Perlakuan Manis penuh Misteri

Tidur Diana malam ini terasa nyenyak, ia merasakan kembali kehangatan, perlakuan baik serta sentuhan yang memabukkan dari suaminya.

Dia sampai melupakan kejadian kemarin yang membuatnya terus bersedih. Tapi pagi ini, dirinya terlihat ceria kembali. Senyummu terus mengembang dengan harapan rumah tangganya baik-baik saja.

Kata cinta, perlakuan hangat serta lembut, perhatian kecil yang suaminya berikan mampu meluluh lantahkan perasaan yang sempat terluka. Rasa cinta yang begitu besar kepada suaminya seakan mengalahkan sakit yang telah Danu torehkan.

Diana mencoba membangunkan suaminya dengan cara seperti yang sering ia lakukan. mengecup lembut pipi sang suami, mengusap halus rambut suaminya seraya berkata, "Mas, bangun. Ini udah mau subuh. kita salat dulu, yuk?"

Setiap membangunkan sang suami, perlakuan Diana selalu lembut, penuh perhatian, dan penuh kasih sayang.

"Hmmm... aku masih ngantuk, sayang." jawab Danu menggeliat hanya menggerakkan badannya yang tadi tidur menyamping menjadi terlentang.

Dia menarik pinggang Diana, membawanya ke dalam dekapan, lalu mengecup singkat bibir Diana. "Selamat pagi. Ini jauh lebih baik."

Diana selalu saja tersipu malu jika mendapatkan perlakuan manis seperti ini. Ia menunduk menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Tapi kita harus salat berjamaah, Mas. Ayo?" Ajak Diana melepaskan dekapan dan sedikit menarik tangan suaminya supaya pria itu mau terbangun.

Perlahan Danu mendudukan tubuhnya. Matanya pun terbuka sempurna menatap dalam wanita yang masih menjadi istrinya.

"Makasih kamu sudah memberikan aku kesempatan. Aku akan selalu menjadi suami yang baik untuk."

Diana mengangguk seraya tersenyum tulus. "Iya, sama-sama. Allah saja maha pemaaf, kita sebagai umatnya juga wajib memberikan maaf kepada sesama umatnya. Termasuk memberikan mereka kesempatan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Tapi, aku minta, jangan buatku kecewa lagi. Jika itu terjadi, maaf, aku akan pergi darimu selamanya." ujar Diana serius menatap dalam mata suaminya.

Deg...

Tiba-tiba Danu tertegun kala kata pergi untuk selamanya terucap dari bibir merah alami sang istri seakan relung hati serta jantungnya merasa ada ketakutan tersendiri. Apalagi tatapan dalam penuh cinta yang selalu Diana berikan kepadanya mampu memporak-porandakan relung hati terdalamnya.

"Hmmm iya." Danu menunduk menghindari tatapan mata Diana yang mampu membuatnya gelisah tak menentu. "Ah, aku mandi dulu. Kamu siapkan pakaian ganti untukku!"

"Iya, Mas." Diana mengangguk kemudian keduanya beranjak ke tujuan masing-masing. Danu berjalan ke kamar mandi, Diana berjalan menyiapkan pakaian serta alat shalat.

Mereka berdua menjalankan ibadah subuh secara bersama. Keduanya terlihat seperti pasangan rumah tangga yang baik-baik saja. Ada imam yang terlihat mengayomi dan ma'mum yang begitu setia di belakang imam.

"Aku ke dapur dulu, Mas." izin Diana sambil melipat mukena yang ia kenakan. Danu hanya mengangguk tersenyum.

Seperti pada hari sebelum, Diana menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Dengan hati yang ikhlas serta penuh ketelatenan, Diana memasak makanan spesial buat suaminya.

Lain halnya dengan Danu yang tengah mengotak-atik ponselnya. "Lakukan seperti yang saya perintahkan! Saya ingin semuanya berjalan dengan baik sebelum Papa dan Mama datang ke Indonesia."

Begitulah isi pesan yang Danu kirimkan kepada seseorang. Dia tersenyum menyeringai. "Permainan kedua di mulai," batinnya.

Lalu dia berjalan ke dapur. Setibanya di sana, ia melihat Diana tengah menghidangkan aneka macam makanan di atas meja. Makanan favoritnya, nasi goreng udang. Ada mangga juga, ada segelas susu juga.

Namun, yang ia bingungkan saat melihat susu. Setahunya dia dan Diana tidak menyukai susu.

"Ini susu buat siapa?" tanya Danu sambil menggeser kursinya kemudian duduk.

Diana menoleh. "Eh, Mas. Ini untuk aku." jawabnya sambil ikut duduk.

"Sejak kapan kamu menyukai susu?"

"Sejak aku ha..." belum juga selesai bicara, seseorang sudah menelpon Danu sampai ucapan Diana terpotong.

