Alexa berjalan sambil menendang batu kecil, langkah kakinya terasa berat, seberat beban yang kini ia rasakan, wajahnya pun murung. Sayup sayup terdengar suara teriak anak kecil yang memanggilnya dari kejauhan. Mereka berlari dan langsung saja datang berhamburan mengerubungi dan memeluk Alexa dengan penuh keceriaan.
Kak Alexa...."teriak salah satu anak panti yang berlari ke arah Alexa. Alexa membuka tangannya dengan lebar sambil tersenyum ceria ke arah gadis kecil yang di perkirakan usianya sekitar 5 tahun.
Hai Siffa...kamu tambah tinggi sekarang ya...ini Kakak punya permen buat kamu..."ujar Alexa kepada Siffa seorang anak yang di tinggalkan kedua orang tuanya di tempat sampah kala itu.
Sontak semua anak yang kini datang kearahnya perebut ingin minta diberikan permen kepada Alexa dan Alexa pun mengeluarkan beberapa snack snack dan permen untuk di berikan kepada anak anak tersebut.
Sementara Kakak bisa beliin kalian ini aja ya..nanti kalo Kakak udah kerja dan punya uang yang banyak.... Kakak pasti belikan kalian mainan..."ujar Alexa kepada anak anak tersebut sambil mengusap rambut salah satu anak yang ada di dekatnya.
Hatinya yang sedih seketika terenyuh saat melihat kepolosan anak anak panti di sebuah yayasan yang didirikan Eyang Alexa dari mendiang mamahnya. Setiap pikirannya merasa kacau Alexa selalu datang mengunjungi Eyang Tari dan juga adik-adiknya di Panti yang begitu ia sayangi.
Tiba tiba seorang wanita paruh baya menghampiri Alexa dengan senyum penuh kasih sayang Alexa langsung berhambur memeluknya tanpa aba aba.
Alexa sebenarnya tidak mau pulang ke rumah, karena hari malam ini Papahnya memaksa mengajaknya ke sebuah pertemuan keluarga memperkenalkan calon suaminya.
Eyang... Alexa menginap di sini dulu ya, Alexa mau tidur sama Eyang.."ucap Alexa dengan wajah sendu.
Eyang Tari tersenyum hangat dan langsung memeluk cucu kesayangannya tersebut dengan penuh kasih sayang. Ia bisa merasakan isak tangis Alexa dalam pelukannya, membuat hatinya begitu teriris.
Cucu Eyang jangan nangis dong..Nanti cantiknya ilang..."ucap Oma sambil menghapus air mata dan mencubit hidung Alexa dengan gemas, Alexa sambil tersenyum berusaha menguatkan dirinya, walau sebenarnya terlihat begitu rapuh. Alexa hanya mengatupkan bibirnya dan mengangguk berusaha menguatkan diri menahan tangis di hadapan Eyang Tari. Saat mengungjungi Eyang Tari, Alexa seperti mendapat kekuatan, karena ia merasa di tempat inilah dirinya benar benar merasakan kasih sayang yang selama ini tidak pernah ia dapatnya dari Papahnya.
****
Di sekolah seseorang terlihat tampak kesal, rahangnya terlihat mengeras sorot matanya seperti seekor elang yang kehilangan mangsanya, yang tidak lain disebabkan karena Alexa yang main kabur begitu saja dari ruangannya. Ryuga yang kehilangan jejak Alexa, ia pun dibuat semakin emosi dengan sikap Alexa yang begitu tidak sopan dan liar dengan keluar saat jam pelajaran masih berlangsung. Ryuga menyadari sepertinya Alexa sudah meninggalkan sekolah sebelum jam pulang sekolah karena ia sudah mencari informasi keberadaan Alexa yang ternyata menang sudah tidak ada di sekolah. Akhirnya Ryuga memutuskan untuk pulang lebih awal karena akan ada pertemuan antar keluarganya dengan keluarga om Ferdy untuk membahas rencana pernikahannya dengan Alexa.
******
Alexa menghidupkan ponselnya dimana banyak chat masuk di dalam ponselnya tersebut terutama kedua sahabatnya yang menanyai keberadaanya saat ini.
Woy kemana luh udah ilang aja kaya tuyul, Pak Ryuga marah banget tuh...dia nyariin luh tau nggak...(Rena)
Biar ajah, gue tiba tiba sakit perut Ren..(Alexa)
Yakin luh.. kok Pak Ryuga malah nyariin luh (Rena)
Woy di tanya malah diem (Rena)
Pesan dari Rena pun Alexa abaikan karena ia malas meladeni sahabatnya yang bawel menurutnya. Jam menunjukan pukul 5 sore, Alexa membuka chat kembali dan Papahnya kini mengirimkan beberapa foto foto ke ponsel Alexa. Alexa begitu terkejut hingga ia terperanjat dan berdiri dari kursi saat melihat Papahnya mengirimkan foto kenangan dari mendiang mamahnya di keluarkan dari dalam kamarnya. Ponsel Alexa berdering terlihat Papahnya menelponnya kini.
