Kenapa Hanya Aku

Aku dan Zea berjalan melewati Lorong Kampus .

" Senjaa , Zeaa ". Seseorang memanggil nama kita.

" Apa sih pake teriak-teriak segala kayak anak Paud loh ". Sewot Zea.

" Nih , Oleh-oleh buat kamu Sen dan Khusus buat kamu seorang ". Ungkapnya sambil menyerahkan

" Zavir !!! Loe sengaja yaa ". Marah Zea pada Zavir.

Zavir adalah Salah satu Sahabatku juga , Kami dari Sekolah yang sama dan berkuliah di Kampus yang sama juga namun Zavir memilih Jurusan Kedokteran karena dia bercita-cita menjadi Dokter .

Dia sangat tampan , Putih dan Tinggi kalian bisa bayangin deh seperti apa Zavir.

Zea menaruh hati padanya sejak lama namun dipendam sedalam-dalamnya.

Setiap ada Zavir dan Zea pasti selalu Somplak dan Ramai karena mereka terkadang Akur kadang juga selalu berdebat.

" ini memang Khusus untuk Senja kok . Kenapa loe sewot sih , iri yaa ?". Zavir sengaja memancing emosi Zea.

" Za , Loe napa sih gak bisa apa kalo ga mancing emosinya . Liat tuh Mukanya serasa kayak Gurame bakar wkwkwkwk ". Ledekku pada Zea.

" Senjaa . Tega yaa Loe ngatain gue Gurame bakar ". Timpalnya dengan bibir manyunnya.

" Zee , Jelek banget bibir loe ? jangan ngambek nih Gue juga ada buat Loe tapi gak Khusus sihh Biasa ajaa ". Kata Zavir.

" Zaavirr !!! Loe bisa gak sih gak bikin rame ". Gerutuku.

" Lah Napa sewwot sihh ". Zavir mencubit Kedua Pipiku lalu ditarik-tarik.

Zea yang melihatnya merasa agak sedikit cemburu namun segera ditepisnya karena dia mempercayaiku.

" Kenapa ati gue sakit banget ya ngeliat Zavir sedekat itu dengan Senjaa ". Gumam Zea didalam hatinya.

" Zavir lepaskan Pipi Gue itu Sakit taukkk ". Kutepiskan Tangannya agar tidak menyakiti Perasaan Zea.

" Ouuh Sakit yakk sini Abang Peluk ". Si Zavir malah menarik tubuhku kedalam Pelukannya.

Dengan Spontan aku mendorong tubuhnya dan segera pergi menjauh agar Zea tidak merasakan Sakit yang terlalu dalam.

" Ehh.. Senja mau kemana ?". Teriak Zavir padaku yang ku tinggal begitu saja.

Zavir melihat ke arah Zea dan mereka saling menatap.

" Ehmm tambah lama tambah Ganjen aja lo Za , Liat tuh si Senja marah kan ". Seru Zea.

" Ya , Aku salah Zee . Maaf ".

" Lah kok Loe malah minta maaf ke Gue sihh Dasar loe yaa Sarapp ". Kini ganti Zea yang pergi meninggalkan Zavir.

" Ehh Zee , Nanti kalo ke Kantin Kabarin Gue yaa ".

Zea tidak menggubris Teriakannya lagi dan tetap berjalan ke arah Kelas.

Hari ini tepat Seminggu Kemudian sejak Pemberian Tugas Si Dosen Killer Pak Reo.

Kami semua mengumpulkan Tugas itu ke Mejanya.

Seketika Suaranya berkicau kala melihat Hasil dari Tugas kami bertiga.

" Senja , Zea dan Amel kemarilah ?". Panggilnya pada kami.

Kami bertiga sudah berada di depan mejanya.

Pak Reo melihat Wajahku dengan Tajam dan sorotan matanya serasa pengen aku colok saja , Setelah mengingat Mobilnya yang membuatku bersusah payah untuk keluar dari Mobil.

" Kamu ada Dendam padaku ". Katanya padaku dengan Sorot mata yang lebih tajam lagi .

" Tidak ada Pak ". Jawabku sambil memutarkan bola mataku.

" Siapa yang membuat Laporan ini ?".

" Kami bertigaa Pak ." Sahut Zea.

" Benarkah ? Saya tidak Percaya jika kalian bisa lolos ". Ungkapnya yang menyadarkanku jika Dosen Killer ini pasti tau hasilnya .

" itu sudah sesuai dengan Tugas kami kok Pak " . Kataku yang mulai Jengah dan malas berurusan dengannya.

" Baiklah , Kamu kan Penanggung Jawabnya ". Ujarnya padaku .

Entah mengapa sepertinya Pak Reo ini sengaja mencari masalah denganku sejak tadi.

" Selesai Materi ini kutunggu di Ruanganku ." Titahnya padaku.

Zea dan Amel seperti ingin bersorak gembira karena bisa Lolos dari Keangkuhan Dosen Killer yang menyebalkan ini.

Tanpa menjawab Pertanyaannya aku langsung kembali ke tempat dudukku.

Jam Pelajaran sudah selesai , Kulihat Pak Reo sedang memperhatikanku diam-diam lalu bergegas keluar.

" Sen , Kantin yuk Laper nihh ". Zeaa mengajakku ke Kantin.

" Apa kamu sudah lupa tadi si Oreo menyuruhku kemana ?". Jawabku pada Zea.

" Ck. Ya sudahlah kalo begitu . Mel temani aku dong ke Kantin ". Rengeknya pada Amel.

" Tapi ada Syaratnya lah ".