Danu melihat siapa yang menelpon kemudian dia berdiri dan mengangkatnya. Tetapi, Danu menghindari Diana agar pembicaraan mereka tidak di dengar olehnya.

Diana memperhatikan sang suami. Dia merasa heran kenapa suaminya sampai menjauh hanya sekedar menerima telepon saja? pertanyaan demi pertanyaan berada di benaknya. Siapa yang menelpon? hal apa yang dibicarakan? Kenapa harus menghindarinya segala?

"Dee, Mas harus pergi duluan. Tidak apa-apa kan kamu ke kampus naik kendaraan umum saja? Ada kerjaan mendadak yang harus selesaikan sebelum ke kampus."

Diana mengangguk, dia tidak ingin berprasangka buruk mengenai suaminya. "Iya, Mas. Tidak apa-apa, Dee bisa berangkat sendiri saja." jawab Diana tersebut manis nan tulus.

Danu membalas senyuman Diana. Pria itu menghampirinya kemudian memeluk Diana, lalu mengecup pucuk kepalanya.

Diana terpejam menikmati sentuhan tersebut. Entah kenapa, ada rasa tidak rela suaminya melepaskan pelukan hangat ini. Ada rasa kehilangan yang dia rasakan.

"Mas, aku mencintaimu," lirih Diana memeluk erat pinggang Danu.

Deg...

Lagi-lagi Danu tertegun. Dia menghela nafas berat. "Jangan goyah, Zio. Kau harus terus membalaskan semuanya," batin Danu.

Dia pun melepaskan pelukannya. "Aku juga mencintaimu. Aku pergi dulu," ucapnya mengusap pipi Diana.

Diana mengangguk membiarkan kepergian Danu hilang di balik pintu.

********

Seperti yang di bicarakan, Diana naik ojek online.

"Diana," panggil Cici sudah menunggu di depan gerbang kampus.

"Pagi, Ci. Ayo kita masuk." Diana tersebut sambil merangkul lengan Danu.

Cici memperhatikan wajah berseri Diana. "Tumben sahabatku ini terlihat bahagia?"

"Aku..."

"Ini dia wanita murahan nya datang," seru salah seorang pria membuat Diana dan Cici di buat bingung.

"Di bayar berapa kau satu malam, Diana?"

"Apa maksudmu..?"

Terpopuler

Comments

Dedeh Nurhayati

Dedeh Nurhayati

kasihan banget sih,keterlaluan danu g d selidiki dulu dah memponis begitu,klu dah jelas ketahuan siapa yg salah kamu sudah terlambat diana sudah benci dan pergi sejauh mungkin thor,aq pengen lihat terpuruknya itu c dosen gebleg,bodoh,dan tdk berperasaan,egois,g mau dngr saran orang,nyesel kamu danu lanjut thor

