Aku terkejut kala Kakak Menceritakan tentang banyaknya Lamaran yang datang untukku namun menolak secara halus karena tidak merasa tidak ada hak untuk mengatur Kebebasan dalam mencari Pendamping.
Karena Kakak Bilang , Carilah kebahagiaanmu sendiri yang tidak membebani pikiranmu yang sekiranya membawamu dan selalu membimbing ke jalan yang benar serta menerima Segala Kekuranganmu .
Kakak Mengingatkanku jika dalam mencari Pendamping di usahakan yang dekat dengan Allah bahkan taat kepada Allah .
Namun ,
Itu hanyalah Sebuah Nasehat kakak yang pada akhirnya aku tak bisa mencari Calon Pendamping yang sesuai dengan keinginanku sendiri .
Papa dan Mama telah memilihkanku seorang Suami bahkan membuatku menjadi seorang Istri dari Seorang Pria yang entah itu Siapa dan harusnya dia adalah Anak Tante Rani dan Om Andi Sahabat Baik Papa dan Mama.
Menyebalkan , Mengapa Takdirku harus seperti ini ... Apakah karena aku kena Karma karena selalu menolak untuk membuka hatiku untuk Pria lain hanya karena Rasa Trauma yang mendalam.
" Ya Allah , Bagaimana aku harus menerima kenyataan ini bahkan akan memulainya darimana . Aku sudah menjadi Istri Orang bahkan orang yang telah menikahiku itu tidak datang mencariku ".
Lalu Kakak berusaha mengertikanku lagi dengan Pengetahuan ilmu Agamanya tentang menjadi Istri yang baik untuk Suami.
Kata Kakak , Jika Seorang Gadis telah menikah maka wajib hukumnya untuk melayani segenap kebutuhan Suami , Contohnya Melayani Di Dapur , Sumur dan Kasur .
Aku terperanjat kala mendengar kata terakhir yang Kak Awan sebutkan.
Kasur ? Ya , Entah mengapa Pikiranku mengarah pada hubungan Suami Istri dan sialnya aku membayangkannya juga .
" Kak , Apakah hukumnya jika aku menolak untuk melayani suamiku ?". Tanyaku pada Kak Awan.
Hm , Mungkin Pertanyaanku itu membuatku merasa geli sendiri bisa-bisanya bertanya ke arah itu .
Kakak menjelaskan , Boleh Aku menolaknya jika dalam keadaan datang bulan atau lagi sakit .
Aku sedikit lega meskipun tetap saja takut.
Kakak mengingatkanku sekali lagi tentang menjadi Istri yang baik untuk suaminya.
" Mengapa tugas seorang Istri begitu banyak , merepotkan dan aku merasa menjadi Istri itu lebih sulit dari yang aku bayangkan . Tapi Kak Aruna terlihat menikmati dan santai , Apakah karena mereka saling mencintai ?." Gumamku.
Sejenak , Aku memikirkan tentang suamiku ? Sedang apakah sekarang .
Lalu aku teringat lagi dengan tindakannya yang kurasa meninggalkan kewajibannya sebaagai seorang Suami, itu membuatku semakin membencinya.
Aku menjambak rambutku sendiri karena sejak tadi pikiranku sudah penuh bahkan hampir Frustasi.
" Aaakkhhhhh... ". Teriakku didalam kamar.
" Dia menikahiku sudah 5 bulan , memangnya selama ini dia kemana ? Hah , Dasar Pria tidak gentle . Dia pikir Sebuah Pernikahan bisa dibuat main-main apa ". Sejak tadi aku bermonolog dan selalu mengumpati Suamiku.
Kak Awan mendatangiku lagi untuk mengajakku Sholat Isya.
" KrekKrekk ". Suara Perutku yang disebabkan oleh Perkumpulan para Cacing-cacing yang sedang mendemo didalam sana agar menyuruhku untuk makan agar mereka semua bisa tenang kembali.
Sejak pulang dari Kuliah , Aku langsung Syok dan masuk kedalam Kamar .
Mengunci diri serta menenangkan diriku sendiri.
Kami melakukan Sholat Isya berjamaah seperti biasa.
Kak Awan akan memimpin kami yang menjadi Makmumnya.
Aku berharap semoga Suamiku mempunyai Sifat yang lembut dan penyayang seperti Kak Awan dan tidak kasar .
Seketika aku mengingat Berita Viral Seorang Artis yang terlihat Romantis bahkan bucin mengalami KDRT oleh Suaminya.
Lamunanku buyar karena Mama menyadarkanku untuk segera bersiap melaksanakan Sholat dengan Khusyuk.
" Bismillahirrohmanirrohim semoga takdir hidupku sesuai dengan Ekspetasiku selama ini ". Ucapku dalam hati sebelum Kak Awan memulai memimpin Sholat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments