Tergoda oleh Rayuan

"Prisil ditemukan tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dengan darah terus mengalir dari pergelangan tangannya. Dia bunuh diri karena tidak sanggup mendapatkan Bulian seseorang yang mengetahuinya gila."

"Mama begitu histeris mendapati Putrinya sudah tidak bernyawa lagi. Dia juga menemukan ponsel Prisil yang menunjukkan foto seorang gadis remaja dimana gambar tersebut bertuliskan aku bukan pembunuh."

"Entah siapa yang membunuh entah siapa yang di bunuh, tapi foto itu menunjukan jika Prisil terluka akibat bullyan dari gadis tersebut."

"Hatiku hancur, Nita. Adik satu-satunya yang kusayangi tiada karena seseorang. Di sosmednya pun Prisil memposting foto gadis itu, yang di mana bertuliskan tukang bully. Itu artinya, gadis itu sudah membully adikku, menyebarkan berita hoaks jika adikku gila. Aku tidak terima adik manis ku tiada." Ujar Danu dengan mata berkaca-kaca mengingat kembali saat ia pulang tubuh adiknya sudah terbujur ke aku.

"Apa kau tahu siapa gadis yang ada di foto itu? Dia adalah Diana. Mas terkejut melihat Diana sekolah di universitas papa. Dari sanalah Mas akan membalaskan dendam atas kematian Prisil. Diana harus merasakan apa yang Prisil rasakan." Tangannya terkepal, rahangnya mengeras, sorot matanya memerah memancarkan kemarahan yang begitu mendalam.

"Tapi, Mas. Nita enggak setuju dengan semua ini. Mas Zio hanya menyimpulkan dari gambar yang tante temukan di ponselnya Prisil. Siapa tahu ini hanyalah kesalahpahaman saja. Siapa tahu itu bukan Diana." Anita yakin ada kesalahpahaman terjadi diantara mereka.

"Tidak, bukti sudah menunjukan jika Diana penyebab kematian Prisil adalah Diana. Mas akan tetap melanjutkan rencana Mas." Danu bergegas pergi dari sana.

Anita mengejar agar Kakak sepupunya tidak gegabah dalam bertindak. "Mas Zio, jangan gegabah, Mas."

Tapi Danu tidak mendengarkan, rasa dendam atas kematian adiknya membutakan dia pada sebuah kenyataan yang seharusnya terkuak sejak lama.

Danu meluncur pergi menggunakan motor merah kesayangannya.

*********

Lain halnya dengan Diana yang tengah menangis di pelukan Cici. Dia cukup terkejut atas berita yang ia dengar, perlakuan yang dia dapatkan. Semua orang mencibirnya, menatap benci padanya, mengatainya sebagai pembunuh.

"Aku pembunuh, Ci. Aku memang pembunuh." Diana terisak pilu dalam dekapan sahabat nya.

Cici juga merasakan sedih atas apa yang menimpa Diana. dia berusaha menenangkan memberikan kekuatan kepada sahabatnya.

"Kamu harus kuat, Dee. Kamu buktikan kepada mereka kalau kamu bukan pembunuh. Apa yang terjadi hanya ketidaksengajaan, kecelakaan." Cici terus mengusap punggung Diana mencoba menenangkannya.

"Meski tidak sengaja, aku ini pembunuh." Diana tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.

"Daripada menangis terus, mending sekarang kamu pulang. Ini sudah mau magrib. Kamu masih memiliki suami yang harus kamu patuhi meski suami kamu memperlakukanmu kurang baik. Kasihan keponakanku, dan juga tidak baik bagi ibu hamil berkeliaran di luar rumah magrib-magrib begini."

Diana mengurai pelukannya. Dia masih tersedu-sedu. "Kamu benar, aku harus pulang." Dia menghapus air mata nya. Menarik dalam-dalam udara kemudian menghembuskannya secara perlahan.

Walau bagaimanapun, dia tetap seorang istri. dan dia tidak boleh keluar terlalu lama tanpa izin suaminya.

"Aku antar kamu pulang, ya?" Diana mengangguk. Diana pun pulang bareng Cici.

