Lagi-lagi Terluka

"Lepaskan dia...!"

Suara seseorang mengalihkan perhatian Diana serta pria bernama Jeri yang sedang mencekal kedua tangan Diana.

"Mas Danu...!"

"Pak Zio...!"

Mendorong Jeri menghindari pria itu. Tubuh yang sudah basah kuyup itu berlari ke belakang Danu.

Sepanjang jalan, pikiran Danu terus terbayang tertuju kepada Diana. Motornya melaju ke mana saja mengikuti tangan memainkan stang motor.

Sampai di mana laju motornya membawa dia di mana Diana berada saat ini. Dia merasa geram, merasa panas melihat istrinya sedang di ganggu. Dan secepatnya Danu memberhentikan motornya. Kemudian turun, lalu berteriak 'Lepaskan dia!'

Danu menatap tajam pria yang sedang berada di hadapannya.

"Mas, tolong aku. Dia memaksaku," lirih Diana gemetar takut Jeri menodainya. Diana kembali berharap dan melindunginya. Hanya pria ini yang saat ini dia ada harapkan mampu membantu dia dalam kesulitan seperti ini.

"Eh, Pak. Papak sedang lewat sini ya? Bapak tidak perlu khawatir, ini hanya masalah kecil saja. Masalah antara pasangan kekasih," ujar Jeri tidak sedikit pun takut pada Danu.

"Tidak. Aku bukan kekasihmu. Aku sudah menikah," pekik Diana mencekal tangan Danu meminta pertolongan pada suaminya.

Danu menengok ke samping kiri memperhatikan wajah Diana yang sedang bersembunyi di balik punggungnya. "Zio, kau ngapain memiliki rasa kasihan kepada wanita yang sudah membunuh adikmu. Mending kau biarkan saja dia," batin Zio.

"Kalau kalian sedang bertengkar jangan di tengah jalan seperti ini!" ucapnya dingin lalu melepaskan cakalan tangan Diana.

Deg...

Lagi-lagi rasa sesak yang Diana rasakan saat ini. Kenapa suaminya benar-benar tidak melakukan ini?

"Mas...!" lirih Diana menatap dalam pria yang sudah terang-terangan menyakiti tetapi dia masih berharap pria inilah yang melindunginya saat ini. Tapi, harapan tidak sesuai kenyataan.

Danu melengos pergi meninggalkan Diana tanpa perasaan bersalah terhadap istrinya.

"Mas, aku ikut kamu." pekiknya Diana menangis ingin mengejar tapi Jeri mencekal menariknya kembali ke dalam mobil.

"Ayo Diana, Pak Zio tidak akan mencampuri urusan kita. Dia itu bukan siapa-siapa kamu dia tidak mungkin dia menolong kamu yang jelas-jelas tidak pernah ia kenal."

Danu melirik melihat Diana yang tengah meronta menatapnya. Danu sungguh terlalu membiarkan Diana begitu saja bersama pria yang jelas-jelas bukan saudaranya. Dia cuek menyalakan motornya dan melaju seiring tubuh Diana masuk kedalam mobil.

"Mas Danu..."

Diana terus saja mencoba lepas dari Jery. Pria yang selama ini terus mengejarnya secara terang-terangan bahkan selalu berusaha menjadikan dia miliknya.

Jeri geram, ia mengunci pintu mobil lalu mencekal kedua tangan Diana. "Cukup! Sudah cukup bagiku bersabar menghadapi dirimu yang terus saja sok jual mahal. Aku yang selama ini cinta padamu tidak pernah kau anggap sedikitpun. Tapi apa, kau sampai menjual tubuhmu kepada orang lain. Kau pikir aku tidak sakit, hah?"

"Sudah kubilang aku tidak pernah mencintaimu, aku sudah menikah. Seringkali ku bilang aku sudah menikah!" pekik Diana prustasi mencoba lepas dari cekalan Jeri yang sedang mencoba mendekatkan tubuhnya padanya.