2022-11-03

2

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kenapa Berubah
3 Kau Pembunuh!
4 Aku Bukan Pembunuh!
5 Alasan Danu Membenci Diana
6 Bully
7 Gangguan Mental
8 Tergoda oleh Rayuan
9 Perlakuan Manis penuh Misteri
10 Sebuah Tuduhan
11 Di keluarkan
12 Gelisah
13 Lagi-lagi Terluka
14 Talak Aku
15 Terluka Luar Dalam
16 Keguguran...!
17 Kenyataan 1
18 Kemarahan Orangtua Danu
19 Kenyataan 2
20 Maaf
21 Pergi
22 Sebuah Rindu
23 Hukuman
24 Memulai Kembali
25 The Florist
26 Keadaan yang Berbeda
27 Kabar untuk Zio
28 Salah satu dari sekian Pria
29 Hati tak Bisa Berbohong
30 Sama-sama Merindu
31 Pemeriksaan Kandungan
32 Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33 Tidak Menyerah
34 Tamparan
35 Kemarahan Nurma
36 Permintaan Zio
37 Melamun 1
38 Melamun 2
39 Karyawan Baru
40 Tidak sabar menunggu
41 Kaget
42 Di Tuduh
43 Kelahiran dan Kebebasan.
44 Rencana Fikri
45 Nikah Secara Paksa
46 Terlambat Datang
47 Kenapa Ini Terjadi?
48 Berusaha Menerima
49 Pulang Ke Rumah
50 Kekhawatiran Cici
51 Danu & Diana Flashdback I
52 Danu & Diana Flashdback II
53 Rewel
54 Sebuah Kabar
55 Pamitan Lagi
56 Kekhawatiran Fikri
57 Rencana dramatis
58 Pergi untuk Kembali
59 Pembicaraan di Malam Hari
60 Permohonan Salma
61 Kekhawatiran Diana
62 Terpaksa
63 Berusaha Tenang
64 Kedatangan Mantan
65 Pandai Bersandiwara
66 Usaha Salma
67 Terkesan Baik Namun Munafik
68 Merasa Berbeda
69 Bertukar Kabar
70 Berprilaku Kasar
71 Di Balik Saku
72 Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73 Sandiwara Diana
74 Hal Yang Mengejutkan
75 Tercengang
76 Sebuah Mimpi
77 Talak Aku!
78 Sisi Lain Fikri
79 Bersiap Pulang
80 Perlakuan Kasar
81 Semakin Menjadi
82 Mulai mencari Informasi
83 Keterkejutan Danu
84 Mencoba Pergi
85 Menghindari Kejaran Fikri
86 Bertemu Kembali
87 Danu Terluka
88 Permintaan Maaf Danu
89 Rasa Yang Masih Ada
90 Gugup
91 Pembicaraan Di Pagi Hari
92 Pemaksaan
93 Perkelahian Dua Pria
94 Di Paksa
95 Rencana dan Introgasi
96 Mewawancarai Diana
97 Emak-emak di Lawan
98 Menjelang Sidang
99 Ruangan Sidang
100 Semakin Memanas
101 Semakin Tidak Terkendali
102 Keputusan Akhir
103 Menunggu Sadar
104 Cerita Yang Berbeda
105 Permintaan Maaf Salma
106 Kejujuran Keluarga Danu
107 Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108 Sidang Perceraian
109 Akhirnya ....
110 Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kenapa Berubah
3
Kau Pembunuh!
4
Aku Bukan Pembunuh!
5
Alasan Danu Membenci Diana
6
Bully
7
Gangguan Mental
8
Tergoda oleh Rayuan
9
Perlakuan Manis penuh Misteri
10
Sebuah Tuduhan
11
Di keluarkan
12
Gelisah
13
Lagi-lagi Terluka
14
Talak Aku
15
Terluka Luar Dalam
16
Keguguran...!
17
Kenyataan 1
18
Kemarahan Orangtua Danu
19
Kenyataan 2
20
Maaf
21
Pergi
22
Sebuah Rindu
23
Hukuman
24
Memulai Kembali
25
The Florist
26
Keadaan yang Berbeda
27
Kabar untuk Zio
28
Salah satu dari sekian Pria
29
Hati tak Bisa Berbohong
30
Sama-sama Merindu
31
Pemeriksaan Kandungan
32
Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33
Tidak Menyerah
34
Tamparan
35
Kemarahan Nurma
36
Permintaan Zio
37
Melamun 1
38
Melamun 2
39
Karyawan Baru
40
Tidak sabar menunggu
41
Kaget
42
Di Tuduh
43
Kelahiran dan Kebebasan.
44
Rencana Fikri
45
Nikah Secara Paksa
46
Terlambat Datang
47
Kenapa Ini Terjadi?
48
Berusaha Menerima
49
Pulang Ke Rumah
50
Kekhawatiran Cici
51
Danu & Diana Flashdback I
52
Danu & Diana Flashdback II
53
Rewel
54
Sebuah Kabar
55
Pamitan Lagi
56
Kekhawatiran Fikri
57
Rencana dramatis
58
Pergi untuk Kembali
59
Pembicaraan di Malam Hari
60
Permohonan Salma
61
Kekhawatiran Diana
62
Terpaksa
63
Berusaha Tenang
64
Kedatangan Mantan
65
Pandai Bersandiwara
66
Usaha Salma
67
Terkesan Baik Namun Munafik
68
Merasa Berbeda
69
Bertukar Kabar
70
Berprilaku Kasar
71
Di Balik Saku
72
Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73
Sandiwara Diana
74
Hal Yang Mengejutkan
75
Tercengang
76
Sebuah Mimpi
77
Talak Aku!
78
Sisi Lain Fikri
79
Bersiap Pulang
80
Perlakuan Kasar
81
Semakin Menjadi
82
Mulai mencari Informasi
83
Keterkejutan Danu
84
Mencoba Pergi
85
Menghindari Kejaran Fikri
86
Bertemu Kembali
87
Danu Terluka
88
Permintaan Maaf Danu
89
Rasa Yang Masih Ada
90
Gugup
91
Pembicaraan Di Pagi Hari
92
Pemaksaan
93
Perkelahian Dua Pria
94
Di Paksa
95
Rencana dan Introgasi
96
Mewawancarai Diana
97
Emak-emak di Lawan
98
Menjelang Sidang
99
Ruangan Sidang
100
Semakin Memanas
101
Semakin Tidak Terkendali
102
Keputusan Akhir
103
Menunggu Sadar
104
Cerita Yang Berbeda
105
Permintaan Maaf Salma
106
Kejujuran Keluarga Danu
107
Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108
Sidang Perceraian
109
Akhirnya ....
110
Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!