Gagal Wawancara

" Bro , tadi seperti mau nabrak orang ".

Mereka memberhentikan mobilnya dan melihat ke arahku.

Sekilas kami saling bertukar tatapan dengan Pengemudi mobil yang hampir menabrakku.

Karena tidak ingin menjadi masalah yang panjang dan rumit aku tersenyum padanya sebagai tanda Damai lalu aku bergegas pergi.

" Astaga Senyumanmu dek , Anak Gadis siapa sih yang nyasar ke sini ". Kata Asisten Pribadi Ceo Bramasta yang bernama Elang .

Elang adalah Sepupu dari Candu Bramasta .

" Ehm ". Candu sengaja berdehem untuk mencari tau apa yang sedang terjadi .

Elang masuk kembali ke dalam Mobil dengan Perasaan berbunga-bunga entah mengapa Senyuman Gadis itu masih terngiang-ngiang dibenaknya.

" Apa yang terjadi denganmu ?". Kata Candu yang sedang bertanya.

" Tidak ada , Tadi ada Bidadari nyasar jadi Taman Bunga nih hati Gue ". Ungkapnya .

" Masih ada Bidadari disiang hari apalagi panas seperti ini ".

" Yaa Ada ". Kata Elang sambil mengemudikan Mobil untuk diparkirkan.

Setelah selesai di Parkirkan Elang langsung pergi begitu saja meninggalkan Candu yang masih berada di dalam mobil.

" Sial , Gue ditinggalin sama dia . Awas aja lo El ". Umpat Candu .

Elang segera mencari keberadaan Gadis yang membuatnya jatuh hati sejak senyuman pertama itu.

Namun harus menelan rasa kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Gadis itu.

Kami bertiga pun kecewa karena gagal untuk melakukan Wawancara dengan CEO Bramasta dikarenakan kehadiran si Ceo tidak ada di tempat.

Kami Bertiga segera menuju Mobil sambil menekuk wajah .

*Buggh*

" Aw ". Pekikku karena tak sengaja menabrak seseorang .

Seseorang Pria berpostur Tinggi memakai Kaca mata hitam memakai Jaz Rapi Salah satu dari kami mengenalnya.

" Haaaa.. ii---itu CEO nya guys ". Kata Amel yang setengah Histeris.

" Aa.. Pak Candu Bramasta tunggu ". Teriakku memanggil namanya Lengkap.

Pria itu berhenti dan menoleh ke arah kami bertiga.

Amel dan Zea saling menatap lalu berlari ke arah Pak Candu seperti sedang mengikuti acara lomba Lari saja.

" Bang Candu yaa ehh Maaf Mas Candu Bramasta ". Kata Amel yang tidak bisa menahan kegenitannya melihat Pria Tampan.

" Mas Candu lebih tampan dari Foto yaa ". Lirih Zea yang tidak tau malu.

Dengan sesegera mungkin aku menyadarkan mereka agar si CEO tidak marah karena mereka memperlakukannya dengan tidak Sopan.

" Mohon Maaf Bapak Candu Bramasta kami mengganggu waktu anda , Kami kemari ----".

Belum juga selesai berbicara dia pergi begitu saja , Ahh Rasanya ingin ku tonjok saja wajah Songongnya itu .

" Lah kok pergi sih , Zea Ayo kita kejar ". Kata Amel .

" He'em". Jawaban Zea yang setuju.

Mereka mengejar Ceo Sombong itu ke dalam Perusahaan yang baru saja Kami masukin.

Entah ada rasa malas untuk melangkah namun mau bagaimana lagi , ini Tugas dari Dosen Killer jadi harus di selesaikan dan Tuntas .

Langkah si CEO itu begitu cepat sehingga kami tidak bisa mendapatinya.

" Kalian lagi ". Kata Pak Satpam yang berjaga di pintu masuk .

" Hehehe iya pak ". Jawab Zea cengengesan.

" Hmm Maaf Pak Satpam tadi sepertinya CEO Bramasta Group baru saja datang dan masuk kemari ". Kataku yang kutujukan pada Satpam bername tag didadanya "Rahul"

" Benar . Tapi maaf sepertinya CEO kita tidak bisa diganggu hari ini , Kalian bisa pergi dari sini ". Satpam itu mengusir kami .

" Tapi kan Pak Rahul , Kami ada tugas untuk mewawancarainya ". Kata Zea yang mulai sewot ngajak berantem.

" Kamu kenal sama saya " . Kata Pak Satpam pada Zea.

" Ya enggak lah ". Balasnya jengah karena merasa kepedean si Satpamnya.

" Lantas mengapa menyebut namaku ".

Aku dan Amel tidak bisa menahan tawa lagi karena Zea dan Pak Satpam .

" Kalian berdua kenapa tertawa hah , ini gak lucu taukk ." Si Zea ngambek .

" Huftt Baiklah , Pak Satpam bisa tolong bawa kami bertemu dengannya Please Pak demi Tugas nih ". Rengek Amel.

" Dulu nih Pernah ada Juga Seperti kalian datang kemari untuk hal yang sama akan tetapi karena Tuan Candu merasa terganggu akhirnya dilaporkan ke Polisi dan Di PENJARA apakah kalian mau di Penjara ". Jelasnya pada Kami bertiga.

" Di Penjara , Lahh Kok bisa sih ". Sahut Amel.

