Nineteen : Lyran Hiddleton

Hari sudah gelap ketika Shia melangkah keluar dari retoran itu bersama dengan George, ia melepaskan tangan George yang ada di pinggangnya.

“I think it’s time to say good bye” Ucap Shia.

“Sure, See you next time my fiancé” Ucap George dengan tawa kecil. Shia mendengus lalu masuk ke dalam mobil putihnya.

George masih setia melambaikan tangannya hingga mobil Shia menghilang dari pandangan nya.

Pria itu menurunkan yangannya dengan tatapan mendatar, sebuah senyum miring tersungging di bibirnya.

“Enjoy the movie Mr. Hiddleton”

Sosok pria dengan pakaian hitam itu keluar dari sisi tembok. Ia tidak bersembunyi, hanya bersandar dengan tenang di tempat yang gelap. Tak terlihat oleh Shia bahkan George pun hampir tidak menyadari kehadiran pria itu.

Sebatang rokok terselip diantara bibirnya, ia menatap kearah jalur yang dilalui mobil Shia. Mengabaikan keberadaan George yang tersenyum miring menatapnya.

“Apa yang dilakukan seorang Ace Hiddleton disini?” tanya George

"Kau lupa jika resto ini milikku" Ace membuang rokoknya lalu masuk ke dalam mobilnya. George kembali mengulas senyum tipis, mobil Ace melaju meninggalkannya sendiri.

“Kau benar-benar masalah, Shia. Bagaimana bisa kau menarik para bajingan gila.” Ucap George.

-----------

Shia masih melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia menatap ponselnya yang menampakkan panggilan dari Erika.

“Halo” ucap Shia

“Kamu dimana? Aku sedang bersama Lyran Hiddleton, dia ada di Dallas” Ucap Erika, Shia ingat dia meminta Erika membantunya bertemu Lyran.

“Berikan aku lokasinya”

Shia mematikan panggilannya, ia sedikit menaikkan kecepatan mobilnya menuju lokasi yang diberikan oleh Erika.

Hampir 1 jam Shia akhirnya tiba di sebuah café. Shia melangkah masuk, tatapannya menjelajah bagian dalam café yang lumayan ramai. Sampai ia melihat Erika sedang melambaikan tangan padanya.

Di depan Erika ada sosok wanita cantik berambut pirang.

“Kau habis kencan dengan seseorang?” Tanya Erika ketika melihat tampilan sahabatnya itu yang berbeda dari biasanya. Shia mengalihkan atensinya dari wanita rambut pirang itu ke Erika, ia tersenyum tipis.

“Bertemu calon pasangan lebih tepatnya” jawabnya santai

UHUK!

Shia sontak menoleh pada Erika dan Lyran. Keduanya terbatuk karena ucapan Shia.

“Ups, Sorry” Lyran tersenyum polos, lalu meraih tisu untuk membersihkan mulutnya yang terkena air. Shia mengangguk, ia mendudukkan dirinya di samping Erika yang juga meraih tisu, berhadapan dengan Lyran.

“Kau sungguh-sungguh?” tanya Erika

“Sure”

Shia menatap wanita di depannya, jika tidak salah dia pasti Lyran Hiddleton

“Hallo miss Hiddleton” sapa Shia

Wanita itu masih menatap Shia dengan intens. Shia dapat merasakan jika Lyran menatapnya dengan kagum?

“Arshia Clarikson right, just call me Lyran, Nice to meet you” Lyran berucap ramah sambil mengulurkan tangannya. ia tidak menduga jika Lyran Hiddleton akan seramah ini padahal ini pertemuan pertama mereka.

Shia terdiam, feeling nya mengatakan ada sesuatu yang salah.

“Dari mana kau nama lengkap ku?” tanya Shia. Lyran terdiam kaku

“Ah i-itu Erika yang mengatakannya padaku” Ucap Lyran gugup. Shia menatap Erika yang mengangguk pelan.

“Ngomong-ngomong aku turut berduka atas kematian kakak mu” Ucap Shia membuka obrolan sesungguhnya.

“A-ah yaa terima kasih” lagi-lagi respon yang diberikan oleh Lyran membuat Shia merasa aneh. Shia adalah tipe orang yang peka jadi dia bisa menilai bagaimana tanggapan orang lain dengan mudah dan sayangnya respon Lyran sekarang telihat sangat kaku.

“Aku tidak bermaksud mengungkit luka lama tapi aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apa kau tau siapa dia?” tanya Shia sambil menunjukkan foto Ace di ponselnya.

Untuk beberapa detik, Lyran terdiam. Ia menatap foto itu dengan gelisah.

“Aku tidak tau” ucap Lyran

“Jadi dia bukan salah satu pekerja Hiddleton?” tanya Shia lagi

“Ada banyak pekerja di kediaman Hiddleton, aku tidak menghapal semuanya lagipula aku jarang di rumah” Jelas Lyran membuat Shia mengangguk mengerti.

