"Kau harus bertanggung jawab karena telah memancingku, tidak lebih hanya ingin menyentuhnya."
Kepala Ghea menengadah ke atas. "Perasaan apa ini kenapa tubuhku seketika menegang!."
"Mau memancingku lagi? harus berapa kali ku ucapkan bahwa diriku ini normal tidak belok." Bisik Alvan pada telinga Ghea.
"Kau tidak meminta hak sebagai suami kepadaku dan itu hampir 2 minggu, bukankah aneh?." Tanya Ghea mengeluarkan unek-uneknya.
"Bukan berarti Ghe..." Alvan menyentuh lembut sesuatu yang berada di antara sel*ngk*ngan Ghea, jari tengahnya mencari titik tertentu yang dimaksud.
"Aaahhhhh!... Alvan apa yang kau lakukan? lepaskan aku."
"Aku ingin menyentuh dan menyapanya, salahkan diri sendiri saja berani berpakaian seperti ini! sudah tahu suamimu normal."
"Ya tapi kau tidak melakukannya!.. Sssshhh... aaahh s-stop.."
"Akan ku lakukan sekarang di sini jika kau butuh bukti Gheanya."
Tangan Ghea meremas tangan kekar Alvan, sentuhan tangan Alvan pada area sensitif-nya membuat sesuatu dari tubuh Ghea ingin keluar. "Lakukan saja, kita mungkin bercinta tanpa ada rasa dari hati masing-masing mencari kepuasan semata."
Tangan kekar Alvan yang sedang bermain lembut di bawah sana berhenti mendengar ucapan Ghea, Ghea merasa lega namun entah kenapa dari lubuk hatinya tangan itu seolah tak ingin lepas. "Ini gila ada apa denganku."
"Tidak langsung ke inti mungkin sekarang yang aku inginkan sebatas menyentuh saja, mulailah cintai suamimu agar saat melakukan rasanya lebih berbeda."
Pipi Ghea seketika merona. "Ah vulgar sekali.." Batinnya.
"Apa mungkin kau sudah menyimpan rasa, karena tidak ada yang bisa menolak pesona dan ketampanan ku ini?." Sengaja Alvan.
Ghea seketika menggeleng. "Kau tidak lebih hanya orang asing yang terjebak pernikahan denganku, itu saja."
"O yah?." Pancing Alvan.
"Hmmm.."
"Bentuknya aku sangat suka, kapan bisa bermain leluasa dengannya lagi?." Bisik Alvan seraya men*ilat jari bekas menyentuhnya.
Tubuh Ghea seketika merinding ia paham apa yang diucapkan sang suami, jantung wanita itu berdebar kencang. "Padahal hanya ucapan, tapi kenapa lelaki ini dapat membuat perasaanku tak karuan."
Sementara di gerbang mansion.
"Aku ingin bertemu Alvan apa kalian budek!." Pekik Fara.
"Tuan saat ini tidak bisa diganggu, silahkan non Fara pulang kembali." Tegas bodyguard.
"Tidak bisa diganggu bagaimana? dia sudah pulang dari pekerjaan pasti ada bersantai di rumah, cepat buka!."
Dua bodyguard itu saling tatap. "Intinya tuan saat ini tidak bisa diganggu karena sedang menikmati waktu bersama istrinya!."
Mata Fara melotot. "ISTRI!!!."
"Iya."
Perasaan Fara mulai tak tenang. "Istri apanya dia tunangan ku, jangan ngaco kalian lagian Alvan juga Gay bukan!."
"Sebenarnya tuan tidak Gay."
"Hah!!!." Fara dibuat semakin kebingungan.
"Non Fara pulanglah sebelum cara kasar dilakukan."
"Gak! aku harus melihat siapa istrinya Alvan dulu, jika kalian masih ngotot izinkan saja dari kejauhan untuk melihatnya." Pinta Fara.
"Non tolong!."
"Hanya melihat, jika kalian tak mau mengabulkan maka sampai malam nanti aku akan tetap di sini, mau!?." Ancam Fara.
"Ck!." Jengkel para bodyguard itu.
Mau tak mau mereka membiarkan Fara masuk, memegang kedua tangannya agar aman. Fara dibawa menuju halaman belakang.
"Cukup lihat dari sini! tuan sedang bersama istrinya di kolam renang itu." Tunjuk bodyguard.
Fara mengikuti telunjuk bodyguard, matanya melotot jantungnya seakan berhenti sejenak melihat Alvan bersama seorang wanita yang begitu ia kenal. "GHEA!.."
Fara tahu apa yang sedang dilakukan Alvan terhadap adiknya itu, Fara mengepal tangan kuat akan amarah, juga hati yang begitu sakit.
"Sudah, kau sudah melihatnya ayo pulang!." Bodyguard menyeret Fara untuk keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🇮🇩A Firdaus🇰🇷
seru
2024-05-27
0
misterius
makin seru aja nih...
2023-01-15
1
Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍
Wahhh fara terkejut liat istri nya Alvan
2022-11-23
4