" Ya dipikir saja Logikanya . Tuan Candu selalu mengatakan Taim is Maney ". Gumam Pak Satpam yang bikin Aku dan Amel menahan tawa lagi.

" Ishh Time Is Money Rahul ". Ketus Zea .

Episodes
1 Gara-Gara Pentol
2 Gara-gara Berghibah
3 Ceo Bramasta Group
4 Gagal Wawancara
5 Mengalah untuk Mama
6 Sial
7 Kenapa Hanya Aku
8 Pak Reo kalah
9 Sah
10 Refresh SuperSale
11 Berduel
12 Makan di Resto
13 Dies Natalis
14 Syok
15 Damai
16 POV Senja
17 Hampir Saja
18 Dilamar
19 Cemburu
20 Terkejut
21 Tidurlah bersamaku
22 Pergi Kerumahmu
23 Kesamaan
24 Candu Panik
25 Pembalut
26 Ultah
27 Pantai
28 Bagaimana lagi
29 Maaf
30 Berdebar
31 Amel emosi
32 Canggung
33 Nafkah
34 Bukan Bawah Umur
35 Dipeluk
36 Menakjubkan
37 Ciuman Pertama
38 Sunrise
39 Cerita lama
40 Diganggu
41 Ketemu Naomy
42 Main Sosor aja
43 Menolong
44 Lagi Marahan
45 Damai
46 Padam
47 Khawatir
48 Jadi Artis Dadakan
49 Angin
50 Suara Siapa ?
51 Gagal
52 Keras dan Menantang
53 Masalah Zea
54 Sopir ngupil
55 Kak Rehan
56 Hanya Nafsu
57 Karung beras
58 Lagi Kezel
59 Jangan jatuh cinta
60 Air Mataku
61 Masa Lalu
62 Melupakan dan Memulai
63 Merasa Di Kekang
64 Ingin menghindar
65 Kamu !!!
66 Berantem
67 Memancing Emosi
68 Bikin KeZel
69 Jangan salah paham
70 Ketahuan
71 Sedih
72 Emosi Zea
73 Tidak Respek
74 Maaf
75 Dia , suamiku.
76 Shock
77 Mama , kenapa pergi
78 Jujur
79 Menghampiri Senja
80 Kehamilan Aruni
81 Semakin rumit
82 Ketakutan Candu
83 Ujian lagi
84 Papa !!
85 Penghianatan
86 Khawatir
87 Menghampiri
88 Menghindar
89 Memilih pergi
90 Izinkan aku pergi
91 Terbang ke LN
92 Akhir kisah Aruna
93 Babak baru Candu
94 Mencari ketenangan
95 Mendengar suaramu , candu untukku
96 Test
97 Bukti
98 Egois
99 Pertemuan lagi
100 Bersatu
101 Membobol
102 Resepsi
103 The End
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Gara-Gara Pentol
2
Gara-gara Berghibah
3
Ceo Bramasta Group
4
Gagal Wawancara
5
Mengalah untuk Mama
6
Sial
7
Kenapa Hanya Aku
8
Pak Reo kalah
9
Sah
10
Refresh SuperSale
11
Berduel
12
Makan di Resto
13
Dies Natalis
14
Syok
15
Damai
16
POV Senja
17
Hampir Saja
18
Dilamar
19
Cemburu
20
Terkejut
21
Tidurlah bersamaku
22
Pergi Kerumahmu
23
Kesamaan
24
Candu Panik
25
Pembalut
26
Ultah
27
Pantai
28
Bagaimana lagi
29
Maaf
30
Berdebar
31
Amel emosi
32
Canggung
33
Nafkah
34
Bukan Bawah Umur
35
Dipeluk
36
Menakjubkan
37
Ciuman Pertama
38
Sunrise
39
Cerita lama
40
Diganggu
41
Ketemu Naomy
42
Main Sosor aja
43
Menolong
44
Lagi Marahan
45
Damai
46
Padam
47
Khawatir
48
Jadi Artis Dadakan
49
Angin
50
Suara Siapa ?
51
Gagal
52
Keras dan Menantang
53
Masalah Zea
54
Sopir ngupil
55
Kak Rehan
56
Hanya Nafsu
57
Karung beras
58
Lagi Kezel
59
Jangan jatuh cinta
60
Air Mataku
61
Masa Lalu
62
Melupakan dan Memulai
63
Merasa Di Kekang
64
Ingin menghindar
65
Kamu !!!
66
Berantem
67
Memancing Emosi
68
Bikin KeZel
69
Jangan salah paham
70
Ketahuan
71
Sedih
72
Emosi Zea
73
Tidak Respek
74
Maaf
75
Dia , suamiku.
76
Shock
77
Mama , kenapa pergi
78
Jujur
79
Menghampiri Senja
80
Kehamilan Aruni
81
Semakin rumit
82
Ketakutan Candu
83
Ujian lagi
84
Papa !!
85
Penghianatan
86
Khawatir
87
Menghampiri
88
Menghindar
89
Memilih pergi
90
Izinkan aku pergi
91
Terbang ke LN
92
Akhir kisah Aruna
93
Babak baru Candu
94
Mencari ketenangan
95
Mendengar suaramu , candu untukku
96
Test
97
Bukti
98
Egois
99
Pertemuan lagi
100
Bersatu
101
Membobol
102
Resepsi
103
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!