Maaf

"Dee... jangan bicara seperti itu." Danu menggelengkan kepala menolak keputusan Diana. Dia memang salah, dia memang brengsek, tapi dia akan berusaha memperbaiki semuanya.

"Pergi...!" pekik Diana menutup telinganya seraya memejamkan mata enggan mendengar dan melihat lagi wajah pria yang membuatnya terluka hingga menganga.

Danu mendekat dan langsung memeluk tubuh Diana. Dia menangis seraya memeluk erat tubuh rapuh wanitanya. Diana memberontak tidak ingin di peluk. Tapi, pelukan Danu sulit di lepaskan. Keduanya sama-sama terluka dan sama-sama menangis.

"Kenapa kamu tidak bilang padaku mengenai kehamilanmu, Dee?" lirih Danu bertanya ingin mengetahui alasannya. Sedangkan orangtua Danu sudah tahu alasannya. Itulah sebabnya Diana menangis dalam pelukan Karin.

Dengan sekuat tenaga, Diana mendorong keras tubuh Danu sampai pria itu melepaskan pelukannya.

"Aku ingin pernah bilang tapi justru kau menorehkan luka di saat itu juga." Diana menghapus air matanya.

"Apa kau tahu, di mana kamu memperkenalkan seseorang wanita sebagai istrimu di sanalah aku berniat untuk memberitahukan kamu mengenai kehamilanku. Tapi apa yang ku dapat? Sebuah Pengakuan yang membuatku hancur berkeping-keping. Aku yang berniat memberikan surprise tapi justru aku lah yang mendapatkan kejutan begitu luar biasa dari mu. Jadi untuk apa aku memberitahukan nya, hah?" sentak Diana benci situasi ini.

"Ku mohon pergi! Stop jangan sakiti aku lagi! Aku bukan pembunuh dan kau silahkan pergi bersama wanitamu itu," lanjutnya terisak menahan sesak dan sakit di kepala. Kenapa, kenapa dia di hukum atas kesalahan yang tidak pernah di lakukan olehnya? Kenapa orang yang menyakitinya harus orang yang ia cintai? Mungkin jika orang lain tidak akan sesakit ini.

"Diana..." luruh sudah air mata penyesalan seakan tiada henti merasakan sakit yang mendalam. Sesalnya begitu ketara tak pernah bisa hilang begitu saja. Seandainya, pada malam itu dia tidak melakukannya mungkin anaknya masih ada. Seandainya dia tahu lebih dulu, mungkin ini tidak akan terjadi.

"Mending kau keluar dulu dari sini. Ayo!" Papa Fakhri memegang bahu Danu ingin membawanya keluar dari sana. Dia tidak tega melihat Diana menangis.

"Dee, maafkan aku. Aku ingin rujuk denganmu. Kita ulangi semuanya dari awal, ya. Aku mohon beri aku kesempatan untuk menjadi suami mu lagi. Maafkan aku, Dee." Danu melepaskan tangan papanya berjalan mendekati Diana lagi. Dia akan memulai semuanya dari awal.

Diana mengangkat tangan menutupi telinganya enggan mendengar lagi. Kecewa yang di rasa, sakit hati yang tumbuh di hati, membuat Diana enggan kembali lagi. Meskipun tak bisa di bohongi jika hati kecilnya masih mencintai Danu tapi rasa kecewanya jauh lebih besar dan ia memutuskan untuk berpisah. Mungkin dengan berpisah keduanya akan mendapatkan kebahagiaan masing-masing tanpa harus saling menyakiti.

Karin menatap iba anaknya, tidak pernah Ia melihat sang putra seperti ini. Ketika kehilangan adiknya saja tidak pernah melihatnya menangis terpuruk dalam sesal. Pada saat itu Danu jauh lebih tegar dibandingkan saat ini.

Lalu dia membuka mata, kilat sorot amarah mampu menusuk jantung pria yang sedang menatapnya. Sorot mata penuh luka itu terasa menyakiti hatinya.

"Rujuk? Mengulang semuanya? Mengulang semua kesakitan yang kau torehkan, menghancurkan kepercayaan ku, membohongiku lalu kau membuatku jatuh terlalu dalam lagi? Percuma kau memohon seperti ini karena semuanya sudah terlambat. Aku tidak mau lagi hidup dalam satu atap bersama pria seperti mu. Sudah cukup apa yang kau lakukan membuatku seperti ini," pekik Diana menangis menatap Danu.

"Dee, maaf," lirihnya mendekati Diana ingin sekali lagi memeluk wanita yang sedang rapuh karenanya.

"Aku tidak butuh kata maaf mu," sentak Diana.

"Tolong bawa pria ini dari hadapanku. Ku mohon bawa dia keluar!" pinta Diana mengatupkan kedua tangannya memohon kepada Karin dan Fakhri.

Karin mengusap surai Diana. Dia pun menangis dalam diam tak bersuara.

"Ayo Danu, biarkan Diana sendiri dulu. Dia masih bersedih atas kejadian yang menimpanya," ajak Fakhri menarik tangan putranya.