*******

Setibanya di depan rumah Danu, Diana berpamitan kepada Cici.

"Makasih ya, Ci sudah mengantarkanku pulang. Terima kasih juga karena kamu sudah menjadi sahabat terbaikku dalam suka maupun duka," ucap tulus Diana kepada sahabatnya.

Cici tersenyum tulus. Dia mengangguk. "Sama-sama, gunanya seorang sahabat memang begitu kan. Ada di saat sahabatnya dalam keadaan bahagia dan sedih. Aku doakan semoga masalahmu cepat selesai."

"Aamiin. Kalau begitu aku masuk dulu." Pamit Diana langsung masuk setelah Cici pergi dari sana.

Diana menghelakan nafas. Lalu dia membuka pintu.

"Kamu baru pulang?" tanya dan mengagetkan Diana yang sedang menutup pintunya kembali.

Dia menengok lalu mengangguk. Matanya masih terlihat sebab, karena tidak ingin banyak berdebat dengan suaminya. Saat hendak berjalan masuk ke dalam kamar, Danu tiba-tiba saja memeluk Diana.

"Maafkan aku, Dee. Aku salah sudah menyakitimu. Maafkan aku." Danu mendekap erat tubuh Diana dari belakang. Dia menelusukan wajahnya ke ceruk leher Diana.

Dia tertegun atas apa yang suaminya lakukan saat ini. Helaan nafas hangat yang menerpa kulit lehernya membuat sebuah rasa yang berbeda.

"Mas Danu..." lirih Diana.

"Maafkan aku." Danu melepaskan pelukannya, membawa Diana berhadapan dengannya. Kedua tangannya memegang pundak Diana, matanya menatap dalam manik mata sang istri.

"Apa kamu mau memaafkanmu? Aku salah salah melakukan ini padamu. Seharusnya aku tidak melakukan ini apalagi menghianatimu. Aku sadar kalau kamu memang yang terbaik. Aku khilaf, Dee. Aku terbawa nafsu."

Air mata Diana kembali menetes merasakan sakit atas penghianatan sang suami, atas perlakuan kasarnya, atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan.

"Aku tidak membunuh adikmu, Mas."

"Sssttt.." Danu menempelkan cari telunjuknya ke bibir Diana. "Aku bilang aku salah, semuanya keliru. Aku minta maaf. Soal Anita, dia baik-baik saja. Kamu jangan khawatir mengenai ini semua. Besok kita temui Anita di rumah sakit, kamu mau kan memaafkanmu. Aku mencintaimu, Diana."

Deg...

Danu tertegun sendiri atas ucapannya sendiri. Jantungnya berdegup dikala kata itu terucap. Tatapan Diana sungguh menggetarkan hatinya. Namun, Danu menyangkal itu semua. "Tidak, kau tidak mencintainya," ungkapnya dalam hati.

Diana menghambur memeluk suaminya. Dia menangis terisak menyembunyikan wajahnya. "Aku sakit melihatmu bersama wanita lain, hatiku rapuh kamu menikah dengannya. Aku juga sakit kamu menuduhku. Tapi aku mencintaimu, Mas. Aku mencintaimu. Tolong ceraikan dia demi aku."

Rasa cinta yang begitu dalam serta tulus untuk suaminya, membuat Diana mencoba memaafkan sang suami meski hatinya masih sakit. Dia juga berusaha mempertahankan rumah tangganya demi anak yang sedang ia kandung. Diana tidak ingin anaknya kehilangan sosok ayah jika ia berpisah dari suaminya.

"Iya, aku akan menceraikannya."

"Apa yang harus ku ceraikan jika Anita bukanlah istriku melainkan adik sepupu, ku." batin Danu.

Danu melepaskan pelukannya. Dia mengusap air mata Diana. Mengecup keningnya secara lembut. "Kamu bodoh, Diana. Cinta mu membutakan segalanya," batin Danu namun, hatinya tiba-tiba merasa gelisah di saat ia akan melakukan langkah selanjutnya. Hatinya seakan menolak untuk tidak melakukannya.