"Aku tidak percaya. Mending sekarang kau layani aku! Aku akan membayarmu jika kau mau menjadi kekasihku dan mau melakukan apa seperti yang kau lakukan di foto-foto yang beredar."

Jeri mencekal kedua pergelangan tangan Diana menggunakan tangan kirinya. Lalu tangan kanan menarik tengkuk Diana mencoba menyatukan bibir mereka.

Danu, pria itu di buat bimbang. Akalnya terus bernyangkal dan berpikir untuk membiarkan Diana begitu saja. Tetapi hatinya memberontak merasa khawatir kepada wanita yang sudah menemaninya selama 1 tahun ini.

"Sialan, Kenapa hatiku selalu gelisah? Kenapa hatiku selalu menyangkal untuk tidak menyakitinya. Ada apa dengan diriku?" Aku tidak mungkin berempati kepadanya." pikirannya kacau.

"Aakkhhh... brengsek..." Danu memutar balikan kendaraan yang ia tumpangi ke tempat tadi.

Dengan kecepatan tinggi, Danu cepat-cepat kembali. Setibanya di sana, mobil Jeri masih ada dan dalam keadaan bergoyang-goyang. Dada Danu terasa sesak secara tiba-tiba. Tangannya terkepal menyingkirkan hal apa yang telah terjadi di dalam mobil tersebut.

Hati dan pikirannya terus berperang antara menghampiri dan tidak. Tapi lagi-lagi hatinya lah yang saat ini menang untuk menghampiri mobil tersebut.

Danu segera bergegas mendekati, melihat apa yang terjadi di dalam sana. Dia mengintip di balik jendela kaca mobil. Matanya dibuat terkejut, amarah kian memuncak di saat dia melihat Diana tengah berusaha melindungi dirinya dari serangan Jerry yang ingin mencoba membuka baju yang dikenakan Diana.

"Brengsek..." umpatnya mencari batu. Setelah mendapatkannya dan memecahkan kaca tersebut. Dan itu membuat Jeri terkejut.

"Pa-pak Zio...!" Jeri di buat tak berkutik sedikitpun menyadari kemarahan dosennya.

Diana terisak tersedu-sedu menggenggam kemeja yang ia kenakan yang sudah terkoyak di bagian kancing depan.

Danu menarik kerah Jeri. Amarah semakin membabi buta di saat tanda merah tak sengaja ia lihat di leher Diana. Tanda yang tidak ia berikan saat bersamanya.

"Ba-ji-ngan kau... Keluar!" sentak Danu menyeret paksa Jeri keluar mobil. Dia seakan tidak peduli dengan air hujan membasahi bumi. Rasa marah bergejolak di dada di kala wanita yang selalu menemaninya di sentuh pria lain. Danu tadi tidak sampai memiliki pikiran seperti ini. Dia pikir ini tidak akan terjadi.

Jeri kalah tenaga. Pria itu keluar mobil saking kencang dan kerasnya Danu menarik kerah hingga mencekik lehernya.

Bug... Bug...

"Kurang ajar kau, beraninya kau menyentuh istriku..." di saat amarah memuncak, barulah dia berkata istri.

Jeri tersungkur ke tanah dengan darah mengalir di hidung saking kerasnya pukulan Danu. Pria itu membabi buta memukuli Jeri.

Diana turun dari mobil menghindari keduanya. Ia tidak mau bertemu Danu lagi. Sudah cukup kekecewaan yang di torehkan begitu dalam selama dua hari ini. Banyak air mata, kesedihan, luka hati yang Diana dapatkan secara bertubi-tubi.

Danu menendang kaki Jeri yang sudah terkapar lemah pingsan. Dia menengok ke mobil tapi sudah tidak ada Diana di dalam. Matanya ia edarkan mencari.

Sampai Danu melihat Diana sedang berjalan mundur dengan tatapan penuh luka dan kecewa. Bibirnya pucat pasi, bahunya terguncang hebat akibat tangisan pilu.