" Iyaa iyaa , Gue tau kokk hoohh Dasar lohh Mengambil Kesempatan dalam Kesempitan selalu minta Traktir mulu mang Lo gak ada Saku ". seloroh Zea .

" Gue itu berhemat karena yaa Loe tau sendiri kan , Gue anak Rantau ". Ungkapnya .

" Senjaa , Mau dibungkusin gak ". Zea menawarkan Makanan padaku.

Oh Zea , Kamu memang Sahabat terbaikku.

Aku menggelengkan Kepala sebagai tanda jika tidak ingin merepotkan Zea Sahabatku.

Episodes
1 Gara-Gara Pentol
2 Gara-gara Berghibah
3 Ceo Bramasta Group
4 Gagal Wawancara
5 Mengalah untuk Mama
6 Sial
7 Kenapa Hanya Aku
8 Pak Reo kalah
9 Sah
10 Refresh SuperSale
11 Berduel
12 Makan di Resto
13 Dies Natalis
14 Syok
15 Damai
16 POV Senja
17 Hampir Saja
18 Dilamar
19 Cemburu
20 Terkejut
21 Tidurlah bersamaku
22 Pergi Kerumahmu
23 Kesamaan
24 Candu Panik
25 Pembalut
26 Ultah
27 Pantai
28 Bagaimana lagi
29 Maaf
30 Berdebar
31 Amel emosi
32 Canggung
33 Nafkah
34 Bukan Bawah Umur
35 Dipeluk
36 Menakjubkan
37 Ciuman Pertama
38 Sunrise
39 Cerita lama
40 Diganggu
41 Ketemu Naomy
42 Main Sosor aja
43 Menolong
44 Lagi Marahan
45 Damai
46 Padam
47 Khawatir
48 Jadi Artis Dadakan
49 Angin
50 Suara Siapa ?
51 Gagal
52 Keras dan Menantang
53 Masalah Zea
54 Sopir ngupil
55 Kak Rehan
56 Hanya Nafsu
57 Karung beras
58 Lagi Kezel
59 Jangan jatuh cinta
60 Air Mataku
61 Masa Lalu
62 Melupakan dan Memulai
63 Merasa Di Kekang
64 Ingin menghindar
65 Kamu !!!
66 Berantem
67 Memancing Emosi
68 Bikin KeZel
69 Jangan salah paham
70 Ketahuan
71 Sedih
72 Emosi Zea
73 Tidak Respek
74 Maaf
75 Dia , suamiku.
76 Shock
77 Mama , kenapa pergi
78 Jujur
79 Menghampiri Senja
80 Kehamilan Aruni
81 Semakin rumit
82 Ketakutan Candu
83 Ujian lagi
84 Papa !!
85 Penghianatan
86 Khawatir
87 Menghampiri
88 Menghindar
89 Memilih pergi
90 Izinkan aku pergi
91 Terbang ke LN
92 Akhir kisah Aruna
93 Babak baru Candu
94 Mencari ketenangan
95 Mendengar suaramu , candu untukku
96 Test
97 Bukti
98 Egois
99 Pertemuan lagi
100 Bersatu
101 Membobol
102 Resepsi
103 The End
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Gara-Gara Pentol
2
Gara-gara Berghibah
3
Ceo Bramasta Group
4
Gagal Wawancara
5
Mengalah untuk Mama
6
Sial
7
Kenapa Hanya Aku
8
Pak Reo kalah
9
Sah
10
Refresh SuperSale
11
Berduel
12
Makan di Resto
13
Dies Natalis
14
Syok
15
Damai
16
POV Senja
17
Hampir Saja
18
Dilamar
19
Cemburu
20
Terkejut
21
Tidurlah bersamaku
22
Pergi Kerumahmu
23
Kesamaan
24
Candu Panik
25
Pembalut
26
Ultah
27
Pantai
28
Bagaimana lagi
29
Maaf
30
Berdebar
31
Amel emosi
32
Canggung
33
Nafkah
34
Bukan Bawah Umur
35
Dipeluk
36
Menakjubkan
37
Ciuman Pertama
38
Sunrise
39
Cerita lama
40
Diganggu
41
Ketemu Naomy
42
Main Sosor aja
43
Menolong
44
Lagi Marahan
45
Damai
46
Padam
47
Khawatir
48
Jadi Artis Dadakan
49
Angin
50
Suara Siapa ?
51
Gagal
52
Keras dan Menantang
53
Masalah Zea
54
Sopir ngupil
55
Kak Rehan
56
Hanya Nafsu
57
Karung beras
58
Lagi Kezel
59
Jangan jatuh cinta
60
Air Mataku
61
Masa Lalu
62
Melupakan dan Memulai
63
Merasa Di Kekang
64
Ingin menghindar
65
Kamu !!!
66
Berantem
67
Memancing Emosi
68
Bikin KeZel
69
Jangan salah paham
70
Ketahuan
71
Sedih
72
Emosi Zea
73
Tidak Respek
74
Maaf
75
Dia , suamiku.
76
Shock
77
Mama , kenapa pergi
78
Jujur
79
Menghampiri Senja
80
Kehamilan Aruni
81
Semakin rumit
82
Ketakutan Candu
83
Ujian lagi
84
Papa !!
85
Penghianatan
86
Khawatir
87
Menghampiri
88
Menghindar
89
Memilih pergi
90
Izinkan aku pergi
91
Terbang ke LN
92
Akhir kisah Aruna
93
Babak baru Candu
94
Mencari ketenangan
95
Mendengar suaramu , candu untukku
96
Test
97
Bukti
98
Egois
99
Pertemuan lagi
100
Bersatu
101
Membobol
102
Resepsi
103
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!