Eight : Is he dangerous?

Los Angeles, US

PLAK..

BUGH..

“Bagaimana bisa kau tidak mengabari kami kalau pesawat yang Ace gunakan jatuh, Dean!” ucap seorang pria paruh baya dengan murka kepada putra keduanya.

Bagaimana tidak ketika baru kembali dari liburannya mereka dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa putra pertamanya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Lebih parahnya pemakaman dilakukan secara tertutup dan tanpa sepengetahuan mereka.

“Maaf Ayah” ucap Dean menahan ringisan akibat rasa perih luka dibibirnya

“Maaf katamu, apakah maafmu bisa membuat Ace kembali!! Sebenarnya apa yang kau pikirkan, bajingan!” ucap Lyran, adik Ace dengan air mata yang mengalir dengan deras.

“Lyran cukup, tenangkan dirimu” Jack melerai

“Ayah membelanya, dia membunuh Ace!” ucap Lyran tak terima

“Aku sudah menyelidiki semuanya, jet yang Ace gunakan mengalami ledakan tanki. Tidak ada satupun yang selamat, aku tidak bisa menghubungi kalian dan mayat Ace harus segera dikuburkan sebelum membusuk karena it-“

PLAK..

Bukan Lyran yang menamparnya namun seorang wanita paruh baya yang baru tersadar dari rasa syoknya, untuk sejenak wanita itu tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Bagaimana bisa kau tidak menghubungi kami, KAU ANGGAP KAMI INI APA DEAN!!” wanita paruh baya yang menampar Dean adalah Yerina, ibu Ace. Tubuh wanita itu bergetar, tangan yang ia gunakan untuk menampar Dean bergetar.

“Ace ku sudah pergi.…” Yerina berada dalam pelukan Lyran. Mereka berdua sama-sama jatuh dalam rasa syok dan tangis duka yang mendalam.

“Aku sudah mencoba menghubungi Ibu tapi tidak ada koneksi yang terhubung dengan pulau itu” jelas Dean

“Kau tidak berpikir untuk mengirim penjaga dan memberi tahu kami Dean!!” Lyran kembali berucap di tengah tangisnya.

Dean hanya menundukkan kepalanya, lebih memilih tidak menjawab. Di sisi lain Jack, ayah Ace kini mulai mengamati dokumen yang diserahkan oleh Dean. Dokumen tersebut berisi hasil penyelidikan kejatuhan pesawat yang Ace naiki.

Sekilas tidak ada yang salah dari laporan itu, namun Jack merasa hal itu lah yang salah. Tidak ada satupun kecacatan pada berkas yang diserahkan Dean.

“Katakan padaku dimana Ace dikuburkan, kita akan mengunjunginya besok” akhir Jack lalu melangkah menuju ruang kerjanya. Tidak ada raut sedih yang terpancar diwajahnya karena dia yakin Ace tidak mungkin mati dengan mudah. Putranya bukanlah pria yang akan mati meski dalam ledakan sekalipun.

-------------

Sudah terhitung seminggu sejak Liam tinggal bersama Shia, keduanya semakin dekat dan kadang bercanda. Selama itu juga Shia menjelaskan sesuatu yang Liam tidak mengerti untuk memacu ingatan pria itu.

Dan hari ini adalah waktunya untuk pria itu melakukan operasi pada kepalanya. Awalnya Liam tidak mau namun setelah perdebatan panjang yang tidak berguna, Liam pasrah dan menurut. Saat ini pria itu sedang menunggu Shia yang bersiap di dalam kamarnya.

“Apa kita harus pergi?"ucap Liam setelah melihat Shia keluar dari kamarnya dengan celana jeans panjang dan kaos hitam polos, rambut gadis itu diikat satu dan sedikit berantakan membuatnya menampakkan kesan bad girl.

“Kau tidak ingin pergi?” tanya Shia balik, ia menatap Liam yang malah membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamunya.

“Kita sudah membicarakan ini Liam, kumohon jangan merepotkan ku!" ucap Shia. mendengar itu Liam langsung bangkit dan mendekat kearah Shia

“Aku merepotkanmu?” Liam bertanya dengan nada datar

“Iya, makanya turuti perkataanku."

"Apa kau tidak mengerti kekhawatiranku Shia?" Shia mengangkat alisnya bingung, Liam menghela nafas pelan. Sebenarnya ia tidak ingin mengatakan ini.

“Bagaimana jika setelah operasi aku justru melupakanmu?” Netra biru itu menyorot dalam pada kedua bola mata coklat Shia.

“Kalau begitu kau harus mencari orang lain untuk menampungmu” ucap Shia membuat Liam berdecih, padahal pria itu sedang serius namun respon yang Shia berikan seolah perkataan itu adalah candaan semata.

