Kenapa Berubah

Hampir semalaman Diana menangis merenungi perjalanan rumah tangganya sendiri. Baru saja dia merasakan jatuh cinta tetapi sekarang harus menelan pil pahit kenyataan jika suami yang ia cintai begitu tega menyakitinya.

"Kenapa kamu berubah, Mas? Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Apa salahku sampai kamu memperlakukanku seperti ini?" Di pinggiran ranjang usang, Diana terduduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya menangis terisak sendirian.

Wajahnya ia tenggelamkan di balik lipatan kedua tangannya. Terisak pilu merasakan sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Pria yang ia anggap dewa nya, pria yang ia agungkan cintanya, pria yang berharap selalu melindungi dan mencintainya kini menyakiti dirinya sedalam ini.

Diana tidak pernah jatuh cinta kepada seorang pria. Namun, sekali jatuh cinta hatinya tersayat perih. Wanita berusia 20 tahun itu menerima pinangan pria dewasa berusia 27 tahun, karena dulu pria itu begitu baik kepadanya.

Diana sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain sang suami yang ia harapkan. Tapi sekarang, keinginan indah dan rencana yang sudah tersusun rapi harus hancur dalam sekejap.

Pengkhianatan suaminya membuat dia terpuruk dalam luka. Lalu apa arti satu tahun kebersamaan mereka dalam satu atap yang sama? Diana bertanya-tanya akan hal itu.

Wanita yang tengah menangis itu pun sampai tertidur di samping tempat tidur beralaskan lantai dingin sambil memeluk lututnya. Dia berharap apa yang ia rasakan, apa yang ia alami saat ini hanya sebuah mimpi. Mimpi menyakitkan yang tidak ingin Ia alami lagi.

*********

Byur ....

Siraman air tepat mengenai wajah Diana, membuat dirinya seketika terbangun dari tidur yang baru saja beberapa jam ia rasakan.

Ukhuk ... ukhuk ....

Diana sampai batuk tersedak sebab air masuk melalui hidungnya. Dia secepatnya mendudukkan diri mendongak ingin melihat siapa yang sudah berani menyiramnya.

Wanita yang semalam Diana temui tengah berdiri bertolak pinggang dengan muka kesal menatap tajam dirinya.

"Bangun kamu! Jam segini enak-enakan tidur, seharusnya kamu menyiapkan makanan untukku dan suamiku, buruan masak!" Anita menarik lengan Diana membawanya berdiri.

Diana menepis secara kasar dengan wanita itu, "Jangan pernah menyentuhku, aku tidak sudi disentuh oleh pelakor sepertimu," balas Diana tidak kalah sengit. Dia tidak mau di perintah oleh madunya.

Anita pun tidak kalah marah, "Emangnya kau siapa? Hanya istri tapi tidak pernah dicintai oleh suamiku. Kau itu cuman bayangannya saja, percuma menikah secara agama dan negara tetapi tidak diakui oleh suaminya. Dan lihatlah, pelakor inilah yang di cintai bukan dirimu. Jadi sekarang ini kau cepat ke dapur memasak menyiapkan kami makanan!" Nita berbangga diri bisa menjadi pelakor di antara Diana dan Danu.

"Aku bilang tidak mau, ya TIDAK. Kau bisa dengar tidak sih, hah? Kalau kau ingin masak, masak saja sana! Urus aja suamimu itu. Aku tidak mau memasak untuk penghianat seperti kalian!" Melihat wajah pelakor sialan ini membuat Diana marah, kesal. Dia tidak ingin memasak untuk wanita yang sudah merebut suaminya.

Diana mengambil satu setel baju lalu ingin berjalan ke kamar mandi. Tetapi, suara bariton suaminya memberhentikan langkahnya.

"Diana buruan kemari! Mana makanan untukku?" Danu juga memanggil dirinya dan menghampiri dia.

"Ngapain saja kau selama ini? Aku sudah lapar, buruan masak untukku dan Anita!" seru Danu menatap tajam penuh kebencian pada Diana.

Sakit ... itu yang Diana rasakan saat ini. Pandangan yang selalu meneduhkan kini hilang sirna dari mata suaminya. Sorot teduh yang membuatnya jatuh cinta kini bagaikan sorot singa yang ingin memakan, membunuh mangsanya.

"Kenapa kamu tidak meminta istri keduamu, Mas? Kenapa soal makanan pun kamu masih meminta ku memasakkan nya? Bukankah kamu sudah memiliki istri baru yang kamu cintai? Apa masakan istri keduamu tidak seenak masakan ku?" sindir Diana untuk Nita seraya menghapus air mata yang kembali keluar di saat mengetahui jika ini bukanlah sebuah mimpi.

"Kamu jangan banyak ngoceh, Diana. Buruan masak! Nita tidak boleh kecapean, dia itu sedang mengandung. Jadi kau lah yang harus mengurus semua semua keperluan kami. Buruan!" sentak Danu menarik lengan Diana membawanya ke dapur.