“I see, maaf sudah merepotkan mu Lyran” Ucap Shia

“No problem, Shia”

“Pria itu tampan” Ucap Lyran sambil menatap layar ponsel yang menampilkan wajah kakaknya yang disetujui Erika.

“Kau menyukainya Shia?” Tanya Lyran. Shia terdiam lalu tersenyum tipis.

“I don’t think so” jawaban Shia membuat Lyran mendesah pelan.

“Apa pekerjaan mu Shia?” tanya Lyran lagi, sepertinya wanita itu berusaha untuk terus mengobrol dengan Shia.

“Drift” Jawab Shia

“Oh my god! I don’t believe this, pantas saja kamu terlihat sangat keren” ucapnya antusias

“Jika kamu tau betapa berbahaya nya itu kamu tidak akan menyebutnya keren” Ucap Erika, Shia tertawa kecil.

CEKREK!

Suara jepretan kamera membuat Erika dan Shia menatap ke arah Lyran yang baru saja memotretnya. Lyran tersenyum polos dengan menampilkan deretan giginya.

“Kau terlihat cantik saat tertawa jadi aku foto” ucap Lyran. Shia mengangguk, lagipula selama ia drifting sudah banyak orang yang mengambil fotonya jadi ia tidak mempermasalahkan Lyran.

“Bagaimana hubungan mu dengan Damien?” tanya Shia pada Erika.

“Still fine” Jawab Erika

“Ngomong-ngomong sejak kapan kamu mau mengunakan dress?” Tanya Erika

“Baru hari ini” jawab Shia sambil meminum milkshakes pesanannya yang baru datang.

“Kau serius habis berkencan?!” pekik Lyran yang membuat atensi pelanggan café itu tertuju pada meja mereka.

“Pelankan suara mu” Sahut Erika. Lyran menutup mulutnya, masih menatap Shia dengan pandangan menuntut.

“Yes, I have one partner date” Jawab Shia atas pertanyaan Lyran

“Siapa?” tanya Lyran lagi. Shia terdiam, ada apa dengan wanita ini?

“George Pattion”

“HAH?!” untuk kedua kalinya pelanggan café menatap ke arah mereka karena pekikan Lyran lagi.

“Kau menyukai nya? Si lady killer itu?” tanya Lyran

“Belum” jawab Shia yang membuat Lyran tak puas

“Dengar Shia jangan mau dengan George, pria itu selalu keluar masuk club malam dan di tempeli oleh para wanita di sana, pokoknya jangan dekat dengannya atau pria mana pun!"

“Tapi dia tunangan ku” Jawab Shia yang membuat Erika dan Lyran membatu.

“APA?!”

----------

“Apa yang kau lakukan bodoh? Calon kakak ipar ku punya tunangan, apa kau akan diam saja?!” Ace menjauhkan ponselnya dari telinga ketika mendengar pekikan Lyran, adiknya.

“kau memaki kakak mu sendiri?”

“Kau menyebalkan sih, sekarang dia malah bertunangan dengan George” ucap Lyran

“Kau habis bertemu dengannya?” tanya Ace. Seolah kabar pertunangan Shia tidak berpengaruh untuknya.

“Iya. Aku melakukan semua yang kau suruh. Sekarang aku paham kenapa kau begitu tergila-gila dengannya” Ucap Lyran. Ace tersenyum tipis, ia sudah tau Shia akan bertanya pada Lyran tentang dirinya karena itu dia sudah memberitahu adiknya itu agar tetap diam dan merahasiakan identitas dirinya.

“Aku gak mau tau pokoknya Shia harus jadi kakak iparku!!” Lyran berdecak kesal.

Ace tertawa kecil, membuat Lyran yang mendengarnya merinding.

“Jangan tertawa jika berbicara denganku di telpon. Tawa mu terdengar menyeramkan”

“Belakangan ini kau sering menghinaku ya”

“Maklumi saja, kau kan kakak ku. Jika aku menghina dad pasti semua fasilitasku akan di cabut. Oh ya ngomong-ngomong akan ku kirimkan hadiah untukmu”

Lyran mematikan telponnya membuat Ace berdecak padahal dia ingin bertanya lebih banyak tentang keadaan Shia-nya.

‘Ting’

Sebuah pesan masuk dari Lyran membuat jantung pria itu berdetak lebih cepat. Lyran mengirimkan foto Shia yang tertawa. Shia-nya terlihat sangat cantik dan menawan hingga Ace mau gila rasanya hanya karena melihat foto Shia.

Terpopuler

Comments

🇮🇩..seMesta..🇮🇩

🇮🇩..seMesta..🇮🇩

baguuu Lo ceritanya

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!