Jika kamu tidak pulang Papah akan bakar ini sekarang juga...ujar Papah Ferdy dengan penuh penekanan, Papahnya langsung mematikan panggilannya begitu saja.
Tanpa basa basi Alexa langsung pergi setelah berpamitan dengan Eyang Tari, sambil berlari Alexa berharap semoga saja Papahnya tidak membakar semua foto dan kenangan mamahnya yang begitu berarti bagi Alexa. Alexa tidak peduli lututnya terluka akibat tersandung karena Papahnya merupakan orang tidak pernah main dengan ancamannya.
*****
Tok tok tok...terdengar suara ketukan pintu di kamar Alexa. Alexa baru saja selesai mandi ia pun membuka pintu dan matanya langsung memandang dingin sosok yang ada di hadapannya tersebut.
Alexa sini Mamah makeupin sedikit....."ucap Karin dengan ramah.
Gak perlu tante...tante senengkan akhir aku bakalan keluar juga dari rumah ini dan tante bakalan bebas ngapain ajah disini..."ketus Alexa.
Alexa sampai kapan kamu bisa menerima Mamah, Mamah benar benar tulus sayang dan peduli sama kamu......"ucap Karin dengan lirih.
Cih...Jangan pernah Tante menyebut diri Tante seperti itu karena Tante bukan Mamahku...Jadi aku mohon tinggalin aku..... aku bisa sendiri....."ketus Alexa pada mamah Karin.Dan Karin pun mengurungkan niatnya karena penolakan dari Alexa membuat hatinya sedih.
Alexa sangat membenci Karin karena Karin merupakan orang ketiga dalam pernikahan Ferdy dan mendiang mamahnya. Alexa masih mengingat dengan jelas ketika mamahnya yang berbaring dirumah sakit , sudah tidak ada harapan hidup lagi karena penyakit yang di deritanya. Dan yang membuat Alexa membenci Karin adalah hubungan mereka terjalin di saat mamahnya sedang berjuang dengan penyakitnya, sehingga Ferdy menjadi kurang memperdulikan Sarah yang saat itu benar benar membutuhkan kehadirannya. Itulah penyebab Alexa begitu membenci Karin bahkan tidak menerima Karin sebagai ibu pengganti.
****
Di malam hari sebuah restoran, keluarga Ryuga sudah datang terlebih dahulu, yang kemudian di susul dengan kedatangan calon besannya. Alexa tampak sangat anggun dengan balutan midi dress berwarna hitam dengan motif floral dengan panjang selutut dan rambut ikalnya ia biarkan tergerai begitu saja. Alexa sangat terlihat begitu cantik walau hanya bedak dan liptint pink yang menempel diwajahnya saja, namun bisa memperlihatkan tampilannya yang sedikit dewasa saat ini.
Wah...Ini yang namanya Alexa....ya ampun kamu udah besar sekarang malah tambah cantik ternyata, ... terakhir ketemu kamu dulu masih imut banget sekarang kenapa bisa cantik kaya begini putrimu Fer.. aku sampe pangling....."ucap Retno yang begitu memuji Alexa sambil memegang kedua lengan Alexa. Begitu pun Alexa ia berusaha tersenyum ramah menganggapi ucapan Mamah Retno.
Ah..Kamu ini terlalu berlebihan.."ujar Ferdy hanya tertawa ringan mendengar ucapan Retno yang begitu memuji Alexa.
Perkenalkan ini Karin dia istriku.."ucap Ferdy sambil memperkenalkan istrinya
Bimo dan Retno bergantian menjabat tangan Karin sambil tersenyum dan memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Alexa yang sejak tadi moodnya rusak karena perjodohnya yang dipaksakan, ia berusaha tersenyum menyembunyi perasaannya yang, sebenarnya begitu takut, karena jujur saja Alexa merasa trauma karena merasakan sendiri bagaimana ia melihat kehancuran pernikahan kedua orang tuanya kala itu. Dan juga perjuangan Mamahnya hingga meninggal yang menahan rasa sakit yang mendalam akibat penghianatan Papahnya.
Putramu belum datang....."tanya Ferdy penasaran kepada Bimo sahabatnya tersebut.
Itu dia di sana.....sepertinya baru saja datang......"jawab Retno sambil mencari keberadaan putranya Ia pun menunjuk setelah menemukan putranya yang terlihat baru saja tiba.
Uhhukkkk...uhukkkkk...
Sayang kamu baik baik ajah kan......"ucap Retno mengkhawatirkan Alexa yang tersedak minumannya sendiri.
Iya Tan Alexa baik baik ajh....."ucap Alexa tergagap-gagap sambil berusaha menetralkan perasaannya. Ia pun mengangguk menandakan bahwa ia baik baik saja.