Anita mengikutinya dari belakang dengan tatapan berbeda. Tatapan yang sulit di artikan.

"Mas sakit." Diana mengeluh meringis kesakitan di saat Danu mencekal pergelangan tangannya terlalu kasar. Namun, Danu tidak peduli.

Pria itu justru menghempaskan tangan Diana sampai tubuh mungil itu terbentur ke meja. Danu mencengkram dagu Diana.

"Siapkan masakan untuk kita berdua atau kau akan ku hukum!" sergah nya menghempaskan cengkraman itu sampai Diana menoleh ke samping.

"Kenapa kamu berubah, Mas?" lirihnya begitu pelan. "Mana Mas Danu yang selalu memperlakukanku lembut? Mana Mas Danu yang selalu menatapku dengan tatapan mata halus penuh perasaan? Mana Mas Danu yang sering bilang kalau kamu mencintaiku? Kemana semua itu?" pekik Diana memandangi Wajah pria yang teramat dia cintai.

"Hahahaha kau bilang kemana? Mas Danu yang kau maksud sudah mati. Semuanya hanya kepalsuan, aku muak harus terus-terusan bersandiwara pura-pura mencintaimu, aku muak itu. Aku membencimu, Diana. Kau pembunuh adikku!" sentak Danu membuat Diana terperangah.

"Me-membunuh?! Aku tidak pernah membunuh siapapun. Aku tidak kenal adikmu, Mas. Jangan mengarang cerita." Diana sungguh tidak mengetahuinya. Bagaimana dia tahu adiknya Danu sedangkan dia baru saja menginjak kota ini satu tahun lalu.

"Cuiihh ... Pembunuh sepertimu tidak akan mau mengaku. Aku muak melihat tampang polos mu itu." Danu mengambil beberapa bahan masakan kemudian melemparkannya ke depan Diana.

"Masak itu semua! Buruan!" bentaknya lagi. Diana sampai terpejam saking kaget mendengar sentakan dari suaminya.

Danu semakin kesal, dia memaksa Diana untuk melakukan pekerjaannya, "Aku bilang buruan masak! Kau tuli kah? Buruan masak!" Dia sampai menaruh kasar sayurannya di tangan Diana.

Diana menunduk meneteskan air mata. Untuk pertama kali dalam hidupnya di bentak-bentak, di perlakukan kasar seperti ini. Dia yang sudah menjadi yatim piatu dan tidak memiliki sanak saudara yang lainnya tidak bisa menjauh dari suaminya. Hanya Danu yang ia miliki saat ini.

"Diana, kamu harus kuat. Saat ini Mas Danu pasti sedang khilaf. Pasti nanti dia akan kembali lagi seperti dulu," batin Diana menguatkan diri memberikan dukungan pada diri sendiri untuk tetap bertahan dan berusaha membuat Suaminya menyadari perasaan nya.

