamu kejar setelah anak ini lahir !" ucap Ayana penuh amarah. Ia tidak menyangka Gama memilih niat yang buruk itu daripada bertanggung jawab.

"Tapi ini kesempatan emas Ayana. Aku tidak bisa melepaskan mimpiku. Tidak ada salahnya kita menggugurkan kandungan itu sebelum berkembang. Bahkan kedua orang tuamu meminta hal yang sama" balas Gama.

"Itu jika kamu tidak ingin bertanggung jawab. Beda cerita jika kamu mau menikahiku agar anak ini lahir dengan status yang jelas"

Gama memukul setir mobilnya dengan frustasi. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Sementara Ayana memegang kepalanya yang terasa berat. Tak lama pandangan Ayana kabur, hingga wanita itu tidak sadarkan diri.

Gama yang sadar jika Ayana terdiam kini mencoba menggoyang-goyangkan tubuh Ayana.

"Ayana... Hai, kamu kenapa ? Ayana... Sayang... Bangun !!!" ucapnya.

Gama panik kala Ayana tidak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang Gama segera melarikan Ayana ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Ayana di bawa perawat masuk UGD. Gama yang berada di luar ruangan segera menelpon kedua orang tua Ayana.

Tak lama Papa Hartono dan Mama Lisa tiba. Wajah mereka terlihat panik.

"Bagaimana keadaan Ayana ?" tanya Mama Lisa pada Gama.

"Belum sadarkan diri Tante" jawab Gama.

Mama Lisa kemudian duduk di kursi sambil terisak-isak. Sementara Papa Hartono bersandar di dinding rumah sakit dengan tatapan kosong.

Tak berselang lama, dokter keluar dan mengajak keluarga pasien ke ruangannya. Papa Hartono dan Mama Lisa mengikuti langkah kaki sang Dokter. Setelah sampai, mereka lalu duduk di hadapan sang Dokter.

"Jadi seperti ini, putri Bapak dan Ibu tengah hamil tiga Minggu. Hamil mudah seperti ini sangat rentan bagi ibu hamil. Jadi jangan biarkan ibu hamil ini stress karena hal itu akan sangat berpengaruh pada janinnya. Si calon ibu juga tidak boleh kekurangan gizi, harus makan teratur dan hindari makanan yang pantangan untuk ibu hamil. Saya akan meresepkan obat untuk pasien. Untuk saat ini putri Bapak dan Ibu harus dirawat inap dulu !" jelas sang Dokter.

"Baik Dok" jawab Papa Hartono.

Setelah itu mereka keluar dan kembali duduk di depan ruangan UGD. Papa Hartono menatap Gama dengan tatapan penuh emosi.

"Jadi lelaki harus gantle !" Sindir Papa Hartono.

Gama semakin menunduk. Memang ia akui jika dirinya tidak gantle, bahkan bisa dibilang dirinya begitu bejat karena meminta Ayana menggugurkan kandungannya.

"Kamu mau bertanggung jawab atau tidak ?" tanya Mama Lisa.

"Untuk saat ini, aku belum bisa tanggung jawab Tante, aku tahu ini salah. Tapi aku harus pergi malam ini ke Jerman untuk melanjutkan studiku" jawab Gama pelan.

Mama Lisa tersenyum sinis, "Setelah kamu hancurkan putriku, kini kamu dengan mudahnya lepas dari tanggung jawabmu" teriak Mama Lisa.

Papa Hartono yang geram dengan Gama, tanpa pikir panjang memberikan sebuah bogeman di wajah Gama.

Bug...Bug...Bug... "Brengsek kamu, kamu sudah menghancurkan masa depan putriku, tapi kamu malah menyusun masa depan cerah untuk dirimu sendiri " teriak pria paruh baya itu.

Gama menitikkan air matanya, sungguh ini adalah pilihan berat untuknya. Tapi ia tidak bisa melepaskan kesempatan emas ini.

Tak lama kedua orang tua Gama juga datang. Ternyata tadi Gama menghubungi orang tuanya dan mengatakan jika Ayana masuk rumah sakit.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yang mau ngumpat Gama,, waktu dan tempat dipersilahkan 🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

@maydina777

@maydina777

iya kak kami lagi ngehujat gama😂

2023-01-26

1

Buna_Riz

Buna_Riz

menurutku Gama terlalu egois 😐 berani berbuat harusnya berani bertanggung jawab, nggak mikir apa Ayana juga mengorbankan impiannya demi mempertahankan anak kalian, malah seenak jidat minta Ayana gugurin kandungan 😠 orang tuanya juga sama-sama egois😒

2022-11-06

2

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

kok komen aku gak muncul ya padahal udah panjang kali lebar🤭

2022-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Pengenalan Tokoh
2 Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3 Part 2 - Gama Wismagara
4 Part 3 - Pertandingan Basket
5 Part 4 - Perkelahian
6 Part 5 - Jadian
7 Part 6 - Ijin Pacaran
8 Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9 Part 8 - Hari Kelulusan
10 Part 9 - Mual-mual
11 Part 10 - Positif
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25 -
27 Part 26 -
28 Part 27 -
29 Part 28 -
30 Part 29 -
31 Part 30 -
32 Part 31 -
33 Part 32 -
34 Part 33 -
35 Part 34 -
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 No Caption
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Bab 74
77 Info
78 Part 75
79 Part 76
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Promosi Novel Baru
103 Part 99
104 Part 100
105 Part 101
106 Part 102
107 Part 103
108 Part 104
109 Part 105
110 Part 106
111 Part 107
112 Part 108
113 Part 109
114 Part 110
115 part 111
116 Part 112
117 Part 113
118 Part 114
119 Part 115
120 Part 116 - TAMAT
121 Suamiku Direbut Adik Kandungku
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Prolog & Pengenalan Tokoh
2
Part 1 - Hari Pertama masuk sekolah
3
Part 2 - Gama Wismagara
4
Part 3 - Pertandingan Basket
5
Part 4 - Perkelahian
6
Part 5 - Jadian
7
Part 6 - Ijin Pacaran
8
Part 7 - Cemoohan Para Siswa
9
Part 8 - Hari Kelulusan
10
Part 9 - Mual-mual
11
Part 10 - Positif
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25 -
27
Part 26 -
28
Part 27 -
29
Part 28 -
30
Part 29 -
31
Part 30 -
32
Part 31 -
33
Part 32 -
34
Part 33 -
35
Part 34 -
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
No Caption
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Bab 74
77
Info
78
Part 75
79
Part 76
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Promosi Novel Baru
103
Part 99
104
Part 100
105
Part 101
106
Part 102
107
Part 103
108
Part 104
109
Part 105
110
Part 106
111
Part 107
112
Part 108
113
Part 109
114
Part 110
115
part 111
116
Part 112
117
Part 113
118
Part 114
119
Part 115
120
Part 116 - TAMAT
121
Suamiku Direbut Adik Kandungku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!