Alexa tersedak saat melihat orang yang akan orang tuanya jodohkan adalah Pak Ryuga yang merupakan guru killer yang begitu ia benci di sekolah.
Omg...dari setiap banyaknya laki laki kenapa harus dia...."batin Alexa merinding seketika saat melihat tatapan Pak Ryuga yang begitu tajam ke arahnya.
Ryuga pun duduk di kursinya dan menatap Alexa dari atas sampai kebawah seketika tersenyum sinis. Tidak bisa di jelaskan lagi bagaimana kini sikap Alexa saat duduk berhadapan dengan guru yang tadi siang mengomelinya. Selain gugup Alexa tidak berani memandang wajah Ryuga walau semenit pun karena tatapan Ryuga. Melihat Alexa seperti kucing kedapatan mencuri ikan Ryuga tersenyum sinis dan berdecih.
Karin mencoba mengelap air yang ada di pipi Alexa, namun Alexa menolak dan merampas tisue dari tangan Karin dengan wajah dingin. Melihat itu Ryuga merasa jengah karena menilai Alexa begitu tidak sopan dan tidak hormat kepada Mamahnya sendiri.
Cih...Pantas saja kelakuannya bobrok sekali ternyata dengan orang tuanya saja sikapnya sangat tidak hormat..."batin Ryuga sambil menatap interaksi antara Alexa dan Mamahnya.
Ryuga sedikit aneh saat melihat wajah Karin, ia begitu penasaran dengan sosok wanita yang duduk di samping pak Ferdy tersebut terlihat sedikit berbeda dari yang dulu ia pernah lihat, mungkin karena sudah beberapa tahun ia tidak begitu mengingat dengan jelas wajahnya. Namun Ryuga tidak terlalu memperdulikan, ia hanya berharap pertemuan ini segera berakhir secepatnya.
Kalian pasti sudah saling kenalkan....Oh iya Kalian kan dulu pernah bertemu beberapa kali saat kamu masih kecil kamu masih ingat nggak Lek..."ucap Mama Retno kepada Alexa yang sontak membuat Alexa kebingungan mencerna ucapan Mama Retno bahwa ia pernah bertemu dengan Ryuga saat masih kecil.
Hah... kapan kok gue nggak inget ya..."batin Alexa yang bingung menjawab pertanyaan Mama Retno.
Ga kok kamu diem ajah sih..Kamu inget nggak Ga.."tanya Mamah Retno yang terlihat sedikit kesal dengan sikap pasif putranya tersebut. Ryuga sebenarnya masih mengingat bagaimana dulu ia pernah membuat Alexa kecil menangis dengan kejailannya. Namun ia sedikit gengsi dan menjaga sikapnya hari ini di depan Alexa.
Ah..mungkin mereka sedikit masih canggung Mah..."ujar Papah Bimo kepada istrinya.
Kalian pasti udah lupa ya...Waktu itu kamu masih SD yang pas ikut Olimpiade itu kan kalo nggak salah Fer.....Benar nggak sih Fer..."ujar Mamah Retno sambil berusaha mengingat ingat momen beberapa tahun yang lalu.
Saya juga lupa..."ujar Ferdy sambil tertawa ringan.
Gimana kalo Ryuga disekolah Lex.."tanya Mama Retno yang begitu penasaran dengan sikap Ryuga saat di sekolah.
Ba baik kok tante, hampir semua siswa sangat menyukai pak Ryuga dlterutama siswa perempuan mengidolakan pak Ryuga di sekolah...."ucap Alexa memberi pukulan telak pada Ryuga dengan senyum terpaksa.
Mendengar itu Ryuga tersenyum kaku.
Naif sekali dia apa maksud perkataannya, apa dia mau bilang aku ini tukang tebar pesona di depan kedua orang tuaku...."batinnya sambil memelototi Alexa. mendapat pelototan dari Ryuga, Alexa langsung menunduk seketika.
Baru gini aja bikin gue mati kutu, gimana gue hadepin dia tiap hari nanti coba bisa bisa mati berdiri gue..."batin Alexa merasa cemas sambil menggigit bibirnya
Dan setelah obrolan panjang mengenai rencana pernikahan Alexa dan Ryuga. Mereka pun tidak lupa mendengarkan beberapa pertimbangan Alexa dan juga Ryuga yang tidak ingin mempublikasikan pernikahan mereka di depan umum.Kini antara kedua keluarga sepakat memutuskan untuk mengadakan acara pernikahan minggu depan terutama Retno yang begitu antusias.
...____________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Jangan menilai buku dari sampul nya Ryuqa,,,Kamu gak tau apa-apa soal Alexa🤦🏻♀️🤦🏻♀️🙄😡😡
2022-12-13
3
Qaisaa Nazarudin
Pantesan Alexa marah banget sama papanya, dan ibu tirinya,,,
2022-12-13
0