Danu melepaskan kecupannya. Dia menatap dalam wajah cantik Diana. Diana juga menatap mata Danu. Tatapan inilah yang Diana rindukan. Tatapan lembut yang selalu membuatnya luluh terhadap seorang Danu Alzio Fakhri.

Danu berbisik di telinga Diana. "Aku menginginkan mu, sayang." lalu mengecup lembut area sensitif Diana.

Perlahan Danu mengikis jarak diantara keduanya, dia menyatukan kedua benda kenyal mereka dan menggiring tubuh Diana ke dalam kamar. Diana yang bucin terhadap suaminya seakan melupakan apa yang telah terjadi pada mereka. Dengan hati yang ikhlas serta cinta yang tulus, Diana menyerahkan kembali dirinya kepada sang suami. Berharap rumah tangganya baik-baik saja.

Namun, berbeda dengan Danu yang tengah menyeringai merencanakan sesuatu.

Terpopuler

Comments

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

ini malah dah minta maaf.. kurang greget

2023-08-19

1

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

terlalau monoton, g greget, harusnya si danu merasa me yesal dlu, se menyesal n menyesalnya, biarkan dia gila

2023-08-19

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

s oon baru d rayu az dah buka slangkang az

2022-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Kenapa Berubah
3 Kau Pembunuh!
4 Aku Bukan Pembunuh!
5 Alasan Danu Membenci Diana
6 Bully
7 Gangguan Mental
8 Tergoda oleh Rayuan
9 Perlakuan Manis penuh Misteri
10 Sebuah Tuduhan
11 Di keluarkan
12 Gelisah
13 Lagi-lagi Terluka
14 Talak Aku
15 Terluka Luar Dalam
16 Keguguran...!
17 Kenyataan 1
18 Kemarahan Orangtua Danu
19 Kenyataan 2
20 Maaf
21 Pergi
22 Sebuah Rindu
23 Hukuman
24 Memulai Kembali
25 The Florist
26 Keadaan yang Berbeda
27 Kabar untuk Zio
28 Salah satu dari sekian Pria
29 Hati tak Bisa Berbohong
30 Sama-sama Merindu
31 Pemeriksaan Kandungan
32 Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33 Tidak Menyerah
34 Tamparan
35 Kemarahan Nurma
36 Permintaan Zio
37 Melamun 1
38 Melamun 2
39 Karyawan Baru
40 Tidak sabar menunggu
41 Kaget
42 Di Tuduh
43 Kelahiran dan Kebebasan.
44 Rencana Fikri
45 Nikah Secara Paksa
46 Terlambat Datang
47 Kenapa Ini Terjadi?
48 Berusaha Menerima
49 Pulang Ke Rumah
50 Kekhawatiran Cici
51 Danu & Diana Flashdback I
52 Danu & Diana Flashdback II
53 Rewel
54 Sebuah Kabar
55 Pamitan Lagi
56 Kekhawatiran Fikri
57 Rencana dramatis
58 Pergi untuk Kembali
59 Pembicaraan di Malam Hari
60 Permohonan Salma
61 Kekhawatiran Diana
62 Terpaksa
63 Berusaha Tenang
64 Kedatangan Mantan
65 Pandai Bersandiwara
66 Usaha Salma
67 Terkesan Baik Namun Munafik
68 Merasa Berbeda
69 Bertukar Kabar
70 Berprilaku Kasar
71 Di Balik Saku
72 Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73 Sandiwara Diana
74 Hal Yang Mengejutkan
75 Tercengang
76 Sebuah Mimpi
77 Talak Aku!
78 Sisi Lain Fikri
79 Bersiap Pulang
80 Perlakuan Kasar
81 Semakin Menjadi
82 Mulai mencari Informasi
83 Keterkejutan Danu
84 Mencoba Pergi
85 Menghindari Kejaran Fikri