"Tidak, Pah. Aku ingin di sini menemaninya." tolak Danu kekeh pada pendiriannya ingin terus bersama Diana. Menemaninya dalam keadaan terpuruk seperti ini.

Diana menunduk menyembunyikan wajahnya di telapak tangan menutupi wajahnya. Dia menangis terisak-isak. Hatinya rapuh, keadaannya terpukul mengetahui kenyataan menyakitkan ini.

"Dee..."

"Keluar!" teriak Diana semakin kencang marah.

Mama Karin menepuk pundak Danu, dia meminta putranya untuk membiarkan Diana sendiri dulu lewat sorot tatapan mata. "Ayo."

"Mah..." Danu enggan pergi tapi Karin memelas lalu melirik Diana yang tengah menangis sendiri.

Meski berat, Danu menghelakan nafas berat. Kemudian menunduk mengusap air mata yang turun menetes ke lantai. Dengan berat hati, Danu keluar menuruti kedua orangtuanya.

"Kau pulanglah, istirahat dulu, bersihkan badanmu. Lalu kembali lagi ke sini setelah Diana membaik."

"Tapi, Pah..."

"Jangan banyak membantah kalau kau ingin Diana masih tetap bersamamu!" titah Fakhri begitu tegas dan mampu membuat Danu tercengang merasakan sebuah ketakutan.

"Baik," jawabnya begitu lirih.

"Biar Mama yang pulang bersama Danu. Mama harus membereskan kamar untuk menantu Mama."

Perkataan Karin membuat Danu menolehkan, "Mama akan membawa Diana ke rumah kalian?" meski tidak yakin Diana mau, tapi ia akan senang jika Diana di rumah orangtuanya. Itu akan membuatnya lebih memperhatikan Diana.

"Iya, biar Mama leluasa merawatnya dan kau lebih leluasa mendekatinya lagi," jawab Karin menatap sang putra dengan sorot yang sulit di artikan.

"Baiklah," jawab Danu mengangguk ingin pulang. Meski berat hati, tapi ini ia lakukan untuk bisa bersama dengan Diana. Tanpa memiliki pemikiran negatif, Danu, dan Karin langsung pulang.

Sedangkan Fakhri, dia memperhatikan keduanya sampai hilang tak terlihat lagi. Fakhri menelpon seseorang.

"Lakukan sekarang!" ucapnya sambil berjalan kemudian pergi dari sana.

******

Tapi, baru saja 20 menit mereka pergi meninggalkan rumah sakit, sebuah kabar mengejutkan mereka terima. Dan yang menerima telponnya adalah Karin.

"Apa? Kok bisa?" pekik Karin syok, papanya Cici menelpon. Dia langsung load speaker ponselnya. Danu berdebar ketakutan, dia takut Diana pergi meninggalkannya.

"Mah, ada apa?" tanya Danu dan Fakhri penasaran. Mereka berada dalam satu mobil dan Fakhri yang mengemudi.

"Diana hilang tidak ada di ruang perawatan."

"Apa...!"

