Mengalah untuk Mama

Kami bertiga memilih untuk mundur untuk mewawancarai Ceo Bramasta karena tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Di Ruangan Ceo Bramasta.

*Drdrdrdrt*

Suara Ponsel Candu yang berada di meja Kerjanya.

" Ya maa ". Ucap Candu pada si Penelpon yang ternyata Mamanya.

" Pulanglah sekarang , ada hal penting yang harus dibahas denganmu ".

" Tapi maa , Pekerjaan Candu masih banyak ". Elaknya .

Diseberang tepatnya di Sofa terlihat Elang yang sedang duduk bersantai sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat Sepupunya akting.

Belum selesai berbicara Mama Candu mematikan Teleponnya.

" Aakhh Kebiasaan nih Mama , Ada hal apa lagi sih ". Erangnya yang sekalian Penasaran.

" Ck ck ck .. Hadehh Du...du.. Loe yah kalo disuruh Akting mah Top banget pantas saja Gebetan loe tuh seorang Selebritis ". Kata Elang.

" Bisa diam , Ayo kita menemui mama ".

Mereka segera menuju ke rumah Utama Keluarga Bramasta.

*Cklek*

Karena Candu adalah Tuan Rumah juga jadi tidak perlu menggunakan Bel untuk dibukakan Pintu.

Candu dan Elang segera menghampiri Nyonya Rani yang tak lain adalah Mama Candu.

" Ada apa maa ?". Tanya Candu pada Nyonya Rani sambil merebahkan dirinya di atas Sofa Tamu yang sangat empuk .

" Papa , Candu sudah datang nih ".

" Hmmm Candu...Candu.. Berapa hari tidak pulang sudah melupakan rumahmu yaa ". Kata Tuan Andi Bramasta selaku Papa dari Candu.

" Papa kan sudah tau Kalau Candu punya Apartemen sendiri dan pengen mandiri sekaligus menenangkan diri ". Jawabnya pada Kedua orang tuanya.

" Baiiklah Papa dan mama akan mengertikanmu tapi Mama ingin kamu memenuhi Permintaan terakhir mama ". Ungkapnya yang membuat Candu seketika membenarkan duduknya dengan benar.

" Permintaan Terakhir apa sih maaa , kenapa mama kalo ngomong itu suka ngasal ".

" Ndu , Mama ingin melihat kamu Menikah Sayang . Lihatlah umurmu sudah berapa ?". Kata Nyonya Rani sambil berakting sedih.

Ck ck ck ternyata Candu mewarisi Sifat Nyonya Rani yang suka Akting.wkwkwkkw

" Candu masih 27 tahun maa belum tua-tua amat lah ".

" Papa berharap kamu bisa menikah dengan Orang Pilihan Kami Ndu ". Sahut Tuan Andi yang tak kalah mengejutkan.

" Kalian ingin aku menikah dengan Gadis yang sudah dipilihkan begitu ". Ucap Candu .

" Iya Sayang , Apa kamu tidak ingin melihat Mamamu ini Bahagia ?".

Candu memicingkan alisnya karena Ucapan mamanya sangat tidak masuk di akalnya.

" Kalo begitu mama saja yang menikah biar bisa tambah Bahagianya ."

" Candu... Hiks...hiks.. Tega kamu ya sama mama . Kenapa memperlakukan mamamu seperti itu ? Mau jadi anak Durhaka kamu ". Nyonya Rani mengomeli Candu.

" Mama , Maaf ". Seketika juga Posisi Candu yang semula diatas Sofa kini berganti di bawah .

Ya , Walaupun Candu memiliki Sifat Sombong , Dingin dan Cuek namun tidak tahan apabila melihat Mamanya menangis.

Posisi Candu saat ini sedang bersimpuh dikaki Nyonya Rani karena merasa bersalah dan meminta Maaf .

Candu sangat menyayangi Mamanya bahkan Permintaannya pun mau tidak mau harus disetujui karena bentuk syarat dari Menerima Maaf dari Sang Mama.

Andi sudah menghubungi Indra namun saat ini sahabatnya itu sedang menghandle Perusahaan Cabangnya yang berada di Luar Negeri.

Andi sudah menjelaskan semua pada Indra jadi untuk menjaga silatuhrahmi sekaligus menjadi Keluarga secepatnya Pernikahan antara Candu dan Senja dilaksanakan.

" Pah , Bagaimana jika Papa panggil Pak Ustad Tomi kemari untuk mengesahkan Pernikahan mereka . Bagaimanapun si Indra sama Fani bakal lama tuh di LN ". Kata Nyonya Rani.

" Lalu harus bagaimana ma ".

" Duh Papa nih yaa gak pernah liat Sinetron atau baca Novel gitu . Pernikahan bisa dilaksanakan melalui Via Video Call gitu paa asalkan ada Wali dari mempelai Wanita bisa sah kok ".

" Mama ini aneh-aneh saja masa bisa begitu ".

" Paa , Mama pengen Ngikat Senja jadi Mantu mama biar tidak ada yang macam-macam padanya ." Rengeknya pada Tuan Indra.

Tuan Indra geleng-geleng melihat Tingkah manja Isttrinya.

" Papa akan memikirkannya dulu dan akan menanyakannya pada Ustadz Tomi ".