86 Bertemu Kembali
87 Danu Terluka
88 Permintaan Maaf Danu
89 Rasa Yang Masih Ada
90 Gugup
91 Pembicaraan Di Pagi Hari
92 Pemaksaan
93 Perkelahian Dua Pria
94 Di Paksa
95 Rencana dan Introgasi
96 Mewawancarai Diana
97 Emak-emak di Lawan
98 Menjelang Sidang
99 Ruangan Sidang
100 Semakin Memanas
101 Semakin Tidak Terkendali
102 Keputusan Akhir
103 Menunggu Sadar
104 Cerita Yang Berbeda
105 Permintaan Maaf Salma
106 Kejujuran Keluarga Danu
107 Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108 Sidang Perceraian
109 Akhirnya ....
110 Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Kenapa Berubah
3
Kau Pembunuh!
4
Aku Bukan Pembunuh!
5
Alasan Danu Membenci Diana
6
Bully
7
Gangguan Mental
8
Tergoda oleh Rayuan
9
Perlakuan Manis penuh Misteri
10
Sebuah Tuduhan
11
Di keluarkan
12
Gelisah
13
Lagi-lagi Terluka
14
Talak Aku
15
Terluka Luar Dalam
16
Keguguran...!
17
Kenyataan 1
18
Kemarahan Orangtua Danu
19
Kenyataan 2
20
Maaf
21
Pergi
22
Sebuah Rindu
23
Hukuman
24
Memulai Kembali
25
The Florist
26
Keadaan yang Berbeda
27
Kabar untuk Zio
28
Salah satu dari sekian Pria
29
Hati tak Bisa Berbohong
30
Sama-sama Merindu
31
Pemeriksaan Kandungan
32
Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam
33
Tidak Menyerah
34
Tamparan
35
Kemarahan Nurma
36
Permintaan Zio
37
Melamun 1
38
Melamun 2
39
Karyawan Baru
40
Tidak sabar menunggu
41
Kaget
42
Di Tuduh
43
Kelahiran dan Kebebasan.
44
Rencana Fikri
45
Nikah Secara Paksa
46
Terlambat Datang
47
Kenapa Ini Terjadi?
48
Berusaha Menerima
49
Pulang Ke Rumah
50
Kekhawatiran Cici
51
Danu & Diana Flashdback I
52
Danu & Diana Flashdback II
53
Rewel
54
Sebuah Kabar
55
Pamitan Lagi
56
Kekhawatiran Fikri
57
Rencana dramatis
58
Pergi untuk Kembali
59
Pembicaraan di Malam Hari
60
Permohonan Salma
61
Kekhawatiran Diana
62
Terpaksa
63
Berusaha Tenang
64
Kedatangan Mantan
65
Pandai Bersandiwara
66
Usaha Salma
67
Terkesan Baik Namun Munafik
68
Merasa Berbeda
69
Bertukar Kabar
70
Berprilaku Kasar
71
Di Balik Saku
72
Berusaha Bersikap Biasa Namun Hati Terluka
73
Sandiwara Diana
74
Hal Yang Mengejutkan
75
Tercengang
76
Sebuah Mimpi
77
Talak Aku!
78
Sisi Lain Fikri
79
Bersiap Pulang
80
Perlakuan Kasar
81
Semakin Menjadi
82
Mulai mencari Informasi
83
Keterkejutan Danu
84
Mencoba Pergi
85
Menghindari Kejaran Fikri
86
Bertemu Kembali
87
Danu Terluka
88
Permintaan Maaf Danu
89
Rasa Yang Masih Ada
90
Gugup
91
Pembicaraan Di Pagi Hari
92
Pemaksaan
93
Perkelahian Dua Pria
94
Di Paksa
95
Rencana dan Introgasi
96
Mewawancarai Diana
97
Emak-emak di Lawan
98
Menjelang Sidang
99
Ruangan Sidang
100
Semakin Memanas
101
Semakin Tidak Terkendali
102
Keputusan Akhir
103
Menunggu Sadar
104
Cerita Yang Berbeda
105
Permintaan Maaf Salma
106
Kejujuran Keluarga Danu
107
Permintaan Maaf Danu & Keluarga
108
Sidang Perceraian
109
Akhirnya ....
110
Pengumuman Novel baru : MENGANDUNG TANPA SUAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!