Terpopuler

Comments

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

aku g rela diana balikan sama danu, biarin si danu jdi gila

2023-08-19

3

eva tinamal

eva tinamal

semoga papa si ZIOlim memihak diana

2022-11-09

1

Robiatul Adawiyah

Robiatul Adawiyah

Ach aku seneng Diana menghilang wkkwkwkwkwkkwwkwkwk rasain kamu danu

2022-11-09

4

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kenapa Berubah
3 Kau Pembunuh!
4 Aku Bukan Pembunuh!
5 Alasan Danu Membenci Diana
6 Bully
7 Gangguan Mental
8 Tergoda oleh Rayuan
9 Perlakuan Manis penuh Misteri
10 Sebuah Tuduhan
11 Di keluarkan
12 Gelisah
13 Lagi-lagi Terluka
14 Talak Aku
15 Terluka Luar Dalam
16 Keguguran...!
17 Kenyataan 1
18 Kemarahan Orangtua Danu
19 Kenyataan 2
20 Maaf
21 Pergi
22 Sebuah Rindu
23 Hukuman
24 Memulai Kembali
25 The Florist
26 Keadaan yang Berbeda
27 Kabar untuk Zio
28 Salah satu dari sekian Pria
29 Hati tak Bisa Berbohong
30 Sama-sama Merindu
31 Pemeriksaan Kandungan
32 Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33 Tidak Menyerah
34 Tamparan
35 Kemarahan Nurma
36 Permintaan Zio
37 Melamun 1
38 Melamun 2
39 Karyawan Baru
40 Tidak sabar menunggu
41 Kaget
42 Di Tuduh
43 Kelahiran dan Kebebasan.
44 Rencana Fikri
45 Nikah Secara Paksa
46 Terlambat Datang
47 Kenapa Ini Terjadi?
48 Berusaha Menerima
49 Pulang Ke Rumah
50 Kekhawatiran Cici
51 Danu & Diana Flashdback I
52 Danu & Diana Flashdback II
53 Rewel
54 Sebuah Kabar
55 Pamitan Lagi
56 Kekhawatiran Fikri
57 Rencana dramatis
58 Pergi untuk Kembali
59 Pembicaraan di Malam Hari
60 Permohonan Salma
61 Kekhawatiran Diana
62 Terpaksa
63 Berusaha Tenang
64 Kedatangan Mantan
65 Pandai Bersandiwara
66 Usaha Salma
67 Terkesan Baik Namun Munafik
68 Merasa Berbeda
69 Bertukar Kabar
70 Berprilaku Kasar
71 Di Balik Saku
72 Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73 Sandiwara Diana
74 Hal Yang Mengejutkan
75 Tercengang
76 Sebuah Mimpi
77 Talak Aku!
78 Sisi Lain Fikri
79 Bersiap Pulang
80 Perlakuan Kasar
81 Semakin Menjadi
82 Mulai mencari Informasi
83 Keterkejutan Danu
84 Mencoba Pergi
85 Menghindari Kejaran Fikri
86 Bertemu Kembali
87 Danu Terluka
88 Permintaan Maaf Danu
89 Rasa Yang Masih Ada
90 Gugup
91 Pembicaraan Di Pagi Hari
92 Pemaksaan
93 Perkelahian Dua Pria
94 Di Paksa
95 Rencana dan Introgasi
96 Mewawancarai Diana
97 Emak-emak di Lawan
98 Menjelang Sidang
99 Ruangan Sidang
100 Semakin Memanas
101 Semakin Tidak Terkendali
102 Keputusan Akhir
103 Menunggu Sadar
104 Cerita Yang Berbeda
105 Permintaan Maaf Salma
106 Kejujuran Keluarga Danu
107 Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108 Sidang Perceraian
109 Akhirnya ....
110 Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kenapa Berubah
3
Kau Pembunuh!
4
Aku Bukan Pembunuh!
5
Alasan Danu Membenci Diana
6
Bully
7
Gangguan Mental
8
Tergoda oleh Rayuan
9
Perlakuan Manis penuh Misteri
10
Sebuah Tuduhan
11
Di keluarkan
12
Gelisah
13
Lagi-lagi Terluka
14
Talak Aku
15
Terluka Luar Dalam
16
Keguguran...!
17
Kenyataan 1
18
Kemarahan Orangtua Danu
19
Kenyataan 2
20
Maaf
21
Pergi
22
Sebuah Rindu
23
Hukuman
24
Memulai Kembali
25
The Florist
26
Keadaan yang Berbeda
27
Kabar untuk Zio
28
Salah satu dari sekian Pria
29
Hati tak Bisa Berbohong
30
Sama-sama Merindu
31
Pemeriksaan Kandungan
32
Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33
Tidak Menyerah
34
Tamparan
35
Kemarahan Nurma
36
Permintaan Zio
37
Melamun 1
38
Melamun 2
39
Karyawan Baru
40
Tidak sabar menunggu
41
Kaget
42
Di Tuduh
43
Kelahiran dan Kebebasan.
44
Rencana Fikri
45
Nikah Secara Paksa
46
Terlambat Datang
47
Kenapa Ini Terjadi?
48
Berusaha Menerima
49
Pulang Ke Rumah
50
Kekhawatiran Cici
51
Danu & Diana Flashdback I
52
Danu & Diana Flashdback II
53
Rewel
54
Sebuah Kabar
55
Pamitan Lagi
56
Kekhawatiran Fikri
57
Rencana dramatis
58
Pergi untuk Kembali
59
Pembicaraan di Malam Hari
60
Permohonan Salma
61
Kekhawatiran Diana
62
Terpaksa
63
Berusaha Tenang
64
Kedatangan Mantan
65
Pandai Bersandiwara
66
Usaha Salma
67
Terkesan Baik Namun Munafik
68
Merasa Berbeda
69
Bertukar Kabar
70
Berprilaku Kasar
71
Di Balik Saku
72
Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73
Sandiwara Diana
74
Hal Yang Mengejutkan
75
Tercengang
76
Sebuah Mimpi
77
Talak Aku!
78
Sisi Lain Fikri
79
Bersiap Pulang
80
Perlakuan Kasar
81
Semakin Menjadi
82
Mulai mencari Informasi
83
Keterkejutan Danu
84
Mencoba Pergi
85
Menghindari Kejaran Fikri
86
Bertemu Kembali
87
Danu Terluka
88
Permintaan Maaf Danu
89
Rasa Yang Masih Ada
90
Gugup
91
Pembicaraan Di Pagi Hari
92
Pemaksaan
93
Perkelahian Dua Pria
94
Di Paksa
95
Rencana dan Introgasi
96
Mewawancarai Diana
97
Emak-emak di Lawan
98
Menjelang Sidang
99
Ruangan Sidang
100
Semakin Memanas
101
Semakin Tidak Terkendali
102
Keputusan Akhir
103
Menunggu Sadar
104
Cerita Yang Berbeda
105
Permintaan Maaf Salma
106
Kejujuran Keluarga Danu
107
Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108
Sidang Perceraian
109
Akhirnya ....
110
Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!