" Jangan Lama-lama yaa Paa ."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bisa ya orang NIKAH kek gitu..🤔🤔🤔

2024-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-Gara Pentol
2 Gara-gara Berghibah
3 Ceo Bramasta Group
4 Gagal Wawancara
5 Mengalah untuk Mama
6 Sial
7 Kenapa Hanya Aku
8 Pak Reo kalah
9 Sah
10 Refresh SuperSale
11 Berduel
12 Makan di Resto
13 Dies Natalis
14 Syok
15 Damai
16 POV Senja
17 Hampir Saja
18 Dilamar
19 Cemburu
20 Terkejut
21 Tidurlah bersamaku
22 Pergi Kerumahmu
23 Kesamaan
24 Candu Panik
25 Pembalut
26 Ultah
27 Pantai
28 Bagaimana lagi
29 Maaf
30 Berdebar
31 Amel emosi
32 Canggung
33 Nafkah
34 Bukan Bawah Umur
35 Dipeluk
36 Menakjubkan
37 Ciuman Pertama
38 Sunrise
39 Cerita lama
40 Diganggu
41 Ketemu Naomy
42 Main Sosor aja
43 Menolong
44 Lagi Marahan
45 Damai
46 Padam
47 Khawatir
48 Jadi Artis Dadakan
49 Angin
50 Suara Siapa ?
51 Gagal
52 Keras dan Menantang
53 Masalah Zea
54 Sopir ngupil
55 Kak Rehan
56 Hanya Nafsu
57 Karung beras
58 Lagi Kezel
59 Jangan jatuh cinta
60 Air Mataku
61 Masa Lalu
62 Melupakan dan Memulai
63 Merasa Di Kekang
64 Ingin menghindar
65 Kamu !!!
66 Berantem
67 Memancing Emosi
68 Bikin KeZel
69 Jangan salah paham
70 Ketahuan
71 Sedih
72 Emosi Zea
73 Tidak Respek
74 Maaf
75 Dia , suamiku.
76 Shock
77 Mama , kenapa pergi
78 Jujur
79 Menghampiri Senja
80 Kehamilan Aruni
81 Semakin rumit
82 Ketakutan Candu
83 Ujian lagi
84 Papa !!
85 Penghianatan
86 Khawatir
87 Menghampiri
88 Menghindar
89 Memilih pergi
90 Izinkan aku pergi
91 Terbang ke LN
92 Akhir kisah Aruna
93 Babak baru Candu
94 Mencari ketenangan
95 Mendengar suaramu , candu untukku
96 Test
97 Bukti
98 Egois
99 Pertemuan lagi
100 Bersatu
101 Membobol
102 Resepsi
103 The End
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Gara-Gara Pentol
2
Gara-gara Berghibah
3
Ceo Bramasta Group
4
Gagal Wawancara
5
Mengalah untuk Mama
6
Sial
7
Kenapa Hanya Aku
8
Pak Reo kalah
9
Sah
10
Refresh SuperSale
11
Berduel
12
Makan di Resto
13
Dies Natalis
14
Syok
15
Damai
16
POV Senja
17
Hampir Saja
18
Dilamar
19
Cemburu
20
Terkejut
21
Tidurlah bersamaku
22
Pergi Kerumahmu
23
Kesamaan
24
Candu Panik
25
Pembalut
26
Ultah
27
Pantai
28
Bagaimana lagi
29
Maaf
30
Berdebar
31
Amel emosi
32
Canggung
33
Nafkah
34
Bukan Bawah Umur
35
Dipeluk
36
Menakjubkan
37
Ciuman Pertama
38
Sunrise
39
Cerita lama
40
Diganggu
41
Ketemu Naomy
42
Main Sosor aja
43
Menolong
44
Lagi Marahan
45
Damai
46
Padam
47
Khawatir
48
Jadi Artis Dadakan
49
Angin
50
Suara Siapa ?
51
Gagal
52
Keras dan Menantang
53
Masalah Zea
54
Sopir ngupil
55
Kak Rehan
56
Hanya Nafsu
57
Karung beras
58
Lagi Kezel
59
Jangan jatuh cinta
60
Air Mataku
61
Masa Lalu
62
Melupakan dan Memulai
63
Merasa Di Kekang
64
Ingin menghindar
65
Kamu !!!
66
Berantem
67
Memancing Emosi
68
Bikin KeZel
69
Jangan salah paham
70
Ketahuan
71
Sedih
72
Emosi Zea
73
Tidak Respek
74
Maaf
75
Dia , suamiku.
76
Shock
77
Mama , kenapa pergi
78
Jujur
79
Menghampiri Senja
80
Kehamilan Aruni
81
Semakin rumit
82
Ketakutan Candu
83
Ujian lagi
84
Papa !!
85
Penghianatan
86
Khawatir
87
Menghampiri
88
Menghindar
89
Memilih pergi
90
Izinkan aku pergi
91
Terbang ke LN
92
Akhir kisah Aruna
93
Babak baru Candu
94
Mencari ketenangan
95
Mendengar suaramu , candu untukku
96
Test
97
Bukti
98
Egois
99
Pertemuan lagi
100
Bersatu
101
Membobol
102
Resepsi
103
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!