Liam bergeming ketika Shia menarik tangannya, gadis itu menuntunnya ke luar menuju lift yang membawa mereka ke basement, tempat mobil Shia diparkirkan.

Shia mendorong Liam untuk duduk di kursi penumpang dan dirinya di balik kemudi. Senyum tipis terpatri di bibir gadis itu.

“Kamu harusnya merasa beruntung karena menjadi orang pertama yang menumpang di mobilku”

Liam terdiam, ucapan Shia memberikan dampak yang buruk bagi jantungnya dan sialnya ia justru menyukai dampak itu bahkan Liam tidak sadar jika mobil itu sudah berjalan menuju rumah sakit tempat Erika bekerja.

Pukul 10.32 Am, Shia dan Liam tiba di rumah sakit yang sama dengan tempat Liam dirawat sebelumnya. Suasana rumah sakit terhitung sepi, hanya beberapa officeboy dan perawat yang berlalu lalang di koridor rumah sakit. Mereka kini berada di dalam ruang kerja Erika, ruangan minimalis yang terlihat berantakan karena dokumen dan alat medis yang penuh di segala sisi.

“Kita akan melakukan pemeriksaan kesehatan lebih dulu lalu lanjut dengan prosedur operasi” jelas Erika sambil memakai maskernya. Sebelum Erika menggunakan masker, Shia bisa melihat raut lelah dan lebam yang memudar di pipi kiri dokter cantik itu.

Beberapa spekulasi mulai bermunculan di kepalanya, satu-satunya pikiran yang sesuai dengan logika adalah karena Erika terlalu lelah bekerja hingga tanpa sengaja wajahnya terhantam sesuatu.

“Silahkan ikuti saya” Suara Erika menyadarkan Shia. kini dokter cantik itu sedang dalam mode serius.

Shia menatap Liam yang mengikuti Erika, baik ketika wanita itu mengajaknya melakukan pemeriksaan hingga masuk kedalam ruang operasi. Shia tersenyum tipis selama seminggu ini dia merasa Liam sangat penurut meskipun kadang melawan namun jika diancam maka Liam akan langsung menurut, tidak seperti pria dewasa pada umumnya. Padahal Shia yakin Liam lebih dewasa dari dirinya dalam segi umur.

Operasi akan dilakukan. Shia menatap dari balik kaca tembus pandang saat Erika menyuntikkan lengan Liam dengan bius sehingga membuat manik biru itu terpejam.

DRTT DRTT

Merasakan getaran disakunya, Shia mengambil handphone dan melihat Alex, sepupunya dari pihak ibu, menelpon.

Alex adalah pria yang ia mintai tolong untuk mencari tau tentang Liam. Shia sedikit menjauh dari ruang operasi lalu mengangkat telpon Alex.

“Apa kau menemukan sesuatu, Lex?” Tanya Shia setelah panggilan itu terhubung

“Sayangnya tidak ada. Aku tidak bisa memverifikasi wajah yang kau kirimkan, apa kau yakin pria itu orang Amerika?” Tanya Alex memastikan

“Itu… aku tidak yakin” balas Shia ragu. Terdengar helaan napas di sebrang sana

“Dengar Shia ada 2 alasan kenapa identitas seseorang tidak bisa ditemukan. Pertama ia mengunakan identitas palsu atau kedua ia merupakan orang bagian dunia bawah” Ucap Alex terdengar serius di telinga Shia.

“Jika opsi pertama maka jelas wajahnya berbeda dengan kartu identitas dan jika yang kedua kusarankan kau tanyakan pada ayahmu, koneksinya lebih jauh dibandingkan denganku” saran Alex membuat Shia mendengus sebal, dia tidak akan sudi berurusan dengan ayahnya jika itu illegal apalagi jika ia minta tolong pada Robert, pasti pria itu akan menyeretnya untuk pulang.

“Terima kasih atas sarannya tapi kurasa tidak perlu”

“Kau yakin? Bagaimana jika pria itu berbahaya” tanya Alex

“Dari yang kulihat dia tidak berbahaya” Jawab Shia, ia tidak memberitau Alex jika pria itu kini amnesia hingga tidak mengingat apapun.

“Aku hanya mengingatkan sebagai seorang seorang saudara, Shia” ucap Alex tulus

“Aku senang kau menganggapku saudara”

“Hei, aku tidak sejahat itu untuk melupakan saudaraku sendiri”

“Terima kasih Alex, sampaikan salamku untuk kakek”

“Okay”

Shia mematikan telponnya, Kini kepala Shia dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi, tentang siapa Liam sesungguhnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

shia tidak berasakan liam itu org yg sangat berbahaya....lanjutkan thor....

2023-03-27

0

diasiapa😈

diasiapa😈

Nextt kak

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!