"Diana..." lirih Danu mengusap air yang membasahi wajahnya. Dia mendekati Diana ingin memeluk tubuh wanita lemah itu. Hati Danu tersayat perih melihat sorot mata itu. Kali ini hatinya merasa sakit.

"Untuk apa, untuk apa kau menolongku? bukankah kau yang bilang kalau aku itu bukan istrimu. Bukankah kau tidak peduli denganku? Lalu kenapa kau datang menolongku, hah?" lirih Diana berucap dengan bibir gemetar.

"Dee, aku tidak tahu dia..."

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

s diana tolol d piara

2022-11-07

0

Dedeh Nurhayati

Dedeh Nurhayati

tolong tjor cici datang bawa pergi diana nya terlalu sakit rasanya,aq pun g mau lihat danu lagi terlalu sakit buat diana lanjut thor,bagus ni cerita menguras emosi jiwa ha ha jadi terbawa alur cerita,

2022-11-05

3

Ani Rosyani

Ani Rosyani

kpn kbnaran nya terungkap thor

2022-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kenapa Berubah
3 Kau Pembunuh!
4 Aku Bukan Pembunuh!
5 Alasan Danu Membenci Diana
6 Bully
7 Gangguan Mental
8 Tergoda oleh Rayuan
9 Perlakuan Manis penuh Misteri
10 Sebuah Tuduhan
11 Di keluarkan
12 Gelisah
13 Lagi-lagi Terluka
14 Talak Aku
15 Terluka Luar Dalam
16 Keguguran...!
17 Kenyataan 1
18 Kemarahan Orangtua Danu
19 Kenyataan 2
20 Maaf
21 Pergi
22 Sebuah Rindu
23 Hukuman
24 Memulai Kembali
25 The Florist
26 Keadaan yang Berbeda
27 Kabar untuk Zio
28 Salah satu dari sekian Pria
29 Hati tak Bisa Berbohong
30 Sama-sama Merindu
31 Pemeriksaan Kandungan
32 Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33 Tidak Menyerah
34 Tamparan
35 Kemarahan Nurma
36 Permintaan Zio
37 Melamun 1
38 Melamun 2
39 Karyawan Baru
40 Tidak sabar menunggu
41 Kaget
42 Di Tuduh
43 Kelahiran dan Kebebasan.
44 Rencana Fikri
45 Nikah Secara Paksa
46 Terlambat Datang
47 Kenapa Ini Terjadi?
48 Berusaha Menerima
49 Pulang Ke Rumah
50 Kekhawatiran Cici
51 Danu & Diana Flashdback I
52 Danu & Diana Flashdback II
53 Rewel
54 Sebuah Kabar
55 Pamitan Lagi
56 Kekhawatiran Fikri
57 Rencana dramatis
58 Pergi untuk Kembali
59 Pembicaraan di Malam Hari
60 Permohonan Salma
61 Kekhawatiran Diana
62 Terpaksa
63 Berusaha Tenang
64 Kedatangan Mantan
65 Pandai Bersandiwara
66 Usaha Salma
67 Terkesan Baik Namun Munafik
68 Merasa Berbeda
69 Bertukar Kabar
70 Berprilaku Kasar
71 Di Balik Saku
72 Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73 Sandiwara Diana
74 Hal Yang Mengejutkan
75 Tercengang
76 Sebuah Mimpi
77 Talak Aku!
78 Sisi Lain Fikri
79 Bersiap Pulang
80 Perlakuan Kasar
81 Semakin Menjadi
82 Mulai mencari Informasi
83 Keterkejutan Danu
84 Mencoba Pergi
85 Menghindari Kejaran Fikri
86 Bertemu Kembali
87 Danu Terluka
88 Permintaan Maaf Danu
89 Rasa Yang Masih Ada
90 Gugup
91 Pembicaraan Di Pagi Hari
92 Pemaksaan
93 Perkelahian Dua Pria