Terpopuler

Comments

Rizma

Rizma

visual dari mereka mana

2023-08-26

1

cinta semu

cinta semu

sabar Diana ...coba berpikir lebih tenang smg u mendapatkan jalan keluar terbaik

2022-12-02

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

msa d siksa scara sdar d blng khilaf dasar diana bucin goblog

2022-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kenapa Berubah
3 Kau Pembunuh!
4 Aku Bukan Pembunuh!
5 Alasan Danu Membenci Diana
6 Bully
7 Gangguan Mental
8 Tergoda oleh Rayuan
9 Perlakuan Manis penuh Misteri
10 Sebuah Tuduhan
11 Di keluarkan
12 Gelisah
13 Lagi-lagi Terluka
14 Talak Aku
15 Terluka Luar Dalam
16 Keguguran...!
17 Kenyataan 1
18 Kemarahan Orangtua Danu
19 Kenyataan 2
20 Maaf
21 Pergi
22 Sebuah Rindu
23 Hukuman
24 Memulai Kembali
25 The Florist
26 Keadaan yang Berbeda
27 Kabar untuk Zio
28 Salah satu dari sekian Pria
29 Hati tak Bisa Berbohong
30 Sama-sama Merindu
31 Pemeriksaan Kandungan
32 Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33 Tidak Menyerah
34 Tamparan
35 Kemarahan Nurma
36 Permintaan Zio
37 Melamun 1
38 Melamun 2
39 Karyawan Baru
40 Tidak sabar menunggu
41 Kaget
42 Di Tuduh
43 Kelahiran dan Kebebasan.
44 Rencana Fikri
45 Nikah Secara Paksa
46 Terlambat Datang
47 Kenapa Ini Terjadi?
48 Berusaha Menerima
49 Pulang Ke Rumah
50 Kekhawatiran Cici
51 Danu & Diana Flashdback I
52 Danu & Diana Flashdback II
53 Rewel
54 Sebuah Kabar
55 Pamitan Lagi
56 Kekhawatiran Fikri
57 Rencana dramatis
58 Pergi untuk Kembali
59 Pembicaraan di Malam Hari
60 Permohonan Salma
61 Kekhawatiran Diana
62 Terpaksa
63 Berusaha Tenang
64 Kedatangan Mantan
65 Pandai Bersandiwara
66 Usaha Salma
67 Terkesan Baik Namun Munafik
68 Merasa Berbeda
69 Bertukar Kabar
70 Berprilaku Kasar
71 Di Balik Saku
72 Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73 Sandiwara Diana
74 Hal Yang Mengejutkan
75 Tercengang
76 Sebuah Mimpi
77 Talak Aku!
78 Sisi Lain Fikri
79 Bersiap Pulang
80 Perlakuan Kasar
81 Semakin Menjadi
82 Mulai mencari Informasi
83 Keterkejutan Danu
84 Mencoba Pergi
85 Menghindari Kejaran Fikri
86 Bertemu Kembali
87 Danu Terluka
88 Permintaan Maaf Danu
89 Rasa Yang Masih Ada
90 Gugup
91 Pembicaraan Di Pagi Hari
92 Pemaksaan
93 Perkelahian Dua Pria
94 Di Paksa
95 Rencana dan Introgasi
96 Mewawancarai Diana
97 Emak-emak di Lawan
98 Menjelang Sidang
99 Ruangan Sidang
100 Semakin Memanas
101 Semakin Tidak Terkendali
102 Keputusan Akhir
103 Menunggu Sadar
104 Cerita Yang Berbeda
105 Permintaan Maaf Salma
106 Kejujuran Keluarga Danu
107 Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108 Sidang Perceraian
109 Akhirnya ....
110 Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kenapa Berubah
3
Kau Pembunuh!
4
Aku Bukan Pembunuh!
5
Alasan Danu Membenci Diana
6
Bully
7
Gangguan Mental
8
Tergoda oleh Rayuan
9
Perlakuan Manis penuh Misteri
10
Sebuah Tuduhan
11
Di keluarkan
12
Gelisah
13
Lagi-lagi Terluka
14
Talak Aku
15
Terluka Luar Dalam
16
Keguguran...!
17
Kenyataan 1
18
Kemarahan Orangtua Danu
19
Kenyataan 2
20
Maaf
21
Pergi
22
Sebuah Rindu
23
Hukuman
24
Memulai Kembali
25
The Florist
26
Keadaan yang Berbeda
27
Kabar untuk Zio
28
Salah satu dari sekian Pria
29
Hati tak Bisa Berbohong
30
Sama-sama Merindu
31
Pemeriksaan Kandungan
32
Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33
Tidak Menyerah
34
Tamparan
35
Kemarahan Nurma
36
Permintaan Zio
37
Melamun 1
38
Melamun 2
39
Karyawan Baru
40
Tidak sabar menunggu
41
Kaget
42
Di Tuduh
43
Kelahiran dan Kebebasan.
44
Rencana Fikri
45
Nikah Secara Paksa
46
Terlambat Datang
47
Kenapa Ini Terjadi?
48
Berusaha Menerima
49
Pulang Ke Rumah
50
Kekhawatiran Cici
51
Danu & Diana Flashdback I
52
Danu & Diana Flashdback II
53
Rewel
54
Sebuah Kabar
55
Pamitan Lagi
56
Kekhawatiran Fikri
57
Rencana dramatis
58
Pergi untuk Kembali
59
Pembicaraan di Malam Hari
60
Permohonan Salma
61
Kekhawatiran Diana
62
Terpaksa
63
Berusaha Tenang
64
Kedatangan Mantan
65
Pandai Bersandiwara
66
Usaha Salma
67
Terkesan Baik Namun Munafik
68
Merasa Berbeda
69
Bertukar Kabar
70
Berprilaku Kasar
71
Di Balik Saku
72
Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73
Sandiwara Diana
74
Hal Yang Mengejutkan
75
Tercengang
76
Sebuah Mimpi
77
Talak Aku!
78
Sisi Lain Fikri
79
Bersiap Pulang
80
Perlakuan Kasar
81
Semakin Menjadi
82
Mulai mencari Informasi
83
Keterkejutan Danu
84
Mencoba Pergi
85
Menghindari Kejaran Fikri
86
Bertemu Kembali
87
Danu Terluka
88
Permintaan Maaf Danu
89
Rasa Yang Masih Ada
90
Gugup
91
Pembicaraan Di Pagi Hari
92
Pemaksaan
93
Perkelahian Dua Pria
94
Di Paksa
95
Rencana dan Introgasi
96
Mewawancarai Diana
97
Emak-emak di Lawan
98
Menjelang Sidang
99
Ruangan Sidang
100
Semakin Memanas
101
Semakin Tidak Terkendali
102
Keputusan Akhir
103
Menunggu Sadar
104
Cerita Yang Berbeda
105
Permintaan Maaf Salma
106
Kejujuran Keluarga Danu
107
Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108
Sidang Perceraian
109
Akhirnya ....
110
Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!