94 Di Paksa
95 Rencana dan Introgasi
96 Mewawancarai Diana
97 Emak-emak di Lawan
98 Menjelang Sidang
99 Ruangan Sidang
100 Semakin Memanas
101 Semakin Tidak Terkendali
102 Keputusan Akhir
103 Menunggu Sadar
104 Cerita Yang Berbeda
105 Permintaan Maaf Salma
106 Kejujuran Keluarga Danu
107 Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108 Sidang Perceraian
109 Akhirnya ....
110 Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kenapa Berubah
3
Kau Pembunuh!
4
Aku Bukan Pembunuh!
5
Alasan Danu Membenci Diana
6
Bully
7
Gangguan Mental
8
Tergoda oleh Rayuan
9
Perlakuan Manis penuh Misteri
10
Sebuah Tuduhan
11
Di keluarkan
12
Gelisah
13
Lagi-lagi Terluka
14
Talak Aku
15
Terluka Luar Dalam
16
Keguguran...!
17
Kenyataan 1
18
Kemarahan Orangtua Danu
19
Kenyataan 2
20
Maaf
21
Pergi
22
Sebuah Rindu
23
Hukuman
24
Memulai Kembali
25
The Florist
26
Keadaan yang Berbeda
27
Kabar untuk Zio
28
Salah satu dari sekian Pria
29
Hati tak Bisa Berbohong
30
Sama-sama Merindu
31
Pemeriksaan Kandungan
32
Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33
Tidak Menyerah
34
Tamparan
35
Kemarahan Nurma
36
Permintaan Zio
37
Melamun 1
38
Melamun 2
39
Karyawan Baru
40
Tidak sabar menunggu
41
Kaget
42
Di Tuduh
43
Kelahiran dan Kebebasan.
44
Rencana Fikri
45
Nikah Secara Paksa
46
Terlambat Datang
47
Kenapa Ini Terjadi?
48
Berusaha Menerima
49
Pulang Ke Rumah
50
Kekhawatiran Cici
51
Danu & Diana Flashdback I
52
Danu & Diana Flashdback II
53
Rewel
54
Sebuah Kabar
55
Pamitan Lagi
56
Kekhawatiran Fikri
57
Rencana dramatis
58
Pergi untuk Kembali
59
Pembicaraan di Malam Hari
60
Permohonan Salma
61
Kekhawatiran Diana
62
Terpaksa
63
Berusaha Tenang
64
Kedatangan Mantan
65
Pandai Bersandiwara
66
Usaha Salma
67
Terkesan Baik Namun Munafik
68
Merasa Berbeda
69
Bertukar Kabar
70
Berprilaku Kasar
71
Di Balik Saku
72
Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73
Sandiwara Diana
74
Hal Yang Mengejutkan
75
Tercengang
76
Sebuah Mimpi
77
Talak Aku!
78
Sisi Lain Fikri
79
Bersiap Pulang
80
Perlakuan Kasar
81
Semakin Menjadi
82
Mulai mencari Informasi
83
Keterkejutan Danu
84
Mencoba Pergi
85
Menghindari Kejaran Fikri
86
Bertemu Kembali
87
Danu Terluka
88
Permintaan Maaf Danu
89
Rasa Yang Masih Ada
90
Gugup
91
Pembicaraan Di Pagi Hari
92
Pemaksaan
93
Perkelahian Dua Pria
94
Di Paksa
95
Rencana dan Introgasi
96
Mewawancarai Diana
97
Emak-emak di Lawan
98
Menjelang Sidang
99
Ruangan Sidang
100
Semakin Memanas
101
Semakin Tidak Terkendali
102
Keputusan Akhir
103
Menunggu Sadar
104
Cerita Yang Berbeda
105
Permintaan Maaf Salma
106
Kejujuran Keluarga Danu
107
Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108
Sidang Perceraian
109
Akhirnya ....
110
Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!